Bagaimana perwujudan pancasila di lingkungan sekolah?

Bagaimana perwujudan pancasila di lingkungan sekolah?

Saling tolong menolong merupakan salah satu bentuk perwujudan sila Persatuan Indonesia. (unpslash/Rémi Walle)

adjar.id – Setiap sila pada Pancasila memiliki perwujudannya masing-masing.

Salah satunya adalah perwujudan sila Persatuan Indonesia yang bisa dilakukan di berbagai lingkungan kehidupan, termasuk lingkungan sekolah.

Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 8, terdapat satu soal pada Uji Kompetensi 1.2 di halaman 24.

Pada soal tersebut kita diminta untuk menjelaskan empat perwujudan sila Persatuan Indonesia di lingkungan sekolah.

Nah, agar bisa menjadi bahan referensi bagi Adjarian, kali ini kita akan membahas mengenai jawaban soal tersebut yang menjadi materi PPKn kelas 8 SMP.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

O iya, rumusan Pancasila terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

Pancasila bagi bangsa Indonesia menjadi dasar negara sekaligus pandangan hidup bangsa untuk mengatur penyelenggaraan negara.

Yuk, kita simak penjelasan mengenai perwujudan sila Persatuan Indonesia di lingkungan sekolah berikut ini, Adjarian!

Baca Juga: Makna Sila Ketiga dalam Pancasila dan Contoh Penerapan dalam Kehidupan


Page 2

Bagaimana perwujudan pancasila di lingkungan sekolah?

Saling tolong menolong merupakan salah satu bentuk perwujudan sila Persatuan Indonesia. (unpslash/Rémi Walle)

Perwujudan Sila Persatuan Indonesia

Adjarian, Pancasila memiliki lima sila yang setiap silanya memiliki perwujudannya masing-masing dalam kehidupan.

Sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia merupakan perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang mengatasi berbagai paham.

Misalnya, paham perseorangan, golongan, suku bangsa, serta mendahulukan persatuan dan kesatuan.

Hal ini penting diketahui agar tidak terjadi perpecahan dalam diri bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman.

Perwujudan dari sila Persatuan Indonesia ini bisa diwujudkan dalam berbagai lingkungan kehidupan, baik di rumah, sekolah, masyarakat, dan pemerintahan.

Sehingga, dalam kehidupan sehari-hari, akan selalu terjalin rasa persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.

Berikut empat perwujudan sila Persatuan Indonesia di lingkungan sekolah, yaitu:

1. Membantu Teman

Baca Juga: Prinsip Persatuan Negara Indonesia


Page 3

Bagaimana perwujudan pancasila di lingkungan sekolah?

Saling tolong menolong merupakan salah satu bentuk perwujudan sila Persatuan Indonesia. (unpslash/Rémi Walle)

Membantu teman yang sedang mengalami kesusahan termasuk perwujudan sila Persatuan Indonesia.

Munculnya rasa saling tolong-menolong ini menjadi bentuk penerapan dari sikap gotong royong.

Sehingga, akan terbangun rasa persatuan dan kesatuan antarwarga sekolah.

2. Melakukan Musyawarah

Setiap permasalahan yang ada di lingkungan sekolah baiknya diselesaikan secara musyawarah.

Hal ini jugalah yang menjadi perwujudan dari sila Persatuan Indonesia.

Musyawarah menjadi salah satu cara yang sering digunakan bangsa Indonesia zaman dahulu untuk tetap mempetahankan persatuan dan kesatuan.

3. Tidak Membeda-Bedakan teman

Adjarian, dalam berteman kita tidak boleh menbeda-bedakan teman, baik dari suku, ras, agama, budaya, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Hubungan Makna Sila Ketiga Pancasila dengan Lambangnya

Baiknya, kita berteman dengan siapa saja di sekolah sebagai bentuk perwujudan sila Persatuan Indonesia.

4. Mementingkan Kepentingan Bersama

Mementingkan kepentingan Bersama dibanding kepentingan pribadi merupakan salah satu perwujudan dari sila Persatuan Indonesia.

Terlebih bagi kepentingan sekolah, di mana hal tersebut penting untuk meningkatkan nama baik sekolah.

Sehingga, sekolah kita bisa menjadi lebih baik.

Nah, itu tadi Adjarian, empat perwujudan sila Persatuan Indonesia yang bisa menjadi referensi untuk menjawab satu soal pada Uji Kompetensi 1.2 di halaman 24.

Tonton juga video ini, yuk!

Bagaimana perwujudan pancasila di lingkungan sekolah?

Contoh Penerapan Nilai- Nilai Pancasila di Sekolah, Rumah, dan Masyarakat, salah satunya saling menghormati dan menghargai satu sama lain meskipun memiliki perbedaan. (Designed by pikisuperstar / Freepik)

Bobo.id - Pancasila adalah dasar negara yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia.

Karenanya, kita harus menerapkan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat.

Penerapan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat itu terlihat dari perilaku kita yang mencerminkan sila-sila Pancasila, teman-teman.

Apa saja contoh perilaku yang menerapkan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat, ya?

Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila Sila 1 sampai 5

Dalam Pancasila sila 1 sampai 5, terdapat nilai-nilai yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia, teman-teman.

Nilai-nilai dalam Pancasila itu antara lain ada:

- Nilai Ketuhanan, yaitu bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan setiap warga negara memeluk agamanya masing-masing.

- Nilai Kemanusiaan, yaitu seluruh masyarakat Indonesia harus bersikap manusiawi pada satu sama lain.

- Nilai Persatuan, yaitu bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu dan tidak mudah dipecah belah.

- Nilai Kerakyatan, yaitu negara mengutamakan rakyat dan kepentingan bersama  dalam masyarakat diutamakan.

- Nilai Keadilan, yaitu setiap orang harus bersikap adil satu sama lain tanpa membeda-bedakan latar belakangnya.

Baca Juga: Makna 5 Lambang Pancasila, Penjelasan Lengkap Arti Lambang Pancasila dari Sila 1 sampai 5


Page 2

Avisena Ashari Senin, 7 Desember 2020 | 11:20 WIB

Bagaimana perwujudan pancasila di lingkungan sekolah?

Contoh Penerapan Nilai- Nilai Pancasila di Sekolah, Rumah, dan Masyarakat, salah satunya saling menghormati dan menghargai satu sama lain meskipun memiliki perbedaan. (Designed by pikisuperstar / Freepik)

Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Sekolah

Beberapa perilaku yang menerapkan nilai-nilai Pancasila di sekolah misalnya:

1. Berdo’a sebelum belajar di kelas.

2. Mentaati tata tertib di sekolah dan mendengarkan nasihat guru.

3. Rukun dalam berteman dengan siapa saja.

4. Aktif dalam kegiatan sekolah dan mengerjakan tugas dengan baik.

5. Tidak membeda-bedakan teman.

Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Rumah

Beberapa perilaku yang menerapkan nilai-nilai Pancasila di rumah misalnya:

1. Beribadah dengan tekun.

2. Saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga.

3. Rukun dan adil dengan adik dan kakak.

4. Mendengarkan nasihat orang tua dan melaksanakan aturan di rumah.

5. Bekerja sama melakukan pekerjaan rumah.

Baca Juga: Pancasila Dirumuskan Melalui Sidang BPUPKI, Ketahui 3 Tokoh yang Berperan di Baliknya

Contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam Bidang Politik di lingkungan sekolah dan masyarakat, khususnya pengamalan sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah musyawarah untuk mencapai mufakat, misal saat pemilihan ketua kelas di lingkungan sekolah.

Di masyarakat, dilakukan untuk memilih ketua RT atau RW. Contoh lain sikap atau contoh pengamalan sila keempat , Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, adalah menggunakan hak pilih saat pemilihan umum.

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Negara, digunakan sebagai tolak ukur dalam berpikir dan bertingkah laku.Makna sila ke-4 Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah adanya penerimaan dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat dengan cara musyawarah dan mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

Nilai-nilai yang dikandung Pancasila dapat dibagi menjadi lima sesuai dengan jumlah silanya, yaitu Nilai Religius, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Kerakyatan, dan Nilai Keadilan Sosial.

Pengamalan Pancasila secara subjektif yaitu pelaksanaan dalam pribadi perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang Indonesia.

BACA JUGA: Nilai-nilai Pancasila dalam Bidang Pertahanan keamanan di Lingkungan Masyarakat

Berikan 3 (tiga) contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik di lingkungan sekolah!

Pemilihan Ketua OSIS atau Ketua Kelas

Salah satu contoh perwujudan nilai Pancasila dalam bidang politik adalah pemilihan ketua osis atau ketua kelas.

Ini karena saat pemilihan umum kita menerapkan salah satu contoh perwujudan sistem demokratis di Indonesia berdasarkan Pancasila.

Pemilihan umum dilakukan dengan cara demokratis, dimana semua siswa berhak memilih dan memiliki hak suara.

Pemilihan Ketua OSIS atau Ketua Kelas

Salah satu contoh perwujudan nilai Pancasila dalam bidang politik adalah pemilihan ketua osis atau ketua kelas.

Ini karena saat pemilihan umum kita menerapkan salah satu contoh perwujudan sistem demokratis di Indonesia berdasarkan Pancasila.

Pemilihan umum dilakukan dengan cara demokratis, dimana semua siswa berhak memilih dan memiliki hak suara.

Musyawarah Mencetuskan Tata Tertib di Kelas

Salah satu contoh lainnya dalam hal musyawarah adalah mencetuskan tata tertib di kelas yang menjadi perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik.

Musyawarah mencerminkan sistem kekeluargaan, di mana kekeluargaan adalah salah satu pilar dalam nilai-nilai Pancasila.

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila itu dituangkan dalam rumusan yang sederhana dan jelas, yang mencerminkan suara hati nurani manusia Indonesia yang berjiwa Pancasila dan yang mampu secara terus-menerus menggelorakan semangat serta memberikan keyakinan dan harapan akan hari depan yang lebih baik, sehingga Pedoman itu dapat mudah diresapi, dihayati, dan diamalkan.

Dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila oleh manusia Indonesia, makan akan terasa dan terwujudlah Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Bagaimana perwujudan pancasila di lingkungan sekolah?
Bagaimana perwujudan pancasila di lingkungan sekolah?

Untuk memungkinkan dan memudahkan pelaksanaan penghayatan dan pengamalan Pancasila diperlukan suatu pedoman, yang dapat menjadi penuntun dan pegangan hidup bagi sikap dan tingkah laku setiap manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara.

Bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Bahwasannya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar Negara seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup Bangsa, yang telah diuji kebenaran, keampuhan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.

Menyadari bahwa untuk kelestarian keampuhan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara Negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di Pusat maupun di Daerah.

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Pancasila seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima Sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila yang bulat dan utuh itu memberi keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan atas keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia sebagai pribadi, dalam hubungan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan bangsa dengan bangsa-bangsa lain, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.

Dengan keyakinan akan kebenaran Pancasila, maka manusia ditempatkan pada keluhuran harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan kesadaran untuk mengemban kodratnya sebagai makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial.

Dengan berpangkal tolak dari kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial, maka penghayatan dan pengamalan Pancasila akan ditentukan oleh kemauan dan kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri dan kepentingannya agar dapat melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara dan warga masyarakat.

Untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga negara dan warga masyarakat, manusia Indonesia dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila secara bulat dan utuh menggunakan pedoman sebagai berikut.

45 butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya danketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dantaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannyamasing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
    8.Berani membela kebenaran dan keadilan.
  8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  9. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila Persatuan Indonesia

  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  4. Menghormati hak orang lain.
  5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  9. Suka bekerja keras.
  10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Ikuti berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini.