Berapa lama durasi waktu setiap menstruasi

Berapa lama durasi waktu setiap menstruasi

Berapa lama durasi waktu setiap menstruasi
Lihat Foto

Shutterstock/goffkein.pro

Ilustrasi haid normal, berapa hari lamanya haid normal?

KOMPAS.com - Sejumlah wanita acapkali bertanya-tanya, sebenarnya lama menstruasi atau haid normal itu berapa hari?

Pasalnya, ada wanita yang haid baru lima hari sudah kelar. Ada juga yang baru rampung menstruasi setelah tujuh hari.

Berikut penjelasan lebih lanjut lamanya waktu haid yang normal berikut penyebab lamanya haid jadi tidak normal.

Baca juga: Keluar Gumpalan Darah saat Haid, Normal atau Tidak?

Haid normal, berapa hari lamanya?

Dilansir dari NHS, haid normal biasanya berlangsung antara tiga hari sampai delapan hari.

Rata-rata wanita haid selama lima hari. Keluarnya darah haid paling banyak pada dua hari pertama.

Keluarnya darah haid awalnya diawali dari flek kecoklatan. Setelah memasuki fase menstruasi paling banyak, darah akan berwarna merah segar, merah muda, atau merah kecoklatan.

Sepanjang satu periode haid, kebanyakan wanita mengeluarkan sekitar lima sampai 12 sendok teh darah.

Wanita yang haidnya kerap kurang dari tiga hari atau berlangsung lebih dari delapan hari perlu waspada dan berkonsultasi ke dokter.

Kondisi ini bisa jadi tanda periode haid tidak normal karena terlalu pendek atau terlalu panjang.

Baca juga: 7 Faktor yang Memengaruhi Usia Haid Pertama Remaja Putri

Penyebab lamanya haid tidak normal

Lamanya haid tidak normal, baik terlalu sebentar atau terlalu lama, dapat dipengaruhi beberapa faktor. Dikutip dari Verywell Health, berikut beberapa penyebabnya:

  • Endometriosis atau kondisi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim
  • Kelenjar tiroid kurang aktif atau hipotiroid
  • Penyakit radang panggul
  • Sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan gangguan hormonal
  • Penyakit kanker rahim
  • Faktor usia menjelang menopause atau sekitar 40 tahun, siklus haid wanita biasanya berubah jadi tidak teratur dan periode haid lebih singkat
  • Efek samping penggunaan alat KB hormonal
  • Efek penggunaan obat pengencer darah

Tak hanya menyimak lamanya haid normal berapa hari dari penjelasan di atas, wanita sebaiknya juga mengetahui sederet faktor-faktor yang memengaruhi lamanya menstruasi tidak normal.

Jika wanita khawatir beberapa kondisi atau penyakit di atas memengaruhi siklus bulanannya, coba jadwalkan untuk berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: Apakah Boleh Suntik Vaksin Covid-19 saat Haid?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Proses menstruasi adalah luruhnya dinding rahim yang dipersiapkan untuk kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma, wanita akan mengalami proses menstruasi setiap bulannya. Namun, tiap wanita memiliki siklus yang berbeda-beda.

Proses menstruasi merupakan sebuah siklus. Siklus menstruasi umumnya terjadi selama 28 hari, dihitung dari hari pertama periode haid saat ini hingga hari pertama periode haid selanjutnya. Kendati demikian, tidak semua wanita memiliki panjang siklus menstruasi yang sama. Siklus ini terkadang bisa datang lebih cepat atau justru lebih lambat, tergantung kondisi masing-masing wanita.

Berapa lama durasi waktu setiap menstruasi

Memahami Proses Menstruasi

Proses menstruasi dibagi ke dalam empat fase, antara lain:

1. Fase menstruasi

Jika tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, pada fase menstruasi, lapisan dinding rahim (endometrium) yang mengandung pembuluh darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir akan luruh dan keluar melalui vagina.

Fase ini dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai dan bisa berlangsung selama 4–6 hari. ­­­­­Pada fase ini, wanita biasanya akan merasakan nyeri di perut bagian bawah dan punggung karena rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.

2. Fase folikular

Fase ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi hingga memasuki fase ovulasi. Pada fase ini, ovarium atau indung telur akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Seiring dengan pertumbuhan folikel ovarium, dinding endometrium juga akan menebal untuk “menyambut” sel telur yang diharapkan sudah dibuahi sperma.

Fase folikular biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi. Durasi waktu yang dihabiskan pada fase ini menentukan berapa lama siklus menstruasi seorang wanita berlangsung.

3. Fase ovulasi

Pada fase ovulasi, folikel yang diproduksi ovarium akan melepaskan sel telur untuk dibuahi. Sel telur yang telah matang akan bergerak melalui tuba fallopi dan menuju ke rahim. Sel telur ini hanya akan bertahan selama 24 jam.

Jika tidak dibuahi sperma, sel telur akan mati. Sebaliknya, jika sel telur dibuahi sperma, akan terjadi kehamilan. Fase ovulasi menandai masa subur wanita. Ovulasi biasanya terjadi sekitar 2 minggu sebelum siklus menstruasi berikutnya dimulai.

4. Fase luteal

Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum di fase ini. Korpus luteum akan memicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim.

Fase ini juga dikenal sebagai fase pramenstruasi, yang umumnya, ditandai dengan sejumlah gejala seperti payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas, menjadi mudah marah atau emosional.

Proses menstruasi ini terus berputar dan berakhir ketika seorang wanita sudah memasuki masa menopause. Biasanya, menopause terjadi saat wanita berusia 40 tahun ke atas.

Hormon Menstruasi yang Memengaruhi

Proses menstruasi dipengaruhi oleh beberapa hormon, antara lain:

1. Hormon estrogen

Hormon estrogen berperan penting dalam pembentukan fisik dan organ reproduksi wanita, misalnya dalam menumbuhkan kelenjar payudara dan rambut di sekitar organ intim, memproduksi sel telur di dalam ovarium, serta mengatur siklus menstruasi. Estrogen akan meningkat pada fase ovulasi dan menurun pada fase luteal.

2. Hormon progesteron

Salah satu fungsi hormon progesteron adalah merangsang lapisan dinding rahim untuk menebal dan siap menerima sel telur yang telah dibuahi. Kadar hormon ini sangat rendah pada fase folikular dan akan mengalami peningkatan pada fase luteal. Hormon ini akan diproduksi setelah melewati fase ovulasi.

3. Gonadotrophin-releasing hormone (GnRh)

Hormon ini diproduksi di dalam otak bagian hipotalamus dan berfungsi merangsang kelenjar pituitari untuk mengeluarkan follicle stimulating hormone dan luteinizing hormone.

4. Follicle stimulating hormone (FSH)

Hormon ini berperan dalam produksi sel telur. Dalam siklus menstruasi, kadar hormon ini akan meningkat sebelum fase ovulasi.

5. Luteinizing hormone (LH)

Hormon ini berfungsi merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur selama ovulasi. Jika sel telur bertemu sperma dan dibuahi, hormon ini akan merangsang korpus luteum untuk memproduksi hormone progesteron.

Proses menstruasi yang normal akan terjadi dengan fase-fase seperti di atas dan berlangsung secara teratur tiap bulannya. Jika proses menstruasi Anda tidak berjalan normal atau ada gangguan saat menstruasi, segeralah konsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Dikit-Dikit Healing, Benarkah Mental Gen Z Mudah Rapuh?

Oleh Liputan6.com pada 25 Jan 2020, 17:00 WIB

Diperbarui 25 Jan 2020, 17:00 WIB

Berapa lama durasi waktu setiap menstruasi

Perbesar

Menstruasi (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis kebidanan dan ginekologi klinis di Northwestern University Feinberg School of Medicine Lauren Streicher mengungkapkan waktu periode menstruasi yang normal.

Menurutnya, seseorang harus memperhatikan berapa lama periode menstruasi bertahan karena periode yang sangat singkat atau sangat lama bisa menjadi penanda bahwa terdapat sesuatu yang dapat mengganggu kesehatan.

Dalam siklus menstruasi, lapisan rahim bersiap untuk kemungkinan kehamilan. Untuk melakukan ini, indung telur mulai melepaskan lebih banyak esterogen untuk menumbuhkan lapisan rahim bagi sel telur yang dibuahi.

Setelah ovarium melepaskan sel telur, kadar esterogen turun, namun kadar progesteron meningkat, dan jika tidak hamil, kadar esterogen dan progesteron mulai turun. Tingkat estrogen dan progesteron tersebut memberi tahu tubuh untuk meluruhkan dinding rahim hingga menstruasi itu terjadi, seperti yang diwartakan dalam laman Self.

Tidak ada aturan yang menentukan berapa lama menstruasi berlangsung, tetapi antara 2 sampai 7 hari umumnya dianggap normal.

Di sisi lain juga normal untuk memiliki masa periode menstruasi seminggu penuh, menurut American College of Obstetricians dan Gynaecologists. Begitu menstruasi mulai merambat ke tujuh hari terakhir, secara teknis seseorang sudah mengalami menorrhagia, kondisi ketika menstruasi terlalu panjang, tidak normal, atau keduanya.

Jika siklus menstruasi lebih pendek dari dua hari atau lebih lama dari tujuh, dokter mungkin ingin menggali sedikit lebih dalam untuk melihat apa yang terjadi. “Terutama jika apa yang Anda hadapi berbeda dari biasanya, atau jika Anda mengalami pendarahan yang sangat deras,” kata Streicher.

Simak Video Menarik Berikut:

Berapa lama durasi waktu setiap menstruasi

Perbesar

Ilustrasi menstruasi (Unsplash)

Beberapa kondisi kesehatan yang memengaruhi ovarium atau hormon juga dapat menyebabkan menstruasi yang sangat singkat.

Sebagai catatan, siklus menstruasi dianggap normal saat memiliki periode yang lebih pendek, lebih ringan, atau bahkan tidak ada ketika menggunakan kontrasepsi hormonal. Apa pun jenis kontrasepsi hormonal yang dipilih, kontrasepsi mengandung progestin, yang mengencerkan lapisan rahim dan menghasilkan periode yang kurang intens. 

“AKDR-Cu tembaga non-hormon kadang-kadang dapat membuat menstruasi Anda lebih lama atau lebih berat, terutama ketika Anda pertama kali mulai menggunakannya,” kata Amber Bondurant-Sullivan, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di The Ohio State University Wexner Medical Center.

Berbagai hal dapat menyebabkan seseorang mengalami menstruasi lebih lama dari biasanya, dan banyak di antaranya adalah kondisi kesehatan reproduksi.

Banyak hal dalam hidup, termasuk tingkat stres dan diet juga dapat mengganggu siklus mesntruasi. “Jika menstruasi berhenti satu bulan dan kemudian kembali normal, Anda mungkin baik-baik saja,” kata Streicher.

Tetapi jika keanehan berlanjut, atau menyadari apa yang dipikir normal ternyata tidak, saatnya untuk berbicara dengan dokter.

“Mereka mungkin akan menanyakan banyak pertanyaan, termasuk berapa lama menstruasi berlangsung, berapa banyak darah yang keluar, dan apakah terdapat banyak gumpalan darah saat mengalami menstruasi,” sambungnya.

Secara keseluruhan, pengujian ini akan membantu dokter membuat diagnosa dan, dari sana, mendapatkan perawatan yang membuat menstruasi kembali normal.

Penulis: Lorenza Ferary

Lanjutkan Membaca ↓

Berapa lama durasi waktu setiap menstruasi

  • Berapa lama durasi waktu setiap menstruasi
    Liputan6.comAuthor
  • Berapa lama durasi waktu setiap menstruasi
    Aditya Eka PrawiraEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya