Berapa lama bercak darah saat hamil muda

Sebagian perempuanmengalami flek meski belum waktunya menstruasi. Bisa jadi ini merupakan gejala awal kehamilan yang disebut dengan perdarahan implantasi.

Perdarahan ini terjadi setelah satuminggu atau lebih ovulasi. Biasanya terjadi selama paruh kedua siklus menstruasi dan berdurasi singkat.

Untuk sebagian perempuan, perdarahan ini mungkin berlangsung lebih lama. Bahkan bertahan sampai jadwal Mama mengalami menstruasi. Jadi durasinya dapat bervariasi.

Meski perdarahan ini normal, penting bagi Mama untuk mengetahui bedanya perdarahan implantasi atau perdarahan lain yang harus ditangani dokter.

BerikutPopmama.com merangkum informasi mengenai perdarahan implantasi yang sering terjadi di awal kehamilan:

Apa Itu Perdarahan Implantasi?

Berapa lama bercak darah saat hamil muda
Pexels/cliffbooth

Perdarahan implantasi adalah keluarnya bercak darah berwarna merah muda atau kecokelatan dari vagina. Biasanya ini merupakan gejala awal kehamilan.

Sering dianggap sebagai darah menstruasi, perdarahan implantasi biasanya akan muncul sekitar 6-12 hari setelah pembuahan atau berhubungan intim. Perdarahan ini tidak berbahaya dan umumnya tidak membutuhkan penanganan dokter.

Darah yang keluar mungkin akan berwarna terang (pink atau cokelat) dan mengalir pelan atau tidak bertambah deras. Teksturnya tidak bergumpal-gumpal. Ini sangat berbeda dengan darah menstruasi yang biasanya bergumpal dan bisa menyebabkan rasa sakit yang parah.

Jika Mama mengalami ini, kemungkinan akan diikuti dengan gejala awal kehamilan lainnya seperti mual.

Penyebab Perdarahan Implantasi

Berapa lama bercak darah saat hamil muda
Pexels/Cotton Bro

Penyebab umum perdarahan saat hamil muda adalah proses pelekatan embrioyang telah dibuahi pada dinding rahim.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan Mama mengalami perdarahan, seperti:

  • Iritasi karena gesekan saat hubungan intim, infeksi, atau perubahan hormon.
  • Perdarahan saat hamil muda bisa juga disebabkan oleh faktor lain yang lebih berisiko, seperti keguguran, hamil anggur, ataukehamilan ektopik.
  1. 7 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
  2. 5 Pertanyaan Penting yang Harus Ditanyakan ke Dokter agar Cepat Hamil
  3. 95 Nama Bayi Perempuan Hindu Inisial N-Z Beserta Artinya

Durasi Perdarahan Implantasi

Berapa lama bercak darah saat hamil muda
Freepik

Berapa lama perdarahan implantasi bertahan? Bagi kebanyakan perempuan, perdarahan implantasi berlangsung sekitar 24 hingga 48 jam.

Durasiperdarahan minor ini pada awal trimester pertama kehamilan adalah bervariasi, jadi jangan heran jika Mama mengalaminya lebih lama daripada yanglain.

Menurut tinjauan Global Library Of Women's Medicine (GLOWN) 2009, begini proses terjadinya implantasi:

  • Dimulai sekitar enam hingga tujuh hari setelah pembuahan sel telur.
  • Selesai sekitar 11 hingga 12 hari setelah pembuahan, sehingga berlangsung enam sampai tujuh hari.
  • Timbul bercak.

Ini berarti jika siklus menstruasi rata-rata selama 28 hari, perdarahan implantasi dapat terjadi di mana saja antara hari ke 20 atau 21 ke atas dan hari ke 26 hingga 28.

Tanda-Tanda Perdarahan Implantasi

Berapa lama bercak darah saat hamil muda
Pexels/cliffbooth

Selain disertai dengan gejala awal kehamilan lainnya, perdarahan akibat implantasi juga ditandai dengan beberapa hal berikut ini:

  • Perdarahan bisa terjadi berulang-ulang.
  • Biasanya perdarahan jauh lebih ringan daripada mesntruasi, dan Mama mungkin hanya mendapat satu titik darah.
  • Biasanya pendarahan tidak akan bertambah parah.
  • Warnanya berkisar antara merah muda terang ke cokelat gelap dan kadang-kadang dapat dicampur dengan gumpalan kecil atau lendir.
  • Mama akan mengalami kram panggul ringan dan singkat.
  • Perdarahan implantasi tidak terjadi pada semua ibu hamildan setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda. Sebagian ibu hamilbahkan tidak menyadarinya.

Kapan Harus ke Dokter?

Berapa lama bercak darah saat hamil muda
Freepik

Perdarahan selama implantasi tidak menandakan kehamilan abnormal. Namun, masalah lain seperti kehamilan ektopik atau kehamilan abnormal lainnya, dapat menyebabkan perdarahan vagina yang tidak teratur pada trimester pertama. Konsultasikan dengan dokter jika Mama mengalami ini:

  • Berbeda dari pola siklus menstruasi yang biasa dialami.
  • Berkepanjangan lebih dari 14 hari.
  • Volume darah yang keluar banyak.
  • Darah berwarna merah terang.

Sangat penting untuk berbicara dengan dokter jika Mama memiliki kram panggul yang signifikan atau rasa sakit dengan semua jenis pola perdarahan, bahkan jika Mama tidak memiliki gejala atau tanda kehamilan.

Perdarahan implantasi biasanya berlangsung singkat dan merupakan bagian dari proses normal untuk membangun kehamilan ketika embrio tiba di rahim.

Jika Mama melihat perdarahan jenis ini, lakukan tes kehamilan di rumah dan bicarakan dengan dokter tentang langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk memastikan Mama memiliki kehamilan yang sehat.

Nah, itulah beberapa fakta mengenai perdarahan implantasi yang sering terjadi di masa awal kehamilan. Semoga Mama lebih siap dalam menghadapi proses kehamilan selanjutnya, ya.

Baca juga:

  • Apakah Normal Jika Tidak Memiliki Gejala Awal Kehamilan?
  • Waspada, Overheat Selama Kehamilan Berefek Buruk pada Mama dan Janin
  • 10 Jenis Metode Kontrasepsi, Mana yang Paling Cocok untuk Mama?

Berapa lama bercak darah saat hamil muda

Mums perlu mengetahui penyebab dan tanda flek saat hamil yang normal dan berbahaya agar tidak terjadi komplikasi kehamilan

Keluarnya flek saat hamil merupakan hal yang umum terjadi dan sering dialami oleh sebagian besar Ibu hamil. Meski demikian, Mums tetap perlu hati-hati dan tidak menganggap sepele jika muncul flek saat hamil muda, terlebih jika flek keluar secara terus menerus dan berlangsung lama yang disertai dengan gejala lain. 

Flek saat hamil adalah bercak pendarahan ringan yang keluar dari vagina. Kondisi ini bisa terjadi selama masa kehamilan, terutama trimester pertama. Sekitar 20 persen wanita mengalami pendarahan di 12 minggu pertama kehamilannya. Selain berwarna cokelat, flek juga bisa berwarna merah muda atau merah. Sebelum mengetahui penyebab dan cara mengatasi flek hamil, penting bagi Mums untuk mengetahui fakta seputar flek sebagai tanda awal kehamilan. 

Flek Sebagai Tanda Awal Kehamilan 

Banyak wanita yang salah menduga bahwa flek di awal kehamilan merupakan darah menstruasi, sehingga seringkali tak menyadari bahwa sebenarnya ia sedang hamil. Flek tanda awal kehamilan umumnya terjadi sekitar 6-14 hari setelah proses pembuahan. Bercak yang keluar bisa berwarna merah muda, merah, atau cokelat muda. Berikut ini beberapa tanda flek di awal kehamilan, antara lain:

  • Tidak seperti menstruasi, flek tanda kehamilan biasanya berlangsung hanya beberapa jam atau paling lama tiga hari, sementara darah menstruasi akan terus mengalir hingga sekitar 7–10 hari. Umumnya, flek saat hamil yang keluar di awal akan sangat sedikit. Namun flek akan terus mengalir semakin deras setelah beberapa hari, hingga nantinya akan berhenti dengan sendirinya seiring proses implantasi selesai.

  • Contoh flek tanda kehamilan yang normal adalah berwarna merah muda hingga cokelat tua. Warna ini tentu berbeda dengan menstruasi yang darahnya berwarna merah terang. Selain itu, flek saat hamil yang muncul juga hanya flek ringan dan sedikit, tidak banyak seperti perdarahan pada umumnya. 

    Jika Mums mengalami flek di awal kehamilan, cobalah gunakan panty liner, sehingga Mums bisa mengetahui warna flek dengan jelas dan seberapa banyak perdarahan yang terjadi. Sebaiknya Ibu tidak menggunakan tampon atau melakukan gurah vagina (vaginal douche) jika flek muncul karena bisa membahayakan kehamilan. 

  • Terkadang, kemunculan flek di awal kehamilan juga bisa disertai dengan nyeri ringan di bagian perut bawah. Rasa nyeri bisa juga seperti kram perut. Kondisi ini wajar terjadi karena sedang ada proses menempelnya embrio ke dinding rahim. 

    Namun, Mums tetap perlu berhati-hati jika merasakan nyeri yang cukup berat, terutama disertai dengan pendarahan yang cukup banyak. Kondisi tersebut menunjukkan adanya masalah pada kehamilan Mums. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, sebaiknya Mums segera periksa ke dokter kandungan.

  • Selain keluarnya flek, ada beberapa tanda kehamilan yang perlu Mums ketahui untuk memastikan bahwa flek yang keluar bukan tanda menstruasi. Berikut ini tanda awal kehamilan lainnya:

    • Terlambat menstruasi
    • Suhu tubuh meningkat selama awal kehamilan
    • Mudah lelah
    • Perubahan suasana hati
    • Sering buang air kecil
    • Perut kembung dan sembelit

Tanda dan Penyebab Flek saat Hamil

Seperti yang Mums ketahui, meskipun flek yang keluar bisa berwarna cokelat, merah, atau merah muda. Namun, di bawah ini akan dijelaskan mengenai flek saat hamil muda yang berwarna cokelat. Sebab, Mums perlu hati-hati jika mengalami kondisi ini karena warna cokelat tersebut merupakan pertanda bahwa darah sudah cukup lama berada di rahim atau tidak dikeluarkan dari tubuh dengan cepat sehingga darah berwarna lebih gelap saat keluar. Keluarnya flek cokelat saat hamil dapat disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya:

  1. Penyebab flek saat hamil muda yang pertama bisa disebabkan karena adanya perdarahan implantasi. Kondisi ini umumnya terjadi 6–12 hari setelah pembuahan. Implantasi adalah proses menempelnya sel telur yang telah dibuahi pada rahim. Umumnya, flek atau darah yang keluar sangat sedikit dan hanya terjadi selama beberapa jam atau beberapa hari. Munculnya flek saat hamil ini merupakan salah satu tanda awal kehamilan dan cukup normal dialami oleh sebagian besar Mums. 

    Keluarnya flek tersebut biasanya akan berhenti dengan sendirinya seiring proses implantasi selesai. Terkadang, flek sebagai tanda awal kehamilan juga disertai kram perut. Namun, kram yang muncul umumnya hanya bersifat ringan, tidak seperti kram saat menstruasi.

    Kondisi ini biasanya juga disertai dengan gejala ringan lainnya, seperti mudah lelah, mual dan muntah, serta nyeri ringan pada payudara. Untuk memastikan bahwa flek yang keluar dari vagina adalah tanda awal kehamilan atau bukan, Mums dianjurkan untuk melakukan tes kehamilan menggunakan test pack. 

    Baca juga: Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Mitos atau Fakta?

  2. Flek saat hamil juga bisa disebabkan oleh iritasi serviks. Saat hamil, Mums akan mengalami lonjakan hormon dan peningkatan aliran darah ke leher rahim atau serviks. Hal ini membuat serviks menjadi sangat sensitif dan lebih mudah teriritasi, sehingga mengeluarkan flek saat hamil. Selain itu, iritasi serviks juga dapat disebabkan oleh infeksi atau berhubungan seks saat hamil.

  3. Dalam beberapa kasus, keluarnya flek saat hamil juga bisa disebabkan oleh kehamilan ektopik. Berbeda dari perdarahan implantasi dan iritasi serviks, kondisi ini berpotensi mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan medis secepatnya. Mums harus segera konsultasi dengan dokter jika flek saat hamil disertai dengan gejala berikut ini:

    • Pusing yang parah
    • Nyeri di bagian bahu
    • Tubuh terasa lemas
    • Nyeri perut atau panggul yang hilang timbul di salah satu atau kedua sisi
    • Kulit terlihat pucat
    • Nyeri saat buang air kecil dan buang air besar
    • Diare
    • Penurunan kesadaran atau pingsan
  4. Keluarnya darah dalam jumlah banyak atau perdarahan di masa kehamilan bisa menjadi tanda awal keguguran. Jenis perdarahan ini biasanya disertai dengan gejala lain, seperti:

    • Kram dan nyeri perut
    • Nyeri punggung bagian bawah
    • Keluar darah merah dalam jumlah banyak
    • Keluar jaringan atau gumpalan dari vagina
  5. Dalam kasus yang jarang terjadi, flek saat hamil bisa menjadi pertanda adanya masalah pada plasenta dan serviks, seperti robekan plasenta dari dinding rahim, infeksi pada serviks, plasenta berada di bagian bawah rahim, hingga pertumbuhan plasenta yang terlalu dalam hingga lapisan otot rahim. 

    Plasenta berfungsi untuk mengalirkan darah yang membawa dari Mums ke janin, dan sebaliknya. Plasenta juga berperan untuk melindungi janin dari infeksi bakteri, serta berperan dalam memproduksi hormon. 

    Melihat pentingnya peran plasenta dalam menjaga kesehatan Mums dan bayi, maka Mums perlu hati-hati bila ada gangguan pada jaringan ini karena bisa berpotensi menyebabkan komplikasi kehamilan. 

    Munculnya flek saat hamil akibat gangguan pada plasenta dan serviks biasanya menimbulkan gejala pada trimester kedua atau ketiga, dan dapat dideteksi dini melalui pemeriksaan kehamilan rutin dan USG kehamilan.

  6. Penyebab lain dari munculnya flek saat hamil adalah kehamilan mola atau hamil anggur. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tidak berkembang sebagaimana mestinya. Akibatnya, kantong kehamilan terbentuk, tetapi janin tidak berkembang di dalamnya.

    Baca juga: Tahap Perkembangan Janin di Setiap Minggu

Bagaimana Mencegah Flek Saat Hamil?

Untuk mengurangi risiko munculnya flek saat hamil, Mums dapat melakukan beberapa cara berikut:

  • Istirahat yang cukup, termasuk tidur siang
  • Batasi aktivitas fisik yang berat
  • Cukupi asupan cairan harian agar tidak dehidrasi
  • Angkat kaki saat duduk atau berbaring
  • Hindari mengangkat beban lebih dari 4,5 kilogram

Mums yang mengalami flek saat hamil tanpa disertai gejala atau tanda lain, biasanya tidak akan mengalami masalah apapun dan tetap dapat menjalani persalinan normal. Namun, ada baiknya Mums memeriksakan diri dan mewaspadai jika flek saat hamil telah berubah menjadi perdarahan yang berlebihan.

Untuk menjaga kesehatan diri dan janin dalam kandungan, penting bagi Mums untuk rutin mengonsumsi asupan bernutrisi, seperti susu Frisomum Gold Dualcare+ yang mengandung zat besi, kalsium, ALA/LA, prebiotik, probiotik, dan nukleotida untuk mendukung kesehatan Mums dan tumbuh kembang si Kecil.

Ditinjau Oleh: dr. Rulli P.A Situmorang