Music scale atau tangga nada merupakan urutan nada atau tingkatan interval yang biasa disebut sebagai oktaf. Dalam musik, tangga nada bisa diurutkan dari nada naik atau nada turun terlebih dahulu.
Contoh tangga nada adalah do, re, mi, fa, sol, la si, do. Ada dua jenis tangga nada, yakni tangga nada pentatonis dan tangga nada diatonis.
Tahukah kamu apa yang dimaksud diatonis dan pentatonis?
Tangga nada pentatonis
Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, pentatonic scale atau tangga nada pentatonis merupakan tangga nada lima nada. Tangga nada ini memiliki jenis lima nada yang berbeda.
Tangga nada pentatonis dianggap mewakili tahapan awal perkembangan musik. Karena hampir bisa ditemukan di sebagian musik dunia.
Diperkirakan jika tangga nada pentatonik telah ada dan digunakan semenjak zaman Yunani Kuno. Saat itu tangga nada ini digunakan untuk mengatur Kithara Yunani atau kecapi.
Tidak hanya itu, sejumlah nyanyian Gregorian pada masa awal juga menggunakan tangga nada pentatonis dalam musiknya.
Baca juga: Contoh Lagu dengan Tangga Nada Pentatonis Pelog dan Slendro, Jawaban Soal TVRI
Jenis tangga nada ini bisa digunakan dengan alat musik modern dan tradisional. Biasanya gamelan menggunakan tangga nada pentatonis.
Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), tangga nada pentatonis dibagi menjadi dua jenis, yakni:
- Tangga nada pelog
Memiliki karakteristik musik yang bersifat menenangkan dan hormat. Tangga nada pelog hanya memiliki lima nada primer, yakni do, mi, fa, sol, si. Tangga nada ini memiliki perbedaan jarak interval yang besar. - Tangga nada slendro
Memiliki karakteristik musik yang bersifat menyenangkan dan lincah. Tangga nada slendro memiliki lima nada primer, yakni do, re, mi, sol, la. Tangga nada ini memiliki perbedaan jarak interval yang kecil.
Tangga nada diatonis
Diatonic scale atau tangga nada diatonik merupakan tangga nada yang memiliki tujuh nada.
Diperkirakan tangga nada ini muncul pada sekitar abad pertengahan serta zaman Renaisans. Secara perlahan tangga nada diatonis mulai muncul.
Oleh: Nora Indrayani, Guru SDN 019 Kuok, Kabupaten Kampar, Riau
KOMPAS.com - Siapa sih yang tidak suka mendengarkan musik? Alunan musik yang enak didengar membuat banyak orang gemar mendengarkannya setiap saat, baik saat bahagia maupun sedih.
Di dalam musik terdapat hal yang sangat penting yaitu tangga nada. Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berurutan. Mulai dari nada dasar sampai nada oktaf yaitu do,re, mi, fa, sol, la, si, do.
Di dalam sebuah musik, tangga nada tersebut berfungsi sebagai instrumen yang bisa membuat lagu didengar harmonis dan indah. Ada banyak jenis tangga nada, di antaranya adalah tangga nada diatonis dan pentatonis.
Baca juga: Contoh Lagu Nasional dengan Tangga Nada Mayor dan Minor
Tangga nada diatonis
Tangga nada diatonis merupakan satu rangkaian tangga nada yang memiliki tujuh nada berbeda dalam satu oktaf. Tujuh nada tersebut diakhiri dengan satu nada yang berulang.
Tangga nada ini mempunyai dua jarak nada, yaitu satu dan setengah. Contohnya adalah C mayor, di mana nada dimulai dari do diteruskan dengan A minor yang di mulai dari La. Alat musik yang memiliki sistem tangga nada diatonis adalah piano dan organ.
Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua jenis, pertama adalah tangga nada mayor dan tangga nada minor. Berikut penjelasannya:
Tangga nada diantonis mayor
Tangga nada diatonis mayor merupakan tangga nada yang umum digunakan pada sebuah musik. Jarak antara nada atau not pada diatonis mayor adalah 1-1-½-1-1-1-½.
Contoh dari tangga nada ini yaitu C mayor, terdiri dari do, re, mi, fa, sol, la, si dan do. Jika nada ini dimainkan akan terdengar suasana musik yang ceria dan menyenangkan
Berikut merupakan beberapa lagu yang menggunakan diatonis mayor, yaitu:
- Bangun Pemudi Pemuda
- Berkibarlah Benderaku
- Dari Sabang Sampai Merauke
- Indonesia Raya
- Hari Merdeka
- Balonku
- Bintang Kecil
Baca juga: Contoh Lagu dengan Tangga Nada Pentatonis Pelog dan Slendro
Tangga nada diatonis minor memiliki jarak antara nada yaitu 1-½-1-1-½-1-1. Contoh tangga nada ini, yaitu A minor dan nadanya terdiri dari la, si, do, re, mi, fa, sol, dan la. Tangga nada ini memiliki suasana musik yang cenderung sedih.
Berikut merupakan beberapa contoh lagu yang menggunakan diatonis minor, yakni:
- Indonesia Pusaka
- Bagimu Negeri
- Syukur
- Ibu Pertiwi
- Hymne Guru
- Ambilkan Bulan
- Bintang Kejora
Tangga nada pentatonis
Tangga nada pentatonis adalah jenis tangga nada yang hanya memiliki lima nada dalam satu oktaf. Tangga nada ini sudah ada sejak pertama kali musik berkembang.
Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada serta pilihan nada yang di dengar. Penggunaan nada pentatonis bisa dipakai untuk musik modern dan musik tradisional.
Tangga nada pentatonis juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu tangga nada pelog dan tangga nada slendro. Contoh alat musik yang menggunakan tangga nada ini adalah gamelan Jawa, Sunda, Bali, Madura, dan Batak.
Baca juga: Perbedaan Tangga Nada Mayor dan Minor
Tangga nada pelog
Tangga nada ini mempunyai lima nada yang memiliki perbedaan jarak cukup besar. Susunan nadanya seperti do, mi ,fa, sol, dan si. Tangga nada pelog memiliki karakter nada yang menyenangkan dan memiliki kesan penghormatan.
Berikut ini adalah beberapa contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada pelog, seperti:
- Gundul Gundul Pacul dari Jawa Tengah
- Pitik Tukung dari Jawa Tengah
- Ngusak Asing dari Bali
- Karatagan Pahlawan dari Jawa Barat
- Macepet Cepetan dari Bali
Tangga nada slendro
Tangga nada slendro memiliki karakter nada yang menyenangkan atau gembira serta lincah. Jika pada tangga nada pelog memiliki jarak nada yang cukup besar, tangga nada slendro memiliki jarak antarnada cukup kecil. Nada tersebut dalah do, re, mi, sol, dan la.