Bagaimana dampak penggunaan pakaian ketat terhadap organ reproduksi pria dan wanita jelaskan

Sejumlah penelitian melaporkan tekanan yang berlebihan secara terus-menerus akan berdampak buruk pada tubuh. Kebiasaan menggunakan pakaian ketat bisa menekan sistem limfatik (saluran getah bening), sistem pembuluh darah, organ dalam tubuh, otot, jaringan ikat lain, dan saraf tertentu.

Hal tersebut tentu saja dapat memengaruhi kondisi kesehatan Anda, mulai dari sirkulasi udara, masalah perut, atau bahkan gangguan kulit. Berikut adalah bahaya yang mungkin Anda alami ketika sering memakai pakaian ketat.

1. Mengganggu kesehatan perut

Bagaimana dampak penggunaan pakaian ketat terhadap organ reproduksi pria dan wanita jelaskan
Sumber: Medical News Today

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2017 terdapat dampak buruk dari penggunaan ikat pinggang untuk memperketat celana terhadap kerongkongan manusia. Penggunaan ikat pinggang yang terlalu ketat dapat menyebabkan esofagitis (radang kerongkongan).

Penyebab paling umum dari esofagitis adalah penyakit refluks asam lambung (GERD). Penelitian yang melibatkan penderita esofagus ini menunjukkan bahwa mereka yang tidak menggunakan ikat pinggang dan tidak mendapatkan tekanan pada perut dan sekitar lingkar pinggang, tidak timbul gejala apa pun, bahkan setelah makan.

Di sisi lain, para penderita yang memakai ikat pinggang diketahui memiliki tekanan yang cenderung lebih besar dan menyebabkan asam lambung naik.

Gejala yang paling terlihat dari pemakaian ikat pinggang yang ketat adalah gangguan proses pembersihan lambung. Pada saat menggunakan ikat pinggang, lambung membutuhkan sekitar 81 detik untuk mengosongkan isi lambung.

Sedangkan, ketika para pasien tidak memakai ikat pinggang dan tanpa tekanan sama sekali hanya membutuhkan 21 detik untuk menyelesaikan proses ini.

Tidak hanya memicu kenaikan asam lambung, menggunakan pakaian atau aksesori yang terlalu ketat di sekitar perut dan pinggang dapat memicu gejala lain, seperti kram atau nyeri pada perut jika terlalu sering terjadi.

2. Penyakit meralgia paresthetica

Salah satu bahaya dari penggunaan pakaian ketat lainnya adalah memicu penyakit meralgia paresthetica yang menyerang area paha Anda.

Bagaimana dampak penggunaan pakaian ketat terhadap organ reproduksi pria dan wanita jelaskan

Bagaimana dampak penggunaan pakaian ketat terhadap organ reproduksi pria dan wanita jelaskan
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi


Kompas.com - Faktor bahan yang nyaman dan model terkini biasanya menjadi syarat yang dipakai banyak orang untuk memilih pakaian dalam. Padahal faktor ukuran pakaian dalam mutlak diperhatikan. Ukuran terlalu ketat berpengaruh besar pada kesehatan.

Pakaian dalam, terutama celana dalam, yang terlalu ketat akan menghambat sirkulasi darah dan berdampak pada organ reproduksi. Karena itu jangan sembarangan memilih pakaian dalam.

Celana dalam yang terlalu ketat baik pada bagian perut atas atau bawah bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Pada perut bagian atas, celana terlalu ketat akan menekan perut dan bisa memicu refluks asam lambung sehingga timbul rasa panas di dada.

Sementara celana dalam di bawah pinggul yang terlalu ketat akan mengurangi aliran darah di bagian paha atas sehingga menyebabkan iritasi, rasa kebal, atau kesemutan.

Ukuran celana dalam yang terlalu ketat juga akan membuat sirkulasi udara di organ reproduki terhambat sehingga organ genital menjadi lebih lembab. Pada akhirnya hal ini akan memicu infeksi dan iritasi.

Penelitian juga menunjukkan pakaian dalam yang ketat akan meningkatkan temperatur tubuh dan membuat bakteri mudah berkembang biak.

Anda juga harus berpikir ulang jika menyukai celana dalam jenis thong. Sebaiknya pemakaian celana dalam ini dibatasi waktunya karena thong bisa berkontribusi pada infeksi vagina jika menyerap dan menyebarkan bakteri. Meski membuat Anda merasa seksi tetapi thong juga bisa menyebabkan iritasi.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Memakai pakaian ketat memang membuat Anda terlihat lebih modis. Namun, ternyata pakaian ketat bisa berbahaya bagi kesehatan. Apa saja risiko terlalu sering menggunakan pakaian ketat?

Sejumlah penelitian melaporkan tekanan yang berlebihan secara terus-menerus akan berdampak buruk pada tubuh. Kebiasaan menggunakan pakaian ketat bisa menekan sistem limfatik (saluran getah bening), sistem pembuluh darah, organ dalam tubuh, otot, jaringan ikat lain, dan saraf tertentu.

Hal ini tentu bisa memengaruhi kondisi kesehatan Anda, mulai dari sirkulasi udara, masalah perut, hingga gangguan kulit. Berikut bahaya yang mungkin Anda alami apabila menggunakan pakaian ketat terlalu sering.

1. Mengganggu kesehatan perut

Sebuah penelitian pada tahun 2017 menemukan ikat pinggang yang berguna untuk memperketat celana dapat menyebabkan esophagitis (radang kerongkongan). Penyebab umum dari esophagitis adalah penyakit refluks asam lambung (GERD). Penelitian yang melibatkan penderita esophagus ini menunjukan bahwa mereka yang tidak menggunakan ikat pinggang dan tidak mendapatkan tekanan pada perut dan sekitar lingkar pinggang tidak timbul gejala apapun, bahkan setelah makan.

Gejala yang paling terlihat dari pemakaian ikat pinggang yang ketat adalah gangguan proses pembersihan lambung. Pada saat menggunakan ikat pinggang, lambung membutuhkan sekitar 81 detik untuk mengosongkan isi lambung. Sedangkan, ketika para pasien tidak memakai ikat pinggang dan tanpa tekanan sama sekali hanya membutuhkan 21 detik untuk menyelesaikan proses tersebut.

Selain memicu kenaikan asam lambung, menggunakan pakaian atau aksesoris terlalu ketat juga menyebabkan kram pada perut.

2. Penyakit meralgia paresthetica

Meralgia paresthica adalah sebuah kondisi ketika terdapat tekanan oleh jaringan sekitarnya pada saraf Lateral Femoral Cutaneous (LFCN). Saraf ini bertugas sebagai penerima rangsangan sensorik pada permukaan kulit paha luar, sehingga ketika menerima tekanan yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh penggunaan skinny jeans yang menyebabkan area paha tertekan.

Jika Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini setelah sering menggunakan pakaian ketat, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat perawatan yang tepat.

● Merasakan sensasi kesemutan pada bagian paha

● Sensitif terhadap panas, seperti air hangat terasa seperti membakar kulit Anda

● Sensitif pada sentuhan

● Mati rasa

3. Dapat menyebabkan pingsan

Bahaya yang bisa didapat selain terganggunya fungsi saraf ialah membuat sirkulasi udara pada kulit menjadi tidak lancar. Salah satu masalah yang paling sering dialami oleh para atlet yang senang memakai pakaian ketat adalah pingsan. Pakaian ketat yang mereka pakai menekan kulit dan menghambat aliran darah, sehingga asupan darah menuju otak menjadi berkurang.

4. Nyeri pada punggung dan bahu

Pakaian dengan ukuran yang terlalu kecil juga dapat berakibat buruk pada kesehatan Anda. Misal ketika Anda menggunakan ukuran bra yang salah, berat payudara Anda tidak dapat ditopang oleh bra sepenuhnya. Hal tersebut meningkatkan risiko rasa sakit pada punggung, bahu, dan leher.

5. Memicu infeksi jamur pada vagina

Sebanyak 75% wanita pernah mengalami infeksi jamur pada vagina setidaknya satu kali di dalam hidupnya. Salah satu cara menghindari kondisi ini adalah menghindari penggunaan celana ketat terlalu sering, agar bagian kewanitaan tetap kering dan sirkulasi udara tidak terganggu.

6. Memicu penurunan produksi sperma

Tidak hanya mengancam wanita, pria pun tidak lepas dari bahaya celana ketat. Pemakaian celana ketat, baik celana dalam maupun celana panjang, dapat menyebabkan area testis menjadi lebih panas. Jika suhu testis terlalu panas, kondisi ini akan mengganggu testis untuk menghasilkan sperma dalam jumlah yang ideal. Oleh karena itu, hindari penggunaan celana ketat.

Pada awalnya, pakaian ketat adalah suatu tren yang Anda ingin ikuti atau karena terjadi perubahan bentuk tubuh seiring waktu. Akan tetapi, menggunakan gaya tersebut dengan mengabaikan gejala- gejala di bawah ini dapat berakibat fatal. Jika Anda mengalami beberapa tanda bahaya di bawah ini, silakan konsultasikan ke dokter.

● Sakit perut ketika memakai celana

● Mengalami gangguan pencernaan

● Ruam pada kulit

● Sakit kepala akibat gangguan di leher karena penggunaan bra yang ketat

● Punggung terasa pegal dan sakit

Sekarang, Anda telah mengetahui bahaya dari menggunakan pakaian ketat terlalu sering. Sebenarnya boleh- boleh saja Anda menggunakan pakaian ketat, tetapi usahakan jangan terlalu sering. Jika Anda merasa ada yang salah dengan tubuh Anda setelah memakai pakaian ketat, segera konsultasikan ke dokter.

Penulis: Salsabila M. Widyanindra

Editor : Titis Nurmalita Dianti

Referensi:

https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/bahaya-pakaian-ketat/

https://www.alodokter.com/tren-celana-ketat-membawa-6-gangguan-kesehatan

fShare

Tweet

Bagaimana dampak penggunaan pakaian ketat terhadap organ reproduksi pria dan wanita jelaskan