Apakah Amoxicillin bisa mengobati sakit pinggang?

Selain pijat menggunakan balsem dan minyak, obat sakit pinggang juga efektif untuk meredakan keluhan nyeri di area pinggang atau punggung bagian bawah. Jenis obat yang bisa dikonsumsi atau dipakai pun ada beragam, mulai dari yang bisa dibeli bebas hingga yang harus ditukar menggunakan resep dokter.

Perlu diingat, obat sakit pinggang tidak bersifat menyembuhkan, tapi meredakan. Artinya, obat ini akan membantu mengurangi rasa sakit sementara waktu, tapi tidak akan menyelesaikan akar permasalahan yang menyebabkan Anda sakit pinggang.

Tidak semua orang juga cocok menggunakan semua jenis obat sakit pinggang. Semua itu, tergantung dari tingkat keparahan, riwayat alergi, hingga risiko efek samping yang mungkin terjadi. 

Jenis-jenis obat sakit pinggang

Berikut ini beberapa jenis obat yang bisa meredakan sakit pinggang.

1. Paracetamol

Paracetamol adalah alternatif pertama obat sakit pinggang yang aman untuk dikonsumsi. Selain dapat dengan mudah didapatkan di apotek, obat ini juga cenderung lebih nyaman di perut.

Memang, saat ini belum banyak penelitian yang mengaitkan penggunaan paracetamol sebagai penghilang rasa sakit pinggang. Namun, obat ini sudah sering digunakan sebagai obat pereda nyeri saat sakit gigi, sakit kepala, dan dalam masa penyembuhan setelah operasi.

Paracetamol baiknya digunakan secukupnya saja, sesuai anjuran. Sebab, pada penggunaan berlebihan, obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati. Dosis maksimum konsumsi paracetamol adalah sebanyak 3.000 mg per hari.

2. Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (AINS)

Obat golongan AINS, sudah sering digunakan sebagai obat sakit pinggang. Obat golongan ini bisa Anda peroleh, dengan atau tanpa resep dokter. Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini adalah ibuprofen dan naproxen.

Selain meredakan nyeri, obat golongan AINS juga dapat meredakan pembengkakan dan peradangan yang terjadi di sendi maupun otot.

Karena mudah didapat, obat ini seringkali digunakan secara berlebihan. Padahal, dalam dosis berlebih, obat AINS berpotensi menimbulkan efek samping seperti luka di lambung, perdarahan, hingga kerusakan ginjal.

Jadi, saat mengonsumsi obat sakit pinggang yang satu ini, pastikan Anda mengikuti aturan pakainya dengan cermat. Jangan berlebihan, tapi jangan juga dikurangi.

3. Relaksan otot

Apabila AINS tidak dapat meredakan sakit pinggang yang Anda alami, dokter dapat meresepkan obat relaksan otot (muscle relaxant). Contoh relaksan otot yang bisa digunakan sebagai obat sakit pinggang antara lain:

  • Cyclobenzaprine
  • Tizanidine
  • Baclofen
  • Carisoprodol

Obat ini bekerja dengan cara mengurai kram otot yang bisa menyebabkan sakit pinggang. Relaksan otot juga sering digunakan untuk mengatasi sakit pinggang akut, seperti yang muncul akibat cedera saat olahraga, misalnya.

Salah satu efek samping obat relaksan otot adalah membuat Anda mengantuk. Sehingga, sebaiknya hindari akvitias mengemudi setelah mengonsumsinya.

4. Kortikosteroid

Sama seperti obat golongan AINS, obat golongan kortikosteroid juga bisa meredakan nyeri sekaligus peradangan atau inflamasi di tubuh. Namun, obat ini tidak bisa didapatkan secara bebas di apotek, karena harus melalui resep dokter.

Selain diminum, obat kortikosteroid juga bisa diberikan melalui suntikan. Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini adalah methylprednisolon.

Apabila penggunaan obat AINS dan relaksan otot tidak memberikan pengaruh berarti dalam meredakan sakit pinggang, dokter biasanya baru akan meresepkan kortikosteroid.

5. Opioid

Pada kondisi sakit pinggang yang parah, dokter bisa meresepkan obat yang lebih keras, yaitu golongan opioid. Obat yang efektif mengurangi nyeri ini, akan berinteraksi langsung dengan reseptor di sel saraf di tubuh dan otak.

Contoh obat golongan opiod di antaranya adalah oxycodone dan campuran antara acetaminofen dan hydrocodone.
Meski termasuk obat keras, opioid masih aman dikonsumsi selama digunakan dalam jangka waktu pendek dan sesuai dengan resep dokter. Jika digunakan diluar ketentuan, obat ini dapat menimbulkan efek euforia dan membuat kecanduan.

Hal ini juga lah yang membuat obat golongan opioid tidak digunakan sebelum pilihan perawatan lainnya terbukti tidak memberikan hasil.

6. Antidepresan

Tahukah Anda, sakit di area persendian, seperti pinggang juga merupakan salah satu gejala depresi? Sehingga, obat antidepresan juga dapat digunakan untuk mengurangi stres emosional yang merupakan pemicu munculnya sakit pinggang.

Penggunaan obat antidepresan untuk mengatasi sakit pinggang juga dinilai efektif karena reaksi kimia yang terjadi pada sel saraf yang memicu depresi, ternyata juga mengontrol alur nyeri di otak.

Sehingga, penggunaan obat ini, akan memengaruhi reaksi kimia tersebut dan hasilnya, sakit pinggang akan berkurang. Antidepresan yang biasanya diresepkan dokter adalah amitriptyline dan nortriptyline.

Meski efektif, antidepresan juga bisa menimbulkan beberapa efek samping yang perlu Anda kenali, seperti membuat mengantuk, nafsu makan berkurang, konstipasi, mulut kering, dan tubuh terasa lelah.

7. Obat oles atau krim

Selain obat minum, obat oles seperti salep, krim, atau bahkan yang tersedia dalam bentuk patch atau koyo juga efektif untuk mengurangi nyeri di area pinggang. Obat oles untuk sakit pinggang biasanya berisi menthol, camphor, atau lidocaine yang dapat memberikan efek dingin atau panas di area yang dioleskan.

Cara lain untuk mengatasi sakit pinggang

Selain minum obat sakit pinggang, ada beberapa cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sakit pinggang, seperti:

  • Olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga
  • Lakukan pemanasan teratur
  • Kompres dengan es atau air hangat
  • Perbaiki postur tubuh atau posisi duduk
  • Jaga berat badan tetap ideal
  • Berhenti merokok

Setiap penggunaan obat sakit pinggang haruslah sesuai dengan petunjuk aturan pakai. Karena obat hanya akan meredakan sakit pinggang sementara waktu, maka sebaiknya segera hubungi dokter untuk memeriksakan kondisi Anda.

Dokter akan melakukan perawatan lain yang sesuai dengan penyebab sakit pinggang yang Anda alami, seperti saraf kejepit, radang sendi, atau cedera. Pahami juga riwayat alergi obat yang dimiliki dan sampaikan ke dokter sebelum Anda mendapatkan resep obat sakit pinggang tertentu.

Apakah Amoxicillin bisa untuk obat sakit pinggang?

Amoxicillin adalah antibiotik yang sering disalahgunakan oleh masyarakat luas untuk mengobati batuk, pilek, nyeri pinggang bahkan digunakan untuk sakit kepala.

Apakah amoxicilin obat pereda nyeri?

Seperti diketahui, obat Amoxicillin berfungsi untuk meredakan gejala nyeri ringan hingga sedang khususnya yang berhubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dan dismenore primer. Selain itu, fungsi obat Amoxicillin juga berguna untuk mengurangi rasa nyeri akibat trauma, nyeri otot, juga nyeri pasca operasi.

Obat apa yang cocok untuk sakit pinggang?

Salah satu obat antikejang yang banyak dipakai untuk mengobati sakit pinggang adalah gabapetin. Selain gabapentin, obat antikejang lain yang juga bisa digunakan untuk mengobati nyeri pinggang adalah pregabalin, carbamazepine, asam valproat (valproic acid), dan lamotrigine.

Amoxicillin obat untuk sakit apa?

Amoxicillin adalah obat antibiotik untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri, seperti otitis media, gonore, atau pielonefritis. Obat ini juga sering digunakan bersama obat proton pump inhibitors (PPIs) untuk menangani tukak lambung yang disebabkan bakteri H. pylori.