Gangguan pada alat gerak dengan tanda-tanda tersebut disebut

Alat gerak aktif pada manusia adalah otot. Untuk dapat bergerak bebas, manusia memiliki yang namanya alat gerak aktif. Selain sistem gerak aktif, manusia juga membutuhkan sistem gerak pasif sebagai pendukung. Kedua jenis sistem gerak ini secara bersama-sama membantu manusia untuk dapat beraktivitas seperti biasanya, setiap hari. 

Otot Sebagai Alat Dalam Sistem Gerak Aktif

Sistem gerak aktif manusia terdiri dari alat gerak aktif yang disebut otot. Sebagai sistem gerak aktif ini, otot bekerja secara spontan di bawah kesadaran. Otot memiliki sifat yang elastis, sehingga dalam hal ini otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi, hingga merelaksasi, dan menggerakkan tubuh. Otot manusia dapat berkontraksi pada beberapa keadaan tertentu, seperti:

●     Kontraksi Isometrik: Terjadi ketika otot menegang, namun panjang otot tidak mengalami perubahan. Contoh dari keadaan ini adalah ketika seseorang melakukan plank.

●     Kontraksi Isotonik: Kondisi ini terjadi ketika otot bergerak dengan cara memendek, demi menghasilkan tenaga (kontraksi isotonik konsentrik), atau ketika otot bergerak dengan cara memanjang ketika menghasilkan tenaga (kontraksi isotonik eksentrik).

Jenis-jenis Otot Dalam Tubuh Manusia

Otot yang ada dalam tubuh manusia terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis otot ini dapat dibedakan berdasarkan cara kerjanya, yang terbagi menjadi otot sinergis dan otot antagonis. Selain itu, jenis otot juga dibedakan berdasarkan bentuknya, yakni otot polos, otot lurik, dan juga otot jantung. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah ulasan jenis-jenis otot.

Jenis Otot Berdasarkan Cara Kerjanya

●     Otot Sinergis

Jenis otot yang pertama ini mempunyai karakteristik gerakan yang cenderung satu arah. Ketika terjadi suatu gerakan yang bersifat sinergis, maka otot ini akan berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan. Gerakan yang menjadi contoh akibat otot sinergis ini adalah gerakan ketika tangan sedang menelungkup. 

●     Otot Antagonis

Berbeda dengan jenis otot sinergis, otot antagonis memiliki peranan penting dalam gerak otot yang berlawanan.  Contoh dari gerakan otot berlawanan ini adalah gerakan lengan atau kaki yang sedang menekuk. Adapun yang termasuk dalam golongan otot antagonis ini di antaranya adalah otot bisep dan trisep.

Baca Juga: Apa Saja Mineral dan Vitamin Untuk Tulang Dan Otot Agar Tetap Sehat

Jenis Otot Berdasarkan Bentuknya

●     Otot polos: Memiliki bentuk yang memanjang, dengan ujung yang berbentuk runcing seperti gelondong. 

●     Otot jantung: Memiliki bentuk yang silinder dan memanjang. Sebagaimana namanya, otot ini terletak pada jantung, tepatnya pada bagian dindingnya.

●     Otot lurik: Memiliki bentuk yang silinder dan memanjang, namun memiliki ujung yang tumpul. Otot ini disebut lurik karena akan tampak garis gelap dan terang pada serabutnya, jika dilihat menggunakan mikroskop. Selain sebutan otot lurik, jenis otot ini juga dikenal sebagai otot rangka.

Nah itulah dia beberapa jenis otot yang terbagi berdasarkan cara kerja serta bentuknya.

Baca Juga: Membentuk Otot Core yang Lebih Baik: Sit Up atau Plank?

Kelainan Pada Otot

Sebagai salah satu alat yang cukup vital dalam sistem gerak manusia, mengetahui berbagai macam kelainan yang mungkin terjadi pada otot merupakan tindakan preventif yang perlu dilakukan. Beberapa dari kelainan atau gangguan pada otot ini memang memiliki gejala yang terbilang ringan dan dapat dikenali, serta dapat ditangani dengan mudah. Meskipun begitu, berbagai kelainan dan gangguan ini perlu diwaspadai agar tidak mempengaruhi aktivitas sehari-hari Anda. Adapun beberapa kelainan yang mungkin dapat terjadi pada otot di antaranya adalah:

●     Tetanus, yakni kelainan yang disebabkan oleh infeksi, di mana pada kondisi ini otot akan terus menegang.

●     Atrofi, yakni kelainan di mana otot akan menyusut dan mengecil akibat infeksi virus polio.

●     Kram, yakni kelainan yang terjadi ketika otot mengalami kejang akibat kegiatan yang berlebihan.

●     Terkilir, yakni suatu kelainan di mana terjadi kesalahan pada gerak otot sinergis, yang seharusnya bergerak secara bersamaan, justru bergerak secara berlawanan. 

●     Distrofi, yakni suatu kelainan yang diturunkan dari orang tua ke anak, dan ditandai dengan melemahnya otot secara perlahan dan bertahap.

●     Miositis, adalah peradangan yang terjadi pada otot, dan menyerang serat-seratnya, sehingga membuat otot menjadi lebih lemah. 

●     Fibromyalgia, yakni kelainan yang dapat menimbulkan rasa sakit di sebagian besar bagian tubuh. 

Nah itulah dia berbagai kelainan yang mungkin menyerang otot, alat sistem gerak aktif manusia. Mengingat pentingnya otot bagi tubuh, segera konsultasikan kelainan pada otot apabila Anda mengalaminya, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Mengenal Seluk Beluk Jaringan Otot dan Fungsinya

Referensi :

  • Carter, Kimberlee & Marie Rutherford. 2020. Muscular System - Building a Medical Terminology Foundation.
  • National Cancer Institute. Muscle Types - SEER Training.
  • O’Connell, Krista. 2019. What You Need To Know About Muscle Aches And Pains. 

Sistem gerak adalah sistem tubuh untuk melakukan pergerakan secara pasif maupun aktif yang menggunakan tulang dan otot. Sistem gerak atau sistem lokomosi manusia terdiri dari sistem rangka dan sistem otot manusia. Kali ini, kita akan membahas tentang kelainan yang terjadi pada sistem gerak manusia.

Gangguan Sistem Gerak Manusia

Gangguan atau kelainan pada sistem gerak manusia dapat bersifat degeneratif atau penyakit yang menyebabkan fungsi tubuh mengalami kerusakan secara perlahan tapi pasti. Selain itu, gangguan pada sistem lokomosi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan mengurangi kemampuan Anda untuk bergerak. Hal ini dapat mencegah Anda melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Berikut gejala umum pada gangguan sistem gerak manusia.

  1. Nyeri.
  2. Kelelahan.
  3. Gangguan tidur.
  4. Peradangan, pembengkakan, dan kemerahan.
  5. Penurunan rentang gerak.
  6. Hilangnya fungsi.
  7. Kesemutan.
  8. Mati rasa.
  9. Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun.
  10. Nyeri otot, tendon, atau sendi yang berlangsung lebih dari beberapa hari.
  11. Nyeri sendi yang menjadi lebih intens saat istirahat atau sedang tidur.
  12. Bengkak atau memar di sekitar sendi atau lokasi yang mengalami cedera.
  13. Jarak gerak terbatas, seperti sakit atau susah untuk meluruskan punggung.
  14. Deformitas sendi.
  15. Tanda-tanda infeksi yang termasuk demam dan peradangan, bengkak, dan kemerahan di bagian sendi.
  16. Gejala nyeri di bagian tulang mana pun di tubuh Anda.

Beberapa orang mengabaikan gejala-gejala tersebut. Namun, apabila keluhan tersebut sering muncul, segera periksakan ke dokter. Berdasarkan artikel di laman Hellosehat.com, berikut pembagian kelainan atau gangguan pada sistem gerak berdasarkan organ yang terserang.

Otot adalah sistem gerak aktif yang sangat penting untuk menggerakkan dan melekatkan tulang. Berikut beberapa masalah yang menyerang fungsi otot.

Baca Juga: Nyeri Otot Biasa Vs Gejala Corona, Bagaimana Membedakannya?

Myalgia atau nyeri otot adalah masalah sistem gerak pada manusia yang menyerang otot dan cukup sering dialami. Rasa nyeri pada otot terasa apabila otot terlalu sering digunakan dengan gerakan berulang.

Hal ini dapat terjadi jika melakukan olahraga ekstrem dengan intensitas tinggi, bekerja berat yang membutuhkan tenaga besar, dan mengangkat benda-benda berat dalam jangka waktu lama. Nyeri otot juga salah satu gejala dari masalah kesehatan otot lainnya.

Rasa yang ditimbulkan sama dengan myalgia, yaitu nyeri otot. Perbedaan antara myalgia dan fibromyalgia yaitu letak nyeri otot. Pada myalgia, nyeri terjadi pada kelompok otot di salah satu area tubuh. Sedangkan, fibromyalgia nyeri otot terasa di sekujur tubuh secara bersamaan.


Page 2

Cedera otot biasa dikenal keseleo. Gangguan ini menyerang otot tendon (muscle strain) atau otot ligamen (muscle sprain). Cedera otot ringan menyebabkan otot tertarik atau merenggang. Sementara itu, cedera otot yang cukup parah dapat mengakibatkan jaringan otot robek sebagian bahkan seluruhnya. Gangguan ini biasanya terjadi sistem gerak bagian bawah, seperti pinggul dan paha.

Distrofi otot adalah penyakit genetik yang secara perlahan melemahkan otot. Penyakit ini tergolong penyakit progresif, sehingga seiring berjalannya waktu, kondisi otot akan semakin memburuk jika mengalami distrofi otot. Sayangnya, tidak ada obat untuk penyakit ini.

Atrofi adalah penyusutan massa otot. Penyebab gangguan ini akibat otot yang terlalu lama tidak digunakan, malnutrisi, penggunaan obat-obatan, hingga kondisi kesehatan tertentu.

Tulang adalah bagian sistem gerak yang berguna sebagai penopang. Selain itu, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ di bawahnya. Berikut beberapa gangguan sistem yang dapat dialami tulang manusia.

Penyakit ini adalah penyakit yang terjadi pada tulang yang mengeropos dan kepadatan massa tulang menurun secara bertahap. Penyakit ini tidak menimbulkan gejala, sehingga biasanya baru disadari saat Anda telah mengalami patah tulang.

Baca Juga: Bisa Menguatkan Tulang, Ini 7 Manfaat Selada untuk Kesehatan

Patah tulang biasanya penyebabnya adalah kecelakaan, jatuh, hingga cedera akibat olahraga. Meskipun begitu, gangguan pada tulang ini juga bisa terjadi karena rendahnya massa otot hingga osteoporosis yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Gangguan tulang berikutnya dilihat dari kelainan tulang belakang. Jenis kelainan yang dapat terjadi, yaitu:

  • Kifosis: tulang punggung bungkuk
  • Lordosis: tulang punggung terlalu tegak dan mengarah ke belakang
  • Skoliosis: tulang punggung membentuk huruf s

Gangguan ini terjadi pada tulang belakang yang menyebabkan punggung bagian bawah terasa nyeri atau sakit. Penyebab spondylolisthesis akibat bergesernya tulang belakang dari tempatnya ke tulang yang berada di bawahnya. Pergeseran tersebut menekan saraf sehingga menyebabkan rasa nyeri.

Sama seperti spondylolisthesis, spondylosis terjadi pada tulang belakang. Gangguan ini dapat terjadi akibat penuaan atau kondisi degeneratif. Proses penuaan pada tulang belakang ini biasanya terjadi pada taji tulang dan piringan antar tulang belakang.


Page 3

Pada pertemuan antartulang, ada persendian. Sendi dapat mengalami beberapa jenis masalah kesehatan, antara lain.

Sendi yang mengalami gangguan ini terjadi akibat peradangan atau inflamasi pada persendian. Arthritis terbagi ke dalam beberapa jenis, seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, asam urat, psoriasis arthritis, ankylosing spondylitis, lupus, septic arthritis, dan juvenile idiopathic arthritis.

Bursitis adalah peradangan dan pembengkakan pada bursae. Bursae adalah bagian sendi yang berupa kantung berisi pelumas. Bursae biasanya terletak pada bahu, siku, pinggul, lutut, hingga kaki.

Tendinitis adalah gangguan yang menyerang tendon. Gejala yang terjadi akibat mengalami peradangan atau pembengkakan pada tendon. Penyebabnya dapat terjadi akibat cedera yang terjadi secara tiba-tiba.

Carpal tunnel syndrome adalah kondisi yang menyebabkan rasa sakit, mati rasa, nyeri pada telapak dan lengan Anda. Kondisi ini biasanya terjadi ketika salah satu saraf utama pada tangan menyusut dan bergerak menuju ke pergelangan tangan. Gejala dari sindrom ini apabila ada peradangan pada sendi (arthritis) di sekitar tendon di pergelangan tangan yang menekan saraf median.

Tennis elbow adalah gangguna sistem gerak yang terjadi pada tendon di area siku. Gangguan ini akibat terlalu sering digunakan, khususnya karena pergerakan yang berulang di pergelangan tangan dan lengan.

Baca Juga: Sistem Rangka Tulang pada Sistem Gerak Manusia