Apakah yang menjadi sebuah keunggulan dengan adanya pasar persaingan monopolistik dari pasar persaingan lainnya?

Sebelum masuk kedalam pembahasan, materi yang akan dibahas yaitu pengertian, contoh dan ciri ciri pasar monopolistik secara lengkap, kemudian akan dijelaskan juga kelebihan dan kekurangan pasar monopolistik. Simak penjelasannya dibawah ini gaes!

Pengertian Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu pasar yang didalamnya terdapat banyak produsen dalam menghasilkan barang yang sama tetapi masing-masing pada barang tersebut mempunyai perbedaan pada beberapa aspek.


Produsen atau penjual di pasar ini jumlahnya sangat tidak terbatas tetapi barang atau produk yang dihasilkan setiap produsen memiliki karakter tersendiri yang membedakannya pada barang lainnya. Contohnya seperti : sikat gigi, sabun, shampo, pasta gigi, dan lain-lain.


Pasar Monopolistik dapat disebut sebagai pasar persaingan Monopolistik yang merupakan salah satu bentuk pada pasar persaingan tidak sempurna, maksudnya yaitu pasar yang tidak terorganisir secara baik.


Didalam pasar Monopolistik, harga tidak menjadi faktor utama dalam penentu angka penjualan namun bagaimana persepsi konsumen terhadap produk yang dijual. Dalam hal ini, perusahaan yang ada di pasar monopolistik harus selalu aktif dalam melakukan promosi terhadap produk sekaligus yang dijual untuk menjaga citra perusahaan.

Contoh Pasar Monopolistik
Pada pasar monopolistik terdapat suatu diferensi produk, hal ini dapat memberikan kebebasan kepada konsumen dalam mencari produk yang akan dibeli, pada umumnya konsumen tidak mudah berpindah pada produk lain walaupun banyak sekali produk baru yang telah tersedia.


Didalam pasar monopolistik dapat ditemukan didalam kehidupan sehari-hari, seperti sabun, sampo, sepatu, air mineral, dan lain sebagainya.
Tetapi masing-masing produk memiliki merek, desain, keunikan, dan kualitas yang berbeda. Konsumen dapat memilih sebuah produk sesuai dengan preferensi, harga dan pastinya kualitas yang baik.

Ciri Ciri Pasar Monopolistik
Mengetahui ciri-ciri pasar persaingan monopolistik dengan melihat karakteristik pada pasar tersebut. Berikut beberapa ciri-ciri pasar monopolistik dibawah ini:
1. Terdapat Banyak Produsen/Penjual
Pada pasar monopolistik terdapat banyak sekali produsen atau penjual didalamnya. Setiap produsen mempunyai skala produksi sama pada produsen yang lainnya.

2. Terdapat Diferensiasi Produk
Pasar monopolistik terdapat banyak produk yang sama, tetapi memiliki perbedaan pada pengemasan, bentuk, corak, dan kualitasnya.
Dalam hal ini, perbedaan produk pada masing-masing produsen akan membuat produk tersebut mempunyai sifat pengganti yang dekat (close substitute) tetapi bukan pengganti yang sempurna.

3. Produsen Dapat Menentukan Harga
Produsen yang memproduksi barang berkualitas dan keistimewaan tersendiri akan membuat produsen bisa menentukan harga sendiri. Contohnya pada industri Shampo, produsen yang pertama membuat Shampo dengan mempunyai manfaat menguatkan akar rambut, untuk produsen yang kedua membuat Shampo dengan mempunyai manfaat anti ketombe.

4. Produsen Mudah Keluar Masuk Pasar
Didalam pasar monopolistik, produsen bisa masuk dan keluar pasar dengan mudah sesuai pada kebutuhannya. Disaat produsen masih sedikit, biasanya akan membuat keuntungan yang lebih tinggi. Tetapi produsen yang banyak, keuntungan akan menjadi berkurang.

5. Produsen Harus Melakukan Promosi
Salah satu yang sering dilakukan dalam pasar monopolistik yaitu membentuk persepsi konsumen pada produk yang dijual. Maksudnya yaitu dengan cara berpromosi atau beriklan secara rutin pada produk yang dijual.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik
1. Kelebihan Pasar Monopolistik
• Jumlah produsen atau penjual tidak terbatas pada pasar monopolistik dan persaingan bisnis antar produsen dapat memberikan keuntungan terhadap konsumen.
• Produsen bisa masuk dan keluar pasar dengan sangat mudah untuk terus mendorong produsen dalam berinovasi membuat produk yang berkualitas.
• Konsumen menjadi semakin selektif saat membeli produk sesuai yang dicari konsumen.

2. Kekurangan Pasar Monopolistik
• Pasar monopolistik mempunyai persaingan yang sangat ketat, baik pada segi harga, kualitas, maupun pelayanannya. Produsen yang memiliki modal sedikit dan mempunyai pengalaman yang kurang akan cepat berpindah pada pasar ini.
• Pada pasar ini akan membutuhkan modal yang besar, baik itu pada produksi, operasional, dan juga pemasarannya. Para produsen didalam pasar ini adalah mereka yang mempunyai modal besar dan pengalaman yang sangat baik.
• Diharuskan melakukan inovasi untuk membuat biaya produksi semakin tinggi sehingga akan mempengaruhi harga produk yang akan dibeli oleh konsumen.
Demikian pembahasan mengenai pasar monopolistik, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan pembahasan diatas. Semoga bermanfaat

Sumber //rumus.co.id

Pasar Monopolistik adalah sebuah bentuk pasar dimana ada banyak produsen yang saling berkompetisi dengan produk yang hampir serupa namun memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan ini yang menjadi ciri khas dari produk yang dijual oleh masing-masing produsen. Kegiatan produksi barang tersebut dikenal sebagai product differentiation atau diferensiasi produk. Karena produk yang diproduksi hampir serupa, masing-masing produsen akan bersaing dari segi kualitas, harga, serta cara pemasaran produk mereka.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Koperasi
Kegiatan Ekonomi

Ciri-ciri Pasar Monopolistik

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, ciri-ciri Pasar Monopolistik adalah sebagai berikut:

1. Memiliki jumlah produsen yang sangat banyak

Seperti pada pasar persaingan sempurna, pasar monopolistik memiliki jumlah produsen yang sangat banyak. Karena banyaknya produsen, maka tiap-tiap produsen memiliki pangsa pasar (market share) yang cenderung kecil. Hal ini membuat produsen memiliki kekuatan yang terbatas untuk menentukan harga mereka karena harga yang ditentukan dalam pasar ini adalah harga rata-rata dari produk dari produsen lain. Selain itu, karena banyaknya produsen dalam pasar monopolisitik maka praktik kolusi (beberapa produsen melakukan kesepakatan untuk menaikan harga pasar) akan sulit dilakukan karena sulitnya koordinasi antar produsen.

2. Adanya diferensiasi produk

Diferensiasi produk adalah ketika produsen memproduksi produk yang sedikit berbeda namun serupa dengan produk pesaingnya. Sebagai contoh; Adidas, Nike, Skechers, Fila, dan Puma sama-sama memproduksi running shoes, namun tiap produk mereka memiliki ciri khas tersendiri. Dalam pasar monopolistik, ketika harga dari salah satu produsen naik sedangkan harga produk dari produsen lain tetap konstan, maka permintaan akan produk tersebut akan turun. Contoh ketika Adidas menaikan harga running shoesnya namun Nike, Skechers, Fila, dan Puma tidak, maka konsumer akan beralih untuk membeli produk substitusinya.

Diferensiasi produk sendiri dapat dilakukan dari segi karakteristik produk maupun dari segi kualitas produk.

3. Masing-masing produsen bersaing dari segi kualitas, harga, serta cara pemasaran produk mereka

Karena produk yang ada pada pasar monopolistik cenderung serupa, maka produsen akan bersaing dari segi kualitas, harga, serta cara pemasaran produk mereka masing-masing. Produsen akan berlomba-lomba memperbaiki kualitas produknya seperti melalui desain produk mereka ataupun servis yang diberikan kepada konsumen. Dari kualitas produk tersebut, produsen dapat mengatur harga produknya. Ketika produk yang diproduksi memiliki kualitas yang tinggi, maka produsen dapat memberikan harga yang tinggi pada produk tersebut. Namun, produsen harus meyakinkan konsumen bahwa produk mereka adalah produk dengan harga yang tinggi tersebut juga memiliki high quality. Oleh sebab itu, untuk meyakinkan konsumen, produsen harus melakukan trik pemasaran yang tepat seperti membuat kemasan yang lebih mewah, memberikan insentif seperti bonus produk lain, ataupun melalui iklan-iklan yang menyatakan bahwa produk mereka lebih baik dibandingkan produk lain yang serupa.

4. Produsen bebas untuk keluar dan masuk kedalam pasar

Sama seperti Pasar Persaingan Sempurna, dalam Pasar Monopolistik produsen dapat bebas masuk dan keluar pasar. Bebas masuk dan keluar pasar yang dimaksud adalah tidak ada halangan bagi produsen baru yang ingin menjual produk mereka dalam pasar atau produsen lama yang ingin keluar dari pasar.

Sumber gambar: slideshare.net

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik

Keuntungan Pasar Monopolistik

  1. Banyaknya produsen dalam pasar sehingga konsumen memiliki banyak alternatif produk. Jika produk yang biasa dibeli konsumen tidak tersedia, konsumen dapat dengan mudah memilih produk serupa dari produsen yang berbeda. Selain itu, konsumen dapat menentukan pilihan produk sesuai dengan utilitynya (kepuasannya).
  2. Produsen dapat bebas keluar dan masuk pasar karena tidak ada hambatan yang berarti (tidak ada barriers to entry).
  3. Banyak inovasi yang dapat dilakukan, mulai dari proses produksi atau mengembangkan cara baru untuk menarik konsumen.

Kekurangan Pasar Monopolistik

  1. Banyaknya produsen dalam pasar membuat persaingan yang ketat. Dalam pasar monopolistik, beberapa perusahaan besar akan memiliki pangsa pasar yang dominan (bisa mencapai 30-40%), kemudian sisanya dipegang oleh banyak perusahaan-perusahaan kecil. Contoh: Pangsa pasar air mineral kemasan di Indonesia didominasi oleh Aqua (hampir 90% pada tahun 2008), kemudian 10% sisanya dipegang oleh perusahaan lainnya.
  2. Karena produsen harus selalu mengembangkan inovasi agar dapat bersaing, akan muncul biaya inovasi yang akhirnya akan dibebankan kepada konsumen melalui harga produk.
  3. Besarnya biaya persaingan yang harus dikeluarkan seperti iklan dan insentif. Terkadang beberapa iklan justru tidak tepat sasaran sehingga menghabiskan biaya yang cukup besar. Biaya insentif seperti bonus produk lain juga akan menimbulkan biaya tambahan.

Contoh Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik banyak kita temui pada kehidupan sehari-hari, seperti sampo, sabun, TV, sepatu, air mineral, dan lain-lain. Pada pasar air mineral, ada banyak produsen yang memproduksi air mineral seperti Aqua, VIT, Le Minerale, Prima, atau Nestle. Masing-masing produsen memiliki ciri khas tersendiri seperti kemasan, kualitas, atau ukuran yang membedakan produknya dengan produk saingan. Contoh lain untuk sepatu olahraga, Reebok, Adidas, Fila, dan Nike sama-sama memproduksi sepatu olahraga, namun masing-masing merek memiliki desain, keunikan, serta keunggulan yang berbeda-beda. Konsumen pada akhirnya akan memilih produk sesuai dengan preferensinya.

Referensi: Economics – Michael Parkin

Artikel: Pasar Monopolistik Kontributor: Thalia Nabasa, S.E.

Alumni Ilmu Ekonomi UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

  1. Pasar Persaingan Sempurna
  2. Pendapatan Nasional
  3. Pasar Monopoli

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA