Apakah posisi tidur mempengaruhi wajah tidak simetris?

Apakah posisi tidur mempengaruhi wajah tidak simetris?
Ilustrasi tidur. ©Shutterstock/Ammentorp Photography

Merdeka.com - Salah satu hal yang pasti kita lakukan untuk mengakhiri aktivitas dalam satu hari adalah tidur. Ketika tidur, terjadi pemulihan pada seluruh tubuh kita termasuk juga pada kesehatan kulit.

Tidur disebut merupakan cara yang tepat untuk menjaga kesehatan kulit termasuk kulit wajah. Namun tidur juga bisa menyebabkan sejumlah masalah pada kulit kamu.

Posisi tidur yang kamu lakukan setiap malam bisa berakibat buruk terhadap kulit. Posisi tidur yang tak tepat bisa menyebabkan timbulnya jerawat ataupun mempercepat keriput.

Mengetahui dampak dari setiap posisi tidur yang kamu lakukan merupakan hal yang penting diketahui. Dilansir dari Times of India, Dr. Kiran Lohia, pakar kulit dari Lumiere Dermatology menyebutkan dampak dari setiap posisi tidur terhadap kulit.

2 dari 5 halaman

Apakah posisi tidur mempengaruhi wajah tidak simetris?

Efek yang Ditimbulkan dari Tidur dengan Bantal

Tidur telentang merupakan posisi paling tepat untuk tidur. Dengan menggunakan bantal yang tepat, sudut 20-230 derajat dapat membantu mengalirkan cairan di dalam tubuh secara tepat.

Namun ketika kamu tidur dengan posisi miring atau telungkup dengan bantal, maka dapat mengakibatkan kulit wajah kotor dengan bakteri atau sisa krim yang baru kita gunakan yang menempel pada bantal. Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah ganti dan cuci sarung bantal secara teratur.

3 dari 5 halaman

Apakah posisi tidur mempengaruhi wajah tidak simetris?

Efek yang Ditimbulkan dari Tidur Telungkup

Tidur dengan cara telungkup ini merupakan cara yang paling buruk bagi kesehatan kulit. Ketika tidur, kulit juga butuh bernapas sehingga posisi ini tak ideal karena dapat mengganggu pori-pori kulit. Hal ini bisa menyebabkan melebarnya pori-pori, serta munculnya garis dan jerawat di wajah.

Tidur telungkup membuat kulit mendapat tekanan selama lebih dari delapan jam setiap malam. Posisi ini dapat membuat wajah menjadi datar dan memicu munculnya keriput. Oleh karena itu, posisi ini sebaiknya dihindari secara total.

4 dari 5 halaman

Apakah posisi tidur mempengaruhi wajah tidak simetris?

Efek yang Ditimbulkan dari Tidur Miring

Walaupun efek buruk yang ditimbulkan tak sebanyak tidur telungkup, namun posisi ini juga tidak bisa dikatakan ideal untuk tidur. Ketika kamu tidur miring, kamu akan memberi tekanan yang luar biasa pada satu sisi tubuh.

Posisi tidur miring ini akan menekan tulang pipi dan memicu keriput pada satu sisi karena tekanan dan sentuhan. Selain itu, ketika kamu memakai produk perawatan kulit, posisi ini bisa membuat produk tersebut menyebar di bantal dan tak terserap oleh kulit.

5 dari 5 halaman

Apakah posisi tidur mempengaruhi wajah tidak simetris?

Efek yang Ditimbulkan dari Tidur Telentang

Tidur telentang merupakan posisi yang paling ideal untuk tidur. Pasalnya posisi ini tidak memberikan terlalu banyak tekanan pada kulit wajah, posisi ini menyebabkan semakin sedikit garis dan tekanan pada kontur wajah sehingga kulitmu tetap halus dan muda.

Sebagai perbandingan dengan tidur telungkup dan miring, ketika telentang, cairan tidak akan berkumpul di wajah dan membuatnya jadi bengkak. Selain itu, wajah tidak menyentuh bantal sehingga dapat mencegah iritasi yang terjadi dari pertukaran minyak, debu, dan kotoran lainnya.

Sejumlah perbedaan itu dapat dialami oleh kulit kamu dengan melakukan posisi tidur yang berbeda-beda. Untuk menjaga kesehatan kulit wajah, biasakan tidur dalam posisi telentang untuk mencegah munculnya berbagai masalah. [RWP]

Baca juga:
Berpuasa Ramadan Bisa Jadi Kunci untuk Tetap Awet Muda
Penyebab Munculnya Jerawat di Telinga dan Cara Terbaik Menghilangkannya
Ketahui Dampak yang Muncul dari Menggunakan Body Lotion untuk Wajah
Waspada! Terlalu Sering Menggunakan Tisu Basah Bisa Picu Munculnya Masalah Ini

“Ada beberapa penyebab mengapa wajah berbentuk tidak simetris. Mulai dari faktor genetik, kerusakan akibat sinar matahari, hingga akibat dari kondisi kesehatan tertentu.”

Apakah posisi tidur mempengaruhi wajah tidak simetris?

Halodoc, Jakarta – Banyak orang yang mendambakan bentuk wajah yang simetris. Namun, sebagian orang mungkin tidak menyadari kalau ternyata wajahnya tidak benar-benar simetris. Ada yang perbedaannya ringan dan tidak terlalu mencolok, ada pula yang derajat asimetrisnya sangat jelas terlihat. 

Alhasil, banyak orang pada akhirnya akan melakukan berbagai cara untuk memperbaiki tampilan wajahnya. Sebab, bentuk wajah yang asimetris tentunya dapat mengganggu penampilan dan kecantikan bagi sebagian orang. 

Namun, kira-kira apa penyebab dari wajah yang tidak simetris? Yuk, simak informasinya di sini! 

Penyebab Wajah Tidak Simetris

Ada beberapa penyebab mengapa wajah berbentuk tidak simetris, antara lain:

1. Faktor Genetik 

Penyebab paling lazim dari wajah yang tidak simetris adalah faktor genetik. Sebab, terkadang bentuk wajah yang asimetris merupakan hasil dari perkembangan perpaduan genetik. Sebagai contoh, jika anggota keluarga yang lebih tua seperti orang tua memiliki bibir asimetris, kamu juga berpotensi memiliki bentuk bibir yang sama. 

2. Kerusakan Akibat Sinar Matahari 

Seiring bertambahnya usia, paparan sinar UV yang berasal dari matahari dapat menimbulkan beberapa gangguan pada kulit. Misalnya seperti bercak hitam, tahi lalat baru, hingga bintik-bintik pada kulit. Namun, perlu diketahui bahwa kerusakan akibat paparan sinar matahari juga dapat menyebabkan kerusakan hanya pada satu sisi atau area wajah. Sebagai contoh, seorang pengemudi angkutan transportasi umum yang terus-menerus terpapar matahari pada sisi wajah dekat jendela. Nantinya, sisi wajah tersebut akan terlihat lebih kendur karena kulitnya sudah mengalami kerusakan. Alhasil, wajah akan terlihat menjadi asimetris akibat kerusakan tersebut. 

Oleh karena itu, penting untuk senantiasa menggunakan topi, pakaian tertutup, dan tabir surya dengan SPF minimal 30 saat beraktivitas di luar rumah. Hal ini bertujuan agar kulit terlindungi dari paparan sinar matahari. 

3. Kebiasaan Merokok 

Sudah menjadi rahasia umum kalau kebiasaan merokok berdampak negatif bagi kesehatan. Tak hanya pada kesehatan organ penting pada tubuh pada paru-paru, nyatanya merokok juga dapat menyebabkan wajah asimetris. Sebab, merokok dapat membuat kulit wajah terpapar racun yang terkandung pada asapnya. 

Hal ini merujuk pada sebuah studi yang dipublikasikan di U.S. National Library of Medicine pada 2014 silam. Studi tersebut menjelaskan bahwa faktor eksogen seperti posisi tidur tengkurap, hingga kebiasaan merokok merupakan faktor risiko penyebab wajah asimetris yang signifikan. 

4. Faktor Penuaan 

Seiring bertambahnya usia, bentuk wajah yang asimetris akan semakin terlihat. Hal ini merupakan kondisi alami dari penuaan dan memiliki kaitan dengan pertumbuhan tulang. Perlu diketahui bahwa tulang akan berhenti tumbuh saat pubertas, namun tulang rawan akan terus bertumbuh seiring bertambahnya usia. Artinya, telinga dan hidung akan terus tumbuh dan mengalami perubahan bentuk seiring bertambahnya usia. Alhasil, wajah pun berpotensi menjadi terlihat tidak simetris, ketika usia sudah semakin menua. 

5. Akibat dari Kondisi Kesehatan Tertentu

Jika wajah menjadi asimetris secara tiba-tiba, kondisi ini perlu diwaspadai. Sebab, wajah asimetri yang terjadi secara tiba-tiba merupakan indikasi dari bell’s palsy. Kondisi ini merupakan kelumpuhan saraf wajah, yang terjadi secara tiba-tiba pada otot di satu sisi wajah. Di samping itu, wajah yang tidak simetris juga dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya. Salah satunya adalah cedera seperti patah hidung atau luka dalam yang dapat menyebabkan wajah menjadi terlihat tidak simetris.

Itulah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab wajah menjadi tidak simetris. Jika kamu merasa bahwa wajahmu tidak simetris ketika bercermin, sebaiknya segeralah memeriksakan kondisi kesehatanmu. Sebab, meski memang bisa disebabkan oleh faktor genetik, namun wajah yang tidak simetris juga dapat menjadi indikasi akan gangguan kesehatan tertentu. 

Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kesehatanmu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodocsekarang juga! 

Referensi: 

Healthline. Diakses pada 2022. Asymmetrical Face: What Is It, and Should You Be Concerned?Medical News Today. Diakses pada 2022. What to know about having an asymmetrical face. NIH. Diakses pada 2022. Factors contributing to facial asymmetry in identical twins. 

Apakah tidur miring bisa membuat muka tidak simetris?

Kebiasaan Tidur Menyamping Namun, kebiasaan tidur miring yang dilakukan setiap hari dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan sisi wajah menjadi tertekan. Alangkah lebih baik jika kamu mengganti posisi tidur secara bergantian, misalnya hari ini tidur menyamping di posisi kanan, dan besok di posisi kiri.

Apakah posisi tidur mempengaruhi simetris wajah?

Salah posisi tidur bisa mengakibatkan munculnya keriput pada wajah, jerawat, atau bentuk pipi yang tidak simetris. Dalam ulasannya, Dr Kiran Lohia, seorang ahli dermatologi, mengatakan beberapa masalah kulit wajah dapat disebabkan oleh posisi tidur yang kurang tepat.

Kenapa kita merasa muka kita tidak simetris?

“Ada beberapa faktor yang dapat sebabkan wajah menjadi tidak simetris. Mulai dari pengaruh genetik, kerusakan akibat sinar matahari, kebiasaan merokok, kebiasaan tertentu, hingga faktor penuaan.”

Apakah posisi tidur dapat merubah bentuk wajah?

Tidur tengkurap juga bisa menyebab wajah asimetris lho, Moms. Selalu tidur dengan posisi tengkurap bahkan bisa mengubah struktur rahang dan gigi Anda. Karena itu, penting untuk rutin mengubah posisi tidur menjadi lebih variatif, agar bentuk wajah tidak ikut berubah.