Apakah takdir suami menikah lagi

Liputan6.com, Jakarta: Perdebatan tentang poligami atau pria beristri lebih dari satu tak pernah selesai. Sebab, pemahaman seseorang tentang masalah ini tak seragam. Topik tersebut sengaja dicuatkan dalam Dialog Khusus bertajuk Kalau Pria Beristri Lebih dari Satu yang dipandu reporter Arief Suditomo di Studio SCTV Jakarta, Rabu (2/7) malam. Hadir sebagai pembicara, Siti Anshoria (yang menolak suami menikah lagi), Armah (istri kedua), dan Sitoresmi Prabudiningrat (istri keempat Debby Nasution), Puspo Wardoyo (pria beristri empat), dan Liesmarcoes-Natsir (antropolog yang juga aktivis hak-hak perempuan), serta pakar hukum Islam Daud Tasyd.

Siti Anshoriah termasuk perempuan yang menentang menjadi istri kesekian dari suaminya. Aan--begitu dia biasa disapa--beralasan suami bisa saja membagi hartanya, tapi tidak bisa memecah-mecahkan cintanya secara adil pada beberapa perempuan sekaligus. Atas dasar itulah, perempuan berjilbab ini memilih cerai dari suaminya setelah tahu suaminya menikah lagi.

Armah lain lagi. Dia tak mau suaminya menikah lagi, meski dia dinikahkan sebagai istri kedua. Namun, Armah tak mau bersikap seradikal Aan. Dia tak mau berpisah dari suaminya dengan alasan anak-anak. Istri kedua dari empat ini mengakui sempat panas mendengar suaminya akan menikah lagi. "Karena anak-anak masih kecil, jadi saya ikutin saja. Ini sudah takdir," kata perempuan berjilbab ini, pasrah.

Sedangkan Hajah Raden Ayu Sitoresmi Prabudiningrat justru bangga dipilih Allah SWT menjadi istri keempat suami ketiganya Debby Nasution. Janda budayawan W. S. Rendra--istri kedua dari tiga istri--dan mantan istri Sjukri Fadholi--ulama yang kini Wakil Wali Kota Yogyakarta--ini mendukung poligami dengan ikhlas. "Dalam pengamalan sehari-hari saya merasa ada semacam pengembangan diri menjadi lebih dewasa dalam menyelesaikan masalah yang saya hadapi dan siap menerima takdir Allah SWT menjadi istri kesekian," kata mantan pemain film yang kini menjadi pengusaha.

Surat An-Nisaa` Ayat 3 berbunyi, "Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil [265], maka (kawinilah) seorang saja [266], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya."

Berlaku adil memang tak mudah dalam poligami. Tidak seperti membagi roti yang tinggal memotong menjadi empat bagian. Tapi bagaimana mungkin membagi suami untuk empat istri. Nah, Aan yang ditinggal sendirian ketika sedang hamil tujuh bulan hingga seminggu melahirkan, termasuk perempuan yang melihat kondisi ini mustahil dan ogah berbagi cinta dengan orang lain. Apalagi, suaminya memang tak berterus terang bahwa dia sudah mempunyai istri lagi.

Sebaliknya, Puspo merasa telah bersikap adil. Caranya dengan menetapkan jadwal tidur yang disepakati dan pekerjaan masing-masing istrinya. Istri pertamanya Rini Purwanti dan istri kedua Supiyati menetap di Medan, Sumatra Utara. Sedangan yang ketiga, Anisa Nasution, dan yang keempat Intan Ratih tinggal di Tangerang, Banten, masing-masing di Bumi Serpong Damai dan di Puri Bintaro. "Karena istri pertama paling banyak anak maka lebih banyak [nafkah]," kata bos Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo ini, buka rahasia.

Semula istri pertama Puspo tak tulus menerima pernikahan kedua suaminya. Karena itu, ayah sepuluh anak itu menikah diam-diam, sesuai pesan Rini. Belakangan, perempuan yang kini berusia 38 tahun itu berlapang dada dan hubungannya dengan ketiga istri suaminya katanya ibarat saudara. Mereka sering telepon-teleponan dan dua kali setahun berkumpul bersama anak-anak dan berwisata.

Pakar Islam Dr Daud Tasyd mengatakan yang dimaksud dengan adil adalah pembagian material seperti nafkah dan waktu menginap bukan cinta. "Kalau yang namanya cinta tak bisa dibagi," kata pria berambut tipis ini. "Poligami suatu kebanggaan bukan memalukan," kata dia. Meski begitu, dia menyarankan agar pria yang mau berpoligami tidak sembarangan tapi mempelajari betul aturan yang ditetapkan syariat.

Dalam kasus ini, Liesmarcoes Natsir berempati pada istri pertama dan kedua--yang selalu mendapat cap pengganggu-- yang sama-sama menjadi korban. Dari pengakuan Amrah di atas, Lies menyimpulkan perempuan itu sebenarnya mendukung monogami. "Kehendaknya adalah tetap monogami. Unsur keterpaksaan,".

Lies, mengatakan poligami bukan tradisi muslim saja. Intinya, perilaku poligami suatu relasi antara suami dan istri yang timpang. Merujuk pada surat An-Nisaa`, dia mengingatkan, justru ada pembatasan kalau takut tak bisa berbuat adil kawiniliah satu wanita saja. Dari segi moral, poligami harus dilakukan dengan adil dan tidak aniaya. Jangan sampai, kata dia, ada proses penaklukan cara pandang perempuan oleh suami dengan dalih ketakutan lantaran ketergantungan ekonomi dan status sosial.

Hampir pasti perempuan yang menjalani kehidupan poligami pernah merasa terpaksa. Namun, Sitoeresmi, Armah, dan keempat istri Puspoyo menjalani kehidupan tersebut peran yang sesuai dengan ajaran Islam. Bahkan, Sitoersmi mengatakan hanya orang-orang terpilihlah yang bisa menjadi istri kedua. "Saya membutuhkan poligami terutama sebagai wanita karier. Dengan kiprah saya banyak keluar rumah, dengan adanya bantuan dari wanita lain untuk menjadi istri suami maka tugas dan kewajiban saya tertolong sekali," kata dia.

Lebih jauh Sitoresmi bahkan membangun team work dengan istri-istri suaminya namun komitmen untuk menjaga privasi masing-masing. Bahkan, dia juga mengasuh anak-anak suaminya. Puspo juga senada. Bahkan, keluarga mereka juga mengajarkan tentang poligami pada anaknya sejak usia dini. Yang terpenting, kata Sitoresmi, semua itu dijalan dengan komunikasi lancar, keterbukaan dan ikhlas. Anda bahagia? "Alhamdulillah," kata perempuan bertahi lalat di bibir ini, mantap.

Sedangkan Armah memilih berkompromi dengan keputusan suaminya. "Prinsipnya istrinya saya doang, supaya hati saya lebih lega," kata dia. Armah tak mau memuyengkan kepalanya mengingat-ingat suaminya sedang bersama perempuan lain.

Bagaimana dengan konflik? "Pernah [bertengkar], ya pastilah. Tapi kita ambil jalan pintas. Untuk apa kita ribut, malu sendiri," ucap Amrah. Itu sangat manusiawi. Yang terpenting dalam kehidupan berpoligami adalah bagaimana menyiasati diri dan menanggulangi persoalan antarsesama istri. "Kalau semuanya diniati dengan niat karena ibadah, sebenarnya selesai," kata Sitoresmi.(TNA)

Apakah poligami merupakan takdir?

Hukum suami menikah lagi?

Bolehkah suami punya istri lagi?

Alasan suami ingin nikah lagi?