Dalam menjalani kehidupan sehari hari alangkah baiknya kita mencontoh Arti dari sebuah nama Asmaul Husna, Jika kita melakukan Perilaku – perilaku dalam Asmaul husna dalam kehidupan sehari hari pasti hidup mendapatkan ketenangan. Kali ini penulis akan memberikan Contoh Perilaku Asmaul Husna dalam Kehidupan Sehari – Hari, Mari simak Artikel ini : Show 7 Contoh Perilaku Asmaul Husna dalam Kehidupan
Baca Juga : Demikian artikel tentang Perilaku Asmaul Husna dalam kehidupan sehari hari, jangan lupa mengamalkan nama – nama asmaul husna setiap hari ya, agar kita mendapatkan lindungan dan berkah dari asmaul husna. Semoga Bermanfaat dan sekian terima kasih.
Di antara nama Allah adalah Al Mujib, yaitu Allah mengabulkan setiap doa. Pengabulan doa ada dua macam: 1- Pengabulan umumYang dimaksud di sini adalah siapa saja yang berdoa dengan doa ibadah atau doa mas’alah akan diberi balasan dan akan dikabukan. Allah Ta’ala berfirman, وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ “Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghafir/ Al-Mu’min: 60) Doa mas’alah yang dimaksud adalah ketika seseorang berdo’a, “Ya Allah, berilah aku ini, atau jauhkanlah aku dari ini.” Doa semacam ini diberikan pada orang yang shalih dan orang yang tidak shalih. Ini tanda bagaimanakah kebaikan dari Allah yang masih berbuat baik pada yang shalih dan yang fajir. Pengabulan doa yang umum ini bukan berarti menunjukkan baiknya orang yang diberi. Contohnya, para nabi yang berdoa untuk kebaikan kaumnya, Allah tetap mengabulkannya. Begitu juga wali Allah mudah dikabulkan doanya. Ini menunjukkan akan kemuliaan mereka. 2- Pengabulan khususPengabulan yang khusus di sini karena ada beberapa sebab yang didapati seperti:
Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita. — Naskah Khutbah Jumat di Masjid Uswatun Hasanah Wiloso Girikarto Panggang GK, 19 Rajab 1436 H. Selesai disusun di Panggang, Gunungkidul, 19 Rajab 1436 H, 11:27 AM Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Rumaysho.Com Ikuti update artikel Rumaysho.Com di Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat (sudah 3,6 juta fans), Facebook Muhammad Abduh Tuasikal, Twitter @RumayshoCom, Instagram RumayshoCom Untuk bertanya pada Ustadz, cukup tulis pertanyaan di kolom komentar. Jika ada kesempatan, beliau akan jawab. tirto.id - Asmaul Husna Al-Mujib artinya Yang Maha Mengabulkan. Allah SWT memiliki 99 nama yang baik atau kerap dikenal dengan “Asmaul Husna”. Seorang muslim sebaiknya mengetahui dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk perilaku, sifat maupun untuk wirid.Asmaul Husna mengandung banyak rahasia dan manfaat untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụn “Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. Al A'raf [7]:180) Apa Arti Asmaul Husna Al-Mujib?Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al-Mujib. Asmaul Husna Al-Mujib memiliki arti, yaitu Yang Maha Mengabulkan. Akar kata Al-Mujib dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti lain seperti menjawab, membalas, merespons, bersedia membantu, berbagi, bergabung, berdialog atau berdiskusi, memberikan apa yang diharapkan. Asmaul Husna Al-Mujib secara sederhana memiliki makna, bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya Dzat yang menjawab segala kebutuhan, pemintaan, dan doa dari hamba-Nya. Akan tetapi, Allah SWT menjawab doa setiap makhluk-Nya dengan apa yang terbaik bagi umatnya.Dilansir dari laman Suara Muhammadiyah, Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa Allah mengabulkan secara umum doa hamba-hamba-Nya yang berdoa, seperti apa pun kondisi mereka. Dialah pula yang menjawab secara khusus doa orang-orang yang menyambut seruan Allah dan taat kepada syariat-Nya. Selain itu, Allah SWT juga yang menjawab rintihan doa orang yang terhimpit dan putus harapan dari makhluk-Nya.Penyebutan terkait pemahaman Asmaul Husna Al-Mujib ditampilkan beberapa kali di dalam Al Quran. Beberapa contoh penyebutan Al-Mujib seperti dalam Surah Hud ayat 61 dan Surah Asy-Syura ayat 26. Dalil Asmaul Husna Al-Mujib dalam Al-Qur'an1. Surah Hud Ayat 61 ۞ وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا ۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗهُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ ۗاِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ - ٦١ Arab Latin: Wa ilā ṡamụda akhāhum ṣāliḥā, qāla yā qaumi'budullāha mā lakum min ilāhin gairuh, huwa ansya`akum minal-arḍi wasta'marakum fīhā fastagfirụhu ṡumma tụbū ilaīh, inna rabbī qarībum mujīb Artinya: “Dan kepada kaum samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).”(QS. Hud [11]:61)2. Surah Asy-Syura Ayat 26 Wa yastajībullażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa yazīduhum min faḍlih, wal-kāfirụna lahum 'ażābun syadīd Artinya: “dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Orang-orang yang ingkar akan mendapat azab yang sangat keras.”(QS. Asy Syura [42]:26)Makna Membaca Asmaul Husna Al-MujibAsmaul Husna Al-Mujib dapat dijadikan sebagai wirid dan zikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengadakan ciptaan-Nya dengan sebaik-baiknya. Kemudian selain dijadikan sebagai wirid dan zikir, Asmaul Husna Al-Mujib juga dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain. Pengamalan Asmaul Husna Al-Mujib dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan berbagai sifat seperti hanya memohon dan meminta kepada Allah SWT, berbaik sangka kepada Allah SWT, bersyukur atas segala pemberian-Nya, dan tidak mengambil hak-hak milik orang lain. |