Apakah Boleh mandi wajib menggunakan gayung

ChanelMuslim.com – Mandi junub memiliki tata cara tersendiri, namun tata cara tersebut hukumnya mustahab atau dianjurkan. Sehingga bagi yang mandi junub menggunakan shower dengan tidak mengikut sebagian tata cara yang dicontohkan tidak masalah, karena yang terpenting adalah membasahi seluruh badannya dengan air.

Dalam sebuah hadits dalam kitab Shahih Bukhari, Imran bin Hushain meriwayatkan tentang tempayan air, “Akhirnya, beliau menyodorkan sebuah tempayan berisi air kepada orang yang junub seraya berkata, “Pergilah dan tuangkanlah air ini ketubuhmu.”

Baca Juga: Buang Air Kecil saat Mandi Wajib

Mandi Junub Menggunakan Shower

Walaupun begitu alangkah baiknya bagi kita untuk mengikuti cara yang telah dicontohkan, berikut ini:

1. Membasuh kedua tangan tiga kali

Membasuh kemaluan dengan tangan kiri tanpa harus memasukkan air ke dalam kemaluan, karena seandainya diharuskan maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pasti menerangkannya.

2. Berwudhu seperti wudhu untuk shalat. Tapi boleh mengakhirkan basuhan pada kedua kaki hingga selesai mandi, jika menggunakan air dari bak dan semisalnya.

4. Membasahi kepala tiga kali hingga mencapai pangkal rambut. Jika rambutnya dikepang, maka tidak perlu menguraikannya.

Ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha saat dia bertanya, “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita yang suka mengepang rambut. Apakah aku harus menguraikannya ketika mandi junub?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Tidak perlu. Engkau cukup menuangkan air ke kepala tiga kali lalu membasahi seluruh tubuhmu dan bersuci.”

(HR. Muslim, Abu Dawud, Nasa’I, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

5. Membasahi seluruh badan dengan memulai bagian kanan dan dilanjutkan dengan bagian kiri.

Demikianlah cara mandi junub yang dirangkum dalam beberap hadis Rasulullah berdasarkan kitab Fiqhus Sunnah Lin Nisaa’ Oleh Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim. [Ln]

Merdeka.com - Sesuai istilahnya, mandi wajib adalah proses pembersihan fisik yang sifatnya wajib bagi seorang muslim. Tujuannya adalah untuk membersihkan tubuh dan mensucikan diri kembali dari hadas besar. Tata cara mandi wajib pun sudah ada kaidahnya sendiri, jadi harus dilakukan dengan benar.

Allah SWT berfirman dalam Alquran:

"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6)

Karena tak ada manusia yang terbebas dari hadas besar, maka sudah sewajarnya jika kita mengetahui tata cara mandi wajib yang benar.

Untuk Anda yang ingin membersihkan diri dari hadas setelah haid, syahwat, atau nifas, silakan simak tata cara mandi wajib yang benar di bawah ini.

Tata Cara Mandi Wajib atau Junub yang Benar dan Sesuai Sunah beserta Niatnya

Pada dasarnya tata cara mandi wajib untuk perempuan yang baru selesai haid, nifas, atau lelaki yang baru bersyahwat sama saja. Pembeda di sini adalah niat yang dibaca sebelum bersuci.

Berikut ini tata cara mandi wajib lengkap sesuai urutannya.

  1. Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu.
  2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan.
  3. Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri.
  4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun.
  5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
  6. Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.
  7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
  8. Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.

Tata Cara Mandi Wajib Pria

Ada hadits dan beberapa anjuran yang berbeda mengenai tata cara mandi wajib untuk pria.

Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Para wanita tidak perlu melakukan hal ini.

Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut hadits Al Bukhari.

"Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki."(HR. Muslim)

Jika hadits di atas dirunutkan, seperti inilah urutannya.

  1. Basuh kedua tangan
  2. Tuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian basuh kemaluan.
  3. Berwudhu seperti tata cara wudhu untuk salat.
  4. Siram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata.
  5. Basuh kepala sebanyak tiga kali.
  6. Basuh seluruh tubuh.
  7. Basuh kedua kaki.

Tata Cara Mandi Wajib Perempuan

Buat wanita, tata cara mandi wajib sebenarnya sama saja. Tetapi wanita tidak perlu menyela pangkal rambut. Bahkan tidak perlu membuka jalinan rambutnya. Hal ini sesuai dengan rujukan HR At-Tirmidzi.

Dalam riwayat tersebut, Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran."

Jadi, tata cara mandi wajib untuk perempuan adalah sebagai berikut.

  1. Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu.
  2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan.
  3. Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri.
  4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun.
  5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
  6. Bilas kepala dengan mengguyurkan air sebanyak 3 kali.
  7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri. Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.

Demikian tata cara mandi wajib yang benar untuk perempuan baik yang berniat membersihkan diri dari hadas besar karena haid maupun nifas.

Tata Cara Mandi Wajib setelah Berhubungan

Hadas besar karena syahwat bisa disebabkan karena mimpi basah, keluarnya cairan mani, atau hubungan badan antara suami-istri.

Untuk mensucikan diri kembali, orang yang berjunub harus mandi besar atau mandi junub.

Berikut ini niat yang harus dibaca sebelum memulai rangkaian tata cara mandi wajib setelah syahwat.

"BISMILLAHIRAHMANIRAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA'ALA."

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala."

Setelah membaca niat, lakukan ritual pembersihan dengan tata cara mandi wajib yang sudah dijabarkan sebelumnya.

Tata Cara Mandi Wajib setelah Haid

Setiap bulan sebagian besar wanita dewasa mengalami pendarahan akibat luruhnya dinding rahim yang tak dibuahi. Inilah yang disebut menstruasi atau haid.

Jika hadas besar pada wanita disebabkan karena haid, makan tata cara mandi wajib harus dimulai dengan membaca niat berikut.

Apakah Boleh mandi wajib menggunakan gayung

Ilustrasi tata cara mandi wajib © Pexels

"BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA'ALA."

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta'ala."

Setelah membaca niat, lanjutkan tata cara mandi wajib untuk perempuan seperti biasa. Pastikan seluruh bagian tubuh dibersihkan dengan sempurna, sampai ke bagian yang tersembunyi sekalipun.

Tata Cara Mandi Wajib setelah Nifas

Jika hadas besar pada perempuan disebabkan karena keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan atau nifas, maka niat mandi wajib yang harus dibaca adalah sebagai berikut.

"BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA'ALA."

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta'ala."

Setelah pembacaan niat, lanjutkan dengan tata cara mandi wajib untuk perempuan. Ingat, tidak perlu menyela pangkal rambut. Cukup diguyur dengan air bersih sebanyak 3 kali.

Apakah sah mandi wajib dengan air mengalir?

Banyak jenis air, jika hendak melakukan mandi wajib hendaknya memperhatikan kondisi air. Air yang dapat dipakai untuk bersuci hanyalah air yang suci dan mensucikan, yaitu air yang bersih, lebih dari satu kulah, dan mengalir.

Apakah boleh mandi wajib menggunakan pakaian?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan mandi wajib tidak diperkenankan tanpa menggunakan pakaian. Artinya, tidak boleh mandi dengan keadaan telanjang bulat atau tidak menggunakan penutup dari kain atau sejenisnya.

Apa saja yang dapat membatalkan mandi wajib?

8 Hal yang Membatalkan Mandi Wajib, Harus Sesuai Urutan.
Tidak mematuhi urutan mandi wajib. ... .
2. Tidak memenuhi rukun mandi wajib. ... .
3. Tidak menggunakan air yang bersih. ... .
4. Ada bagian tubuh yang tidak terguyur air. ... .
Rambut dalam keadaan tidak terurai. ... .
6. Menggunakan bahan yang tidak bisa ditembus air di permukaan tubuh..

Apakah mandi wajib boleh menggunakan air di bak mandi?

Jawaban. Jawaban: Jika air mandi besar itu yang ditampung, lalu digunakan untuk mandi lagi maka ini tidak boleh.