Apakah bukti dari keutuhan nkri

APPLICATION METHODS TO INCREASE OF ROLE PLAYING ON LEARNING MATERIALS PRESERVING NKRI (PENERAPAN METODE ROLE PLAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI MENJAGA KEUTUHAN NKRI) Abstract Abstract. Uncertainty in the nation's economy, the impact of globalization as well as various crises and disasters are problems that may lead to national disintegration which make few groups want to secede from NKRI. All these problems unilaterally are evidences of the unreliability of civic education learning as a subject that mandates to maintain the integrity of NKRI, not in the macro scope but in giving civic education as early as possible from the elementary school. The learning outcomes of civic education learning do not only include the acquisition of knowledge, but more to the acquisition of feeling and behavior. Consequently, in the pre-cycle, the researcher found difficulties to integrate the two domains, which made the learning outcomes below the mini-mum mastery criteria, students’ behavior lacking the feeling of love to their homeland and stu-dents’ motivation in learning low. To solve the problems, the researcher used role play method and as a result, after two cycles, students’ learning outcomes increased. The percentage of stu-dents’ minimum mastery criteria increased from 52% (score 75) to 69% in cycle I and 96% in cycle II. In addition, the students’ were more motivated in learning, followed ceremony in an or-derly manner, and behaved in ways that reflect the love of homeland. It can be concluded that ap-plying role play method in the lesson of preserving the integrity of NKRI at Grade V SDN Cilengkrang North Sumedang Regencey, students’ learning outcomes could be improved.

Keywords: Role Play Method, Civic Education Learning, Integrity of The Unitary State of The Republic of Indonesia

Abstrak. Ketidakpastian kondisi perekonomian bangsa, pengaruh globalisasi serta berbagai krisis dan bencana merupakan permasalahan yang merujuk ke arah disintegrasi bangsa. Sehingga segelintir kelompok ingin memisahkan diri dari NKRI. Semua permasalahan diatas secara sepihak merupakan suatu bukti ketidak mempanan pembelajaran PKn sebagai mata pelaja-ran yang mengamanatkan untuk menjaga keutuhan NKRI, tetapi bukan dari kasus makro melain-kan harus dimulai sedini mungkin dari lingkungan sekolah dasar. Hasil belajar PKn tidak hanya menuntut penguasaan pengetahuan, tetapi lebih kepada perasaan dan perilaku. Maka dari itu ketika pra siklus penulis mengalami kesulitan untuk memadukan ranah tersebut sehingga hasil belajar di bawah KKM, perilaku siswa akan rasa cinta tanah air kurang melekat, bahkan semangat belajar kurang termotivasi. Maka dengan itu, penulis merancang sebuah pembelajaran dengan metode Role Play. Alhasil dengan dua kali tindakan hasil belajar siswa pun meningkat. Persentase ketun-tasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 52% yang mencapai nilai KKM yaitu 75. Pada siklus I meningkat mejadi 69% dan siklus II 96%. Siswa pun belajar dengan semangat, mengikuti upacara dengan tertib, dan berperilaku yang mencerminkan cinta tanah air. Maka dari itu dengan menerapkan metode Role Play pada pembelajaran pentingnya menjaga keutuhan NKRI di kelas V SDN Cilengkrang Kecamatan Sumedang Utara hasil belajar siswa dapat meningkat.

Kata Kunci: Metode Role Play, Pembelajaran PKn, Keutuhan NKRI


Keywords

Metode Role Playing; Pembelajaran PKn; Keutuhan NKRI; Methods Role Playing; Learning Civics; Intergity of The Unitary State of The Republic of Indonesia


References


Andayani, dkk. (2010). Pemantapan Kemampuan Frofesional. Jakarta: Universitas Terbuka

Aswani, Zaenul. (2004). Tes dan Assesmen di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Denny, Setyawan. (2005). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Gatot, Muhsetyo, Drs. M.Sc, dkk. 2007. Pembelajaran PKN. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyani, Sumantri, Nana, Syaodih. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Pranaja, S.dkk. (2011). Fokus PKn untuk SD Kelas V. Jakarta: Sindutama.

Samsudin, Abin. (2004). Profesi Keguruan 2. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suciati, Drs. Dkk. (2004). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.


DOI: https://doi.org/10.17509/edutech.v15i3.4126

DOI (PDF): https://doi.org/10.17509/edutech.v15i3.4126.g3414

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

Copyright (c) 2017 EDUTECH

Apakah bukti dari keutuhan nkri

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.Copyright © 2018 Edutech

19/11/2019 18:51  

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Apakah bukti dari keutuhan nkri

Jakarta (19/11) — Di tengah kegembiraan warga Muhammadiyah memperingati milad Muhammadiyah ke 107, Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, mengingatkan jasa para pimpinan Muhammadiyah, dalam mengawal NKRI. Menurut politisi asal Prambanan, Klaten Jawa Tengah, ini peran pimpinan Muhammadiyah menjaga tetap utuhnya NKRI sangatlah besar.

Mr. Kasman Singodimedjo misalnya, dia adalah pimpinan Muhammadiyah, yang menguasai bidang hukum. Kasman merupakan Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Salah satu jasa besar Mr. Kasman bagi bangsa Indonesia adalah turut meletakkan dasar-dasar penyusunan konstitusi. Bersama Ki. Bagus Hadikusumo dan KH. Wahid Hasyim. Mr. Kasman berperan besar menerima keberatan kelompok Indonesia timur atas 7 kata dalam piagam Jakarta, dan mengubahnya menjadi bunyi sila pertama Pancasila seperti sekarang ini.

“Kalau saja, Mr. Kasman, Ki Bagus Hadikusumo dan KH. Wahid Hasyim menolak penghapusan 7 kata dalam piagam Jakarta, apa jadinya Indonesia waktu itu. Mungkin umur proklamasi 17 Agustus tidak akan sepanjang sekarang,” kata Hidayat menambahkan.

Selain Mr. Kasman dan Ki. Bagus Hadikusumo, kata Hidayat pimpinan Muhammadiyah yang juga berjasa terhadap NKRI adalah Panglima Besar Soedirman. Dalam kondisi sakit paru-paru yang sangat parah, Soedirman tetap berjuang memimpin perang gerilya. Dengan keberanian tersebut, keberadaan Indonesia masih tetap diakui dunia.

Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid, saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar dihadapan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Jakarta. Acara tersebut berlangsung di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ, Selasa (19/11). Ikut hadir pada acara tersebut, anggota Fraksi PKS MPR RI Dr. Mardani Ali Sera M. Eng, Wakil rektor 3, Bidang Kemahasiswaan Dr. Misriandi, M.pd, serta Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Dr. Iswan, M.si.

Selain pimpinan Muhammadiyah yang memang menguasai ilmu agama, menurut Hidayat ulama-ulama di luar Muhammadiyah juga sangat banyak yang ikut memberi kontribusi terhadap tegaknya NKRI. Sebut saja KH. Hasyim Asy`ari, ulama NU yang mencetuskan resolusi jihad sehingga muncul perlawanan 10 Oktober. Serta Muhamad Natsir, tokoh Islam yang dikenal dengan Mosi Integral. Natsir berusaha menyampaikan gagasan menolak RIS kepada Mohammad Hatta. RIS sebelumnya dikukuhkan Belanda melalui Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada 1949 dan memecah Indonesia menjadi 16 negara bagian. Usaha Mohamad Natsir akhirnya diterima oleh Soekarno kemudian Indonesia kembali menjadi NKRI.

Melihat perjalanan sejarah tersebut, menurut Hidayat dikotomi antara Islam dan Indonesia tak perlu dipersoalkan. Karena sejak awal, umat Islam sudah ikut berjuang demi tegaknya bangsa Indonesia.

“Saya tidak habis pikir, masih ada orang yang takut terhadap Islam. Mana mungkin orang yang dulu berjuang dan berkorban demi bangsanya, kini membuat kerusakan. Maka kita harus mempelajari sejarah, untuk bisa melihat persoalan ini secara lebih jelas,” kata Hidayat menambahkan.

Apa saja dalam menjaga keutuhan NKRI?

Usaha Apa Saja yang Dapat Dilakukan dalam Menjaga Keutuhan NKRI?.
Sikap rela berkorban untuk membantu korban bencana alam..
Melaksanakan kewajiban membayar pajak..
Memasang bedera merah putih untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia..

Apakah itu keutuhan NKRI?

Jadi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia artinya adalah bahwa Indonesia merupakan Negara kesatuan yang memiliki kedaulatan, memiliki tujuan nasional, dan berdiri secara utuh baik wilayahnya, rakyatnya, ataupun pemerintahannya.

Apa pentingnya keutuhan NKRI?

Manfaat adanya persatuan kesatuan dalam kehidupan bernegara dapat kita rasakan, manfaat bisa disebutkan sebagai berikut: Keutuhan dan keamanan tetap terjaga. Memperkuat jati diri bangsa. Adanya kemajuan bangsa dalam segala bidang.

Bagaimana cara negara menjaga keutuhan NKRI Sebutkan 3?

Sebutkan Sikap yang Diperlukan untuk Menjaga Keutuhan NKRI.
Sikap Cinta terhadap Tanah Air. ... .
2. Sikap Membina Persatuan dan Kesatuan di Masyarakat. ... .
Memperlihatkan Sikap untuk Rela Berkorban. ... .
4. Sikap dalam Mengetahui Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI. ... .
Menunjukkan Sikap dan Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI..