Hal apa saja yang harus diperhatikan dan dihindarkan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan


BIBLIOTIKA - Bagaimanapun juga, surat lamaran dibuat dengan menggunakan bahasa tulis [tulisan] untuk dapat memperkenalkan diri kita. Karena yang paling berperan di sini adalah tulisan, maka upayakanlah untuk menulis surat lamaran dengan bahasa yang baik dan benar, sekaligus mampu mengesankan citra atau kesan yang baik menyangkut diri kita. Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dihindari dalam menulis sebuah surat lamaran, karena hanya akan mengesankan citra yang tidak baik. Agar keterangan menyangkut hal ini bisa lebih dipahami, maka di masing-masing bagiannya akan disertakan satu contoh. Namun ingat, ini bukanlah contoh yang patut ditiru—jangan keliru.

Hindari kalimat yang terlalu bertele-tele

Contoh:

Saya ini sekarang sedang mencari pekerjaan yang cocok sebagaimana yang saya inginkan dalam hidup saya selama ini. Saya sudah mencoba mencari-carinya melalui banyak iklan di surat kabar, di televisi, di radio, di internet, bahkan melalui informasi dari kawan-kawan dan para sahabat. Saya sangat yakin bahwa pekerjaan yang cocok bagi setiap orang adalah pekerjaan yang sesuai dengan jenis kelamin, bintang atau zodiak, sekaligus juga cita-cita yang semenjak dulu diimpi-impikannya. Begitu pula dengan diri saya. Nah, saya ingin menyampaikan kepada Anda, bahwa baru kemarin saya menemukan iklan tentang jenis pekerjaan yang saya idam-idamkan semacam itu. Maksud saya, pekerjaan yang saya maksudkan di atas itu. Saya sangat tertarik sekali dengan iklan yang dimuat dalam sebuah surat kabar yang saya baca kemarin tersebut karena pekerjaan yang ditawarkan sangat menggugah minat saya untuk dapat meraihnya. Oleh karena itu saya bermaksud untuk melamar pekerjaan tersebut, dan inilah surat lamaran yang saya maksud. Melalui surat lamaran yang saya harapkan bisa diterima ini tentu saja saya sekalian berharap agar dengan surat lamaran ini kita bisa mempererat tali silaturrahmi antara kita bersama, karena sebagaimana yang kita tahu, bahwa agama pun mengajarkan betapa pentingnya makna silaturrahmi itu dalam kehidupan kita sebagai manusia. Berdasarkan fakta-fakta itu, saya tidak ingin lagi bertele-tele untuk menyampaikan maksud saya karena saya tahu bahwa bertele-tele itu terkadang membosankan sekaligus membingungkan. Karenanya saya berharap dapat menyampaikan ini secara tidak bertele-tele...

Hindari bahasa yang sok akrab

Contoh:

Hei, apa kabarnya sekarang, Pak? Meskipun mungkin kita memang belum pernah bertemu apalagi saling kenal, saya rasa tidak ada salahnya bertanya itu, kan? Hehe. Nah, gimana kabarnya sekarang? Baik-baik saja? Syukurlah. Saya juga dalam keadaan baik-baik saja, sehat dan tak kurang suatu apa, hingga saya dapat menulis surat ini buat Bapak. Oh ya, bagaimana juga kabar istri dan anak-anak? Wah-wah-wah, istrinya pasti tambah cantik saja ya. Anak-anaknya juga pasti tambah manis-manis. Jangan lupa sampaikan salam saya untuk mereka. Hm... ngomong-ngomong nih, Pak, boleh nggak kalau saya ikutan melamar pekerjaan di perusahaan Bapak itu? Soalnya gini, saya kan kemarin baca-baca koran. Nah, di koran kok ada lamaran dari perusahaan Bapak, jadi maklum dong kalau saya jadi tertarik dan menulis surat lamaran ini...

Hindari penggunaan bahasa gaul

Sebagaimana yang kita tahu, penulisan surat lamaran tentu saja harus menggunakan bahasa formal yang baik dan benar, karena bahasa mencerminkan siapa penggunanya. Karenanya, hindari penggunaan bahasa slengekan atau bahasa gaul dalam surat lamaran kerja.

Contoh:

Dengan hormat Mas, Mbak, atau... gimana kalau gue panggil Bos aja biar enak? Gue mo ngelamar kerja di tempat lo nih Bos. Boleh, kan? Please deh! Gue tau kalau di tempat lo lagi ada lowongan tuh dari gebetan gue. Katanya lo lagi nyari pegawai baru buat ditempatin di kantor. Na, sekarang gue ngelamar kerjaan itu nih. Diterima ya. OK? Kalau nggak ya... capek deehh...!!!

Hindari penggunaan singkatan

Contoh:

Dgn hormat. Sy adl seorang wnt berusia 23 thn, blm menikah & mmiliki ijazah t’akhir dr Universitas Singka Tani. M’lalui srt lamaran ini, sy ign m’ajukan dr sy utk m’isi lowongan sbgaimana yg sy bc di koran MMG edisi bln kemarin.

Hindari penggunaan bahasa yang kasar

Contoh:

Asal elo tahu aja, gue juga pernah punya perusahaan sendiri. Ya perusahaan warisan bokap gue yang sekarang sudah koit. Tapi sialnya, bokap gue tidak pernah ngasih tahu kalau dia punya banyak utang sama bank. Akibatnya, begitu petugas-petugas sialan dari bank keparat itu datang, gue tidak bisa apa-apa. Sejak itulah perusahaan gue gulung tikar, dan sekarang gue melamar kerja di tempat elo...

Hindari bahasa yang berlebihan

Contoh:

Desir angin terasa begitu lembut malam ini, saat tanganku goreskan pena di atas lembaran putih ini untuk menyatakan betapa dalamnya hasrat hati dan keinginanku untuk dapat bernaung di bawah kedamaian perusahaanmu. Bintang-bintang di langit terasa begitu terang, seterang jiwaku ketika aku tahu bahwa surat lamaran ini pasti akan dibaca olehmu. Oh, rembulan pun tahu bahwa aku merindukan saat-saat itu... ketika akhirnya aku diterima bekerja di perusahaanmu...

Hindari penyebutan gaji yang arogan

Sebagaimana yang kita tahu, ada kalanya sebuah iklan atau pemberitahuan sebuah lowongan pekerjaan meminta kita untuk menyebutkan jumlah gaji yang kita inginkan. Namun, sebisa mungkin hindari penyebutan permintaan gaji yang mencerminkan sifat arogan atau yang tidak mencerminkan profesionalisme.

Contoh:

Untuk pekerjaan di lapangan semisal sales, saya minta dibayar paling sedikit 1 juta perbulan, karena di perusahaan tempat saya kerja dulu saja, saya dibayar sejumlah itu.

Atau,

Untuk posisi manajer, saya minta gaji perbulan minimal 5 juta saja. Saya tahu perusahaan Anda menghasilkan keuntungan milyaran rupiah perbulan. Kenapa memberi saya gaji 5 juta perbulan saja tidak bisa?

Atau,

Untuk pekerjaan sebagai direktur, saya harus memperoleh gaji setidaknya 10 juta perbulan. Itu gaji minimal menurut saya. Masak seorang direktur gajinya di bawah 10 juta? Mana ada??? Memangnya direktur kodok???

Atau,

Saya sih bekerja tidak dibayar tidak masalah, atau kalau gaji saya di bawah rata-rata juga tidak apa-apa, asal atasan saya baik hati dan tidak sombong, dan juga... cantik dan manis.

Tersedia banyak e-book bermanfaat yang bisa Anda miliki

Baca penjelasannya di sini.

Kesalahan Menulis Surat Lamaran – Bagi sebagian orang belum tahu kenapa ada kesalahan yang harus diperhatikan sebelum melamar pekerjaan.

Sejatinya penulisan lamaran kerja harus benar – benar diperhatikan, artikel ini akan membahas segala hal dari yang salah menuju ke perbaikannya.

Surat lamaran yang salah dapat menimbulkan kegagalan untuk masuk ke sebuan instansi.

Banyak orang gagal karena kesalahannya sendiri dan ia pasti tidak menghindari kesalahan menulis lamaran kerja agar dengan mudahnya masuk ke perusahaan impian.

Kesalahan menulis surat lamaran pekerjaan yang harus Anda hindari ada banyak seperti salah eja,salah bentuk kalimat dan masih banyak lagi.Hal seperti itu harus Anda minimalkan bahkan kalau bisa,harus Anda hilangkan sama sekali karena sangat berimbas pada proses seleksi yang akan berlangsung.

Baca Juga : Manfaat Website Bisnis Bagi Pemula untuk Meraih Target Penjualan

Hal yang tidak boleh Anda tulis dalam surat lamaran pekerjaan merupakan point terpenting yang harus Anda pahami jika Anda ingin membuatnya.

Anda akan bisa menghasilkan proposal yang bagus jika Anda mengerti dan faham akan hal tersebut.

Surat lamaran pekerjaan adalah sebuah proposal yang ditulis dengan tujuan untuk memberitahukan pihak perusahaan bahwa Anda ingin melamar pekerjaan dan mengisi posisi yang kosong diperusahaan tersebut.

Mungkin jika dibuat lebih simple,bisa diartikan sebagai “ surat untuk mempromosikan diri sendiri “ kepada pihak recruitment supaya mereka tertarik dengan Anda.

Apa sebabnya tidak boleh membuat kesalahan?

Kenapa surat tersebut sangat penting bahkan harus menghindari kesalahan penulisan surat lamaran pekerjaan sekecil apapun ketika menuliskanya? Ada 3 point utama disini,yaitu :

Karena sebagai berkas pertama yang diseleksi

Tahukah Anda jika dalam sebuah proses seleksi calon karyawan baru,hal pertama yang akan HRD/RECRUITER seleksi adalah proposal lamaran Anda?

Tentu saja hal inilah yang akan diperiksa dan diseleksi,karena dengan prioposal inilah,pihak perusahaan bisa menyaring,mana pelamar yang sesuai kriteria perusahaan dan mana yang tidak sesuai.

Jika Anda salah dalam menuliskanya,hal yang seharusnya SESUAI,bisa menjadi tidak sesuai kriteria hanya karena Anda salah menulisnya saja.

Baca Juga : Perencanaan Produk Baru Harus Disiapkan Hingga Matang

Point persaingan dengan pelamar lain

Setelah Anda mengerti jika ini adalah hal pertama yang akan dilihat HRD,selanjutnya adalah Anda harus mengerti juga bahwa yang melamar ke perusahaan tersebut TIDAK HANYA ANDA SAJA, melainkan puluhan atau bahkan mungkin ribuan orang juga melamar ke tempat tersebut.

Bayangkan jika yang melamar ribuan,apakah mungkin seorang HRD akan menyeleksi isi amplop secara keseluruhan satu persatu? Itu jelas tidak mungkin.

Mereka hanya akan melihat surat lamaranya saja dan menilai,manakah yang terbaik dan layak untuk menjalani proses selanjutnya.

Jika Anda membuatnya hanya asal-asalan saja,maka kesempatan Anda untuk diterima akan digeser oleh pelamar lainya yang membuat proposal lamaran dengan lebih bagus dan lebih sungguh-sungguh.

Penyebab lamaran tidak dipanggil

Hal lainya yang tidak kalah penting mengenai kenapa tidak diperbolehkan membuat kesalahan dalam penulisan adalah : Karena dengan kesalahan tersebut,Anda bisa gagal sebelum mengikuti seleksi tahapan utama [ psikotes atau interview ].

Sangat tidak lucu jika baru membaca lamaran Anda,seorang HRD langsung membuang dan mencoret Anda dari list calon karyawan.

Dari berbagai alasan diatas,maka penulisan proposal yang baik dan benar menjadi hal yang mutlak untuk Anda lakukan.

Dan untuk mencegah Anda melakukan sebuah kekeliruan,berikut saya berikan beberapa point yang dilarang ketika Anda menulis proposal lamaran kerjaan,antara lain :

1. Tidak Menggunakan Kalimat Baku [ EYD ]

Point pertama adalah,kesalahan dimana seorang pelamar biasanya menuliskan beberapa kalimat YANG TIDAK sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan.

Selain itu,penggunaan bahasa yang INFORMAL juga sangat dilarang ketika Anda menuliskan sebuah proposal lamaran.

Beberapa kata/kalimat yang dilarang dituliskan antara lain :

Beberapa kalimat diatas bisa Anda ubah menjadi sebuah kata yang FORMAL dan lebih bagus seperti :

2. Tulisan Susah Dibaca

Memang benar jika bentuk tulisan itu TIDAK HARUS BAGUS SEKALI,tetapi paling tidak,harus bisa dibaca dan dimengerti arti dan maksud tulisanya.

Jika dengan sangat terpaksa,tulisanya Anda memang sangat terlampau jelek,maka Anda bisa mencoba untuk menggunakan jasa orang lain atau meminta tolong saudara/teman Anda.Ingat yaa,tidak harus bagus banget tetapi harus bisa dibaca dengan jelas.

Baca Juga : Bisnis Tanpa Modal dengan Hasil Menjanjikan di Tahun Ini

3. Ada bekas hapusan

Selenjutnya yang perlu Anda hindari adalah,sebisa mungkin dalam lembar yang Anda buat itu,TIDAK ADA bekas hapusan atau bekas huruf yang dihapus karena salah.

Dengan kata lain,proposal yang Anda bikin harus benar-benar bersih dan harus sekali tulis jadi.

Memang susah,bahkan ada yang sampai habis 5 lembar kertas folio hanya untuk membuat satu buah proposal lamaran yang terbaik.

Tetapi itu tidak masalah,karena semua kesuksesan memang harus digapai dengan pengorbanan yang tidak sedikit.

4. Terdapat Bekas Tinta Bolpoint

Hal sepele yang masih sangat sering dilakukan adalah : Menulisnya menggunakan bolpoint yang tintanya OVER.Jadi begitu terkena kertas,tintanya langsung melebar dan merusak huruf disebelahnya.

Untuk menghindari hal ini,gunakan selalu bolpoint yang tintanya normal.Anda bisa cek terlebih dahulu untuk menuliskan di kertas yang lain,jika dirasa OK semuanya,maka barulah untuk emnuliskan proposal ada.

5. Menuliskan Hal yang Tidak Perlu

Mungkin masih banyak diantara Anda yang bingung,kalimat yang bagus itu seperti apa? Apa saja yang ditulis? Dalam penulisan sebuah proposal lamaran kerja,point yang perlu Anda tuliskan antara lain :

• Tangal • Tujuan surat • Pembuka surat • Bodi surat • Isi • Lampiran • Penutup • Nama jelas

• Tanda tangan

Video yang berhubungan