HomeMetadata VariabelRegistrasi Penduduk Show
Registrasi PendudukKonsep Definisi VariabelRegistrasi penduduk yang dimaksud meliputi : jumlah kelahiran, jumlah kematian, migrasi masuk, dan migrasi keluar Detail VariabelBerikut ini merupakan detail dari variabel Registrasi Penduduk pada kegiatan , Kegiatan Survei/SensusPilih kegiatan untuk mengubah detail variabel
. Copyright © 2022 Badan Pusat Statistik. All Rights Reserved. Apa sih yang dimaksud dengan kata atau istilah registrasi penduduk? Glosarium.org mengumpulkan beberapa pengertian atau arti dari kata tersebut pada beberapa kamus dan subjek lainnya. Kita sajikan artinya menggunakan tabel berdasarkan bidang maupun kamusnya, dengan maksud untuk mempermudah penjelasan kata registrasi penduduk. Jika kesulitan untuk melihat
tabel pada pengguna peramban mobile, saya sarankan untuk mencoba mengusap slide tabelnya ke arah kiri atau menggunakan mode lanskap agar tabel menjadi lebih lebar. Mengenai definisi kata-kata yang ada pada situs ini semuanya memiliki sumber, oleh karena itu, bagi yang membutuhkan sumber artinya, dapat menghubungi pihak website ini melalui email, facebook, twitter, dan juga Youtube Channel. Akan tetapi dibutuhkan waktu setidaknya satu minggu prosesnya. Semoga bermanfaat ulasan sederhana ini mengenai arti dari kata registrasi penduduk. Dalam kesempatan selanjutnya mungkin kata ini akan dilengkapi dengan contoh penggunaan kata dan juga penjelasan yang lebih lengkap dan interaktif melalui video. Jangan lupa juga Subscribe Youtube channel kita di
Glosarium Online ya guys! untuk Update kata-kata menarik, viral dan populer yang ada di situs ini. Penjelasan singkat | Istilah pada bidang | apa makna yang terkandung | arti kata registrasi penduduk | artinya apaan sih? | apa maksud kata-kata | apa terjemahan dalam bahasa Indonesia | Kata-kata viral Pengertian Antroposfer: Antroposfer berasal dari kata latin antropos yang berarti manusia dan spaira yang berarti lapisan atau lingkungan. Antroposfer merupakan lapisan yang dihuni oleh manusia yang secara garis besar merupakan bagian dari permukaan bumi yang berhubungan dengan kehidupan manusia (penduduk). Pengertian Demografi Demografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu, demos yang berarti penduduk dan graphien yang artinya menulis. Jadi, demografi adalah tulisan tulisan tentang penduduk. Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentangg struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur wilayah meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur pendudul selalu berubah ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi akibat proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migrasi penduduk. Pengertian Dinamikia Demografi Dinamika demografi adalah peristiwa- peristiwa yang terjadi secara terus- menerus dan saling berkaitan mengenai perubahan jumlah penduduk. Pengertian Penduduk Penduduk dapat didefinisikan sebagai sejumlah manusia baik secara individu maupun kelompok yang menempati wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun pada saat dilaksanakan pendataan atau sensus penduduk. Indikator Kuantitas Penduduk Indikator untuk mengukur kuantitas sumber daya manusia adalah jumlah penduduk, pertumbuhan, penyebaran, dan kepadatan serta komposisi. Jumlah Penduduk Keadaan atau banyaknya orang yang mendiami suatu tempat disebut jumlah penduduk. Jumlah penduduk suatu negara diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan sensus penduduk, registrasi, dan survei. Pengertian Sensus Sensus merupakan perhitungan resmi dari penduduk suatu negara, bersama-sama dengan pengumpulan statistiknya dan yang menangani adalah Biro Pusat Statistik di Jakarta, sedangkan yang menyangkut masalah kependudukan ditangani oleh Lembaga Demografi. Sensus atau cacah jiwa adalah proses pencatatan, perhitungan, dan publikasi data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal menetap di suatu wilayah atau negara tertentu secara bersamaan. Perhitungan jumlah penduduk melalui sensus yang dilakukan secara berkala. Sensus dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Tujuan Manfaat Dilaksanakannya Sensus Tujuan utama diselenggarakan sensus penduduk antara lain adalah a). Mengetahui jumlah dan perkembangan dan pertumbuhan penduduk dalam periode waktu tertentu, b). Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di berbagai wilayah, c). Mengetahui kondisi demografis lainnya, seperti tingkat kelahiran, kematian, komposisi, dan migrasi. d). Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin, umur, dan banyaknya kesempatan kerja. e). Mengetahui susunan penduduk menurut mata pencaharian agar diketahui struktur perekonomiannya. f). Mengetahui persebaran penduduk, daerah yang terlalu padat, dan daerah yang masih jarang penduduknya. g). Mengetahui keadaan penduduk suatu kota dan mengetahui akibat perpindahan. h). Merencanakan pembangunan bidang kependudukan. Metode Pelaksanaan Sensus Pelaksanaan sensus dapat dilkukan dengan dua metoda yaitu metoda house holder dan metoda canvasser. a). Sensus Metoda House Holder Metoda house sensus adalah pelaksanaa sensus dengan cara memberikan satu daftar isian kepda kepala rumah tangga yang dissensus, untuk diisi segala sesuatu yang berhubungan dengan pertanyaan yang termuat dalam daftar tersebut. Sensus dengan metoda house holder dilakasanakan di negara negara yang sudah bebas buta huruf. b). Sensus Metoda Canvasser Sensus dengan metoda canvasser adalah sensus yang dilakukan dengan cara pencacahan, dimana pertugas sensus yang mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh tiap penduduk yang dissensus. Jenis Jenis Sensus Di dalam pelaksanaannya, sensus dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. a). Sensus De Jure, Sensus de jure adalah proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap setiap orang yang benar- benar tercatat bertempat tinggal di suatu wilayah atau negara, yang umumnya dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). b). Sensus De Facto Sensus de facto adalah proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang ditemui oleh petugas ketika dilaksanakan sensus di wilayah tersebut.. Pengertian Survei Survei adalah proses pencacahan terhadap sampel penduduk di beberapa wilayah yang dapat mewakili karakter wilayah secara keseluruhan. Pelaksanaan survei dilakukan kapan saja dan tidak memiliki periodisasi seperti sensus. Pelaksanaan survei hampir sama dengan sensus. Perbedaan dari kedua proses pencacahan tersebut terletak pada waktu pelaksanaan, wilayah, dan jumlah penduduk yang di data. Proses pendataan survei hanya dilakukan terhadap sampel (contoh) penduduk di beberapa wilayah yang dianggap dapat mewakili karakteristik semua penduduk di sekitar wilayah sampel. Registrasi Penduduk Registrasi penduduk adalah proses pengumpulan keterangan yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa kependudukan harian dan kejadian-kejadian yang mengubah status seseorang, seperti peristiwa kelahiran, perkawinan, perceraian, perpindahan tempat tinggal, dan kematian. Registrasi merupakan pencatatan jumlah penduduk melalui data data tertulis yang telah. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk adalah pertambahan penduduk dalam setiap kurun waktu tertentu, melalui proses perhitungan. Pengertian Dinamika Penduduk Dinamika Penduduk adalah fenomena bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu dalam suatu wilayah tertentu. Gejala dinamika penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kelahiran (fertilitas atau natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Jenis Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total. a). Pertumbuhan Penduduk Alami Pertumbuhan penduduk alami merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran dan kematian. Jadi, pertumbuhan penduduk alami hanya menggambarkan perkembangan penduduk yang disebabkan oleh selisih jumlah angka kelahiran dan jumlah angka kematian. Rumus Pertumbuhan Penduduk Alami Untuk menghitung kenaikan atau penurunan jumlah penduduk akibat pertumbuhan penduduk alami digunakan rumus sebagai berikut. Pa = L – M Pa = pertumbuhan penduduk alami L = angka lahiran M = angka kematian Rumus Jumlah Penduduk Jumlah penduduk untuk tahun tertentu dapat dihitung dengan rumus berikut Pt = P0 + (L – M ) Pt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan P0 = jumlah penduduk tahun awal perhitungan Rumus Persentase Pertumbuhan Penduduk Adapun persentase pertumbuhan penduduk alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. % = (L – M)/P0 % = persentase pertumbuhan penduduk alami Contoh Soal Perhitungan Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk Kota A pada tahun 2021 adalah 2,5 juta jiwa. Selama satu tahun, dari 2021 sampai dengan 2022 terjadi kelahiran sebanyak 30.000 bayi, pada tahun yang sama jumlah penduduk yang meninggal dunia adalah 5000 jiwa. Hitunglah jumlah penduduk Kota A pada akhir tahun 2022 dan hitung juga berapa persentase pertumbuhan penduduk alaminya Diketahui: Po = 2,5 juta jiwa L = 30.000 jiwa M = 5000 jiwa Menghitung Pertumbuhan Penduduk Alami Di Akhir Tahun Perumbuhan atau Pertambahan penduduk secara alami dihitung dengan rumus berikut: Pa = (L – M) Pa = 30000 – 5000 Pa = 25000 jiwa Menghitung Jumlah Penduduk Akibat Pertumbuhun Alami Jumlah penduduk Kota A 2022 dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut Pt = P0 + Pa atau Pt = P0 + (L – M ) Pt = 2.500.000 + (30000 – 5000) Pt = 2.525.000 Persentase Pertumbuhan Penduduk Alami Persentase pertumbuhan penduduk dapat dirumuskan dengan persamaan berikut % = (L – M)/P0 % = (30000 – 5000)/(2.500.000) % = 1,0 % Jadi, pertambahan penduduk alami selama periode 2021– 2022adalah 25000 jiwa sehingga jumlah penduduk Kota A 2022 menjadi 2.525.000 jiwa. Sedangkan persentase pertumbuhan penduduknya adalah 1,0%. b). Pertumbuhan Penduduk Migrasi Atau Pertumbuhan Penduduk Total Pertumbuhan penduduk total adalah kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi (imigrasi dan emigrasi). Rumus Pertumbuhan Penduduk Total Pertumbuhan penduduk total yang memperhitungkan angka kelahiran, kematian dan angka imigran dan emigran dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut: P = Pa + (I – E) P = Pertumbuhan penduduk total Pa = pertumbuhan penduduk alami I = jumlah imigrasi (penduduk yang masuk ke suatu wilayah) E = jumlah emigrasi (penduduk yang keluar atau meninggalkan suatu wilayah) Rumus Menghitung Jumlah Penduduk Akibat Pertumbuhan Penduduk Total Untuk menghitung kenaikan atau penurunan jumlah penduduk akibat pertumbuhan penduduk total digunakan rumus sebagai berikut. Pt = Po + (L – M ) + ( I – E ) Rumus Persentase Pertumbuhan Penduduk Total Adapun persentase pertumbuhan penduduk total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. % = [(L – M ) + ( I – E )]/Po % = persentase pertumbuhan penduduk total. Contoh Soal Perhitungan Pertumbuhan Penduduk Total Jumlah penduduk Kota A pada 2021 adalah 3,0 juta jiwa. Selama 2021–2022 terjadi kelahiran sebanyak 150.000 bayi, sedangkan jumlah penduduk yang meninggal dunia adalah 70.000 jiwa. Penduduk yang datang dari luar yang kemudian menetap di daerah tersebut berjumlah 5000 jiwa, sedangkan yang pindah ke daerah lain adalah 2500 jiwa. Hitunglah jumlah penduduk Kota A 2022 dan hitung juga berapa persentase pertumbuhan penduduk totalnya. Diketahui: Po = 3.000.000 L = 150.000 I = 5.000 M = 70.000 E = 2.500 Menghitung Pertumbuhan Penduduk Total P = Pa + (I – E) atau P = (L – M) + (I – E) P = (150.000 – 70.000) + (5.000 – 2.500) P = 80.000 + 2.500 P = 82.500 Menghitung Jumlah Penduduk Total Jumlah penduduk kota setelah satu tahun dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut Pt = Po + (L – M) + (I – E) atau Pt = Po + P Pt = 3.000.000 + 82.500 Pt = 3.082.500 Pt = 3.082.500 jiwa Menghitung Persentase Pertumbuhan Penduduk Total Persentase pertumbuhan penduduk total selama satu tahun dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut % = [(L – M ) + ( I – E )]/Po atau % = P/Po P = 82.500 Po = 3.000.000 % = (82.500)/(3000.000) x 100% % = 2,75 % Jadi, pertumbuhan penduduk total selama 2021–2022 adalah 82.500 jiwa, sehingga jumlah penduduk Kota A 2022 menjadi 3.082.500 jiwa jiwa. Adapun persentase pertumbuhan penduduk totalnya adalah 2,75%. Proyeksi Jumlah Penduduk Proyeksi penduduk merupakan perhitungan perkiraan jumlah penduduk pada masa yang akan datang berdasarkan dengan asumsi perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi. Kegunaan – Manfaat Proyeksi Jumlah Penduduk Beberapa Manfaat dari proyeksi jumlah penduduk diantaranya adalah a). Bidang Kesehatan Jumlah penduduk digunakan untuk perencanaan pengembangan fasilitas kesehatan seperti jumlah dokter, paramedis, obat obatan, rumah sakit fasilitas kesehetan lainnya sesuai standar Pendidikan nasional. b). Bidang Pendidikan Digunakan untuk memperkirakan jumlah usia sekolah dan perencanaan pengembangan fasiltas Pendidikan seperti jumlah guru, jumlah kelas, buku, biaya Pendidikan dan fasilitas lainnya sesuai standar kesehatan. c). Bidang Pangan Digunakan untuk perencanaan pengembangan kebutuhan bahan pangan seperti lahan persawahan, air bersih, dan lainnya sesuai dengan standar gizi serta susunan penduduk menurut umur. d). Bidang Produksi dan Tenaga Kerja Digunakan untuk memperkirakan jumlah tenaga kerja dan perencanaan pengembangan peningkatan lapanan kerja dengan membuka fasilitas produksi baru (investasi). e). Bidang Perumuhan. Digunakan untuk memperkirakan jumlah keluarga baru dan perencanaan pengembangan fasilitas perumahan, kredit, lahan dan fasilitas lainnya. f). Bidang Energi Digunakan untuk perencanaan kebutuhan energi seperti listrik, bahan bakar minyak, perencanaan pengembangan fasilitas penyedian energi dan bahan bakar. Rumus Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk Proyeksi jumlah penduduk suatu wilayah – negara dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan Pertumbuhan Penduduk Eksponensial dan Pertumbuhan Penduduk Geometris seperti berikut: a). Pertumbuhan Penduduk Eksponensial Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk suatu wilayah – negara yang mengikuti persamaan eksponensial. Rumus Pertumbuhan Penduduk Eksponensial Pertumbuhan penduduk eksponensial dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Pn= Po x er.n Pn = jumlah penduduk tahun ke n) Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan e = bilangan eksponensial, nilainya 2,7182819 r = rata-rata tingkat pertumbuhan pertahun (%) n = lama waktu perhitungan (tahun) Contoh Soal Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Penduduk Eksponensial Jumlah penduduk suatu negara pada tahun 2012 adalah 180 juta jiwa, sedangkan tahun 2022 adalah 216 juta jiwa. Hitunglah rata rata tingkat pertumbuhan penduduk negara tersebut pertahun selama periode 2012 – 2022 Diketahui: Pn= 216 juta Po = 180 juta n = 10 tahun Menghitung Tingkat Pertumbuhan Penduduk Eksponensial Tingkat pertumbuhan rata penduduk suatu negara yang memenuhi pertumbuhan eksponensial dapat dinyatakan denga persamaan berikut Pn = Po x er.n atau Pn/Po = er.n 216/180 = (e)r.(10) 1,2 = (e)r.(10) ln(1,2) = ln(e)r.(10) ln(1,2) = r x (10) ln(e) 0,1823 = r x 10 x (1) r = 0,1823/10 r = 0,0182 r = 1.82% Jadi, pertumbuhan penduduk rata rata selama 10 tahun periode 2012 – 2022 adalah 1,82% b). Pertumbuhan Jumlah Penduduk Geometris Pertumbuhan penduduk gometris adalah pertumbuhan penduduk suatu wilayah – negara yang memenuhi persamaan geometris Rumus Pertumbuhan Jumlah Penduduk Geometris Pertumbuhan penduduk geometris dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Pn = Po (1 + r)n Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan 1 = bilangan konstanta geometris r = rata-rata tingkat pertumbuhan pertahun (%) n = lama waktu perhitungan (tahun) Contoh Soal Perhitungan Tingkat (Laju) Pertumbuhan Jumlah Penduduk Geometris Jumlah penduduk suatu negara pada tahun 2012 adalah 180 juta jiwa, sedangkan tahun 2022 adalah 216 juta jiwa. Hitunglah rata rata tingkat pertumbuhan penduduk negara tersebut pertahun selama periode 2012 – 2022 Diketahui: Pn = 216 juta Po = 180 juta n = 10 tahun Menghitung – Tingkat (Laju ) Pertumbuhan Jumlah Penduduk Geometris Tingkat pertumbuhan rata penduduk suatu negara yang memenuhi pertumbuhan geometris dapat dinyatakan denga persamaan berikut Pn = Po (1 + r)n atau Pn/Po = (1 + r)n 216/180 = (1 + r)10 log (1,2) = 10 log (1 + r) 0,07918/10 = log (1 + r) 0,007918 = log (1 + r) (anti log) 10(0,007918) = 1 + r 1,0184 = 1 + r r = 1,0184 – 1 r = 0,0184 r = 1,84 % Jadi, pertumbuhan penduduk rata rata selama 10 tahun periode 2012 – 2022 dengan persamaan geometris adalah 1,84% Contoh Soal Proyeksi Jumlah Penduduk Misalkan pada tahun 2012 jumlah penduduk suatu negara tercatat 180 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 1,84%. Berapakah proyeksi penduduk negara tersebut pada tahun 2022 Diketahui Po = 180 juta r = 1,84 % n = 2022 – 2012 = 10 tahun Rumus Menghitung Proyeksi Jumlah Penduduk Negara Proyeksi jumlah penduduk suatu negara dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan pertumbuhan penduduk seperti berikut Pn = Po (1 + r)n P10 = 180 jt (1 + 0,0184)10 P10 = 180 jt (1,0184)10 P10 = 180 jt x (1,2) P10 = 216 juta Jadi, sepuluh tahun kemudian, jumlah penduduk negara tersebut diproyeksikan menjadi 216 juta jiwa. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga faktor utama dinamika penduduk, yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Angka Kelahiran Atau Fertilitas – Natalitas Kelahiran ialah kemampuan seseorang wanita untuk melahirkan yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Fertilitas merupakan gambaran mengenai jumlah kelahiran hidup dalam suatu wilayah pada periode waktu tertentu. Fertilitas atau angka kelahiran disebut juga natalitas. Faktor Yang Mempengaruhi Fertalitas Natalitas Ada beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan yang menghambat (antinatalitas). 1). Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran – Pronatalitas Faktor-faktor pronatalitas antara lain sebagai berikut. a). Pernikahan usia muda atau di bawah umur. Seorang wanita sudah nikah di usia muda, kesempatan reproduksi (melahirkan) lebih lama. Jadi, kesempatan mempunyai anak lebih banyak. b). Rendahnya tingkat kesehatan. Banyaknya bayi yang meninggal menyebabkan orang tua ada kecenderungan mempunyai banyak anak. Jadi, bila ada yang meninggal masih ada anak lainnya. c). Jaminan untuk hari tua ada yang merawat. d). Masa-masa damai. 2). Faktor- Faktor Penghambat Kelahiran – Antinatalitas Faktor-faktor antinatalitas antara lain sebagai berikut. a). Adanya ketentuan batas umur minimal dapat menikah. Di Indonesia, untuk wanita ditetapkan minimal umur 16 tahun, sedangkan untuk laki-laki batas minimal 19 tahun. b). Adanya program pemerintah yang membatasi kelahiran. Di Indonesia, dengan program KB yang mulai dicanangkan pada tahun 1970, dengan semboyan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS), 2 anak cukup.
Jenis Jenis Angka Kelahiran Secara umum angka kelahiran atau fertilitas diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu angka kelahiran kasar, kelahiran umum, dan kelahiran menurut kelompok-kelompok usia. a). Angka Kelahiran Kasar Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir hidup dari 1.000 penduduk selama periode satu tahun. Angka ini menjadi kasar, karena tidak memperhatikan penduduk laki laki, wanita, anak anak dan usia di atas 50 tahun. Rumus Angka Kelahiran Kasar Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut. CBR = (L/P) x 1000 CBR = angka kelahiran kasar L = jumlah kelahiran bayi hidup selama satu tahun P = jumlah penduduk tahun Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu: – Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30. – Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 – 30. – Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20. Contoh Soal Perhitungan Angka Kelahiran Kasar – Crude Birth Rate (CBR) Pada tahun 2021, jumlah penduduk di Kota A sebanyak 200.000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir tercatat 800 anak. Berapa angka kelahiran kasarnya? Diketahui L = 8000 jiwa P = 200.000 jiwa Menghitung Angka Kelahiran Kasar Angka kelahiran kasar dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut CBR = (L/P) x 1000 CBR = (800/200.000) x1000 CBR = 4 Angka kelahiran kasar adalah 4, ini artinya, dari 1.000 penduduk kota A dalam satu tahun telah terjadi kelahiran sebanyak 4 bayi. b). Angka Kelahiran Umum Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran dari 1.000 wanita yang berusia reproduksi pada periode satu tahun. Usia reproduksi adalah usia di mana wanita sudah berpotensi untuk melahirkan, yaitu antara umur 15–49 tahun. Rumus Menghitung Angka Kelahiran Umum Angka kelahiran umum dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus seperti berikut GFR = (L)/(W15-49) x1000 GFR = angka kelahiran umum L = jumlah bayi yang lahir hidup selama periode satu tahun W15-49 = jumlah penduduk wanita usia reproduksi Contoh Soal Perhitungan Angka Kelahiran Umum Di kota X banyaknya wanita berumur 15 – 49 tahun pada tahun 2021 adalah 90.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir hidup adalah 900 anak. Berapakah angka kelahiran umumnya? Diketahui L = 900 bayi W15-49 = 90.000 jiwa: Menghitung Angka Kelahiran Umum Angka kelahiran umum di suatu kota wliyah dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan berikut GFR = (L)/(W15-49) x1000 GFR = (900)/(90.000) x 1000 GFR = 10 Angka kelahiran umum sama dengan 10, artinya dari 1.000 wanita berusia antara 15 – 49 tahun selama satu tahun terlahirkan 10 bayi c). Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia – Age Specific Fertility Rate – ASFR Angka kelahiran menurut kelompok usia adalah angka yang menunjukkan jumlahnya bayi lahir hidup dari setiap seribu penduduk wanita perkelompok umur pada usia reproduksi dalam periode tahun tertentu. Dalam demografi, interval usia yang biasa digunakan adalah lima tahun. Pembagian kelompok umur reproduksi wanita adalah 15–19, 20–24, 25–29, 30–34, 35–39, 40–44, dan 45–49 tahun. Rumus Menghitung Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia – Age Specific Fertility Rate – ASFR Angka kelahiran menurut kelompok wanita usia tertentu dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut ASFRx = (Lx)/(Wx) x1000 ASFRx = Age Specific Fertility Rate angka kelahiran menurut kelompok usia wanita tertentu Lx = jumlah bayi yang lahir hidup dari penduduk wanita kelompok usia tertentu Wx = jumlah penduduk wanita usia subur (reproduksi) pada kelompok umur tertentu Istilah Age Specific Fertility Rate – ASFR terkadang disebut juga sebagai Age Spesific Birth Rate (ASBR) Contoh Soal Perhitungan Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia Age Specific Fertility Rate – ASFR Di kota A terdapat wanita usia 20 – 24 tahun sebanyak 100.000 jiwa. Banyaknya bayi yang lahir pada tahun tersebut sebanyak 200 anak. Berapa angka kelahiran khususnya? Diketahui W20-24 = 100.000 jiwa L(20-24) = 200 jiwa Menghitung Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia Age Specific Fertility Rate – ASFR Angka kelahiran dari usia wanita antara 20 tahun sampai dengan 24 tahun dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut ASFR(20-24) = (L20-24)/(W20-24) x1000 ASFR(20-24) = (200)/(100.000) x1000 ASFR(20-24) = 2 ASFR(20-24) sama dengan 2, berarti dari 1.000 orang wanita yang berusia 20 – 24 tahun telah lahir 10 bayi dalam setahun. 2). Angka Kematian – Mortalitas Angka kematian adalah jumlah kematian tiap seribu orang penduduk. Kematian adalah salah satu variabel dalam demografi yang mengurangi kuantitas penduduk. Faktor Yang Mempengaruhi Angka Kematian Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat kematian, yaitu factor yang mendukung atau promortalitas dan menghambat kematian atau antimortalitas a). Faktor Pendukung Kematian – Promortalitas – Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Perilaku kesehatan dalam kehidupan sehari-hari masih rendah. – Fasilitas kesehatan masih kurang memadai. Di daerah tertentu masih ada yang belum memiliki fasilitas kesehatan setingkat Puskesmas, sehingga masyarakat sulit untuk berobat. – Faktor kecelakaaan. Faktor ini insidental, tapi sering terjadi, seperti kecelakaan lalu lintas darat, laut, atau udara. – Bencana alam. Bencana alam memberikan pengaruh yang besar dalam menambah angka kematian. Kejadian-kejadian yang sering menimpa seperti longsor, banjir, gunung meletus, dan gempa bumi mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang tidak sedikit. b). Faktor Penghambat Kematian – Antimortalitas Beberapa yang dapat menghambat lajunya angka kematian, di antaranya sebagai berikut.
Jenis Angka Kematian Angka kematian dalam demografi dikenal dua jenis, yaitu angka kematian kasar dan angka kematian khusus menurut umur. a). Angka Kematian Kasar – Crude Death Rate – CDR Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah orang yang meninggal dunia dari tiap 1.000 orang penduduk dalam satu tahun. Rumus Menghitung Angka Kematian Kasar Crude Death Rate – CDR Angka kematian kasar dapat dihitung denga menggunakan rumusnya sebagai berikut. CDR = (D/P) x 1000 Keterangan: D = jumlah kematian pada tahun tertentu P = jumlah penduduk pada periode satu tahun Contoh Soal Perhitungan Angka Kematian Kasar Crude Death Rate – CDR Pada suatu kota diketahui bahwa jumlah penduduk pada tahun 2021 tahun adalah 2 juta jiwa sedangkan jumlah kematiannya adalah 100.000 jiwa. Hitunglah angka kematian kasarnya! Diketahui: D = 100.000 jiwa P = 2000.000 CDR = (100.000/2000.000) x 1000 1000 = 50 jiwa Jadi pada kota tersebut dalam setahun terdapat kematian 50 orang dari 1000 penduduknya b). Angka Kematian Menurut Umur – Age Specific Death Rate – ASDR Angka kematian menurut umur adalah angka yang menunjukkan banyak kematian dari 1000 penduduk dengan usia tertentu dalam periode satu tahun. Rumus Angka Kematian Menurut Umur – Age Specific Death Rate – ASDR Angka kematian berdasarkan usia dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut ASDR = (Dx/Px) x 1000 Keterangan ASDR = angka kematian menurut kelompok usia Dx = jumlah penduduk yang meninggal pada kelompok usia tertentu Px = jumlah penduduk pada kelompok usia tertentu Contoh Soal Perhitungan Angka Kematian Menurut Umur – Age Specific Death Rate – ASDR Pada tahun 2021, penduduk di Kota A berjumlah 200.000 orang. Jumlah penduduk yang berumur 35–39 tahun sebanyak 20.000 orang dengan angka kematian pada kelompok umur itu sebesar 100 orang. Hitung tingkat kematian pada kelompok umur 35–39 tahun di kota A tersebut Diketahui D35-39 = 100 jiwa P35-39 = 20.000 jiwa Menghitung Angka Kematian Menurut Umur – Age Specific Death Rate – ASDR Angka kematian pada kelompok penduduk berusia 35 – 39 tahun dapat dinyatakan dengan rumus berikut ASDR = (D35-39)(P35-39) x 10000 ASDR = (100/20.000) x 1000 ASDR = 5 Angka tersebut menunjukkan pada 2021 jumlah penduduk yang meninggal dunia pada kelompok usia 35–39 tahun adalah 5 orang setiap 1.000 penduduk kelompok usia tersebut. c). Angka Kematian Bayi – Infant Mortality Rate – IMR Angka kematian bayi menunjukkan jumlah bayi yang meninggal dunia dari seribu bayi yang lahir hidup pada periode tahun tertentu. Infant mortality merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kualitas penduduk, yaitu tingkat kesehatan ibu dan anak, pemenuhan gizi keluarga, dan kesiapan fisik saat proses persalinan. Rumus Angka Kematian Bayi – Infant Mortality Rate – IMR Angka kematian bayi dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. IMR = (D0/B) x 1000 Keterangan: IMR = angka kematian bayi dalam setahun Do = jumlah kematian bayi B = jumlah kelahiran hidup Contoh Soal Perhitungan Angka Kematian Bayi – Infant Mortality Rate – IMR Pada Tahun 2021 di kota A telah terjadi kelahiran bayi sebanyak 2500 jiwa. Dari proses kelahiran tersebut 25 bayi meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun. Tentukan nilai infant mortality kota A tersebut Diketahui: Do = 25 bayi B = 2500 jiwa Menghitung Angka Kematian Bayi – Infant Mortality Rate – IMR Angka kematian bayi dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan berikut IMR = (D0/B) x 1000 IMR = (25/2500) x 1000 IMR = = 10 orang. Angka IMR 10 artinya telah terjadi kematian bayi sebanyak 10 jiwa dari setiap 1.000 kelahiran bayi di kota A. 3). Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk disebut juga dengan gerakan penduduk yaitu suatu gerakan perpindahan penduduk dari tempat satu ke tempat yang lain. Mobilitas penduduk dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut. a). Migrasi Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah administrasi pemerintahan ke daerah administrasi pemerintahan yang lain. Migrasi dapat terjadi untuk sementara waktu atau untuk selamanya. Migrasi dibagi menjadi dua yaitu migrasi internasional dan migrasi nasional. 