Apakah ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester tiga?

Semakin dekat dengan waktu kelahiran, kebutuhan zat besi ibu hamil semakin meningkat. Hal ini karena semakin banyak volume darah yang ibu hamil dan janin butuhkan.

Kekurangan zat besi saat kehamilan dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).

Untuk itu, ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan zat besinya yang tinggi ini.

Kebutuhan zat besi ibu hamil pada trimester ketiga ini adalah sebesar 39 mg. Ibu bisa memenuhi kebutuhan zat besi ini dari:

  • sayuran hijau (bayam, brokoli, dan daun kale),
  • daging merah,
  • kuning telur, dan
  • kacang-kacangan.

Kombinasikan dengan makanan yang mengandung vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi oleh tubuh.

5. Kalsium

Perkembangan tulang bayi juga terjadi dengan sangat cepat pada trimester ketiga ini.

Oleh karena itu, ibu perlu untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya sebesar 1200 mg per hari.

Ibu hamil bisa mendapatkan asupan kalsium dari susu dan produk susu, sayuran hijau, ikan bertulang (seperti ikan teri dan sarden), dan kacang kedelai.

Pilihlah susu dan produk susu yang rendah lemak jika ibu ingin menjaga berat badannya.

Hal yang perlu ibu lakukan selama kehamilan trimester 3

Apakah ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester tiga?

Memasuki usia kehamilan trimester ketiga, membuat ibu jadi lebih waspada dalam melakukan berbagai aktivitas.

Namun, hamil besar sebaiknya tidak menghilangkan aktivitas sehari-hari. Di trimester 3 ini, ada beberapa kegiatan yang perlu ibu lakukan, seperti:

Tetap aktif bergerak

Ibu hamil di trimester 3 masih boleh beraktivitas seperti biasa, justru lebih baik bergerak lebih aktif meski mungkin tidak bisa segesit waktu hamil muda dulu.

Pilih aktivitas fisik yang lebih nyaman buat tubuh, seperti bisa berjalan santai sekitar rumah rumah bersama suami, prenatal yoga, atau bahkan berenang.

Berbagai aktivitas ini cenderung aman dan menyehatkan untuk ibu hamil trimester 3 kehamilannya.

Dalam jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise menyarankan ibu hamil pada trimester 3 untuk melakukan aktivitas fisik.

Tujuannya untuk mendukung perkembangan bayi di dalam kandungan, mencegah diabetes gestasional, preeklampsia, serta menjaga berat badan.

Ikut kelas persiapan melahirkan

Ibu bisa mencoba kelas persiapan melahirkan di rumah sakit tempat memeriksa kehamilan.

Dalam kelas tersebut, ibu bisa berlatih teknik pernapasan yang baik dan benar agar lebih rileks selama proses bersalin.

Selain itu, ibu dan pasangan bisa mempelajari berbagai cara menggendong bayi, memandikan bayi, dan segala hal yang harus ibu ketahui untuk menjadi orangtua baru.

Posisi tidur samping kiri

Saat hamil besar, sebaiknya hindari posisi tidur telentang. Selain kurang nyaman, posisi telentang akan menghambat aliran darah yang menuju bayi lewat plasenta.

Mengutip American Pregnancy, ibu hamil sebaiknya berbaring menyamping ke sisi kiri karena rahim secara alami akan berputar ke kanan sepanjang kehamilan.

Berbaring menyamping ke kiri membawa bayi ke tengah perut. Ini akan meningkatkan aliran darah sekaligus asupan nutrisi melalui plasenta.

Agar lebih nyaman, ibu bisa selipkan bantal di antara kedua kaki untuk membantu menopang tubuh.

Perhatikan bila ingin bepergian jauh

Bepergian jauh saat hamil trimester 3 cukup berisiko. Pasalnya, ada beberapa risiko kesehatan yang mengintai seperti:

  • pembekuan darah karena duduk terlalu lama,
  • paparan infeksi, dan
  • berbagai komplikasi kehamilan.

Mengutip dari American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), hindari duduk lama yang berisiko statis pembuluh darah.

Kalau harus bepergian jauh, ibu bisa menggunakan kompression stocking.

Kaus kaki ini bisa mencegah pembengkakan pembuluh darah sehingga lebih nyaman saat bepergian.

Dokter bisanya masih mengizinkan untuk naik pesawat hingga usia kehamilan sekitar 32-34 minggu, kecuali jika berisiko tinggi untuk melahirkan prematur.

Selain itu, usahakan untuk beranjak dari tempat duduk dan berjalan kaki setidaknya setiap satu atau dua jam.

Usahakan juga untuk tetap mengonsumsi makanan yang bersih dan matang untuk mencegah paparan infeksi dari bakteri yang bisa membahayakan kehamilan.

Selamat, Mums sudah melewati masa menentukan di trimester pertama dan masa pembentukan di trimester dua. Kini, Mums telah memasuki trimester ketiga sebagai fase penyempurnaan sebelum si Kecil siap dilahirkan. Namun, trimester tiga memang tak mudah dijalani dan ada saja keluhan yang umum dirasakan. Apa sajakah itu? Yuk, simak!

 

1. Kaki Bengkak

 

Penyebab: Selama hamil, terjadi peningkatan produksi darah sekitar 60% untuk memfasilitasi kebutuhan oksigen dan nutrisi untuk janin. Sementara itu, rahim yang terus membesar, memberi tekanan pada pembuluh darah besar yang bertugas mengangkut darah ke jantung, sehingga meninggalkan cairan ekstra di anggota tubuh bagian bawah. Inilah yang akhirnya membuat telapak dan pergelangan kaki Mums membengkak.

 

Tekanan pada pembuluh darah ini juga dapat menyebabkan beberapa pembuluh darah membengkak dan terlihat berwarna keunguan atau kebiruan. Inilah yang disebut varises, dan akan kembali normal setelah kelahiran bayi.

 

Yang bisa Mums lakukan: Langkah terbaik untuk menghindari atau mengurangi pembengkakan kaki adalah dengan mengurangi beban berat pada kaki. Jadi, usahakan untuk tidak terlalu lama berdiri dan segera duduk jika mulai terasa lelah. Hal ini membantu mengedarkan darah yang tadinya berkumpul di kaki untuk kembali beredar di sistem sirkulasi.

 

Trik lain untuk meredakan kaki bengkak adalah dengan menaikkan kaki ke atas kursi atau meletakkan beberapa bantal di atas kaki di malam hari. Lakukan ini beberapa jam sebelum Mums tidur agar cairan yang bertumpuk di bagian kaki dapat naik, disaring oleh ginjal, dan dikeluarkan melalui urine. Sementara, jika cara ini dilakukan tepat sebelum Mums tidur, biasanya Mums akan terpaksa bangun untuk buang air kecil saat mulai nyenyak tidur. Tentu ini sangat menyebalkan ya, Mums.

 

Cara berbeda yang bisa dilakukan adalah tidak memaksakan mengenakan sepatu lama Mums yang mulai terasa sempit. Jika memungkinkan, belilah sepatu dengan ukuran lebih besar, atau gunakan sandal dengan potongan terbuka.

 

Waspadalah jika: Pembengkakan yang terjadi tiba-tiba atau hanya bengkak sebelah merupakan tanda bahaya yang penting Mums perhatikan. Kondisi ini menandakan adanya pengentalan darah. Selain, pembengkakan di area lain seperti tangan dan jari juga bisa menjadi gejala pre-eklampsia yang berbahaya.

 

2. Insomnia

 

Penyebab: Kondisi sulit tidur memang tak hanya terjadi di trimester akhir. Mums mungkin merasakannya juga di masa awal kehamilan akibat mual-muntah yang dirasakan sepanjang hari, lalu perlahan membaik di trimester kedua. Nah, keluhan sulit tidur ini bisa kembali Mums rasakan di trimester akhir akibat sulitnya merasa nyaman dalam satu posisi tidur karena ukuran perut semakin besar dan napas semakin pendek.

 

Yang bisa Mums lakukan: Posisi berbaring yang paling untuk ibu hamil memang menyamping ke arah kiri. Karena dengan posisi ini, aliran darah ke janin lebih lancar. Namun, bukan berarti Mums tidak diperkenankan untuk berbalik arah atau sebentar merasakan tidur telentang agar pinggang tidak terasa pegal.

 

Kuncinya adalah lakukan apa pun posisi yang Mums rasa nyaman. Serta, minta bantuan Dads untuk meletakkan beberapa bantal penyangga agar Mums nyaman. Selain itu, hindari menonton televisi atau menatap layar handphone sebelum tidur, ya. Cahaya biru yang dipancarkan dari layar alat elektronik dapat menunda pelepasan melatonin yang merangsang tidur, meningkatkan kewaspadaan, dan mengatur ulang jam internal tubuh (atau ritme sirkadian) ke jadwal selanjutnya. Jadi, bukan hanya karena serunya jalan cerita serial drama yang membuat Mums tak bisa tidur, namun juga dipengaruhi oleh bagaimana kebiasaan Mums sebelum tidur.

 

Baca juga: Kalung Antikorona Apakah Memang Bermanfaat?

 

3. Kembung, Sering Bersendawa, dan Merasa Lebih Cepat Kenyang

 

Penyebab: Jika di trimester sebelumnya Mums berselera untuk makan beragam jenis makanan, di trimester ketiga bisa jadi hal ini berubah. Dengan semakin membesarnya ukuran rahim, maka rahim pun mengurangi kapasitas ruang di perut. Selain itu, cincin otot (sphincter) yang terletak di antara perut dan esofagus, tidak bekerja dengan baik selama kehamilan.

 

Yang bisa Mums lakukan: Cobalah bagi jadwal makan Mums menjadi lima kali dalam porsi kecil. Dengan begitu, kebutuhan kalori dan nutrisi yang diperlukan untuk menunjang kehamilan, masih bisa terpenuhi tanpa membuat Mums tersiksa. Selain itu, bijaklah dalam pemilihan makanan. Misal, ketimbang makan junk food, lebih baik isi perut dengan asupan protein yang bergizi seperti makan alpukat, beberapa jam kemudian roti isi telur, lalu menu lainnya yang berporsi kecil.

 

Cara lainnya adalah dengan menghindari jenis makanan yang terlalu asam, terlalu pedas, atau terlalu creamy. Usahakan untuk tidak makan dua jam sebelum tidur agar makanan bisa dicerna dengan baik sebelum Mums berbaring dan tidur. Tak lupa, tinggikan kepala Mums dan hindari posisi kepala sejajar dengan tubuh saat berbaring, untuk menghindari rasa nyeri perut bagian atas.

 

Waspadalah jika: Di saat sudah melakukan beragam langkah pencegahan, namun Mums merasakan rasa panas seperti terbakar di dada dan kerongkongan, segeralah konsultasikan pada dokter. Apalagi jika keluhan ini disertai dengan nyeri perut, dikhawatirkan ini adalah indikasi komplikasi kehamilan yang lebih serius, seperti pre-eklampsia.

 

Baca juga: Sakit Pinggang Atau Encok, Kenali Perbedaannya!

 

 

 

 

4. Restless Leg Syndrome (Sindrom Kaki Gelisah)

 

Penyebab: Pernahkah Mums merasakan area kaki tak nyaman dan rasa tersebut bisa dihilangkan dengan terus menggerakkan kaki? Kondisi ini disebut sebagai restless leg syndrome dan bisa bermanifestasi dalam banyak hal, mulai dari perasaan tidak nyaman secara umum hingga sensasi terbakar atau berdenyut. Bahkan ada pula yang merasakan ingin menarik kaki atau menendang sekuat mungkin, agar perasaan tidak nyaman di kaki bisa hilang.

 

Terdengar sepele, namun karena sindrom ini lebih sering terjadi pada malam hari, tak heran akan sangat mengganggu saat Mums mencoba untuk tidur. 

 

Yang bisa Mums lakukan: Tidak ada obat tertentu untuk mengatasi sindrom kaki gelisah ini, tetapi perubahan gaya hidup dapat Mums lakukan untuk meringankan gejala. Salah satunya adalah dengan tetap terhidrasi. Jadi, pastikan asupan cairan Mums sudah mencapai 2-3 liter per harinya. Selain itu, minum suplemen kalsium dan vitamin D secara rutin juga dapat membantu.

 

Cara lainnya adalah dengan berjalan kaki saat Mums merasakan sensasi ini. Atau, minta bantuan Dads untuk memijat kaki Mums dan mengompres hangat kaki dengan handuk hangat.

 

Waspadalah jika: Umumnya, kondisi ini tidak terjadi secara kontinu pada ibu hamil. Namun, jika Mums kerap merasakannya hampir setiap hari di waktu yang sama, bahkan hingga sangat mengganggu waktu tidur, konsultasikanlah dengan dokter kandungan.

 

5. Nyeri Punggung dan Pinggul

 

Penyebab: Peningkatan kadar progesteron selama kehamilan mengendurkan sendi dan otot untuk mengakomodasi pertumbuhan rahim. Hal ini pun meningkatkan fleksibilitas di panggul Mums, yang bertujuan agar bayi dapat melewati jalan lahir dengan lebih mudah. Sayangnya, perubahan kondisi ini menyebabkan rasa sakit.

 

Selain itu, postur tubuh Mums ikut berubah karena membawa beban ekstra. Sehingga, postur berdiri, berjalan, dan duduk Mums lebih condong ke satu sisi atau sisi lain, yang dapat menyebabkan nyeri punggung bagian bawah atau pinggul.

 

Yang bisa Mums lakukan: Mengenakan sabuk penopang (maternity belt) bisa membantu menghilangkan beban dari pinggul dan punggung Mums. Karena produk ini sudah didesain khusus untuk ibu hamil, jadi Mums tak perlu ragu untuk memakainya dengan pilihan kekencangan yang Mums rasa nyaman.

 

Selain itu, letakkan bantal di bawah pinggul saat Mums duduk atau cobalah duduk di atas gym ball beberapa kali dalam satu hari. Mandi dengan air hangat atau meletakkan kompres hangat di area pinggul atau punggung, juga dapat membantu meringankan rasa sakit.

 

Waspadalah jika: Saat Mums merasakan nyeri yang tak henti, rasa sakit yang dalam dan tajam, atau menjadi tidak mampu berjalan atau bangun, segeralah hubungi dokter. Di samping itu, jika Mums merasakan rasa nyeri di punggung bawah setiap beberapa menit, itu mungkin kontraksi, yang kadang-kadang muncul sebagai nyeri punggung bawah.

 

Baca juga: Apa sih, yang Dipikirkan Suami ketika Bercinta?

 

Sumber:

UT Southwestern Medical Center. Third Trimester Pains.

Healthline. Third Trimester of Pregnancy.







  • #Kehamilan
  • #TBMinggu35
  • #TB Kesehatan
  • #TBTrimester3

Apakah ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester tiga?

iera sipahutar

06 July 2020

Penulis GueSehat.com, seorang ibu dari 2 anak laki-laki super aktif, and a person who has a serious addiction to makeup.

Apa saja ketidaknyamanan pada trimester 3?

Ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester III diantaranya adalah peningkatan frekuensi berkemih, konstipasi, hiperventilasi, sesak nafas, edema dependen, nyeri ulu hati, kram tungkai, kesemutan dan baal pada jari, insomnia dan nyeri punggung.

Mengapa bisa terjadi ketidaknyamanan pada ibu hamil?

Ketidaknyamanan yang terjadi bisa disebabkan oleh bertambahnya ukuran bayi, perubahan hormonal, dan beragam perubahan lain yang terjadi sebagai respons tubuh ibu hamil untuk mempersiapkan kelahiran bayi.

Hal apa saja yang bisa disampaikan pada ibu hamil yg mengalami ketidaknyamanan trimester 1?

Ketidaknyamanan yang Mungkin Dirasakan Saat Trimester Pertama.
Mudah lelah. Melonjaknya hormon progesteron di awal kehamilan bisa membuat ibu hamil mudah lelah dan mengantuk. ... .
2. Sering mual. ... .
Pusing. ... .
Payudara terasa nyeri. ... .
Suasana hati kacau..

Apa saja tanda bahaya TM 3?

Ada beberapa tanda bahaya di kehamilan trimester ketiga, yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, yaitu:.
Perdarahan. Perdarahan yang terjadi selama kehamilan punya berbagai arti yang berbeda. ... .
Kontraksi di Awal Trimester ke 3. ... .
Sakit Kepala dan Sakit Perut. ... .
Mual dan Muntah Parah. ... .
Penurunan Gerakan Bayi secara Signifikan..