Berikut adalah soal mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) kelas X SMA materi Perencanaan Usaha Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda lengkap dengan kunci jawaban. Show
Kunci Jawaban 1. Kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda adalah Usaha Kerajinan (benda) yang inspirasinya/ide pembuatannya berasal atau berkaitan dengan kebudayaan lokal/tradisional dalam negeri yang bukan benda. 2. Contoh budaya lokal yang dapat menginspirasi kerajinan usaha adalah sebagai berikut:
3. Contoh kerajinan yang terinspirasi dari budaya lokal non benda:
4. Cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha atau Tahapan dalam menentukan ide usaha diantaranya adalah:
5. Contoh menganalisa kerajinan usaha yang terinspirasi budaya lokal untuk produk kaos dengan motif karakter lokal:
6. Sumber daya yang dimiliki oleh seorang wirausaha kerajinan yang terinspirasi dari budaya lokal harus memiliki 6 sumber daya berikut ini :
7. Manusia dikatakan menjadi sumber utama dari 6 sumber yang ada karena 5 sumber daya dapat dijalankan dengan baik apabila sumber daya manusianya juga baik, artinya manusia memiliki akal dan pengetahuan yang mampu menggerakkan ke 5 sumber daya yang dibutuhkan dalam dunia usaha. 8. Contoh 6 sumber daya pendukung pembuatan kerajinan gantungan kunci
9. Pengertian administrasi menurut beberapa karyawan, yaitu: Administrasi adalah suatu proses yang umumnya terdapat pada usaha kelompok negara, swasta, sipil, atau militer serta berbagai bentuk perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama. 10. Kegiatan yang diperlukan administrasi kerajinan
11. Desain bisnis adalah Perencanaan usaha yang bertujuan untuk menjelaskan secara singkat mengenai bidang usaha yang akan dijalankan beserta potensi produk dan kemungkinannya untuk bertahan dan berkembang di masa depan. 12. Strategi bisnis adalah arah tindakan atau serangkaian keputusan yang membantu pengusaha dalam mencapai tujuan tertentu dan merupakan kombinasi dari semua keputusan yang diambil dari tindakan yang dilakukan oleh pengusaha untuk mencapai tujuan bisnis dan untuk mengamankan posisi kompetitif di pasar. 13. Berikut alasan mengapa sebuah strategi dibutuhkan dalam sebuah usaha: a. Perencanaan Strategi bisnis adalah bagian dari rencana bisnis. Sementara rencana bisnis menetapkan tujuan dan sasaran, strategi memberi Kalian cara untuk memenuhi tujuan itu. Ini adalah rencana untuk mencapai tempat yang Kalian inginkan. b. Kekuatan Kelemahan Kalian harus mengetahui tentang kekuatan dan kelemahan Kalian yang sebenarnya sambil merumuskan strategi. Selain itu, ini juga membantu Kalian dalam memanfaatkan apa yang Kalian kuasai dan menggunakannya untuk menutupi kelemahan Kalian atau menghilangkannya. c. Efisiensi & Efektivitas Ketika setiap langkah direncanakan, setiap sumber daya dialokasikan, dan semua orang tahu apa yang harus dilakukan, kegiatan bisnis menjadi lebih efisien dan efektif secara otomatis. d. Keunggulan kompetitif Strategi bisnis berfokus pada memanfaatkan kekuatan bisnis dan menggunakannya sebagai keunggulan kompetitif untuk memposisikan merek dengan cara yang benar. Ini memberikan identitas pada bisnis dan membuatnya unik di mata pelanggan. e. Kontrol Secara bersamaan, strategi bisnis juga memutuskan rencana yang harus diikuti dan tujuan sementara yang harus dicapai. Tentunya ini akan membuat Kalian lebih mudah untuk mengontrol kegiatan dan melihat apakah semua berjalan sesuai rencana. 14. Kegiatan produksi yang masuk dalam daftar perencanaan biaya, yakni:
15. Laporan keuangan yang dibuat perusahaan untuk penilaian keberhasilan sebuah usaha, antara lain:
Perancangan dan produksi didasari oleh data yang telah diperoleh melalui Tugas 1 tentang Ragam Objek Budaya Lokal dan Tugas 2 tentang Identifikasi Ragam Material dan Teknik produksi di lingkungan sekitar. Objek budaya lokal dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki objek budaya lokal yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap objek budaya lokal tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan objek budaya lokal adalah melalui pengembangan kerajinan.
Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar. Objek budaya lokal dapat berupa objek 2 (dua) dimensi seperti relief dan motif, atau 3 (tiga) dimensi seperti bangunan, alat musik dan senjata. Beberapa objek budaya seperti pakaian tradisional dan perhiasan dikenakan oleh manusia. Kerajinan dengan inspirasi objek budaya tradisional dapat berupa miniatur objek budaya, benda hiasan, atau produk kerajinan dengan fungsi baru.
Candi Borobudur di Jawa Tengah (kiri) sebagai inspirasi kerajinan logam (kanan).
Objek budaya kendaraan becak (kiri) sebagai inspirasi kerajinan logam (kanan).
Objek budaya pakaian adat Minangkabau (kiri) sebagai inspirasi kerajinan kayu (kanan).
Perahu Pinisi, objek budaya merupakan kearifan lokal Bangsa Indonesia.
Miniatur Perahu Pinisi, terbuat dari kayu, pelepah kelapa dan kertas koran.
Tongkonan, objek budaya merupakan kearifan lokal Bangsa Indonesia.
Miniatur Tongkonan terbuat daru bambu dan kayu (kiri) dan wadah dengan inspirasi gambar dan warna Tongkonan (kanan).
Objek budaya pakaian adat pengantin Jawa Tengah (kiri atas) sebagai inspirasi kerajinan tatakan gelas (kanan).
Objek budaya wayang kulit menjadi inspirasi untuk kerajinan kulit yang berfungsi untuk pembatas buku.
Objek budaya pakaian adat Bali (kiri) sebagai inspirasi kerajinan mainan (kanan). 1. Pencarian Ide ProdukKita telah mengenali berbagai kekayaan objek budaya lokal di daerah setempat, pakaian tradisional, rumah adat, senjata tradisional, alat musik dan lain-lain. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap namun dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan objek budaya lokal, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini. – Objek budaya lokal apa yang akan menjadi inspirasi? – Produk kerajinan apa yang akan dibuat? – Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? – Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai? – Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? – Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? – Bagaimana proses pembuatan produk tersebut? – Alat apa yang dibutuhkan?
2. Membuat Gambar/SketsaIde-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa vasiasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda. 3. Pilih Ide TerbaikSetelah kamu menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. 4. Prototyping atau Membuat Studi ModelSketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 5. Perencanaan ProduksiTahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkahlangkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana. |