Rumus yang akan disebutkan ini Insyaa Allah akan dapat membantu kita mengetahui setiap halaman awal dari juz yang ingin dicari dengan cepat, walaupun kita belum hafal Al Qur’an, dan tentu akan membantu dalam proses menghafalkan Al Qur’an.
Syarat Penggunaan Rumus
Untuk bisa menemukan menggunakan tips dengan rumus hitungan sederhana yang akan dijelaskan, perlu diketahui syarat untuk bisa menggunakan rumus ini, yakni rumus ini hanya berlaku untuk mushaf standar dengan ketentuan untuk 1 juz ditulis per 20 halaman.
Baca Juga: Aplikasi E-Murojaah, Memudahkan Hafalan Al Qur’an
Oleh karena itu, untuk mushaf yang kurang dari 20 halaman atau lebih dari 20 halaman per 1 juz-nya, maka tidak dapat menggunakan rumus cepat ini. Namun perlu diketahui, bahwa hampir sebagian besar mushaf Al Qur’an yang ada di Indonesia telah mengadopsi standar ini.
Langkah Penggunaan Rumus
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengecek terlebih dahulu halaman awal Juz 1 berada pada halaman ke berapa dari mushaf Al Qur’an yang digunakan. Karena juz 1 diawali dengan surat Al Fatihah, maka perlu mengecek surat Al-Fatihah terletak pada halaman ke berapa pada mushaf Al Qur’an yang kita gunakan.
Jika menggunakan mushaf Al Qur’an Tikrar terbitan Penerbit Syaamil Quran, maka halaman pertama dari Juz 1, yaitu surat Al-Fatihah terletak pada halaman ke-1 dari mushaf tersebut. Untuk mushaf standar penerbit lain, bisa saja surat Al-Fatihah terletak pada halaman ke-2. Setelah mengetahui, catat baik-baik nomor halaman ini.
Baca Juga: Belajar Mencintai Al Qur’an dari Generasi Terbaik Ummat
Kemudian ingat angka patokan ini:
- Jika surat Al-Fatihah terletak pada halaman ke-1 maka ingat angka patokannya adalah 2
- Jika surat Al-Fatihah terletak pada halaman ke-2 maka ingat angka patokannya adalah 3
Langkah kedua, yakni kurangi Juz yang ingin dicari halamannya dengan bilangan 1 (satu).
Contohnya, jika Juz yang ingin dicari halamannya adalah Juz 23. Maka rumusnya menjadi: 23-1 = 22
Langkah ketiga, kalikan hasil langkah 2 di atas dengan bilangan 2.
Maka hasilnya menjadi: 22 x 2 = 44
Langkah terakhir, letakkan angka patokan, yaitu angka 2 atau angka 3—setelah angka di langkah ketiga di atas. Sehingga untuk kasus mushaf Al Qur’an Tikrar, maka hasilnya menjadi 442, jika Al Qur’an selainnya, adalah 443.
Baca Juga: Cara Menghafal Al Qur’an untuk Anak Ala Ustad Adi Hidayat
Kemudahan menemukan halaman pertama juz dalam Al Qur’an ini merupakan bukti bahwa Al Qur’an itu mudah bagi siapa saja yang ingin membaca ataupun menghafalnya, seperti yang disebutkan Allah Subhanahu wa Ta‘ala dalam firmannya Al Quran Surat Al Qamar ayat 32.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk diingat, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (nin)
Source by : unsplash
Bismillah…
Ternyata ada banyak rahasia di balik Al Qur’an yang mungkin belum diketahui banyak orang. Dan di kesempatan kali ini, saya akan share salah satu rahasia yang berhasil saya temukan disaat saya dulu menghafal Al-Qur’an Yaitu gimana caranya kita bisa mengetahui ayat yang sedang kita baca terletak di juz berapa, surat apa, atau bahkan halaman berapa. Hal ini merupakan bukti bahwa Al Qur’an itu mudah, bagi siapa saja yang ingin membaca ataupun menghafalnya
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk diingat, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar : 32)
Bahkan Allah mengulangi ayat tersebut hingga berkali-kali dalam Al Qur’an
Nah, sebelum saya share rahasianya, perlu diketahui :
- Setiap Juz di dalam Al Qur’an terdapat 10 lembar atau 20 halaman (mushaf cetakan madinah) kecuali Juz 30
- Setiap halaman yg berada di sebelah kanan adalah bilangan ganjil (1, 3, 5, 7, dst) Sedangkan halaman yg berada di sebelah kiri adalah bilangan genap (2, 4, 6, 8, dst)
- Halaman pertama di setiap Juz di dalam Al Qur’an terletak di halaman sebelah kiri yg bilangannya genap, yaitu 2 (awal juz 2 halaman 22, awal juz 3 halaman 42, awal juz 4 halaman 62, dst)
Sampai sini faham ya ?
Sekarang kita lanjut ke intinya, bagaimana caranya bisa mengetahui ayat yang sedang kita baca tersebut terletak di juz sekian & halaman sekian ?
Ini dia tipsnya :
Tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu ayat yang sedang dibaca terdapat pada lembar atau halaman ke berapa dari Juz tersebut.
Contoh 1 :
Misalkan ayat yg dibaca adalah tentang kewajiban berpuasa di bulan ramadhan, yaitu Surat Al Baqoroh ayat 183 :
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ}
Ayat tersebut terletak di lembar ke 4 atau halaman ke 7 dari juz 2
Nah, rumus untuk mengetahui ayat tersebut ada di halaman berapa adalah :
- 20 (jumlah halaman dalam 1 juz) dikali juz sebelumnya (juz 1), maka -> 20 x 1 = 20
- Kemudian ditambah 7 halaman dari juz 2 (karena ayat tersebut terletak di halaman ke-7 dari juz 2), maka -> 20 + 7 = 27
- Terakhir, hasilnya ditambah 1, -> 27 + 1 = 28, maka ayat tersebut berada tepat di halaman 28
Silahkan dicek ….
Benar kaaan ? Hehe
Contoh 2 :
Misalkan Ayat yg sedang dibaca adalah tentang perintah Allah untuk senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat Nya, yaitu Surat Ibrahim Ayat 7 :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Ayat tersebut terletak di lembar ke 8 atau halaman ke 15 dari juz 13
Nah, rumus untuk mengetahui ayat tersebut ada di halaman berapa adalah :
- 20 (jumlah halaman dalam 1 juz) dikali juz sebelumnya (juz 12), maka -> 20 x 12 = 240
- Kemudian ditambah 15 halaman dari juz 13 (karena ayat tersebut terletak di halaman ke-15 dari juz 13), maka -> 240 + 15 =255
- Terakhir, hasilnya ditambah 1, -> 255 + 1 = 256
Maka ayat tersebut berada tepat di halaman 256
Silahkan dicek …
Bener kann ??? Hehe
Ok, contohnya cukup 2 dulu saja yaa
Untuk contoh ke-3 dan seterusnya saatnya antum yang praktek, siap kan ?
Silahkan antum bisa coba cari dari ayat lain, untuk melatih kemampuan antum dalam menghafal Al-Qur’an. Tapi ada yang perlu diingat, tips di atas hanya berlaku untuk mushaf cetakan madinah atau yg serupa karena masing-masing cetakan mushaf memiliki tata letak yang berbeda Selamat mencoba & semoga berhasil
***
Ditulis oleh : Syauqi Ahmad Labib
(Mahasiswa fakultas Qur’an, Universitas Islam Madinah, Alumni Ponpes Hamalatul Qur’an Yogyakarta)
Hamalatulquran.com