Berapa bilangan minimal untuk shalat witir?

Harakah.id – Jumlah rakaat shalat witir adalah mulai dari satu rakaat hingga sebelas rakaat, sebagian pendapat menyatakan hingga 13 rakaat, tidak boleh lebih dari itu.

Shalat witir termasuk shalat sunnah yang fleksibel dari sisi jumlah rakaatnya. Minimal pengerjaan shalat witir adalah satu raka’at, namun jumlah minimal shalat witir yang sempurna adalah tiga raka’at. Untuk seterusnya. Salat witir dapat juga dikerjakan sebanyak lima, tujuh, sembilan hingga sebelas raka’at, sebelas raka’at adalah jumlah maksimal raka’at shalat witir menurut pendapat yang masyhur dalam mazhab Syafi’i.

Imam Nawawi menjelaskan dalam kitab Al-Majmu’ (3/505).

وَأَقَلُّهُ رَكْعَةٌ بِلَا خِلَافٍ وَأَدْنَى كَمَالِهِ ثَلَاثُ رَكَعَاتٍ وَأَكْمَلُ مِنْهُ خَمْسٌ ثُمَّ سَبْعٌ ثُمَّ تِسْعٌ ثُمَّ إحْدَى عَشْرَةَ وَهِيَ أَكْثَرُهُ عَلَى الْمَشْهُورِ فِي الْمَذْهَبِ وَبِهِ قَطَعَ الْمُصَنِّفُ وَالْأَكْثَرُونَ

Batas minimal shalat witir adalah satu Raka’at, tidak ada khilaf dalam masalah ini. Namun minimal pelaksanaan witir yang sempurna adalah tiga raka’at, lebih sempurna lagi jika dikerjakan lima rakaat, kemudian tujuh, Sembilan dan sebelas. Sebelas rakaat adalah maksimal rakat shalat witir berdasarkan pendapat masyhur dalam mazhab, ia juga dipastikan oleh al-Syairazy dan mayoritas ulama Syafi’iyah.

Ada sebagian ulama Syafi’iyah Khurasan yang berpendapat bahwa maksimal raka’at shalat witir adalah 13 raka’at. Perbedaan pendapat antara 11 dan 13 rakaat di sini disebabkan perbedaan dalam memahami keterangan hadis. Pendapat yang menyatakan 11 raka’at memahami keterangan hadis yang menyebut nabi pernah melakukan shalat sunat 13 raka’at karena menggabungkannya dengan shalat sunat ba’diyah ‘Isya. Artinya jumlah 13 raka’at itu maknanya 11 raka’at witir ditambah 2 raka’at shalat sunat ba’diyah ‘Isya.

Bagaimana jika mengerjakan shalat Witir di atas 13 raka’at?
Menurut pendapat jumhur ulama, hal ini tidak dibolehkan dan ia tidak sah atas nama shalat witir. Namun, sebagian ulama Syafi’iyah seperti Imam Haramain berpendapat hukumnya sah dan boleh-boleh saja, artinya sebagian ulama tersebut hakikatnya tidak memberi batas maksimal untuk shalat witir.

Imam Nawawi menjelaskan:

ولو زاد على ثلاثة عَشْرَةَ لَمْ يَجُزْ وَلَمْ يَصِحَّ وِتْرُهُ عِنْدَ الْجُمْهُورِ وَفِيهِ وَجْهٌ حَكَاهُ إمَامُ الْحَرَمَيْنِ وَغَيْرُهُ أَنَّهُ يَجُوزُ لِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَهُ عَلَى أَوْجُهٍ مِنْ أَعْدَادٍ مِنْ الرَّكَعَاتِ فَدَلَّ عَلَى عَدَمِ انْحِصَارِهِ

Jika melakukan shalat witir lebih dari 13 rakaat, maka tidak boleh dan sebagai shalat witir hukumnya tidak sah menurut pendapat jumhur. Namun ada satu pendapat yang dikisahkan oleh Imam Haramain dan lainnya bahwa hukumnya boleh mengingat parkatek nabi sendiri memiliki beberapa variasi rakaat, berarti dapat dipahami bahwa tidak ada batas maksimal rakaat shalat witir.

Kesimpulan: jumlah rakaat shalat witir adalah mulai dari satu rakaat hingga sebelas rakaat, sebagian pendapat menyatakan hingga 13 rakaat, tidak boleh lebih dari itu.

Ustad mau tanya solat witir umumnya berapa rakaat nggeh. Biasanya kalau disini 8 solat tarawih 3 shalat witir. Apa witir dikerjakan bisa 1 rakaat ustad.

Ibu Ainun, di Surabaya.

Jawaban:

Bismillah walhamdulillah was sholaatu wassalam’ala Rasulillah, wa ba’du.

Sholat witir, adalah ibadah sunah yang sangat ditekankan (sunah mu-akkadah) dan berpahala besar. Sampai sebagian ulama; seperti Imam Abu Hanifah rahimahullah, berpandangan bahwa sholat witir hukumnya wajib. Namun yang tepat, hukum sholat witir adalah sunah mu-akkadah.

Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah sampai pernah mengatakan,

من ترك الوتر فهو رجل سوء لا ينبغي أن تقبل له شهادة

“Siapa yang selalu meninggalkan sholat witir, dia seorang yang buruk, persaksiannya tidak diterima.”

Ini menunjukkan, sholat witir adalah sholat yang amat penting. Saking pentingnya sholat ini, Allah sampai menjadikan witir sebagai sumpah.

وَٱلۡفَجۡرِ

Demi waktu fajar.

وَلَيَالٍ عَشۡرٖ

Demi malam yang sepuluh.

وَٱلشَّفۡعِ وَٱلۡوَتۡرِ

Demi yang genap dan yang ganjil.

(QS. Al-Fajr 1 – 3)

Imam Qotadah rahimahullah menerangkan,

هما الصلاوات، منها شفع ومنها وتر

Genap dan ganjil, maksudnya adalah sholat. Karena sholat ada yang raka’atnya genap (pent. seperti subuh, duhur, asar dll), ada yang ganjil (pent. seperti maghrib dan sholat witir).

Jumlah Raka’at Witir

Witir (الوتر), bermakna ganjil. Sholat witir adalah sholat yang dilakukan di malam hari sebagai penutup sholat-sholat sebelumnya, dikerjakan dengan jumlah raka’at ganjil. Waktu sholat witir, dimulai setelah sholat Isya, sampai tiba waktu subuh, meskipun sholat Isya dijamak dengan sholat Maghrib (jama’ taqdim), sholat witir boleh dikerjakan sejak saat itu.

Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu menceritakan sebuah nasihat berkesan yang beliau dengar Nabi Shallallahu’alaihi wasallam,

أوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم أن أوتر قبل أن أنام

“Kekasihku shallallahu’alaihi wasallam memberiku nasihat untuk berwitir sebelum aku tidur.”

Jumlah raka’at minimal sholat ini adalah satu raka’at. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut,

صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمْ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى

Sholat malam dikerjakan dua raka’at salam, dua raka’at salam. Jika khawatir bangun kesubuhan, maka Witirlah dengan satu raka’at, sebagai penutup sholat-sholat sebelumnya. (HR. Bukhori dan Muslim)

Adapun jumlah maksimum raka’at witir, tidak ada dalil yang menjelaskan batasannya. Sehingga seorang bisa melakukan sholat witir dengan raka’at berapapun asalkan ditutup dengan raka’at yang ganjil.

Dalam Fatwa Lajnah Da-imah diterangkan,

أقل الوتر ركعة ولا حد لأكثره، فإذا أوترت بركعة واحدة أو ثلاث أو خمس أو سبع أو تسع أو إحدى عشرة أو ثلاث عشرة أو أكثر من ذلك فالأمر فيه سعة.

Jumlah minimal raka’at sholat witir adalah satu raka’at. Tidak ada batasan jumlah maksimum raka’at witir. Jika berwitir dengan satu raka’at, tiga, lima, tujuh, sembilan, sebelas, tiga belas atau lebih dari itu, boleh. Dalam hal ini longgar. (Fatawa al-Lajnah ad-Da-imah 7/173)

Wallahua’lam bis showab.

***

Dijawab oleh Ustadz Ahmad Anshori
(Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta)

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

    • REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
    • KONFIRMASI DONASI hubungi: 087-738-394-989

🔍 Konsultasi Rumah Tangga Islami, Ayat Tentang Penciptaan Alam Semesta, Hukum Gadai Tanah, Cara Menagih Hutang Dalam Islam, Surga Menurut Islam, Mimpi Nabrak Kucing, Doa Akan Melahirkan

Berapa bilangan minimal untuk sholat witir?

Imam Malik mengatakan bahwa shalat witir harus didahului dengan shalat ganjil, yakni minimal dua rakaat sehingga menurut Imam Malik, tiga adalah batas minimal. Itu pun harus dibagi dua rakaat dan satu rakaat.

Sah kah sholat witir 1 rakaat?

Begitu pula dalam kitab Fath al-Mu'in yang mana dijelaskan bahwa salat witir minimal dilakukan satu rakaat dan maksimal 11 rakaat. “Minimalnya salat witir adalah satu rakaat, meskipun tidak didahului salat sunah berupa salat sunah [ba'diyah] isya atau salat lainnya.”

Bolehkah sholat witir 3 rakaat 1 salam?

Dapat disimpulkan bahwa menggabung tiga rakaat shalat witir dalam satu kali salam adalah hal yang diperbolehkan, tapi cara demikian dianggap makruh. Cara yang paling utama adalah dengan memisah rakaat kedua dengan salam dan melanjutkan satu rakaat terakhir dengan takbiratul ihram (tiga rakaat dua kali salam).

Sholat witir paling banyak berapa?

Jumlah rakaat dalam salat witir boleh 1 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat atau 11 rakaat. Jadi, Bunda bisa mengerjakan salat witir paling sedikit 1 rakaat dan paling banyak 11 rakaat, ya. Hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam kata "witir" yaitu "ganjil".

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA