Apa yang kamu lakukan jika niatmu tidak dihargai

Review kerjaan bagus. Target tercapai. Mungkin ini saatnya membicarakan rewards dari kerja keras kamu. Naik gaji bisa jadi salah satu perencanaan keuangan jangka panjang yang penting. Ini yang sebaiknya (tidak) dilakukan saat minta naik gaji.

Pernahkah kamu mencoba meminta kenaikan gaji di kantor? Well, saya pernah.Penasaran bagaimana rasanya? Tentu saja saya merasa gugup, tangan saya berkeringat sepanjang percakapan, dan jantung saya berdebar kencang. Kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya saya juga agak terbata-bata ketika berbicara dengan sang atasan.

Singkatnya, meminta kenaikan gaji merupakan pengalaman yang… cukup menegangkan. Rasanya mirip seperti akan melamar pasangan, atau seperti waktu kita akan mengungkapkan perasaan pada orang yang kita sukai.

Malam sebelum saya memutuskan untuk meminta kenaikan gaji di kantor, saya menghabiskan banyak waktu untuk surfing internet, mencari tahu secara detail kalimat apa yang harus saya katakan, juga apa yang sebaiknya tidak saya katakan. Saya bahkan mencatat dan menghafal kalimat yang harus saya ucapkan, dan berlatih sebaik mungkin sepanjang malam supaya bisa terlihat percaya diri ketika berbicara dengan atasan saya esoknya.

My main plan, saya tak ingin melakukan kesalahan, karena menurut saya ini adalah kesempatan untuk menaikkan level secara profesional, serta mengembangkan perencanaan keuangan jangka panjang. Saya tak ingin mengikuti tip yang keliru.

Kalau kamu sedang membuka laman ini, kemungkinan besar kamu juga sedang berusaha untuk meminta kenaikan gaji, dan sedang mencari tip jitu di internet. Good news is, I’m here for sharing. Saya tahu kamu mungkin sudah merasa gugup sejak detik ini. Nah, untuk sedikit menenangkanmu, ketahuilah, kamu tak sendirian.Ada banyak orang lain di luar sana yang juga sedang berjuang mendapatkan hal yang sama.

Tak perlu khawatir, karena di sini kamu akan mendapatkan semua yang kamu butuhkan. Saya sudah membuat daftar lengkap mengenai apa yang harus kamu persiapkan, apa yang bisa kamu katakan, dan apa yang tidak tidak boleh (lebih tepatnya, jangan pernah) kamu katakan ketika sedang meminta kenaikan gaji. Sudah siap? Here it is.

Langkah Lengkap Meminta Kenaikan Gaji di Kantor

#1. Ketahui “Harga”-mu

Yup, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mencari tahu terlebih dahulu berapa rata-rata gaji untuk profesi dan posisi yang kamu pegang saat ini. Oh ya, kota tempatmu bekerja juga biasanya berpengaruh terhadap rata-rata gaji yang bisa kamu terima. Cara mencari tahu yang paling tepat sebenarnya adalah dengan bertanya pada rekan kerjamu yang memiliki jabatan setara. Atau, kamu bisa bertanya pada temanmu yang bekerja pada perusahaan lain. Namun, kalau kamu terlalu malu untuk bertanya, kamu bisa menggunakan beberapa website yang menyediakan informasi mengenai gaji di Indonesia, seperti Qerja.com, Glassdoor.com, Payscale.com, serta Karir.com.

#2. Persiapkan Rencana Cadangan

Selalu ada kemungkinan bahwa kantor tidak bisa memenuhi permintaanmu, meskipun kamu mungkin sudah bekerja keras dan telah memenuhi seluruh syarat untuk bisa mendapatkan kenaikan gaji. Inilah kenapa kamu memerlukan rencana cadangan, terutama untuk kamu yang sudah punya rencana keuangan jangka panjang yang penting, misalnya ingin menikah, mencicil rumah, atau menabung untuk pendidikan anak.

Jika kamu memang menyukai pekerjaan dan lingkungan kerjamu serta belum berpikir untuk pindah kantor, kamu bisa berkompromi dengan pihak kantor untuk memberikan kompensasi tambahan untukmu, seperti tambahan hari cuti, bekerja secara remote, atau mungkin tambahan fasilitas asuransi dari kantor. 

Akan tetapi, jika kamu merasa kantor kurang menghargai usahamu dan kamu tidak masalah untuk pindah ke perusahaan lain, maka mulailah mencari tawaran dari perusahaan lain yang bisa memberikan value lebih sebagai rencana cadangan. Beberapa perusahaan biasanya mungkin memberikan counter offer jika mereka menyadari bahwa kamu mendapatkan tawaran dari kantor lain. Namun jika tidak, setidaknya kamu bisa melangkah keluar dengan senyum lebar karena kamu sudah memiliki rencana cadangan.

Baca juga: Siapa Bilang Menabung Itu Sulit? Berikut Langkah Mudahnya

#3. Belajar dari Pengalaman

Sudah pernah melakukan negosiasi gaji sebelumnya? Jika ya, kamu bisa belajar dari pengalaman tersebut. Jika belum, cobalah untuk bertanya pada teman-teman terdekatmu apakah mereka pernah memiliki pengalaman dalam hal ini, dan mintalah tip dari mereka. Jika teman-temanmu belum memiliki pengalaman, tak jadi masalah, persiapkan dirimu dengan baik dan berlatihlah dengan mereka. Minta mereka bertanya padamu hal-hal yang mungkin akan ditanyakan oleh atasanmu.

#4. Buat Janji Terlebih Dahulu

Kemungkinan terbesar, kamu akan mendapatkan jawaban “tidak” jika kamu tiba-tiba mendatangi ruangan atasanmu dan meminta kenaikan gaji. Jadi, ada baiknya kamu mengirimkan e-mail terlebih dahulu. Katakan bahwa kamu membutuhkan waktu bertemu untuk mendiskusikan gajimu. Dengan begini, atasanmu bisa mempersiapkan diri dan tidak kaget jika kamu meminta kenaikan gaji.

#5. Jangan Hanya Gunakan Surel

Seriously, jangan pernah. Mengapa? Well, sama seperti melakukan wawancara kerja, agak kurang sopan jika kamu melakukannya hanya via surel, bukan? E-mail sebaiknya digunakan untuk membuat janji bertemu, tapi obrolan lebih jauh soal kenaikan gaii sebaiknya dilakukan secara langsung.

Memang, harus diakui bahwa berbicara secara langsung mengenai uang kepada atasan bukanlah hal yang mudah. Tapi atasanmu pasti akan lebih menghormati usahamu yang mau berbicara secara langsung dibanding bersembunyi di balik surel. Lagipula, akan lebih mudah bagi atasanmu untuk bertanya dan mendapatkan jawaban yang lebih jelas jika kalian berbicara secara langsung. To put it simply, ada hal-hal yang sebaiknya dibicarakan secara langsung dibanding dilakukan via e-mail.

#6. Cari Waktu yang Tepat

Timing is important. Cari tahu kapan biasanya kantor memberikan kenaikan jabatan atau gaji pada karyawannya. Atur waktu untuk berbicara dengan atasanmu dan melakukan review kinerja kamu sebelum waktu tersebut. Agak terlambat jika kamu baru meminta kenaikan gaji setelah review tahunan. Selain itu, perhatikan juga situasi di kantor. Apakah si bos sedang dikejar deadline atau terlihat stres atau mood-nya sedang tidak baik? Jika begitu, urungkan dulu niatmu untuk meminta kenaikan gaji. Sebaiknya cari waktu saat kamu dan atasan sedang tidak hectic.

Di sisi lain, jangan pernah ragu untuk mengambil kesempatan. Rekan kerja terdekatmu baru saja resign? Atasanmu biasanya akan khawatir bahwa kamu akan menyusul sang rekan kerja, jadi tak ada salahnya untuk melihat apakah keinginanmu untuk mendapatkan kenaikan gaji bisa dikabulkan.

#7. Tak Perlu Serakah

Ingat-ingat kembali, kapan terakhir kali kamu mendapatkan kenaikan gaji atau jabatan? Jika sudah lebih dari satu tahun, maka tak masalah jika kamu meminta kenaikan gaji. Namun jika belum satu tahun berlalu, well, rasanya tidak masuk akal dan kurang realistis kalau kamu minta naik gaji lagi, ya kan? Biasanya kenaikan gaji karyawan termasuk dalam rencana keuangan jangka panjang perusahaan. Kenaikan gaji selama dua kali dalam periode yang dekat, bukan hal yang umum dilakukan oleh perusahaan.

#8. Pikirkan Alasan yang Masuk Akal

Salah satu kesalahan paling klasik ketika meminta kenaikan gaji adalah kamu tak bisa menyebutkan alasan mengapa kamu pantas mendapatkannya. Biasanya atasanmu jadi enggan untuk menaikkan gaji karena kamu sendiri tidak bisa memberikan alasan yang masuk akal.

Selain itu, ingatlah bahwa selalu ada kemungkinan di mana atasan tidak setuju dengan pendapatmu, apalagi jika hubungan kalian kurang dekat. Inilah mengapa penting bagimu untuk berlatih dan mempersiapkan diri akan segala skenario. Dengan begini, kamu bisa menjadi lebih cerdas menghadapi berbagai situasi.

#9. Sampaikan Keberhasilanmu

Yup, ini merupakan momen yang tepat bagimu untuk menyombongkan diri di hadapan atasan. Oke, mungkin jangan terlalu “mendongakkan kepala”, dan yang terpenting jangan mengada-ada sampai-sampai keberhasilan kecilmu pun harus kamu sebutkan.

Mulailah dengan menyampaikan pada atasan mengenai kinerjamu selama ini, kemampuanmu menyelesaikan proyek spesial, serta contoh spesifik di mana kamu memberikan kontribusi besar pada kantor selama setahun terakhir. Jelaskan bagaimana kamu telah memberikan value lebih pada perusahaan.

Selain itu, katakan juga hal-hal yang kamu sukai dari kantor tersebut, juga hal yang membuatmu bangga bisa menjadi bagian dari kantor tersebut, namun selipkan bahwa kamu merasa ingin dihargai lebih.

Oh, akan lebih baik jika kamu juga bisa menyampaikan hal-hal yang ingin kamu capai di masa depan, seperti proyek tertentu yang ingin kamu lakukan yang sekiranya bisa memberikan value lebih pada perusahaan. Dengan begini, atasanmu bisa menyadari seberapa valuable dirimu, dan memahami bahwa kenaikan gaji atau promosi jabatan adalah hal yang masuk akal untukmu karena kamu memang bisa diandalkan.

#10. Percaya Diri Adalah Kuncinya

Kemungkinan terbesar kamu akan merasa gugup ketika berbicara dengan atasan. Tak masalah karena… siapa, sih, yang tidak akan gelisah? Yang perlu diingat, pastikan posisi dudukmu tetap tegak, matamu menatap sang atasan dengan pandangan yang tulus (bukan dengan pandangan yang kurang fokus atau melotot menyeramkan, ya), dan berbicaralah perlahan-lahan. Jika perlu, gunakan gestur tangan sesekali untuk memperjelas ucapanmu.

Hindari tertawa cekikikan dan melempar lelucon yang kurang penting. Hal ini akan membuatmu seakan tidak serius, tidak nyaman, dan tidak yakin dengan apa yang ingin kamu katakan.

Warning! Jangan Pernah Mengatakan Hal Berikut Saat Minta Naik Gaji

🙅 "Anda tidak menyadari apa saja prestasi saya."

Well, kalimat seperti ini terdengar seperti “menuduh secara baik-baik” dan kemungkinan besar akan membuat atasanmu kesal karena tak ada atasan yang suka dikritik secara langsung. Cobalah untuk menjaga agar nada bicaramu tetap netral, dan berhati-hatilah menggunakan kata-kata yang membuatmu seakan-akan sedang “menuduh” sang atasan.

🙅 (Nama kolega Anda) mendapat gaji lebih besar dari saya, padahal tanggung jawab kami sama.”

Mengapa kamu tak boleh menggunakan rekan kerjamu sebagai perbandingan? Karena kamu tak pernah tahu alasan mengapa rekan kerja Anda dibayar lebih tinggi. Mungkin saja ada beberapa hal yang tidak kamu ketahui mengenai rekan kantormu, dan argumen tersebut bisa berubah menjadi bumerang bagimu. Rekanmu mungkin memiliki sertifikasi, pengalaman atau kemampuan tertentu yang membuat mereka dinilai lebih tinggi dibanding Anda.

Selain itu, kalimat tersebut juga seakan-akan menunjukkan bahwa kamu sedang tidak diperlukan secara tidak adil. Sebelum gegabah dengan memberikan keluhan, lebih baik jelaskan mengapa kamu juga perlu mendapatkan kenaikan gaji dengan menjelaskan pencapaian yang kamu berikan di kantor.

🙅"Jika saya tidak mendapatkan kenaikan gaji, saya rasa saya akan keluar.”

Ckckck. Membuat ancaman bukanlah jalan keluar yang tepat, apalagi jika kamu sebenarnya belum benar-benar siap untuk keluar dari pekerjaan yang sekarang atau belum mendapatkan pekerjaan baru sebagai cadangan. Kemungkinan terbesar, ultimatum seperti ini tak akan berjalan sesuai keinginan. Kamu perlu hati-hati, apalagi jika belum punya dana darurat atau calon kantor baru, sementara masih butuh pemasukan rutin untuk menunjang banyak rencana keuangan masa depan kamu. 

Yang perlu kamu catat, begitu atasanmu menyadari bahwa kamu akan meminta kenaikan gaji (berdasarkan isi e-mail-mu), hal pertama yang mungkin dipikirkan atasanmu adalah ia akan kehilangan karyawan jika ia tak bisa memenuhi permintaanmu. Jadi rasanya tak perlu secara jelas menyampaikan hal tersebut padanya.

🙅 "Sudah lebih dari setahun sejak terakhir kali saya menerima kenaikan gaji."

Ada banyak perusahaan yang mencoba untuk tetap bertahan dengan kondisi ekonomi yang sulit – terutama di masa pandemi seperti ini. Jika perusahaan tempatmu bekerja merupakan perusahaan startup dengan pemasukan yang masih sangat sedikit, meminta kenaikan gaji hanya karena kamu belum menerima kenaikan selama setahun terakhir bukanlah suatu alasan yang kuat. Ada baiknya kamu fokus pada kontribusi kamu pada perusahaan dan mengobrol soal kapan kemungkinan adanya remunerasi untuk kamu. Ada baiknya kamu juga mengecek apakah hal ini akan sejalan dengan perencanaan keuangan jangka panjangkamu.

Baca juga: Pentingnya Menyiapkan Dana Pensiun Sejak Muda

🙅 "Bisakah saya berbicara dengan Anda sekarang?"

Percayalah, akan lebih baik jika kamu membuat janji dengan atasanmu terlebih dahulu. Selain itu, perhatikan juga situasi atasanmu, kemungkinan mendapatkan kenaikan gaji akan lebih besar jika sang atasan sedang memiliki mood yang baik. Perhatikan baik-baik kebiasaannya, dan cari tahu kapan waktu terbaik untuk berbicara dengannya. Semisal, jika sang atasan memiliki mood yang lebih baik setelah makan siang, maka atur waktu bertemu setelah makan siang. Jangan mengajak sang atasan bertemu ketika mereka sedang sibuk atau sedang tidak mood.

Selain itu, ada baiknya kamu menunggu dengan sabar sampai kamu berada di puncak keberhasilan. Grab the moment, dan gunakan hal tersebut sebagai alasan utamamu.

🙅 "Saya ingin Rp(sebutkan angka yang besar di sini)"

Masalahnya bukan terletak pada angkanya yang besar dan kurang masuk akal, tapi apakah angka tersebut sesuai dengan tanggung jawab yang kamu miliki dan apakah angka tersebut sesuai dengan rata-rata gaji yang diterima oleh para pekerja lain yang tanggung jawabnya setara denganmu. Inilah mengapa melakukan riset adalah hal yang penting. Cari tahu apakah gajimu yang sekarang memang berada di bawah rata-rata, dan berapa angka yang tepat sesuai dengan tanggung jawabmu sekarang.

Bagaimana jika permintaan kenaikan gajimu ditolak?

“Ketahuilah bahwa kemungkinan permintaan gajimu ditolak adalah sekitar 50:50.”

Kamu mungkin bertanya-tanya, apa yang sebaiknya kamu lakukan jika kamu mendapatkan jawaban “Maaf, tapi sepertinya perusahaan masih belum bisa mengabulkan permintaanmu”?

Jika ini yang terjadi, tak masalah jika kamu berkata bahwa kamu sebenarnya cukup kecewa. Namun setelah itu tanyakan apakah ada hal yang harus kamu lakukan untuk bisa mendapatkannya di kemudian hari. Tetaplah bersikap ramah dan sopan pada atasanmu, dengan begitu atasanmu akan tetap menghargaimu.

Perhatikan juga alasan mengapa perusahaan tidak bisa mengabulkan keinginanmu, apakah benar kamu masih belum tepat menerima kenaikan gaji? Jika alasan yang diberikan ternyata cukup klise, saatnya menggunakan rencana cadangan.Mungkin ini saatnya pindah ke perusahaan lain yang bisa memberimu kompensasi lebih dan menghargai usahamu, supaya kamu bisa mewujudkan segala rencana keuangan jangka panjang kamu.

Pos Terkait

Toplist

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA