Berikut yang merupakan hewan khas region australia adalah brainly

Berikut yang merupakan hewan khas region australia adalah brainly

Berikut yang merupakan hewan khas region australia adalah brainly
Lihat Foto

KOMPAS.com/IDON TANJUNG

Burung Kakatua Raja yang diamankan di kandang transit BBKSDA Riau. Burung ini nyaris saja diseludupkan ke luar negeri, namun berhasil digagalkan Polres Indragiri Hilir, Riau, Selasa (4/9/2018)

KOMPAS.com – Jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 220.000 jenis.

Jenis hewan tersebut terdiri dari 200.000 jenis serangga, 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, dan 1.000 jenis reptilia serta amfibi.

Berdasarkan klasifikasi oleh Wallace, Indonesia memiliki tiga kelompok fauna, yakni fauna bagian timur (fauna australis), bagian barat (fauna asiatis), dan bagian tengah (peralihan).

Dilansir dari buku Geografi karya L. Iskandar, fauna Australis menempati Indonesia bagian timur, meliputi Irian dan pulau-pulau di sekitarnya.

Hewan-hewan yang hidup di wilayah tersebut sama dengan hewan yang hidup di Benua Australia, seperti hewan menyusui kecil (kanguru), burung yang berwarna-warni (cenderawasih dan kakatua), dan kawasan Australis tidak memiliki jenis kera.

Baca juga: Fauna Pulau Papua

Kriteria fauna Australis ini berbeda dengan fauna Asiatias. Misalnya, fauna Asiatis memiliki binatang menyusui yang berukuran besar, terdapat berbagai jenis kera, banyak jenis ikan air tawar, dan jenis burungnya berwarna sedikit.

Menurut Weber, perbandingan hewan Asia dan Australia sama besar. Adapun hewan yang dianalisis oleh Weber adalah kelompok hewan menyusui dan burung.

Contoh fauna Australis yang hidup di Pulau Papua antara lain sebagai berikut: burung cenderawasih, kakatua raja, kasuari gelambir ganda, nuri, ikan seleropages, ikan ceratodus, dan kanguru kecil.

1. Kanguru papua

Papua memiliki hewan marsupial atau mamalia berkantung, yakni kanguru Papua. Papua memiliki dua spesies kanguru tanah, yakni Thylogale brunii dan Thylogale stigmata.

Habitat kanguru di Papua lebih kompleks karena bisa ditemukan di kawasan pantai, hutan dataran rendah, hingga puncak Jayawijaya.

Baca juga: 5 Fauna Pulau Sumatera

2. Kakatua raja

Kakatua raja (Probosciger aterrimus) yang juga dikenal sebagai kakatua hitam besar adalah salah satu burung yang berasal dari Papua dan Australia.

Kakatua jenis ini memiliki paruh berwarna hitam yang sangat besar dengan belang warna merah di pipinya yang tampak sangat menonjol.

3. Burung cenderawasih

Burung cenderawasih atau Paradisaeidae merupakan burung yang habitatnya tersebar di wilayah Indonesia Timur.

Burung dengan warna yang sangat indah ini memiliki 42 jenis yang 30 di antaranya berada di Indonesia.

Beberapa jenis burung cenderawasih yang dapat ditemukan di Indonesia Timur adalah cenderawasih bidadari Halmahera, cenderawasih gagak, cenderawasih astrapia arfak, dan cenderawasih paradigalla ekor panjang.

Baca juga: 7 Fauna Pulau Jawa yang Hampir Punah

4. Nuri kabare

Nuri kabare (Psittrichas fulgidus) merupakan burung endemik Papua. Burung nuri kabar memiliki tubuh yang besar dengan panjang mencapai 50 cm dan bobot hingga 800 gram.

Fauna kelas aves ini memiliki tampilan fisik yang garang. Bulunya yang tipis di sekitar kepala dengan warna hitam pekat membuatnya tampak seperti burung elang.

5. Kasuari gelambir ganda

Kasuari gelambir ganda adalah salah sau dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Daerah sebaran burung ini adalah hutan tropis dan pegunungan di Papua.

Kasuari memiliki tanduk di atas kepalanya yang dapat membantunya berjalan di habitatnya yang berupa hutan lebat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Setiap negara di dunia tentu memiliki keanekaragaman flora dan fauna tersendiri. Bahkan besar kemungkinan flora dan fauna yang dimilikinya belum tentu dapat ditemukan di tempat lain, tak terkecuali di negara Australia.

Negara Australia merupakan sebuah negara dan benua yang memiliki keragaman flora dan fauna yang khas. Hal ini disebabkan karena letak geografis dan kondisi iklim yang berbeda.

Berbicara tentang fauna Australia, ada beragam jenis fauna atau hewan dengan tempat tinggal atau habitat yang berbeda-beda. Bahkan beberapa diantaranya dijadikan maskot atau ikon negara Australia.

Lalu apa sajakah fauna khas Australia? Berikut daftarnya!

Siapa yang tidak kenal dengan fauna khas Australia ini. Kanguru atau kangguru termasuk ke dalam hewan marsupial atau memiliki kantung. Hewan ini paling mudah dikenali dari cara berjalannya yang melompat-lompat.

Kanguru memiliki dua kaki belakang yang sangat kuat dan dilengkapi oleh telapak kaki yang besar untuk melompat. Kecepatan lompatannya sendiri dapat mencapai 20-25 km per jam. Namun dalam kondisi tertentu, seekor kanguru dapat melompat dengan kecepatan 70 km per jam.

Di Australia sendiri ada tiga jenis kanguru, antara lain kanguru merah, kanguru abu-abu, dan kanguru pohon. Kanguru merah adalah hewan marsupial terbesar yang ada di dunia. Bahkan ketika berdiri, tinggi kanguru merah dapat mencapai lebih dari 2 meter dan berat 90 kg.

Kanguru merah hidup secara berkelompok di kawasan yang gersang atau jarang ditemukan air. Untuk dapat bertahan hidup, mereka memanfaatkan waktu siang hari untuk tidur dan mengkonsumsi tumbuhan hijau untuk memenuhi kebutuhan airnya.

Sedangkan kanguru abu-abu terbagi menjadi dua yakni kanguru abu-abu timur yang banyak ditemukan di kawasan subur Australia bagian timur, serta kanguru abu-abu barat yang bisa hidup di Australia bagian barat dan Australia bagian selatan (dekat daerah basin sungai Darling dan pantai).

Kanguru abu-abu jumlahnya cukup banyak dibandingkan dengan kanguru merah. Mereka banyak hidup di hutan-hutan terbuka eukaliptus dan di padang berumput. Sebagian besar dari kanguru abu-abu mengkonsumsi rerumputan sebagai makanan utamanya.

Sesuai namanya, kanguru pohon menghabiskan waktu hidupnya untuk berada di atas pohon. Siang hari dimanfaatkan untuk tidur di dahan-dahan pepohonan, sedangkan pada malam hari digunakan untuk makan dan melakukan aktifitas lainnya.

Kanguru pohon ditemukan di daerah hutan hujan tropis di Australia bagian timur laut dan Guinea Baru. Beberapa jenis kanguru pohon masuk sebagai daftar hewan dilindungi. Hal ini disebabkan karena sebagian besar kanguru pohon hampir punah akibat kerusakan lingkungan.

2. Koala

Koala juga masuk sebagai hewan khas Australia berkantung (marsupial) yang sangat terkenal setelah kanguru. Nama koala sendiri berasal dari bahasa Australia pribumi yang memiliki arti tidak minum. Hal ini merujuk dari sifat koala yang jarang terlihat sedang minum air.

Namun pada kenyataannya koala tetap minum air hanya saja kebutuhan airnya telah terpenuhi dari kegemaran mereka mengkonsumsi daun eukaliptus. Diketahui jika kandungan air di dalam daun eukaliptus cukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi koala sehingga mereka tidak perlu turun dari pohon untuk mencari air.

Koala tidak memiliki waktu pasti untuk makan, namun biasanya mereka makan di malam hari. Dan saat makan koala mampu mengkonsumi daun eukaliptus yang merpakan salah satu flora khas Australia sebanyak 500 gram setiap harinya.

Koala banyak ditemukan hidup di sepanjang pesisir timur Australia mulai dari Adelaide hingga Semenanjung Cape York. Koala juga dapat ditemukan hidup di pedalaman hutan dengan curah hujan yang cukup.

Hewan ini memiliki tingkat metabolisme tubuh yang amat rendah untuk ukuran mamalia. Tidak heran jika koala mampu beristirahat tanpa bergerak sekitar 20 jam sehari dan waktu tersebut dimanfaatkan untuk tidur.

3. Tasmania Devil

Tasmania devil merupakan fauna khas Australia berikutnya yang masuk ke dalam keluarga marsupialia karnivora. Uniknya tasmania devil hanya dapat ditemukan di negara bagian pulau Tasmania.

Secara fisik, tubuh tasmania devil terlihat sebesar anjing kecil namun sangat kuat dan berotot. Ciri khas dari tasmania devil adalah memiliki bulu berwarna hitam, serta dapat mengeluarkan bau yang kuat ketika sedang merasa takut, mengeluarkan suara keras yang cukup mengganggu, dan termasuk hewan berbahaya ketika sedang mengasuh anak-anaknya.

Nama “devil” diberikan karena hewan ini dapat mengeluarkan suara-suara aneh seperti batuk, geraman, endusan, lengkingan hingga bersin. Seolah-olah suara tersebut seperti suara hantu dari dalam hutan.

Tidak hanya dapat berlari dengan kecepatan 24 km per jam saja, tasmania devil dapat memanjat pohon dengan sangat mahir. Hal ini hanya dilakukan oleh tasmania devil muda untuk menghindari tasmania dewasa yang ingin memangsanya.

4. Platypus

Hewan yang mempunyai nama latin Ornithorhynchus anatinus termasuk ke dalam golongan hewan semi-akuatik yang banyak ditemukan di bagian timur Australia. Platypus termasuk hewan mamalia namun dapat bertelur dan menyusui anaknya.

Ciri-ciri utama dari platypus adalah memilikl paruh mirip bebek dengan bagian kaki yang dilengkapi selaput yang berfungsi untuk berenang. Sesuai dengan julukannya sebagai hewan semi-akuatik, platypus lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam air untuk mencari makan.

Makanan utama platypus berupa cacing, udang, dan serangga air. Ketika berenang, platypus akan menutup matanya rapat-rapat dan menggerakan keempat kakinya yang berselaput untuk berenang. Platypus termasuk hewan nokturnal atau aktif di malam hari.

Platypus hidup di sekitar daerah yang penuh dengan air, seperti pinggiran sungai. Mereka akan membangun tempat dengan cara menggali terowongan ke arah pinggir sungai yang nantinya digunakan sebagai tempat tinggal dan berkembang biak.

Sama halnya dengan kanguru dan koala, platypus juga menjadi hewan kebanggan negara Australia. Hal ini terbukti dari adanya gambar platypus pada koin 20 sen Australia.

5. Wombat

Wombat digolongkan sebagai hewan marsupial yang mempunyai ciri fisik yakni kaki empat yang berukuran pendek dengan panjang sekitar 1 meter serta berekor pendek. Kata “wombat” sendiri berasal dari Eora, yakni sebuah komunitas Aborigin yang tinggal di daerah Sydney.

Wombat banyak ditemukan di bagian selatan dan timur Australia (Australia Tenggara), Tasmania, dan area terisolasi seperti di Epping Forest National Park (Queensland bagian tengah). Hewan ini termasuk hewan yang mudah beradaptasi, oleh karena itu mereka dapat hidup di tempat-tempat seperti hutan, dataran tinggi, hingga tempat tandus sekalipun.

Dan mereka akan menggali tanah untuk membuat sarang untuk digunakan sebagai tempat tinggal dan berkembang biak.

Wombat adalah hewan herbivora dengan makanan utama berupa rumput, aneka tumbuhan, dan akar tanaman. Meskipun terlihat menyeramkan karena memiliki cakar yang kuat, siapa sangka jika wombat sering diburu oleh tasmania devil.

Sama halnya dengan koala, wombat memiliki sistem metabolisme tubuh yang lambat sehingga membutuhkan waktu selama 14 hari untuk dapat mencerna makanan secara keseluruhan. Tidak heran jika wombat akan bergerak secara lambat, namun dapat berlari dengan kecepatan 40 km per jam selama 90 detik jika merasa terancam.