Contoh pengalaman melatih atau mengembangkan orang lain baik secara individu maupun kelompok

Untuk melahirkan sebuah tim yang baik, dibutuhkan sebuah kepemimpinan yang hebat. Pemimpin yang tepat untuk menjadikan sebuah tim yang baik, seorang pemimpin yang mampu mebuat orang lain menjadi baik untuk menjalankan misi dari tim yang dibentuk. Seorang pemimpin harusnya memiliki jiwa yang pemberani, tidak takut akan segala hal yang berkaitan dengan kebenaran, membuat keputusan yang sulit, dan menetapkan standar kinerja bagi timnya.

Seorang pemimpin juga harus dapat menempatkan dirinya terhadap orang lain pada timnya dengan baik, apakah itu di tempat kerja, saat olahraga, dan lainnya. Pemimpin juga harus dapat mengatur egonya dan juga harus menaruh perhatian dan pengakuan yang terus menerus, untuk menciptakan kerjasama dan membuat tim lebih baik.

Namun demikian, beberapa hal berikut merupakan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan tim untuk menjadi lebih baik :

1. Memahami cara kerja
Sebagai pemimpin, kita harus memahami bagaimana gaya dan teknik kemimpinan yang kita terapkan. Kita juga harus menyadari seperti apa orang-orang yang berada pada tim dan apakah mereka menerima kita sebagai pemimpin. Meskipun terdapat beberapa orang yang tidak menyukai cara kepemimpinan kita, namun tetap berada pada niat baik yang ingin dilakukan. Evaluasi diri dan bersikap kritis, juga melakukan pendekatan terhadap terhadap tim merupakan cara yang cukup efektif untuk menciptakan tim yang lebih baik.

2. Kenali semua orang pada tim
Sebagai pemimpin wajib untuk mengenal sleuruh anggota tim dan menciptakan persahabatan. Peduli, memahami kebutuhan tim, merangkul perbedaan, dan saling membantu dapat meningkatkan kerjasama tim. Seorang pemimpin juga harus mempunyai trik tertentu untuk mendorong dan memotivasi tim, dan kapan waktu yang tepat untuk menerapkannya.

3. Tentukan peran dan tanggung jawab dengan jelas
Setelah menegatahui dengan baik seperti apa orang-orang yang berada pada tim, maka tentunya akan lebih mudah untuk menentuikan peran, tugas, dan tanggung jawab yang dapat dibebankan kepada masing-masing orang. Semua orang disini tentunya tidak dapat bekerja individualis, namun harus beroperasi secara mosaic yang mempunyai kekuatan dan perbedaan yang unik yang akan menjadi kekuatan tim yang baik.

4. Jadilah proaktif dengan feedback
Adanya feedback membuat sebuah tim tetap pada tujuannya. Seorang pemimpin harus aktif dan konstan untuk mencari dan mendapatkan feedback dari anggotanya. Feedback dapat didapat baik secara formal maupun informal, karena jika terlalu formal dan kaku, maka kemungkinan jawaban yang tidak jujur yang akan didapat. Setiap tim, setiap orang berbeda, perlaukanlah mereka dengan unik dan berbeda juga, dan juga terapkan budaya untuk saling mengingatkan, karena setiap orang dapat belajar dari mana orang mana saja.

5. Pengakuan dan Reward
Sebagai pemimpin yang baik, luangkan waktu untuk memberi anggota tim reward atau sekedar pengakuan yang tepat akan kerja keras dan upaya yang telah mereka lakukan. Hal ini dilakukan untuk membangun loyalitas dan kepercayaan. Dengan adanya pengakuan, maka anggota tim akan memiliki rasa kepuasan yang lebih besar dan menjadi lebih semangat untuk bekerja dengan giat.

6. Rayakan kesuksesan
Dengan datangnya kesuksesan yang telah diraih, maka waktu yang tepat untuk merayakannya dengan semua anggota tim. Jangan cepat berpuas diri, rayakan juga dengan merenungkan apa yang telah dicapai dan apa yang telah dipelajari selama proses pencapaian. Luangkanlah waktu untuk melakukannya, sebagai seorang pemimpin. Selain anggota tim akan merasa senang, mereka juga akan berpikir baik akan adanya pengakuan dan dari apa yang telah dikerjakan dengan kerja keras. Dengan adanya waktu juga untuk renungan dengan anggota tim, maka semua anggota tim akan dapat lebih bersemangat dan lebih tumbuh rasa untuk mencapai hasil yang sama untuk proyek yang lainnya.

Referensi : 6 ways successful team are built

Contoh pengalaman melatih atau mengembangkan orang lain baik secara individu maupun kelompok

Pengembangan diri dan orang lain, aspek Kompetensi Manajerial – kolonginfo.com. Pengembangan diri dan orang lain adalah salah satu kompetensi manajerial yang harus dimiliki oleh seorang pegawai/tenaga kerja ASN PNS CPNS PPPK. Terdapat 8 jenis kompetensi yang dikelompokan pada kompetensi manajerial. Pengembangan diri dan orang lain adalah kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menyempurnakan keterampilan diri; menginspirasi orang lain untuk mengembangkan dan  menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan karir jangka panjang, mendorong  kemauan belajar sepanjang hidup, memberikan saran/bantuan, umpan balik, bimbingan untuk membantu orang lain untuk mengembangkan  potensi dirinya.

Pendahuluan

Kompetensi juga dinyatakan sebagai karakteristik individu untuk menghasilkan suatu pekerjaan. Kompetensi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat dibagi menjadi tiga yaitu teknis, manajerial, dan sosial kultural.

Saat ini kita akan fokus tentang kompetensi manajerial menurut Permenpan 38 Tahun 2017. Terdapat 8 jenis kompetensi manajerial yang telah admin ulas satu persatu. (dapat dibaca pada link ini) dan juga terkait kempetensi sosial kultural.

Kompetensi manajerial adalah pengetahuan keterampilan dan sikap atau perilaku yang dapat diamati diukur di kembangan untuk memimpin dan atau mengelola unit organisasi artinya sebagai pegawai kita harus memiliki kompetensi teknis untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, namun kita juga harus membuktikan secara nyata kompetensi manajerial untuk mengelola unit organisasi. Kompetensi teknis digabungkan dengan kompetensi manajerial menjadi modal penting untuk keberhasilan pelaksanaan tugas.

Baca Juga:  THR dan Gaji Ketigabelas 2022, Wow!

Definisi Kompetensi Pengembangan diri dan orang lain

Pengembangan diri dan orang lain adalah kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menyempurnakan keterampilan diri; menginspirasi orang lain untuk mengembangkan dan  menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan karir jangka panjang, mendorong  kemauan belajar sepanjang hidup, memberikan saran/bantuan, umpan balik, bimbingan untuk membantu orang lain untuk mengembangkan  potensi dirinya.

Indikator Perilaku Kompetensi Pengembangan Diri / Orang lain

Berdasarkan kamus kompetensi manajerial yang dapat ditemukan pada lampiran peraturan Permempan 38 Tahun 2017 (dpt diunduh pada halaman ini bagian bawah)

Tingkat Kemahiran/ Level Profiensi

Level 1: Paham/dalam pengembangan.

Contoh:memiliki pemahaman dasar  tentang prinsip, praktek, masih memerlukan bantuan pihak lain, mampu bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri.

Level 2: Dasar

Contoh:paham prinsip dan praktek  pelaksanaan tugas tanpa bantuan/ pengawasan langsung; penguasaan  pengetahuan dengan pelatihan dasar

Level 3: Menengah

Contoh: paham prinsip, praktik kerja  dengan kecepatan & ketepatan; kepercayaan diri untuk menunjukkan  kelancaran & ketangkatasan; bertanggung  jawab atas pekerjaan sendiri & kelompok

Level 4: Mumpuni

Contoh: menghasilkan perbaikan &  pembaruan teknis, metode kerja; beradaptasi dengan berbagai situasi,  kompleks, dengan resiko

Level 5: Ahli

Contoh: memimpin, mengembangkan &  menerapkan pendekatan inter, multidisipliner; rujukan di tingkat nasional  atau internasional

Tabel Indikator Perilaku – Kompetensi Pengembangan Diri dan Orang Lain

LevelDeskripsiIndikator Perilaku
1Pengembangan diriMengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri dan menyeleksi sumber serta metodologi pembelajaran yang diperlukan;  Menunjukkan usaha mandiri untuk mempelajari keterampilan atau kemampuan baru dari berbagai media pembelajaran; Berupaya meningkatkan diri dengan belajar dari orang-orang lain yang berwawasan luas di dalam organisasi.
2Meningkatkan kemampuan bawahan  dengan memberikan  contoh dan  penjelasan cara melaksanakan  suatu  pekerjaanMeningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh, instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas kepada bawahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan; Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau sistem baru; Menggunakan metode lain untuk meyakinkan bahwa orang lain telah memahami penjelasan atau pengarahan.
3Memberikan umpan balik, membimbingMemberikan tugas-tugas yang menantang pada bawahan sebagai media belajar untuk mengembangkan kemampuannya; Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan memberikan umpan balik yang objektif dan jujur; melakukan diskusi dengan bawahan untuk  memberikan bimbingan dan umpan balik yang berguna bagi bawahan; Mendorong kepercayaan diri bawahan; memberikan kepercayaan penuh pada bawahan untuk mengerjakan tugas dengan caranya sendiri; memberi  kesempatan dan membantu bawahan menemukan peluang untuk berkembang.
4Menyusun program pengembangan  jangka Ppnjang dalam rangka  mendorong  manajemen pembelajaranMenyusun program pengembangan jangka panjang bersama-sama dengan bawahan, termasuk didalamnya penetapan tujuan, bimbingan,  penugasan dan pengalaman lainnya, serta mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan / pendidikan / pengembangan kompetensi dan karir; Melaksanakan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi dan umpan balik pada tataran organisasi; Mengembangkan orang-orang disekitarnya secara konsisten, melakukan kaderisasi untuk posisi-posisi di unit kerjanya.
5Menciptakan situasi yang mendorong  organisasi untuk mengembangkan  kemampuan  belajar secara  berkelanjutan dalam rangka  mendukung  pencapaian hasilMenciptakan situasi yang mendorong individu, kelompok, unit kerja untuk mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan di tingkatinstansi;  Merekomendasikan/memberikan penghargaan bagi upaya pengembangan yang berhasil, memastikan dukungan bagi orang lain dalam mengembangkan  kemampuan dalam unit kerja di tingkat instansi; Memberikan inspirasi kepada individu atau kelompok untuk belajar secara berkelanjutan dalam penerapan di tingkat instansi.

Kesimpulan

Semoga artikel dapat memberikan manfaat bagi teman-teman, bahwa kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural sangat diperlukan dalam dunia kerja dan wajib dikuasai oleh seorang pegawai jika ingin mendapatkan kenaikan jabatan.

Baca Juga:  Komunikasi Bagian dari Kompetensi Manajerial

Demikian yang dapat kolonginfo bagikan, salam sukses bagi pegawai ASN, maupun non ASN.

Unduh peraturan Permenpan 38 tahun 2017.

  • kompetensi
  • manajerial
  • Pengembangan diri
  • sosial kultural