Apakah harga emas akan turun jika dollar menurun

Chicago (ANTARA) - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu, tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat namun dolar yang sedikit melemah menahan kerugian logam kuning lebih lanjut. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, tergelincir 5,30 dolar AS atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 1.678,20 dolar AS per ounce, tetap berada di bawah level psikologis 1.700 dolar AS karena pasar menunggu langkah-langkah pengetatan kebijakan lebih lanjut dari Federal Reserve.

Harga emas terdongkrak 6,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.683,50 dolar AS pada Jumat (16/9/2022), setelah anjlok 31,8 dolar AS atau 1,86 persen menjadi 1.677,30 dolar AS pada Kamis (15/9/2022), dan jatuh 8,30 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.709,10 dolar AS pada Rabu (14/9/2022).

Harga emas berjangka tergelincir 2,6 persen minggu lalu ke posisi terendah 2,5 tahun setelah data inflasi AS menunjukkan bahwa Fed kemungkinan akan memperketat suku bunga dengan margin besar selama pertemuan minggu ini, dan kemungkinan untuk sisa tahun ini.

Data mendorong dolar mendekati level tertinggi 20 tahun, dan juga mendukung imbal hasil obligasi Pemerintah AS, yang pada gilirannya mendorong investor menjauh dari emas.

Emas sekarang menghadapi perjuangan berat untuk bisa menembus kembali di atas level dukungan penting 1.700 dolar AS yang hilang untuk kedua kalinya tahun ini minggu lalu. Para analis memperkirakan pergerakan emas akan diredam menjelang keputusan Fed minggu ini.

Investor menunggu keputusan pertemuan moneter Federal Reserve (Fed) yang akan dimulai Selasa waktu setempat dan berakhir pada Rabu (21/9/2022). Secara luas diperkirakan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada akhir pertemuan mereka.

Namun demikian, emas menemukan dukungan tertentu karena indeks National Association of Home Builders/Wells Fargo Housing Market turun tiga poin menjadi 46 pada September, angka terendah sejak Mei 2014. Angka di bawah 50 menunjukkan bahwa lebih banyak pengembang melihat kondisi sebagai buruk daripada baik.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 2,30 sen atau 0,12 persen, menjadi ditutup pada 19,358 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 17,5 dolar atau 1,94 persen, menjadi ditutup pada 918,50 dolar AS per ounce.

 

Ketahui apa saja investasi terbaik yang bisa Anda lakukan ketika nilai rupiah sedang melemah di sini.

Beberapa waktu lalu, nilai mata uang rupiah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Peristiwa ini pun sempat menjadi bahan omongan di kalangan netizen Indonesia. Komentar tentang dampak negatif yang terjadi atas lemahnya rupiah cenderung lebih mendominasi dibandingkan dampak positifnya. Padahal peristiwa ini bisa dimanfaatkan dengan baik dengan cara berinvestasi sehingga menghasilkan keuntungan.

Berikut ini 3 investasi yang berpotensi menguntungkan walaupun rupiah melemah:

1. Menabung Dollar

Memiliki tabungan dalam bentuk dollar memang bukan investasi baru di Indonesia, tetapi cara ini masih dianggap ampuh untuk mendapat keuntungan yang lumayan ketika rupiah melemah. Caranya mudah untuk melakukan investasi ini. Anda hanya perlu membeli dollar saat rupiah menguat, lalu menjual dollar tersebut ketika rupiah melemah.

2. Emas

Kebalikan dari investasi dollar, ketika rupiah sedang melemah, harga emas cenderung ikut turun. Saat seperti ini lah yang bisa dimanfaatkan oleh Anda untuk berinvestasi. Namun Anda harus lebih bersabar dakam memetik keuntungan pada tipe investasi ini, karena saat yang tepat untuk menjual emas adalah ketika nilai rupiah menguat. Jika Anda ingin berinvestasi dalam jangka panjang, investasi emas menjadi salah satu yang cocok.

3. Obligasi Ritel (ORI)

ORI menjadi salah satu investasi yang juga baik untuk dilakukan ketika rupiah sedang melemah. Alasannya karena ORI memiliki risiko yang lebih sedikit sebab negara mem-backup investasi ini. ORI sendiri merupakan obligasi negara yang dijual kepada WNI secara perseorangan melalui seorang agen penjual.

Tentunya tidak hanya investasi dollar, emas atau ORI, masih banyak bentuk investasi lain yang bisa Anda lakukan. Namun sebelum menentukan investasi seperti apa yang akan dilakukan, program seperti Multi-Currnency Account (MCA) milik DBS bisa membantu Anda dalam mengatur keuangan ketika terjadi naik turun nilai rupiah.

MCA adalah sebuah program di mana Anda bisa mengatur keuangan Anda ke dalam lebih dari 12 mata uang. Dengan MCA, setiap transaksi investasi atau bisnis Anda dengan mata uang berbeda akan diatur dengan seefektif dan seefisien mungkin, tentunya dengan solusi biaya yang bisa membuat laba dari investasi atau bisnis Anda lebih baik.

Apakah harga dollar mempengaruhi harga emas?

Saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.

Apa yang menyebabkan harga emas turun?

Lalu apa yang menjadi penyebab harga emas turun? Certified Financial Palnner Aline Wiratmaja mengatakan, salah satu penyebab turunnya harga emas adalah karena bank sentral AS alias The Fed menaikan suku bunga acuan.

Pada saat kapan harga emas naik?

Dikatakan, harga emas cenderung melandai di awal Januari dan beranjak naik pada Februari. Sehingga waktu yang paling tepat untuk membeli dan memulai investasi emas ialah bulan Januari. Lebih lanjut, untuk waktu tepat menjual emas ialah bulan Juli hingga September.

Harga emas ditentukan oleh apa?

Harga Emas (US$/Troy Ons) Pergerakan emas akan sangat ditentukan oleh hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada malam nanti atau Kamis dini hari waktu Indonesia.