Anak berusia balita atau prasekolah biasanya mampu tidur sepanjang malam. Namun ada sebagian anak yang sering terbangun di malam hari. Ada beberapa pemicunya, misalnya mimpi buruk, suasana rumah yang berisik, sakit, atau pun tidak berani tidur sendiri, jika ia sedang belajar tidur di kamar terpisah dengan orangtuanya.
"Saat bangun di malam hari, yang terpikirkan oleh balita adalah mencari orangtuanya. Oleh karena itu Anda bisa mengajak anak kembali tidur di kamarnya atau membiarkan mereka tidur bersama Anda," kata Alyson Schafer, psikoterapis dan pakar pengasuhan.
Jika anak yang terbangun itu mengajak Anda untuk bermain, jelaskan padanya bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur dan manusia baru beraktivitas di siang hari.
Berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk membuat si kecil dapat mudah tidur kembali.
1. Ajak ia berjalan kembali ke kamarnya, tetapi Anda jangan mengajaknya bicara, bernyanyi lagu tidur atau memberikan ciuman. Hanya memindahkan dia kembali ke kamarnya.
2. Anda bisa mengajaknya tidur bersama atau menyediakan kasur tambahan di dalam kamar Anda jika kejadian ini sering terjadi. Bila si kecil bangun dan mencari orangtuanya, ia bisa tidur di kasur tambahan tersebut tanpa perlu membangunkan Anda.
3. Anda bisa mengunci pintu kamar sehingga si kecil bisa kembali ke kamarnya lagi. Namun, ada dua kemungkinan jika Anda melakukan ini, pertama si kecil akan menangis dan meminta untuk masuk, atau si kecil akan kembali ke kamarnya sesuai ajaran Anda.
Setelah beberapa malam, kebanyakan anak-anak akan menyadari bahwa tidak ada gunanya bangun di malam hari karena tidak ada orang sama sekali yang bermain. Dengan kesadaran baru ini biasanya mereka akan tidur kembali dengan mudah.
TRIBUNNEWS.COM - Pola tidur bayi yang baru lahir merupakan tantangan terbesar bagi seorang ibu, bisa saja bayi tidur seharian di waktu siang dan susah tidur di malam hari. Waktu tidur bayi yang tidak teratur membuat Anda sebagai ibu baru jadi kesulitan mengatur waktu untuk beraktivitas.
Ketika bayi masih berada di dalam rahim, bayi tak mengenal perbedaan waktu siang dan malam, tak heran jika terus terbawa hingga mereka lahir. Namun, Anda tak perlu khawatir, karena memang pada dasarnya bayi terlelap sesuai kebutuhan. Seiring waktu barulah ia menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Supaya waktu tidur bayi teratur dan tidak mengganggu aktivitas harian Anda, memang diperlukan pengaturan yang harus diterapkan sejak dini. Bagaiamana cara mengatur waktu tidur bayi? Berikut uraiannya!
1. Atur waktu tidur
Selain makan dan minum, bayi menghabiskan waktunya dengan tidur. Jika terlalu lama menidurkan bayi di siang hari, kemungkinannya adalah ia akan lebih lama terjaga di waktu malam . Kunci utama pengaturan waktu yang tepat adalah satu atau dua jam setelah makan siang. Dengan demikian, si kecil akan terbiasa untuk tidur dalam waktu singkat, terbangun untuk menyusu, dan kembali tertidur.
2. Jangan ragu untuk membangunkan bayi
Jika Anda merasa si kecil sudah terlalu lama tidur, disarankan untuk membangunkannya di waktu-waktu menyusui. Idealnya adalah satu atau dua jam sekali, cara yang seperti ini akan menjaga bayi Anda tetap terpenuhi nutrisinya dan mendapatkan waktu istirahat yang cukup serta teratur.
3. Lakukan aktivitas yang menyenangkan
Ciptakan hubungan yang aktif dan erat dengan bayi Anda, bisa dengan melakukan kegiatan bermain yang menyenangkan sembari melatih saraf motoriknya agar terlatih dan peka terhadap lingkungan sekitar. Beberapa di antaranya adalah mengajaknya tertawa, bermain, dan olahraga bersama (jika sudah cukup umur). Ikatan antara ibu dan bayi sejak kecil akan menghasilkan sebuah hubungan batin yang erat.
Banyak melakukan aktivitas dengan anak, terlebih sebelum waktu tidur di malam hari akan membuatnya lelah dan akhirnya tertidur pulas, misalnya dengan menggelapkan ruangan atau Anda ikut berbaring di sampingnya.
4. Atur suasana hati
Bila Anda ingin si kecil tertidur dengan pulas, maka aturlah suasana hati bayi dan lingkungan sekitar agar lebih mendukung, misalnya dengan menggelapkan ruangan atau Anda ikut berbaring di tempat tidur. Cara seperti ini membuat bayi merasa nyaman, karena menganggap saat itu adalah waktu semua orang terlelap.
Apabila menjelang tidur, bayi mulai mengoceh, jangan membalas ocehannya dengan godaan, sebaiknya hiraukan saja dan arahkan bayi untuk tertidur. Hindari kontak mata dan pembicaraan dengannya sampai ia tertidur.
Namun, apabila pola ini berlangsung selama lebih dari dua minggu, itu mungkin terjadi karena split night.
Penyebab umum split night pada bayi, yakni meliputi:
1. Tidur berlebihan di siang hari
Sering kali split night berkaitan dengan pola tidur bayi di siang hari.
Misalnya berapa lama dan seberapa sering ia tidur siang setiap harinya.
Idealnya, bayi harus tidur sekitar 14-20 jam sehari.
Namun, durasi jam tidur siang sebaiknya tidak boleh lebih lama dari jam tidur di malam hari.
Hal ini supaya bayi tidak susah tidur dan lebih aktif di malam hari.
Baca Juga: Apakah Anak Susah Tidur Malam? 5 Cara Sederhana Ini Dapat Bantu Moms
2. Tidur lebih awal di malam hari
Karena sudah terlalu lelah bermain seharian dengan bayi, terkadang Moms ingin cepat-cepat menidurkannya.