Dibawah ini yang bukan akibat secara fisik pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba adalah

Akhir-akhir ini, banyak berita penangkapan atas kasus penyalahgunaan narkoba baik dari kalangan masyarakat umum hingga artis ibukota. Sebenarnya apa, sih, narkoba? Seburuk apa dampak narkoba bagi kehidupan manusia sampai-sampai banyak orang terpaksa keluar masuk tempat rehabilitasi agar bisa terlepas darinya?

Sekilas tentang narkoba

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Narkotika adalah obat berbahaya yang dapat mengurangi bahkan menghilangkan kesadaran dan rasa sakit, misalnya ganja.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Dibawah ini yang bukan akibat secara fisik pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba adalah

Psikotropika adalah obat yang menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat sehingga mempengaruhi kondisi mental penggunanya, contohnya heroin. Sedangkan zat adiktif adalah obat yang membuat penggunanya mengalami ketergantungan, baik secara fisik maupun psikologis, misalnya rokok dan alkohol. 

Di dalam dunia medis, narkoba merupakan obat-obatan berbahaya dan penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Obat-obatan tersebut biasanya digunakan oleh pasien yang mengalami rasa sakit yang luar biasa misalnya pasien penyakit kanker. Konsumsi obat tersebut dapat mengurangi rasa sakit atau membuat pasien merasa tenang.

Dampak buruk narkoba bagi kesehatan

Pada beberapa kasus, pasien merasa ingin mengonsumsi obat tersebut terus menerus dan dalam dosis yang lebih banyak dari sebelumnya. Hal inilah yang disebut kecanduan dan mengarah pada penyalahgunaan narkoba. 

Berikut ini dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba bagi kesehatan yang perlu diketahui:

1. Merasa tenang dan tertidur

Obat depresan biasanya digunakan oleh orang yang memiliki gangguan psikis. Namun, kalau disalahgunakan, obat depresan bisa membuat penggunanya lebih tenang dan tertidur. 

Jangan salah, orang yang tidur karena penyalahgunaan obat depresan berbeda dengan tidur orang biasanya. Mereka nampak tertidur, tapi sebenarnya organ-organ di dalam tubuhnya masih aktif beraktivitas.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Dibawah ini yang bukan akibat secara fisik pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba adalah

2. Mengalami halusinasi

Masih ingat dengan berita tentang ganja gorilla yang pernah booming beberapa waktu lalu? Salah satu dampak buruk penggunaan ganja jenis ini adalah halusinasi. 

Halusinasi adalah penggambaran yang tidak tepat dari panca indera terhadap suatu objek. Munculnya halusinasi menyebabkan pengguna tidak dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan. 

Halusinasi dapat terjadi saat mengonsumsi narkoba atau saat berhenti memakai narkoba secara mendadak (sindrom putus obat). Apabila keinginannya tidak terpenuhi, pengguna akan merasa mudah tersinggung dan tertekan.

Pada beberapa kasus, orang yang berhalusinasi mengalami ketakutan terhadap suatu hal. Kondisi ini disebut paranoid. 

3. Merasa terstimulasi

Beberapa artis mengaku bila mengkonsumsi narkoba dapat membuat badan terasa lebih fit dan ide mengalir lebih lancar. Padahal, hal ini justru membahayakan tubuh. 

Organ tubuh manusia dapat diibaratkan sebuah mesin. Mesin yang terus menerus dipakai akan mudah aus dan rusak. Begitu pula tubuh pengguna narkoba yang meskipun merasa fit, sebenarnya organ-organ tubuhnya perlahan-lahan merasa kelelahan karena terus-terusan dipaksa bekerja. 

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Dibawah ini yang bukan akibat secara fisik pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba adalah

4. Merasa kecanduan

Sifat adiktif narkoba menyebabkan pengguna narkoba cenderung ingin mengonsumsinya dalam jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya. Apabila konsumsi melebihi batas normal, pengguna dapat mengalami sakaw atau overdosis yang fatalnya bisa berujung kematian. 

Baca selengkapnya: Kecanduan Narkoba: Tanda, Cara Mengatasi, dan Tahapan Rehabilitasi

5. Mengganggu kinerja organ pernapasan

Kinerja organ pernapasan pasti terganggu apabila terdapat zat asing yang masuk melalui hidung. Gangguan tersebut dapat berupa sesak napas, infeksi paru-paru, dan gangguan sistem pernapasan lainnya. 

Bayangkan, debu yang secara tidak sengaja masuk ke dalam hidung saja dapat menyebabkan flu, apalagi hidung digunakan untuk menyedot obat-obatan berbahaya?

6. Menurunkan daya pikir

Awal-awal memakai narkoba, pengguna memang akan merasa lebih kreatif dan produktif. Namun, pada suatu titik saat muncul keinginan untuk mengonsumsi narkoba dalam jumlah yang lebih banyak, di situlah fokus pengguna akan mulai berubah.    

Yang awalnya dari memikirkan cara untuk berkarya, lalu berubah menjadi memikirkan cara mendapatkan narkoba. Hal ini bisa terjadi karena sistem saraf pusat sudah rusak oleh narkoba.

Penggunaan narkoba jangka panjang dapat merusak sel-sel saraf, terutama di otak. Fatalnya, kematian sel otak tidak dapat diperbaiki dan akan mengganggu pengantaran sinyal saraf yang berakibat pada menurunnya kemampuan pengolahan informasi dan penyimpanannya di hippocampus.

7. Meracuni tubuh

Saat pengguna sudah mulai keracunan narkoba, tenggorokannya akan terasa terbakar. Narkoba merupakan racun bagi tubuh dan segala zat yang berbahaya bagi manusia pasti akan disaring oleh organ hati. 

Semakin banyak racun yang disaring, semakin keras pula organ hati bekerja. Jika fungsi hati sudah tidak maksimal, risiko tubuh mengalami keracunan semakin tinggi. 

Narkoba juga dapat merusak organ penting lain lainnya seperti ginjal, jantung, dan otak.

8. Disfungsi seksual

Penggunaan narkoba dapat mengurangi keinginan untuk berhubungan seksual. Hal ini karena zat-zat yang dikandung narkoba dapat mengganggu kerja hormon reproduks, baik pada pria maupun wanita. Risiko jangka panjangnya adalah kemandulan pada pengguna narkoba.

9. Penurunan kekebalan tubuh

Pengguna narkoba akan selalu merasa ingin menambah dosis konsumsinya sehingga kinerja organ tubuh akan semakin berat. Kerja keras yang terus-menerus ini dapat merusak organ-organ tubuh. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh akan menurun sehingga penggunanya lebih rentan terserang penyakit.

10. Kehilangan rasa percaya diri

Orang yang sudah ketergantungan narkoba hanya akan merasa tenang jika sudah menggunakan barang haram ini. Padahal, efek tersebut hanyalah sementara. Tanpa narkoba, penggunanya kerap merasa tidak nyaman atau percaya diri.

Zaman sekarang semakin banyak bermunculan narkoba jenis baru. Dengan mengetahui dampak buruk narkoba, kita bisa lebih berhati-hati dan menghindari narkoba. Jangan sampai kesehatan tubuh dan masa depan Anda hancur hanya karena narkoba.

Baca juga: https://www.honestdocs.id/tips-mengobati-pecandu-narkoba-agar-terhindar-dari-sakau-menyiksa

Editorial note: Konten ini adalah konten edukasi. Honestdocs tidak menjual narkotika, obat-obatan psikotropika, rokok (konvensional maupun elektrik), dan vape.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

“Penyalahgunaan narkoba sering terjadi di kalangan anak remaja. Bukan hanya bisa membuat kecanduan, konsumsi obat terlarang tersebut juga bisa membuat anak remaja mengembangkan berbagai masalah kesehatan serius. Selain itu, narkoba juga bisa memengaruhi kecerdasan anak remaja, karena zat-zat adiktif tersebut bisa merusak otak.”

Dibawah ini yang bukan akibat secara fisik pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba adalah

Halodoc, Jakarta – Selain lingkungan di rumah, pergaulan di luar rumah juga berperan besar dalam pembentukan karakter anak remaja. Kebanyakan anak remaja cenderung mengikuti apa yang teman-teman mereka lakukan. Hal itu karena mereka masih mencari jati diri dan memiliki kecenderungan untuk mencoba banyak hal baru.

Itulah mengapa penting bagi orang tua untuk memperhatikan pertemanan yang dimiliki anak di luar rumah, seperti di sekolah maupun di komunitas mereka. Pasalnya, bila sampai salah bergaul, anak remaja rentan sekali terjerumus ke dalam berbagai hal yang negatif. Salah satunya adalah narkoba. 

Nah, penggunaan obat-obatan terlarang tidak hanya bisa membuat anak remaja menjadi kecanduan, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan dan studi mereka di sekolah. Simak ulasannya di sini.

Candu yang Memengaruhi Mental dan Fisik

Sebelum mengetahui dampak negatifnya pada anak remaja, ada baiknya ibu mengetahui terlebih dahulu apa itu narkoba.

Narkotika dan obat-obatan (narkoba) adalah zat yang bisa mengubah kondisi mental atau fisik seseorang. Zat-zat tersebut bisa memengaruhi cara kerja otak, perasaan dan perilaku, pemahaman, dan indra seseorang. Menurut Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, narkotika adalah zat atau obat, baik yang bersifat alami, sintetis, maupun semi sintetis, yang bisa menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, dan daya rangsang. 

Narkotika sebenarnya bermanfaat sebagai obat penghilang rasa nyeri dan memberi ketenangan. Namun, obat-obatan tersebut sering disalahgunakan untuk tujuan mendapatkan efek yang menyenangkan pada otak. Bila dikonsumsi secara berlebihan, narkoba bisa menyebabkan kecanduan.

Berdasarkan sumbernya, narkoba bisa dibagi menjadi tiga jenis:

Narkoba alami berasal dari tanaman yang langsung bisa digunakan melalui proses sederhana. Contoh jenis narkoba alami, antara lain ganja, koka, tembakau, mushroom.

Jenis narkoba semi sintetis merupakan produk tanaman yang diolah dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contoh jenis narkoba ini, antara lain morfin, heroin, kodein, alkohol.

Jenis narkoba ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Narkoba sintetis sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh narkoba sintetis, antara lain amfetamin, metadon, deksamfetamin, dan ekstasi.

Monitoring the Future Study baru-baru ini menunjukkan bahwa selain kokain, ekstasi, dan obat-obatan terlarang lainnya, ada enam narkoba yang paling sering disalahgunakan oleh para remaja. Obat tersebut, antara lain:

  • Mariyuana (31,5 persen).
  • Vicodin (9,7 persen). 
  • Amfetamin (8,1 persen). 
  • Obat batuk (6,9 persen).
  • Obat penenang dan tranquilizers (masing-masing 6,6 persen). 

Belakangan ini, semakin banyak anak muda yang juga kecanduan alkohol dan tembakau.

Narkoba sudah diketahui bisa mengakibatkan kecanduan, gangguan serius, penyakit dan kematian. Pada anak remaja, menyalahgunakan narkoba bisa membuat mereka mengembangkan masalah kesehatan orang dewasa, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan tidur. 

Selain itu, anak remaja yang menggunakan narkoba dengan jarum suntik juga berisiko tinggi mengidap penyakit yang ditularkan melalui darah. Contohnya seperti HIV, AIDS, dan Hepatitis B dan C. Beberapa jenis narkoba juga bisa merusak organ dalam tubuh, seperti ekstasi yang bisa menyebabkan gagal jantung dan gagal hati.

Tidak hanya itu saja, narkoba juga bisa memengaruhi kecerdasan anak remaja. Sebab obat-obatan tersebut bisa merusak memori jangka panjang dan jangka pendek, sehingga akhirnya mereka akan mengalami masalah pembelajaran dan memori di kemudian hari. 

Narkoba juga bisa mengganggu perkembangan otak anak remaja. Otak anak-anak yang masih muda masih bertumbuh dan berkembang hingga mereka berusia pertengahan 20-an. Hal ini terutama berlaku untuk korteks prefrontal, yang digunakan untuk membuat keputusan. 

Nah, mengonsumsi narkoba saat masih muda bisa mengganggu proses perkembangan yang terjadi di otak. Hal ini juga bisa memengaruhi pengambilan keputusan mereka. Akibatnya, mereka  mungkin lebih cenderung melakukan hal-hal yang berisiko, seperti praktik seks tidak aman dan mengemudi yang berbahaya. 

Semakin dini anak muda mulai menggunakan narkoba, semakin besar juga risiko mereka untuk berjuang dengan kecanduan di kemudian hari. Bahkan, mereka juga berisiko mengalami kerusakan otak permanen dan tidak bisa dikembalikan. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dapat mengakibatkan gangguan mental yang serius atau permanen.

Mengerikan bukan dampak buruk narkoba bagi kesehatan dan kecerdasan remaja? Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk sebisa mungkin melindungi anak-anak remaja dari paparan obat-obatan terlarang tersebut. Membangun kedekatan hubungan dan komunikasi yang terbuka dengan anak remaja adalah salah satu kunci orangtua bisa menghindarkan anak dari hal-hal buruk seperti narkoba.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan anak remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan dengan memberikan makanan bergizi dan suplemen untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Nah, cek kebutuhan vitamin bisa dilakukan lewat Halodoc saja. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Diakses pada 2022. Pengertian Narkoba Dan Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan.
Australian Government Department of Health. Diakses pada 2022. What are drugs?
Medline Plus. Diakses pada 2022. Drugs and Young People.
Casa Palmera. Diakses pada 2022. The Effects of Drug Abuse on Teens