Cara memasak ikan buntal agar tidak beracun

Skip to content

Beranda / Informasi Kesehatan / Terkenal Beracun, Ikan Buntal Bisa Jadi Hidangan Lezat

Terkenal Beracun, Ikan Buntal Bisa Jadi Hidangan Lezat


Ikan buntal adalah jenis ikan yang terkenal beracun namun bisa dijadikan hidangan lezat jika diolah dengan benar. Lantas, mengapa ikan ini beracun dan bagaimana mengolahnya agar bisa dimakan? Yuk, simak selengkapnya dalam penjelasan di bawah ini!

Apa itu Ikan Buntal?

Ikan buntal atau sering juga disebut ikan fugu adalah ikan yang termasuk dalam keluarga Tetraodontidae, kelompok ini terdiri lebih dari 200 spesies ikan buntal yang berbeda.

Ikan ini memiliki kemampuan mengembang seperti balon dan terkenal karena gaya renangnya yang lambat dan agak kikuk, sehingga membuatnya rentan terhadap pemangsa.

Namun, sebagai bentuk pertahanan diri, ikan buntal menggunakan perutnya yang sangat elastis dan mampu dengan cepat menelan banyak air untuk mengubah diri menjadi seperti balon. Ukurannya yang menjadi besar membuatnya hampir tidak bisa dimangsa oleh predator.

Beberapa spesies ikan buntal memiliki duri untuk membuatnya semakin sulit dimangsa. Ikan ini juga dikenal mematikan karena sangat beracun bagi predator!

Meski begitu, ikan ini bisa dikonsumsi sebagai hidangan yang lezat di negara Jepang. Harga menu ikan ini sangat mahal dan hanya diolah oleh koki terlatih dan berlisensi.

Apa yang Membuat Ikan Buntal Beracun?

Apabila predator memangsanya sebelum mengembang, ikan buntal masih bisa menyerang dengan mambuat predator tersedak, atau lebih buruk lagi meracuninya.

Sebagian besar spesies ikan ini mengandung zat beracun yang dikenal sebagai tetrodotoxin, zat yang mematikan bagi pemangsa. Zat ini tidak diproduksi oleh ikan itu sendiri, melainkan telah disintesis oleh bakteri seperti Pseudomonas dan Actinomyces yang ditemukan di habitat ikan buntal.

Tetrodotoxin terutama ditemukan di ovarium dan testis, hati, usus, serta kulit ikan. Jika tidak benar dalam membersihkannya, racun juga bisa menyerap dan menyebar ke daging. Kandungan tetrodotoxin di dalamnya bahkan tidak bisa hilang meskipun sudah dibekukan atau dimasak.

Bagi manusia, tetrodotoxin mematikan hingga 1.200 kali lebih beracun daripada sianida. Kandungan zat beracun di dalam ikan ini mampu menewaskan 30 orang dewasa.

Racun tersebut memblokir saluran natrium di neuron sehingga membatasi fungsi saraf dalam tubuh. Ketika saraf rusak, otot kehilangan kemampuannya untuk mengontrol gerakan otot, memicu mati lemas, dan bahkan gagal jantung.

Sayangnya, belum ada obat penawar untuk keracunan ikan ini. Satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan adalah menunggu sampai tubuh mengeluarkan racun secara alami dari sistemnya.

Tanda dan Gejala Keracunan Ikan Buntal

Gejala biasanya muncul antara 20 menit sampai 3 jam setelah mengonsumsinya, tergantung pada respon tubuh setiap orang. Setiap orang yang keracunan ikan ini mungkin mengalami gejala yang berbeda. Gejalanya terdiri dari 4 tahap.

Berikut ini tahap gejala keracunan ikan buntal yang paling umum:

  • Tahap 1. Gejala tahap pertama yang terjadi adalah kebas atau mati rasa di sekitar mulut dan bibir. Gejala ini dapat disertai dengan gejala gastrointestinal ringan, termasuk sakit perut, mual, muntah, dan diare.
  • Tahap 2. Tahap ini membuat mati rasa menyebar ke bagian wajah, paralisis (kelumpuhan) motorik dini, dan kurangnya koordinasi; termasuk bicara cadel, tidak mampu bergerak, dan kehilangan keseimbangan tubuh.
  • Derajat 3. Dalam tahap ini, orang yang keracunan ikan buntal akan mengalami kelumpuhan yang meluas dan bahkan tidak bisa menggerakkan tubuh sama sekali, gagal napas, hipotensi (tekanan darah rendah), aphonia (tidak bisa berbicara), dan pupil mata melebar.
  • Tahap 4. Tahap selanjutnya menimbulkan gejala penurunan kesadaran, gagal napas yang berat, hipotensi berat, aritmia, bradikardia (jantung berdetak lebih lambat dari biasanya), dan hipoksia (kadar oksigen dalam tubuh menipis).

Kematian akibat keracunan tetrodotoxin dapat terjadi dalam waktu  20 menit atau paling lambat 24 jam setelah terpapar. Namun, biasanya terjadi dalam 4 sampai 8 jam pertama.

Cara Mengatasi Keracunan Ikan Buntal

Pertolongan pertama yang harus dilakukan untuk orang yang keracunan ikan ini adalah oksigen tambahan dan bantu kelancaran saluran napas sesuai kebutuhan (apabila mengalami sesak napas).

Jika setelah mengonsumsinya Anda mengalami beberapa gejala keracunan ikan ini, sebaiknya Anda harus memuntahkannya. Setelah itu dapatkan penanganan medis di rumah sakit.

Membilas lambung dianjurkan hanya setelah menelan sejumlah tetrodotoxin yang mengancam jiwa dan hanya jika dapat dilakukan segera setelah mengonsumsi ikan ini; biasanya dalam 1 jam.

Beberapa risiko yang bisa terjadi adalah cedera pada lapisan saluran gastrointestinal, penurunan fungsi jantung, tekanan darah rendah, dan penurunan fungsi pernapasan (depresi pernapasan).

Setelah itu, seseorang harus diperiksa atau dievaluasi untuk gula darah rendah (hipoglikemia), gangguan elektrolit, dan penurunan suplai oksigen ke jaringan (hipoksia).

Baca Juga: Awas! 8 Jenis Ikan Ini Malah Bahaya bagi Kesehatan

Bagaimana Cara Menyiapkan Ikan Buntal?

Tujuan utama membersihkan ikan ini adalah untuk menghilangkan semua tetrodotoxin—yang biasanya ditemukan di hampir semua bagian—kecuali dagingnya.

Membersihkan dan mengolah ikan ini harus dilakukan oleh para profesional dan Anda tidak boleh mencobanya di rumah. Namun, menarik untuk mengetahui langkah-langkah apa yang harus diikuti oleh para koki untuk memastikan ikan ini aman untuk dimakan.

Berikut ini langkah-langkahnya untuk membersihkan dan mengolah ikan buntal:

  1. Buang kulit hingga tidak ada sisik; hal itu dilakukan dengan cara memotong bagian di sekitar mulut kemudian tarik kulitnya ke belakang.
  2. Cuci lendir ikan menggunakan garam.
  3. Hilangkan mata ikan.
  4. Menggunakan pisau yang bagus dan tajam, keluarkan isi perut ikan dengan sangat hati-hati agar tidak menusuk ovarium atau hati. Apabila ini pecah, racun akan dilepaskan ke dalam daging dan  membuat ikan tidak bisa dimakan.
  5. Memotong tulang ikan, fillet seperti yang dilakukan pada sashimi.
  6. Potong kepala ikan menjadi dua atau tiga bagian dan rebus.

Jika Anda tidak bisa mengolahnya sendiri, pastikan Anda mengonsumsinya di restoran dengan koki yang sudah terlatih.

  1. Anonim. 2017. The Art of Preparing and Eating the World’s Deadliest Fish. //www.kobejones.com.au/the-art-of-preparing-and-eating-the-worlds-most-deadly-fish/. (Diakses pada 16 Juni 2022)
  2. Anonim. Pufferfish. //www.nationalgeographic.com/animals/fish/facts/pufferfish. (Diakses pada 16 Juni 2022)
  3. Anonim. 2020. Wilderness: Pufferfish Poisoning. //www.webmd.com/first-aid/pufferfish-poisoning. (Diakses pada 16 Juni 2022)
  4. Anonim. 2011. Tetrodotoxin: Biotoxin. //www.cdc.gov/niosh/ershdb/emergencyresponsecard_29750019.html. (Diakses pada 16 Juni 2022)
  5. Anonim. Fish Poisoning. //www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/fish-poisoning. (Diakses pada 16 Juni 2022)
  6. Kalam, Tamanna. 2022. What Are Pufferfish And Are They Toxic?. //www.scienceabc.com/nature/animals/what-are-pufferfish-and-are-they-toxic.html. (Diakses pada 16 Juni 2022)
  7. Plantz, Scott H. 2021. Pufferfish Poisoning. //www.emedicinehealth.com/wilderness_pufferfish_poisoning/article_em.htm. (Diakses pada 16 Juni 2022)


DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi


Dimana terdapat racun di dalam tubuh ikan buntal?

Racun tetrodotoksin tersimpan di dalam hati, kelenjar kelamin, dan kulit ikan buntal. Agar ikan buntal aman dikonsumsi, organ-organ yang mengandung racun tersebut harus dibuang dengan teknik khusus supaya daging ikan tidak terkontaminasi.

Bagaimana cara mengolah ikan buntal?

Cara mengolah ikan buntal Mengutip Savor Japan, ikan buntal bisa langsung diiris dan dibumbui untuk langsung disantap. Ikan buntal juga bisa dimasak dengan metode panggang untuk dijadikan makanan khas Jepang seperti shirako dansumbiyaki.

Kenapa tidak boleh makan ikan buntal?

Mengutip laman KKP, ikan buntal mengandung racun tetrodotoksin (TTX). Racun ini tidak terdegradasi oleh proses pemasakan. Hingga saat ini, bahan kimia yang 100 kali lebih beracun dari sianida ini belum ada penawarnya. Racun TTX pada ikan buntal betina lebih tinggi daripada jantan.

Apakah duri ikan buntal beracun?

Ikan ini memiliki karakteristik seperti kemampuan untuk mengembungkan badannya yang berguna untuk pertahanan diri dan memiliki duri-duri yang beracun pada tubuhnya. Racun yang terkandung pada bagian dalam ikan buntal disebut dengan Tetrodotoksin (TTX), yang memiliki dosis mematikan.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA