Uchu Milasari 0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara) 30 tayangan 3 halaman
referensi © © All Rights Reserved DOCX, PDF, TXT atau baca online dari ScribdDiunggah oleh
Deskripsi:
Hak Cipta
Format Tersedia
Bagikan dokumen Ini
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
Apakah konten ini tidak pantas?
Laporkan Dokumen Ini
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan3 halaman
Mengapa ES Yang Dipanaskan Akan Mencair
Diunggah oleh
Uchu Milasari
Deskripsi:
referensi
Deskripsi lengkap
Lompat ke Halaman
Anda di halaman 1dari 3
Cari di dalam dokumen
Puaskan Keingintahuan Anda
Segala yang ingin Anda baca.
Kapan pun. Di mana pun. Perangkat apa pun.
Tanpa Komitmen. Batalkan kapan saja.
Dalam bidang ilmu pengetahuan alam, zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Berdasarkan wujudnya, zat dibagi atas 3 jenis, yaitu zat padat, cair, dan gas. Ketiga zat ini memiliki sifat molekuler masing-masing. Sifat molekuler zat sendiri membahas tentang sifat dan karakteristik dari molekul-molekul zat seperti zat padat, cair dan gas. Dalam zat padat, misalnya, atom-atom penyusunnya tersusun rapat dengan jarak antar atom
penyusun sekitar dua angstrom. Oleh karena itu, zat padat memiliki gaya antar atom yang sangat kuat sehingga memiliki ukuran, bentuk dan volume yang tetap. Ada dua cara utama bagaimana zat padat terbentuk, yakni dapat tersusun atas baris-baris teratur nan rapi atau dalam susunan yang abstrak atau tidak tentu. Zat padat yang partikelnya tersusun dengan rapi disebut sebagai kristal. Contohnya sebagian besar logam, intan, es, dan kristal garam. Sementara itu, zat padat yang partikelnya
tersusun secara acak disebut sebagai amorf. Contohnya lilin, kaca, karet, dan plastik. (Baca juga: Mana yang Termasuk Zat Adiktif?) Lain zat padat, lain pula zat cair. Disini atom-atom penyusunnya tidak memiliki posisi yang tetap dan dapat bergerak atau mengalir. Gaya antar atom pada zat cair juga relatif lebih lemah dibandingkan gaya antar
atom pada zat padat. Zat cair memiliki volume yang pasti, namun ukuran dan bentuknya bergantung pada ruang atau wadah yang ditempatinya sehingga dapat dikatakan tidak memiliki ukuran dan bentuk yang pasti. Sebagai contoh, kita memasukkan air ke dalam gelas, maka bentuknya pun akan mengikuti bentuk dari gelas tersebut. Pun demikian ketika kita memasukkan itu ke dalam ember, bentuknya juga akan berubah mengikuti bentuk dari ember. Namun perlu diingat bahwa volume yang dimiliki zat cair
selalu tetap. Hal tersebut dikarenakan molekul atau partikel penyusunnya memiliki jarak yang agak berjauhan antara satu sama lain. Sehingga, partikel dalam zat cair lebih bebas bergerak sebab ikatan antara partikelnya tidak begitu kuat. Sementara itu, dalam gas, orde jarak antar atom penyusunnya adalah sekitar sepuluh angstrom. Gaya antar atom tersebut sangatlah kecil dan dapat diabaikan sehingga atom dapat bergerak dengan bebas. Oleh karena itu, gas tidak memiliki bentuk,
ukuran dan volume yang pasti. Saat zat padat dipanaskan, mengakibatkan partikel-partikel zat padat bergerak lebih cepat dan gaya tarik antarpartikel menjadi lemah. Akibatnya partikel-partikel dapat berpindah tempat menyebabkan wujud zat berubah dari padat menjadi cair. Bila zat cair dipanaskan, mengakibatkan partikel-partikel zat cair bergerak cepat dan gaya tarik antarpartikel menjadi lemah. Akibatnya partikel-partikel dapat berpindah tempat menyebabkan wujud zat berubah dari cair menjadi
gas. Please follow and like us:
Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik.
- Fisika
- Gas
- Kelas 11
- Sifat Molekuler Zat
- Sifat Zat
- zat cair
- Zat Padat