Cara memasak daun singkong jepang

Gulai Daun Pepaya Jepang, Rasa Seperti Daun Singkong sangat cocok untuk hidangan istimewa keluarga dan teman,selain lezat dan nikmat cara pembuatan Gulai Daun Pepaya Jepang, Rasa Seperti Daun Singkong ini juga cukup mudah .
Kalau makan gulai daun singkong di rumah makan padang berasa ada yang kurang. Mungkin karena mereka lebih menonjolkan rasa di lauk pauknya. Makanya saya lebih suka bikin sendiri, rasanya enakkk ini, boleh dicoba. Saya biasa campur udang untuk dapat rasa manis dari udang. Saya masak pakai presto, jadi daunnya ga perlu ditumbuk2 lagi sudah empuk. Daun pepaya jepang boleh diganti daun singkong dengan cara masak yang sama juga ya. Resep lengkap ada di channel youtube 'dr. Apriyani Tan' //youtu.be/OF_EUhMbJxo

Sebelum mulai membuat Gulai Daun Pepaya Jepang, Rasa Seperti Daun Singkong siapkan bahan-bahan nya terlebih dahulu ya,jika ada bahan yang belum tau silahkan googling ya,karena kalo dijelaskan disini akan panajang.Berikut list bahan-bahan yang perlu di persiapakan:

Bahan-bahan Gulai Daun Pepaya Jepang, Rasa Seperti Daun Singkong

  • 3 ikat

    daun pepaya jepang, ambil daunnya, cuci bersih

  • 1 bh

    tahu kain, potong2, goreng/pepes

  • 170 gr

    udang kupas bersih

Oke,setelah bahan-bahan sudah siap berikut Langkah-langkah cara pembuatan nya:

Langkah

  1. Presto Bahan A, campur air sampai menutupi batas atas daun. Presto 30 menit dihitung sejak tombol naik. Tiriskan, peras kering.

  2. Blender halus bahan B, kemudian tumis sampai wangi dan agak kering.

  3. Masukkan bahan C, aduk terus agar santan tidsk pecah, masak sampai mendidih, masukkan bahan E, masak sampai udang matang, tes rasa. Sajikan.

Demikian cara membuat Gulai Daun Pepaya Jepang, Rasa Seperti Daun Singkong ,ayo buruan coba sekarang dan Jangan lupa di share ya :)..Terimakasih

“Lho...,ini pohon apa ya? Seperti ubi kayu, tetapi daunnya mirip daun pepaya?” tanyaku heran. Pertanyaan yang entah kutujukan pada siapa. Karena sore itu sepulang dari pengajian bersama beberapa ibu, kulihat tanaman itu ditanam berbaris di tepi jalan. Pertanyaan itu meluncur spontan saja.

“Pak dokter yang menanam itu. Kami sudah pernah memasaknya, dibagi oleh Pak dokter,” salah seorang dari rombongan pengajian menjelaskan keberadaan tanaman tersebut. Memang tanaman itu ada di sekitar rumah dr. H. Adrian Sp.KK di ujung jalan memasuki kompleks perumahan kami.

Untuk hal yang satu ini, pastilah menjadi amal jariah bagi Pak dokter. Menanam tanaman ini di tepi jalan sekitar rumahnya. Selain sikap menjaga lingkungan, juga mendatangkan manfaat bagi tetangganya. Sungguh teladan yang baik. Barakallah, Pak dokter.

“Namanya daun ubi Malaysia,” terdengar lagi seorang ibu menimpali. “Rasanya lebih lembut dan manis daripada daun ubi biasa. Apalagi kalau ditumis pakai teri Medan.” Penjelasan yang terakhir ini membuat kelenjar saliva bekerja ekstra menghasilkan air liur yang kemudian tertelan ke kerongkongan. Gleg.

“Kok, daun ubi Malaysia? Bukannya daun ubi Jepang?” Nah...yang ini bikin aku jadi ragu. Malaysia atau Jepang ya...? Tak ada kepastian, ibu-ibu makin asyik dengan obrolannya. Tak peduli Malaysia atau Jepang. Yang penting bisa dimasak dan enak. Simpel saja pemikiran emak-emak.

Aku yang dibayangi nikmatnya tumisan daun tersebut, semakin ingin tahu perihal daun yang katanya mengalahkan nikmatnya daun singkong favoritku. Disamping ada gengsi yang menyertai. “Lha..., guru biologi kok tidak up date masalah tumbuhan."

Tak ada kata lain untuk memenuhi hasrat ingin tahu kecuali berkelana mencari tahu dan tabayun. Hasil pencarian menunjukkan, ternyata tak kutemui keduanya. Apakah daun ubi Malaysia ataupun Jepang. Yang ada daun pepaya Jepang dengan nama ilmiah Cnidoscolus aconitofolius.

Informasi yang lain, meski bernama pepaya Jepang namun tanaman ini sebenarnya berasal dari Semenanjung Yukatan di Meksiko, Amerika Tengah, bukan dari Jepang. Di daerah asalnya dikenal dengan nama “Chaya”.

Di tempat tinggal kami, daun yang satu ini sedang ngetrend. Meski masih jarang dijual di pasar, namun ibu-ibu sudah mulai sering memasaknya. Cara memperolehnya, minta ke tetangga atau teman. Ini yang paling asyik. Hehehe.

Mendengar narasi teman-teman akan kelezatan daun ini, naluri koki sejati bergelora. Hmmm. Tapi, untuk ikut-ikutan minta daunnya, aku berpikir dua kali. Kupandangi tanaman Pak dokter yang tak pernah berdaun lebat itu. Mungkin karena seringnya diminta. Mungkiiiin.

Aha...terlintas cara lain, meskipun butuh kesabaran. Tetapi kupikir ini akan lebih terasa nikmatnya. Akhirnya beberapa stek batang berhasil ditanam oleh Abah dengan meminta satu di sana, dan yang lain di peroleh di sini. Alhamdulillah, ada lima batang. Yang kemudian ditanam di tepi jalan belakang rumah.

Hingga kini, sudah dua kali menikmati tumisan daun chaya itu dengan rencah teri Medan. Wuiiih..., maknyuss rasanya. Apalagi tidak instant memperolehnya. Tak sampai satu purnama, tunas daun-daun muda yang tumbuh sudah bisa dinikmati.

Sesungguhnya memperoleh hasil yang diinginkan akan terasa lebih nikmat ketika melalui sebuah proses.

(Cerita ini belum selesai. Berikutnya akan dijelaskan kandungan nutrisi daun pepaya Jepang dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Juga penjelasan bahwa ada zat racun yang terkandung di dalamnya. Lantas, bagaimana cara menghilangkan zat racun tersebut agar aman dikonsumsi? Ikuti cerita selanjutnya.)

Wallahu a’lam bishowab

#edisikuatkanhati13#

#asyiknyabacalingkungan#

Rumahku, Menggapai Mardhatillah, 27 Januari 2020

Apa efek samping daun pepaya jepang?

Kamu juga perlu tahu bahwa daun pepaya Jepang bisa menyebabkan alergi yang muncul pada tubuh. Jadi, jangan asal mengonsumsinya ya! Hal itu dikarenakan kandungan seperti enzim papain yang terkandung di dalam daun pepaya Jepang yang dapat menyebabkan alergi seperti pilek atau mata pedas.

Bagaimana cara mengkonsumsi daun pepaya jepang?

Cara Mengonsumsi Daun Pepaya Jepang Cukup direbus selama 15-20 menit untuk seperti sayuran lainnya.

Apakah daun pepaya jepang aman untuk dikonsumsi?

Pada daun pepaya jepang, kita tidak boleh mengkonsumsinya secara langsung dalam jumlah banyak. Untuk menetralkan kandungan HCN yang terdapat di dalamnya, kita bisa merebusnya terlebih dahulu selama 15-20 menit.

Apakah daun pepaya jepang rasanya pahit?

Citarasa daun pepaya jepang tidak pahit sebagaimana jenis pepaya pada umumnya, serta lebih cocok seperti jenis daun singkong hanya tidak langu, pahit, dan sepet.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA