Dengan MongoDB, Anda tidak perlu repot dengan membuat database terlebih dahulu. Anda dapat langsung menggunakan database yang Anda inginkan, sekalipun database tersebut belum dibuat. Show
Contoh berikut adalah menggunakan database indonesia.
CollectionPengelompokan dokumen di MongoDB disebut collection. Jika Anda pernah menggunakan SQL sebelumnya, collection sama halnya dengan table. Anda dapat melihat Terminologi dan Konsep pada halaman MongoDB.
Artinya, MongoDB memiliki skema yang fleksibel. Layaknya folder, Anda dapat menempatkan apapun pada folder tersebut, seperti dokumen, gambar, lagu, atau apapun yang Anda inginkan. Anda tidak dituntut untuk menentukan struktur data pada saat pembuatan collection, dan dapat menempatkan document dengan struktur yang berbeda-beda. Contoh membuat collection.
DocumentDocument akan sering Anda jumpai. Disinilah data yang akan Anda kelola. Menambahkan DocumentDibawah ini adalah contoh untuk menambahkan document baru pada collection "provinsi".
Anda dapat menambahkan document lainnya dengan struktur yang berbeda.
Mencari DocumentSetelah Anda menambahkan document pada collection, kali ini Anda akan dipandu untuk mencari document yang telah Anda buat sebelumnya. Mencari seluruh document.
Jika ingin mencari document berdasarkan kriteria tertentu, dapat ditambahkan kriteria pada parameter pertama.
Mengubah DocumentData yang sudah dibuat, dapat diubah kembali. Ada dua jenis pengubahan data, yaitu :
Mengubah spesifik field pada document 5 dapat digunakan untuk mengubah hanya pada spesifik field.Contoh berikut adalah untuk mengubah field "nama" dari "DKI Jakarta" ke "Jakarta".
Mengganti documentAnda juga dapat mengganti document yang sudah ada dengan document baru. Perbedaannya adalah, seluruh field yang ada pada document yang sudah ada, akan diganti dengan seluruh field yang baru. MongoDB adalah sistem database NoSQL populer dengan jumlah unduhan hingga 300 juta kali. Kepopuleran MongoDB tidak terlepas dari fleksibilitas, kemudahan, serta kecepatan yang ditawarkan. Namun, apakah MongoDB cocok dengan project yang Anda buat? Daftar Isi Pada artikel ini, kita akan belajar bersama tentang apa itu MongoDB, mulai dari pengertian, kelebihan, dan contohnya. Penasaran, kan? Yuk, cari tahu jawabannya! Apa itu MongoDBSeperti yang sudah disebutkan sebelumnya, MongoDB adalah salah satu jenis database NoSQL (Not Only SQL) yang menyimpan datanya dalam bentuk document dengan format JSON. Dengan menggunakan format ini, MongoDB mampu menampung data yang kompleks dan bervariasi. Selain itu, MongoDB juga mampu melakukan scale out database, sehingga jika Anda ingin meningkatkan kapasitas data, maka tidak akan sampai mengganggu performa server yang sedang berjalan. Hal inilah yang membuat perusahaan besar seperti IBM, Facebook, Google, eBay, hingga Adobe menggunakan database satu ini. Sejarah MongoDBMongoDB adalah database yang berkantor pusat di New York ini didirikan oleh Dwight Merriman, Eliot Horowitz dan Kevin Ryan yang tergabung dalam tim Double Click di tahun 2007. Pada saat itu, mereka dihadapkan pada satu masalah, untuk menayangkan 40.000 iklan per detik yang kurang optimal dalam hal skalabilitas dan kelincahan. Frustasi dengan hal itu, mereka bersama-sama membuat sistem database baru yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan tersebut, dan lahirlah MongoDB. Komponen MongoDBTiga komponen penting yang wajib Anda ketahui di MongoDB adalah sebagai berikut
Pada database SQL, Anda pasti pernah mendengar istilah tables, rows, columns. NoSQL juga menggunakan istilah yang hampir sama. Berikut perbandingan istilah antara sistem Database SQL dan NoSQL: SQLNoSQLdatabasedatabasetablescollectionsrowsdocuments (JSON)columnsfieldsKelebihan MongoDBMongoDB adalah sistem database jenis NoSQL yang memiliki kepercayaan hingga 300 juta unduhan. Apakah Anda tahu mengapa orang memilih MongoDB untuk sistem databasenya? 1. Performa CepatMongoDB adalah database dengan performa yang lebih cepat jika dibandingkan dengan database berjenis SQL, karena MongoDB menggunakan dokumen format JSON yang membuat kumpulan data bisa diakses dengan lebih cepat daripada data yang disimpan dengan format tabel. Selain itu, MongoDB juga mendukung memcached, yaitu fitur yang membuat website menjadi jauh lebih cepat dengan sistem caching. Fitur ini membuat kerja server menjadi lebih ringan, dan cocok untuk website yang dinamis. 2. Pengelolaan Database MudahDatabase MongoDB dikenal dengan pengelolaan yang jauh lebih mudah dibandingkan database yang dibuat menggunakan SQL. 3. Cocok Untuk Menampung Data yang BervariasiMongoDB menggunakan skema table yang dinamis (dynamic schema) sehingga mampu menyimpan data yang kompleks. Dynamic schema membuat MongoDB cocok untuk menampung data yang bervariasi baik digunakan untuk menyimpan data yang terstruktur ataupun yang tidak terstruktur. 4. SkalabilitasMongoDB mampu digunakan untuk menyimpan database dalam jumlah besar, hingga ratusan ribu baris dokumen, maupun database dalam jumlah kecil (ratusan baris saja). 5. GratisMongoDB adalah software database yang gratis dan bisa digunakan di Windows, Linux maupun MacOS. Anda dapat menggunakan MongoDB untuk membuat program, baik untuk skala besar maupun skala kecil, dengan anggaran yang terjangkau. Contoh Penggunaan MongoDBMongoDB didukung oleh berbagai bahasa pemrograman, di antaranya seperti:
Saat Anda membuat program dan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman di atas, Anda dapat menggunakan MongoDB untuk databasenya. Cara Install MongoDB di VPS UbuntuSetelah mengetahui apa itu MongoDB selanjutnya mari belajar cara install MongoDB! Pada demo kali ini, kami akan menuliskan langkah-langkah instalasi MongoDB di Ubuntu. Step 1. Cara Install MongoDBDi Ubuntu, Anda dapat menginstall MongoDB melalui Terminal dengan perintah:
Step 2. Cara Mengaktifkan MongoDBSetelah berhasil menginstall MongoDB, selanjutkan aktifkan databasenya menggunakan perintah berikut:
Kemudian, lanjutkan dengan mengaktifkan service MongoDB dengan perintah:
Step 3. Cek Status DatabaseDengan mengikuti dua langkah di atas, MongoDB seharusnya sudah berjalan dan dapat digunakan. Anda juga bisa memastikan MongoDB telah aktif di server Anda, dengan menjalankan perintah berikut:
Bila Anda hasilnya tertulis Active(running), maka database MongoDB sudah siap digunakan. Belajar perintah dasar MongoDBSetelah berhasil melakukan instalasi database MongoDB di Ubuntu, mengaktifkan MongoDB, dan cek status MongoDB. Anda juga perlu belajar perintah dasar MongoDB. Apa saja perintah dasar yang digunakan di MongoDB? 1. Cara Masuk ke Database MongoDB Masuk ke dalam database MongoDB menggunakan perintah berikut:
2. Cara Membuat Database Berikutnya, Anda dapat membuat database di sana. Sebagai contoh kami akan membuat database dengan nama ‘db_mahasiswa’, maka perintahnya:
3. Cara melihat list Database Selanjutnya, untuk melihat database apa saja yang sudah Anda buat di MongoDB, gunakan perintah berikut:
4. Cara menghapus Database Bila Anda ingin menghapus database yang telah dibuat, silakan menggunakan perintah;
Sebagai contoh, kami akan menghapus database db_mahasiswa yang telah dibuat sebelumnya, dengan perintah sebagai berikut: 5. Cara Insert data Selanjutnya kami akan mendemokan cara insert data di database db_mahasiswa dengan nama collection admin.
Masukkan data ke dalam database menggunakan perintah:
6. Cara melihat daftar collection Untuk melihat daftar collection yang telah Anda buat di MongoDB, ketikkan perintah: 07. Cara melihat Isi collection Untuk melihat isi collection, silakan menggunakan perintah find. Pada contoh ini kami akan melihat isi data collection dari admin. 18. Cara menghapus data Untuk menghapus data di MongoDB, Anda perlu mengetahui ObjectID yang akan dihapus. Langkahnya, cek nama file JSON menggunakan .pretty. Berikut contoh hapus data pada collection admin: 29. Cara mengubah data Mengubah data di MongoDB juga perlu mengetahui ObjectID. Berikut contoh cara mengubah data pada collection admin: 310. Cara menghapus collection Terakhir, ada perintah untuk menghapus collection. Berikut ini perintahnya: 4Apabila Anda membutuhkan detail perintah-perintah untuk menjalankan MongoDB, Anda dapat mengunjungi halaman resmi dokumentasi MongoDB. KesimpulanMongoDB adalah sistem database jenis NoSQL yang sangat populer karena tidak terlepas dari fleksibilitas, kemudahan, serta kecepatan yang ditawarkan. Berbeda dengan SQL yang menggunakan format table, MongoDB menggunakan format JSON untuk penyimpanannya. Hal inilah yang membuat MongoDB mampu menampung banyak data yang kompleks dan bervariasi. Rumahweb menawarkan VPS KVM yang mendukung database MongoDB. Cukup dengan Rp 50.000, Anda sudah bisa menikmati layanan VPS kami dengan kecepatan dan reliabilitas yang tidak tertandingi. MongoDB digunakan untuk apa?3. Cocok Untuk Menampung Data yang Bervariasi
Dynamic schema membuat MongoDB cocok untuk menampung data yang bervariasi baik digunakan untuk menyimpan data yang terstruktur ataupun yang tidak terstruktur.
Kapan harus menggunakan MongoDB?Kapan Menggunakan MongoDB
Misalnya kamu memiliki toko online yang ramai pelanggan yang setiap menitnya terdapat ada 100 data pelanggan yang masuk. Selain itu kamu juga bisa menggunakan MongoDB saat data yang didapatkan berkembang secara cepat dan memiliki struktur data yang kompleks.
MongoDB menggunakan bahasa apa?MongoDB sendiri ditulis dengan bahasa C++ dan telah tersedia untuk berbagai jenis bahasa pemrograman. Fitur utama dari mongoDB antara lain: model document-oriented storage.
Apa perbedaan MongoDB dan MySQL?Apa itu MySQL: Perbedaannya Dengan MongoDB. Hal mendasar yang bisa membedakan MongoDB dengan MySQL adalah sifat database MySQL untuk penyimpanan data relasional, sedangkan MongoDB adalah database untuk penyimpanan data dokumen.
|