1). Migrasi Internasional – Migrasi Ekstern Migrasi intenasional atau migrasi ekstern dalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Adapun migrasi internasional terdiri dari imigrasi dan emigrasi a). Imigrasi Imigrasi yaitu migrasi yang merupakan masuknya penduduk ke suatu negara. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran. Contoh Imigrasi adalah bangsa kulit putih yang menetap di Benua Amerika Sebagian merupakan pendatang dari benua Eropa. b). Emigrasi Emigrasi yaitu migrasi yang merupakan keluarnya penduduk suatu negara. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. Contoh Emigrasi adalah beberapa penduduk dari Indonesia pindah ke negara Jepang atau ke negara China. c). Remigrasi Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk Kembali ke tanah airnya Kembali. Contoh Remigrasi adalah orang orang Indonesia di Filipina ingin Kembali ke tanah air karena kondisi tidak aman, alasan fisik dan karena sudah tua, ingin Kembali ke kampung halamannya. 2). Migrasi Nasional – Migrasi Intern Migrasi nasional atau migrasi intern yaitu perpindahan yang terjadi di dalam satu negara misalnya antarpropinsi atau antarkota dalam propinsi. Adapun migrasi nasional terdiri dari urbanisasi dan transmigrasi a). Urbanisasi Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban. b). Transmigrasi Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya. Jenis-Jenis Transmigrasi Jenis-jenis transmigrasi yang dilakukan di Indonesia adalah:
Transmigrasi umum adalah ransmigrasi yang dalam pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah. Biaya yang timbul pada transmigrasi meliputi biaya perjalanan, biaya hidup, perumahan, lahan pertanian, bibit, dan alat-alat pertanian.
Transmigrasi swakarsa adalah transmigrasi yang pembiayaannya ditanggung oleh transmigran. Pemerintah hanya menyediakan fasilitas seperti tanah pertanian seluas dua hektar setiap keluarga.
Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa termasuk dengan aparatur pemerintah desanya.
Transmigrasi sectoral adalah jenis transmigrasi yang dilaksanakan antardepartemen. Pembiayaannya dikelola bersama antara pemerintah pusat dan daerah, atau pemerintah daerah yang satu dangan daerah lain, atau pemertintah pusat dengan badan swasta, atau badan – badan swasta.
Transmigrasi local adalah jenis transmigrasi yang pelaksanaannya masih dalam satu kawasan provinsi.
Transmigrasi musim adalah transmigrasi selama musim musim tertentu, sesudah musim selesai, meraka Kembali ke kampung halamannya. Angka Migrasi Penduduk Angka migrasi adalah angka yang menunjukkan jumlah orang bermigrasi masuk atau keluar per 1000 penduduk suatu wilayah tertentu. Angka migrasi terdiri dari angka migrasi masum dan angka migrasi keluar. a). Angka Migrasi Masuk Angka migrasi masuk adalah angka yang menunjukkan jumlah migran yang masuk persebu peduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun Rumus Menghitung Angka Migrasi Masuk Angka migrasi masuk dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut mi = (Mi/P) x 1000 mi = tingkat migrasi masuk Mi = jumlah migran masuk pada satu tahun tertentu P = jumlah penduduk Contoh Soal Perhitungan Angka Migrasi Masuk Pada tahun terakhir jumlah migran yang masuk ke kota A adalah 1500 orang, sedangkan jumlah penduduk kota A adalah 750.000 orang. Hitunglah angka tingkat migrasi masuk untuk kota A tersebut. Diketahui Mi = 1500 orang P = 750.000 orang Menghitung Angka Migrasi Masuk Angka migrasi masuk suatu kota dapat dinyatakan dengan rumus berikut: mi = (Mi/P) x 1000 mi = (1500/750.000) x 1000 mi = 2 orang Jadi, tingkat migrasi pada satu tahun terakhir di kota A adalah 2 orang dalam seribu penduduk kota A. b). Angka Migrasi Keluar Angka migrasi keluar adalah angka yang menunjukkan jumlah migran yang keluar per 1000 penduduk daerah asal dalam kurun waktu satu tahun. Rumus Angka Migrasi Keluar Angka migrasi keluar untuk suatu wilayah tertentu dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut: mo = (Mo/P) x 1000 mo = tingkat migrasi keluar suatu wilayah Mo = jumlah migran yang keluar dari suatu wilayah Contoh Soal Perhitungan Angka Migrasi Keluar Pada satu tahun terakhir, jumlah migran yang keluar dari kota A adalah 1200 orang, sedangkan jumlah penduduk kota A adalah 600.000 orang. Hitunglah angka migrasi keluar untuk kota A tersebut Diketahui Mo = 1200 orang P = 600.000 orang Menghitung Angka Migrasi Keluar Kota Angka migrasi keluar suatu kota dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut mo = (1200/600.000) x 1000 mo = 2 orang Jadi, tingkat migrasi keluar dari kota A adalag 2 orang dari 1000 penduduk kota A. c). Angka Migrasi Neto Angka migrasi neto adalah selisih jumlah migran masuk dan keluar pada suatu daerah per 1000 penduduk suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun. Rumus Angka Migrasi Neto. Angka migras neto suatu wilayah dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut mn = (Mi – Mo)/(P) x 10000 mn = angka migrasi neto Mi = jumlah migran masuk pada satu tahun tertentu Mo = jumlah migran keluar satu tahun tertentu P = jumlah penduduk Pada satu tahun terakhir di kota A kedatangan migran sebanyak 1500 orang, pada tahun yang sama ada 1000 penduduk yang meninggalkan kota A. Jumlah penduduk kota A adalah 500.000 orang. Hitunglah angka migrasi neto kota A. Diketahui; Mi = 1500 orang Mo = 1000 orang P = 500.000 Menghitung Angka Migrasi Neto Angka migrasi neto pada suatu wilayah dapat dihitung dengan persamaan berikut mn = (Mi – Mo)/(P) x 10000 mn = (1500 – 1000)/(500.000) x 1000 mn = 1 orang Jadi, tingkat migrasi pada satu tahun terakhir di kota A adalah 1 orang dari 1000 penduduk kota A. d). Angka Migrasi Broto Angka migrsi bruto adalah angka yang menunjukkan jumlah perpindahan penduduk baik yang masuk maupun yang keluar per seribu penduduk suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun. Rumus Angka Migrasi Bruto Angka migrasi suatu wilayah dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut mb = (Mi + Mo)/(Pt + Pa) x 1000 mb = angka migrasi bruto Mi = jumlah migran masuk pada satu tahun tertentu Mo = jumlah migran keluar satu tahun tertentu Pt = jumlah penduduk tempat tujuan Pa = jumlah peduduk tempat asal Contoh Soal Perhitungan Angka Migrasi Bruto Migrasi keluar dari kota A satu tahun terakhir adalah 450 orang, dan migrasi masuk dari kota B ke Kota A pada tahun yang sama adalah 300 orang. Penduduk kota A adalah 140.000 dan penduduk kota B 110.000. Hitunglah angka migrasi brutonya. Diketahui Mi = 300 Mo = 450 Pt = 140.000 Pa = 110.000 Menghitung Angka Migrasi Bruto Besarnya angka migrasi bruto di kota A dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikur mb = (Mi + Mo)/(Pt + Pa) x 1000 mb = (300 + 450)/(140.000 + 110.000) x 1000 mb = (750)/(250) mb = 3 Angka migrasi bruto 3 yang menunjukkan bahwa dari seribu penduduk kota A ada 3 orang total migran yang keluar dari kota A dan masuk dari kota B.
Apa yang dimaksud dengan registrasi penduduk itu?Registrasi penduduk adalah kumpulan keterangan mengenai segala peristiwa sejak lahir sampai mati yang mengubah status sipil seseorang. Peristiwa yang dicatat yaitu peristiwa vital (kelahiran, kematian, pindah, perkawinan, perceraiana). Hasil dari registrasi disebut statistik vital.
Apa yang dimaksud dengan registrasi penduduk brainly?Pengertian registrasi penduduk secara umum dapat diartikan sebagai pencatatan yang dilakukan oleh insitusi resmi pemerintah kepada para penduduk. Pencatatan ini dapat berarti pencatatan kelahiran, kematian dan perpindahan yang dilakukan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain.
Jelaskan apa itu registrasi penduduk dan berikan contohnya?Registrasi mencatat hal-hal yang penting saja dalam kehidupan seseorang misalnya kelahiran, kematian, perkawinan, pindah. Registrasi disebut juga sebagai statistic vital. Salah satu contoh registrasi adalah adanya KTP (kartu tanda penduduk) yang sejak tahun 2010 Indonesia memberlakukan KTP elektronik (E-KTP).
Apa yang dimaksud dengan sensus penduduk dan registrasi penduduk?Jawaban pendek: Sensus penduduk adalah penghitungan dan pengumpulan data dengan melibatkan seluruh jumlah penduduk di suatu negara. Registrasi penduduk adalah pencatan penduduk di suatu negara untuk keperluan administrasi.
|