Show Ilustrasi. KOMPAS.com - Adaptasi morfologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Mengutip Kemdikbud RI, berikut ini penjelasan adaptasi morfologi pada hewan: Adaptasi morfologiAdaptasi morfologi mudah dikenali dan diamati karena tampak dari luar. Adaptasi morfologi dilihat dari bentuk tubuh atau salah satu organ tubuh. Contoh adaptasi morfologi pada hewan adalah ragam jenis paruh dan kaki burung dan tipe mulut serangga. Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan adalah ragam jenis akar, batang, dan daun. Baca juga: Ciri-ciri Makhluk Hidup Adaptasi morfologi pada bentuk paruh dan kaki burungBurung memiliki bentuk kaki berbeda-beda sesuai dengan lingkungan tempat hidup dan jenis mangsa yang dimakan. Adaptasi morfologi pada kaki burung antara lain:
Baca juga: Klasifikasi Hewan Vertebrata dan Invertebrata Burung memiliki bentuk paruh berbeda-beda sesuai dengan jenis makanan atau mangsa yang dimakan. Adaptasi morfologi pada paruh burung antara lain:
Baca juga: Sistem dan Alat Pernapasan Hewan Adaptasi morfologi pada seranggaAdaptasi morfologi pada serangga dapat dilihat dari bentuk mulut yang berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya.
Adaptasi morfologi pada mulut serangga antara lain:
Baca juga: Reproduksi pada Hewan: Cara dan Fungsinya Adaptasi morfologi pada untaLingkungan tempat tinggal unta adalah di gurun pasir yang panas dan gersang. Bentuk dan susunan tubuh unta sesuai dengan keadaaan alam di gurun pasir. Tubuh unta mampu bertahan meski tidak makan dan tidak minum beberapa hari. Adaptasi morfologi pada hewan unta memungkinkan unta mampu bertahan tanpa makan dan minum beberapa hari. Adaptasi morfologi pada unta adalah:
sebutkan Dan jelaskan bagian tubuh berdasarkan bentuknya produksi padi di Indonesia 10450ton,luas lahan yang di gunakan sebesar 250 ha berapa produktivitas lahannya NO 7 TABEL ADA DI ATAS7. soal di bawahA. Tuliskan nama kelompok tumbuhan yang berkode K,L,dan M pada foto di atas B. Tuliskan masing-masing … Soal Ayu membantu ibunya menanam tanaman cabe dan bawang ia ingin tanaman mana yang paling cepat tumbuh. Gambar kan Tujuan percobaan? Minta tolong di … 1. Sebutkan Adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku pada burung pipit 2. Sebutkan Adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku pada burung … pada rangkaian listrik seri baterai dan lampu diletakkan secara a sejajar B sebaris C berdampingan D berjauhan bantu jawab IPA kelas 7 semester 1 kurikulum 2013 Sebutkan Adaptasi FISIOLOGI, TINGKAH LAKU.pada BURUNG PIPIT,BURUNG ELANG,DAN BURUNG KOLIBI. aku mintanya adaptasi fisiologi dan tingkah laku ya, semog … kuishewan ovipar berkembangbiak dgn cara? 15.Peristiwa pernafasan pada tumbuhan melalui batang terjadi karena adanya .... A. StomataB. LentiselC. EpidermisD. Palisade
Kerbau merupakan ternak ruminansia besar yang memiliki nama latin Bubalus Bubalis. Pada umunya, ada tiga jenis kerbau yang ada di Dunia. Pertama, kerbau liar (B. bubalus arnee), Kerbau sungai (Bubalus bubalis bubalis) dan kerbau lumpur (B. bubalis carabauesis). Kerbau yang ada di Indonesia hanya ada dua jenis yaitu kerbau sungai dan kerbau lumpur (Hasinah dan Handiwirawan, 2006). Populasi kerbau di Indonesia memiliki jumah yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan populasi sapi. Selain itu, dari tahun ke tahun populasi kerbau semakin menurun dan jarang ditemui dibeberapa daerah di Indonesia. Belum lagi kini tenaga kerja kerbau sudah digantikan oleh mesin-mesin untuk membajak sawah ataupun mengangkut barang. Sehingga, para petani ataupun peternak sudah jarang yang berternak kerbau. Kerbau sering di gembalakan di sawah, kebun dan sungai. Hal yang sering diingat dari kerbau tentunya adalah sifatnya yang suka berkubang. Hal ini tentu menjadi sebuah pertanyaan mengapa kerbau suka berkubang sedangkan sapi ataupun ruminansia besar lainnya tidak demikian? 1. Kerbau Tidak Tahan PanasSecara alamiah kerbau termasuk salah satu hewan yang tidak tahan panas atau dengan cuaca panas. Suhu tubuh normal kerbau berkisar antara 38,2-38,4◦C dan berada dalam keseimbangan lingkungan sekitar 22-30◦C (Parakassi, 1999). Oleh karena memiliki suhu tubuh yang memiliki panas tinggi maka kerbau tidak tahan dengan suhu panas dari lingkungan. Sehingga, cara untuk mempertahankan suhu tubuh kerbau yaitu dengan berkubang di lumpur atau di air. 2. Sifat Fisiologis KerbauAlasan kedua yang menyebabkan kerbau suka berkubang yaitu karena sifat fisiologis kerbau. Menurut Fahimuddin (1975) Faktor kerbau suka berkubang adalah karena kerbau memiliki kelenjar keringat yang sedikit yaitu sepertiga dari sapi dan kerbau memiliki rambut yang jarang. Robey (1976) juga menambahkan bahwa pigmen kulit kerbau yang gelap dapat mempengaruhi suhu tubuh kerbau karena warna gelap dapat menyerap kalor lebih tinggi. 3. Koefisien Tahan Panas (KTP) RendahJika dilihat dari aspek Koefisien Tahan Panas atau KTP kerbau mempunyai Koefisien Tahan Panas yang rendah (Cockrill, 1984). Oleh Karen KTP yang rendah ternak kerbau sangat rentan menderita cekaman panas. Bila tidak terdapat teduhan atau kubangan maka ternak kerbau akan kesulitan dalam membuang panas dari tubuhnya. Suhu rektal dan angka respirasi pada ternak kerbau bertambah lebih cepat jika terkena sinar matahari. Sehingga kerbau sangat peka terhadap perubahan suhu dari lingkungannya. Itulah beberapa faktor yang menyebabkan kerbau suka berkubang di rawa ataupun di air. Namun, keistimewaan yang dimiliki kerbau adalah mampu mengembalikan suhu tubuh menjadi normal dengan cepat jika ternak kerbau berteduh ataupun berkubang. Hal tersebut karena kerbau memiliki pembuluh darah perifer yang banyak dan mudah terjadi Validasi. Sumber: Parakkasi, 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Penerbit UP. Jakarta. Fahimuddi, 1975. Ternak Kerbau. Fakultas Peternakan. Universitas Andalas. Padang. Robey, C.A Jr, 1976. Physiological Responses of Waret Buffalo in the Florida Environment.M.S. Thesis University of Florida, Cainsville, Flora, UCA. Cockrill, W.R. 1984. Water Buffalo in. Evulotion of Demosticate Animals. Masson Publisheh. Longman London and New York. |