Yasin K is a Technical Content Writer for Niagahoster Blog. Other words are unimportant things you will never need to know. Let the content speak for itself :) Show
Home » Web Development & Design » Basic Programming » Cara Membuat CRUD Dengan PHP Dan MySQL Cara Membuat CRUD Dengan PHP Dan MySQLMay 26, 2019 25 min read Operasi CRUD menjadi bagian penting di dalam proses pengembangan website. Operasi ini menjadi inti dari seluruh proses pengelolaan data pada sebuah website. Maka dari itu, operasi CRUD menjadi sangat penting untuk dipelajari sebelum Anda membuat website yang andal. Supaya Anda lebih mudah untuk memahami CRUD, pada artikel ini kami akan mencoba mengulas cara membuat CRUD menggunakan bahasa pemrograman PHP. Harapannya setelah membaca artikel ini Anda bisa membuat CRUD dengan PHP dan MySQL dengan cepat. Yuk simak ulasannya! Daftar isi Apa itu CRUD?CRUD adalah singkatan dari Create, Read, Update, dan Delete. Proses ini sangat berkaitan dengan pengambilan atau transaksi data dari atau ke database. Hal ini menjadi krusial apabila berhubungan dengan sistem informasi perusahaan karena data yang diproses biasanya merupakan data transaksi. Bagi PHP Developer, operasi CRUD biasanya menjadi pillar untuk mempelajari proses pengelolaan data menggunakan PHP dan tentu saja MySQL database. Nah CRUD ini bisa diibaratkan sebagai jalur atau koneksi yang menghubungkan antara bahasa pemrograman PHP dengan MySQL. Lebih jelasnya, berikut ini ulasan operasi CRUD beserta contohnya:
Itulah gambaran kecil penggunaan CRUD di website. Supaya lebih mudah memahami, di bawah ini merupakan contoh penggunaan CRUD dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL databases. Cara Membuat CRUD Dengan PHP Dan MySQLDeveloper aplikasi web sering menggunakan PHP dan MySQL sebagai komponen utamanya. Bahasa pemrograman PHP memproses berbagai fungsi untuk menjalankan operasi CRUD. Sedangkan MySQL bertugas untuk menyimpan database dari website. MySQL sebenarnya tidak hanya bisa diakses menggunakan PHP saja, bahasa pemrograman lain seperti Python, JavaScript, dan sejenisnya juga bisa untuk mengakses MySQL. Sedangkan PHP juga bisa menggunakan server database lain seperti PostgreSQL, MongoDB, dan sejenisnya. Namun pada contoh ini kami menggunakan PHP dan MySQL karena lebih sederhana dan mudah untuk dipahami. Perlu Anda ketahui juga, ada tiga tipe koneksi –koneksi ini terkadang disebut dengan API MySQL– antara PHP ke MySQL, yaitu mysql, mysqli, dan PDO (PHP Data Object). Mysqli merupakan versi pengganti dari mysql. Hal ini dikarenakan mysql sudah tidak dikembangkan lagi sejak versi PHP 5.5. Sedangkan ketika ingin menghubungkan PHP dengan MySQL dan penyedia database lain, Anda perlu menggunakan tipe koneksi PDO. Pada kesempatan ini, kita akan belajar menggunakan PHP dan MySQL untuk membuat aplikasi sederhana. Pada contoh kasus di bawah ini, kami akan mencoba membuat sebuah aplikasi sederhana untuk melihat dan menambahkan data pegawai. 1. Membuat Tabel DatabaseSupaya Anda bisa melakukan operasi CRUD tentu saja perlu sebuah data. Jadi hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk membuat CRUD adalah menambahkan data setelah membuat database MySQL. Anda dapat menambahkan data pegawai menggunakan query di bawah ini. Pertama buat database terlebih dahulu.
Kemudian masukkan TABEL yang nantinya digunakan untuk data pegawai (employee).
Query di atas merupakan SQL yang bertugas untuk menyiapkan database beserta TABEL yang berisi variabel id, name (nama), alamat (address), dan salary (gaji). Anda juga dapat menambahkan variabel lain, seperti nomor handphone, status, hobi, dan lain sebagainya. Pastikan database berhasil terbuat dengan mengetikan perintah “show tables;”. 2. Membuat File ConfigNah! Setelah Anda mempersiapkan data, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan koneksi supaya PHP dapat terhubung dengan MySQL. Caranya adalah dengan membuat sebuah file berisi script PHP khusus untuk melakukan koneksi. Anda bisa memberikan nama apapun sesuai dengan keinginan. Pada contoh ini, kami menggunakan nama file config.php. Kemudian masukkan baris kode di bawah ini. File ini nanti akan digabungkan dengan file lain menggunakan fungsi PHP require_once() dan berlaku juga untuk file yang lainnya. Anda bisa melihat pada baris kode di bawah ini.
Perlu menjadi catatan. Anda harus mengganti DB_SERVER, DB_USERNAME, DB_PASSWORD, dan DB_NAME dengan detail database Anda masing-masing. File config.php biasanya berisi beberapa konfigurasi yang berhubungan dengan website. Jadi file ini menjadi pusat konfigurasi dan sering dipanggil/digunakan di file lainnya. 3. Membuat Landing PageSetelah Anda membuat data dan mengkoneksikan PHP ke database, langkah selanjutnya adalah membuat wadah untuk menampilkan data tersebut. Kami akan membuat sebuah landing page untuk aplikasi CRUD. Landing page ini nanti akan menampilkan record dari tabel database employees. Di dalam landing page ini juga akan ada icon pada setiap record dari tabel database employee. Pada setiap data yang tampil di dalam tabel akan ada icon yang bisa digunakan untuk menjalankan perintah update, delete, dan melihat detail informasi atau data. Kami juga akan menambahkan tombol create untuk menambahkan data employees. Tombol ini berguna untuk menambahkan record baru pada tabel employees di dalam database. Untuk membuatnya, silakan masukkan baris kode di bawah ini ke dalam file index.php.
Masukkan beberapa data pegawai melalui halaman landing page. Baris kode di atas kurang lebih menampilkan tabel seperti di bawah ini. 4. Membuat Halaman CreateCreate merupakan proses untuk memasukkan informasi/data ke dalam database. Nah pada langkah ini Anda akan mempelajari bagaimana cara menggunakan Create (C) di dalam baris kode. Langsung saja buat file dengan nama “create.php”. Kemudian masukkan baris kode di bawah ini.
Baris kode di atas akan menampilkan form yang berfungsi untuk menambahkan data pegawai ke dalam database. Di dalam baris kode di atas juga terdapat validasi input sebelum data disimpan di dalam database. 5. Membuat Halaman ReadFile yang bertugas untuk memasukkan data sudah ada. Tugas selanjutnya adalah membuat file yang bertugas untuk mengambil/membaca data dari database dan menampilkannya dalam bentuk tabel. Silakan buat file dengan nama “read.php” kemudian masukkan baris kode di bawah ini ke dalamnya. Baris kode di bawah akan menampilkan informasi secara detail masing-masing pegawai jika Anda mengklik icon read yang ada di dalam tabel.
5. Membuat Halaman UpdateSetelah membuat Create dan Read, sekarang giliran Anda untuk membuat file Update untuk mengubah data yang sudah disimpan. Silakan buat file “update.php” dan tambahkan baris kode di bawah ini ke dalamnya. Baris kode ini akan mengarahkan Anda ke halaman lain yang berisi form untuk mengubah informasi yang sudah ada di dalam database.
6. Membuat Halaman DeleteSupaya Anda dapat menghapus informasi/data pegawai yang sudah masuk ke dalam database, maka perlu sebuah fungsi untuk menghapusnya. Silahkan buat file dengan nama “delete.php” kemudian masukkan baris kode di bawah ini ke dalamnya. Baris kode ini akan menghapus data ketika Anda klik icon delete yang ada di dalam tabel.
7. Membuat Halaman ErrorTerkadang ada baris kode yang bermasalah. Supaya Anda tidak perlu mendeklarasikan halaman error pada setiap file, akan lebih baik jika Anda membuat halaman error sendiri. Halaman ini akan menampilkan pesan error jika terjadi logika atau baris kode yang bermasalah. Anda pun dapat menyesuaikan informasi di dalam error ini sesuai dengan kebutuhan.
Membuat CRUD di Halaman CRUDContoh di atas merupakan contoh sederhana penggunaan CRUD untuk menambahkan, mengubah, mengambil, dan menghapus data dari dan ke database. Penggunaan CRUD masih sangat luas. Salah satu yang sering dijumpai adalah ketika Anda melakukan login ke halaman website tertentu. Itu sebenarnya adalah contoh kecil dari penggunaan CRUD. Pada bagian ini akan membahas mengenai cara membuat halaman login menggunakan sistem autentifikasi dengan operasi CRUD. Terdengar sederhana, tapi cukup penting karena berhubungan dengan keamanan sebuah aplikasi web. Kenapa? Autentifikasi merupakan mekanisme yang digunakan untuk membatasi akses dari user yang tidak mempunyai hak akses atau tools/fitur tertentu. Sama seperti langkah sebelumnya, Anda juga harus mempersiapkan terlebih dahulu database yang berisi daftar user untuk menjalankan proses login. Artikel ini juga akan menggunakan PHP dan MySQL sebagai bahasa pemrograman utama dan database server-nya. Pada bagian pertama Anda akan ditunjukkan cara membuat form user untuk proses registrasi. Kemudian membuat form login pada bagian kedua dan juga seperti biasanya, yaitu membuat halaman utama dan script untuk melakukan logout. 1. Membuat Sistem RegistrasiBagian ini nanti Anda akan membuat sebuah form registrasi lengkap dengan database di dalamnya. User akan dapat melakukan registrasi hanya dengan mengisikan form yang sudah tersedia. Jadi langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan database sebagai penyimpanan data user. Membuat Tabel DatabaseJalankan perintah di bawah ini untuk menambahkan record ke dalam database yang sudah dibuat sebelumnya (di artikel ini contohnya database niagahoster). Anda bisa menyesuaikan jumlah variabel sesuai dengan kebutuhan. Namun ketika membuat tabel untuk user, hal yang paling penting adalah menambahkan variabel id, username, dan password. Ketiga variabel tersebut nantinya menjadi inti di dalam membuat form login menggunakan autentifikasi.
Pastikan bahwa tabel users sudah terbuat dengan baik. 2. Membuat File ConfigSetelah membuat tabel, supaya bisa menjalankan proses CRUD, langkah selanjutnya adalah membuat jembatan penghubung antara PHP dengan MySQL. Anda hanya tinggal membuat script PHP yang bertugas untuk menghubungkan ke database server. Silahkan membuat file “config.php” (atau bisa menyalin dari program sebelumnya), kemudian masukkan baris kode di bawah ini. 0Ganti informasi di atas sesuai dengan pengaturan di MySQL server Anda. Ganti username, password, dan nama database seperti yang Anda buat. 3. Membuat Form RegistrasiSetelah data sudah siap dan PHP dapat terhubung dengan MySQL, langkah selanjutnya adalah membuat tampilan front-end untuk menampilkan hasil operasinya. Buat file dengan nama “register.php” kemudian tambahkan baris kode di bawah ini. Namun perlu Anda ketahui bahwa baris kode di bawah ini mengizinkan user untuk membuat akunnya sendiri (tanpa perlu proses verifikasi). 1Contoh di atas menggunakan fungsi PHP ‘password_hash()’ yang berfungsi untuk mengubah dari password string menjadi teks hash. Hal ini cukup menarik karena fungsi tersebut menggenerate sebuah password menggunakan one-way hashing algoritma yang cukup kuat. Fungsi ini juga melakukan sistem random salt automatically (pengacakan garam) ketika melakukan hashing password. Proses hashing yang dilakukan tersebut memungkinkan penggunaan satu password yang sama. Namun karena ada proses hashing ini, password bisa sama, tapi kode hash akan tetap berbeda. Selain itu, baris kode di atas akan menampilkan form untuk registrasi sekaligus pengecekan error. Pengguna yang tidak mengisi data kosong atau tidak lengkap akan menerima notifikasi error dan data tidak disimpan. Error ini juga berguna saat user ingin membuat username yang sudah ada. Tampilan baris kode di atas kurang lebih seperti di bawah ini. 4. Membuat Sistem LoginSetelah Anda memasukkan data dan membuat file konfigurasi, langkah selanjutnya adalah membuat bagian login dan halaman utama. Nantinya di dalam form login Anda dapat memasukkan username dan password sesuai dengan yang sudah dibuat di form registrasi. Ketika user melakukan submit (login) maka sistem akan melalui verifikasi ke dalam data yang sudah disimpan di dalam database. Jika username dan password sesuai, user dapat dipercaya dan bisa langsung masuk ke dalam sistem. Namun jika salah maka user akan mendapatkan informasi penolakan (rejected). Berikut ini langkah-langkah untuk membuat form login dan atribut lainnya. 5. Membuat Form LoginPertama, buat terlebih dahulu file “login.php” dan masukkan kode di bawah ini ke dalamnya. 2Baris kode di atas akan mengambil input id, username, dan password yang dimasukkan user kemudian memverifikasi ke dalam tabel ‘users’ di dalam database. Jika password dan username yang dimasukkan sesuai, user akan langsung masuk dan menampilkan halaman (session) baru –pada kasus ini kita memakai file “welcome.php’’. Baris kode di atas kurang lebih akan menampilkan tampilan seperti ini. 6. Membuat Halaman UtamaSetelah form login selesai tentu saja membuat halaman utama untuk ditampilkan saat user berhasil masuk ke dalam sistem. Nah! Terkadang pada proses login terdapat data yang berasal dari sumber yang tidak dipercaya yang mencoba untuk masuk ke dalam sistem. Biasanya ini diisi oleh user anonymous. Ini sangat beresiko karena terkadang mengandung script yang berbahaya contohnya serangan cross-site scripting (XSS). Supaya Anda terhindar dari XSS, PHP menyediakan fungsi yang berguna untuk menanggulanginya yaitu menggunakan fungsi htmlspecialchars() sebelum menampilkan halaman di browser. Fungsi ini membuat segala jenis tag HTML yang mengandung script ‘jahat’ menjadi tidak berbahaya. Untuk membuat file ini, silakan buat file “welcome.php” kemudian masukkan baris kode di bawah. 37. Membuat Script LogoutSupaya user dapat berpindah dari akun satu ke aku yang lainnya, Anda perlu membuat fitur log out. Fungsi dari file ini adalah menutup halaman (session) ketika user ini keluar dari akunnya. Di dalam script ini terdapat sebuah fungsi yang berjalan ketika user melakukan klik pada tombol atau link log out atau sign out. Script akan menutup session dan kemudian melakukan redirect ke halaman login. Silakan buat file dengan nama “logout.php” kemudian masukkan baris kode di bawah ini. 48. Membuat Fitur Reset PasswordOpsional! Anda bisa melanjutkan ke bagian ini jika ingin menambahkan fitur reset password di dalam aplikasi. 5Baca juga: Cara Migrasi Database MySQL ke Server Lain di Ubuntu 14.04 PenutupDemikian tutorial cara membuat CRUD dengan PHP dan MySQL. CRUD (Create, Read, Update, Delete) merupakan operasi yang pasti digunakan di dalam proses pengembangan aplikasi web, Maka dari itu, operasi ini wajib dipelajari dan dimengerti dengan baik. Apalagi sebuah aplikasi web tidak pernah lepas dari penggunaan database. PHP dan MySQL merupakan kombinasi yang sering dipakai. Baik bahasa pemrograman PHP maupun database server MySQL, keduanya mempunyai dokumentasi yang lengkap dan tidak tergolong rumit sehingga Anda dengan mudah dapat memahami keduanya dengan cepat. Anda mungkin masih mempunyai beberapa pertanyaan, silakan tinggalkan pertanyaan tersebut melalui kolom komentar di bawah ini. Jika Anda menyukai artikel dari kami atau ingin mendapatkan informasi terbaru dari kami, jangan lupa subscribe. Semoga artikel ini bermanfaat. Share Yasin K Follow Yasin K is a Technical Content Writer for Niagahoster Blog. Other words are unimportant things you will never need to know. Let the content speak for itself :) Subscribe SekarangDapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia online langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami! |