Hal ini penting untuk menentukan langkah awal yang paling tepat dalam penanganan masing-masing penyakit tersebut. Show Penyakit rematik dan asam urat memang kurang lebih memiliki gejala yang sama, yakni nyeri sendi. Namun, kedua penyakit tersebut tetap saja adalah penyakit yang berbeda. Baca juga: 4 Tahapan Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai Berikut ini perbedaan antara penyakit rematik dan asam urat yang perlu Anda ketahui: 1. Penyebab Melansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), rematik atau rheumatoid arthritis adalah sejenis penyakit autoimun yang membuat sendi-sendi kaku dan meradang. Peradangan tersebut disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terganggu dan malah menyerang jaringan sendi tubuh sehat hingga membuatnya rusak. Begitu penyebab rematik. Sedangkan, peyebab asam urat adalah karena terlalu banyak kadar asam urat (uric acid) di dalam tubuh. Zat asam urat yang tertumpuk di dalam tubuh tersebut salah satunya disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin. Pada kondisi normal, purin akan diolah menjadi asam urat dan akan dikeluarkan tubuh melalui urine. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, purin akan menumpuk dan berubah menjadi kristal pada sendi-sendi, kemudian terjadilah peradangan. Baca juga: Berapa Kadar Asam Urat Normal dalam Darah? 2. Lokasi nyeri Nyeri akibat asam urat, biasanya menyerang satu sendi dalam satu waktu dan sering kali terjadi pada kaki, biasanya pada bagian jari-jari kaki, terutama persendian jempol kaki. Sedangkan, rematik bisa menyebabkan nyeri pada bagian tubuh mana pun, tetapi yang paling sering terjadi pada persendian di tangan, pergelangan tangan, dan kaki. Tak hanya itu, rematik bisa menyerang beberapa sendi sekaligus dalam satu waktu. 3. Gejala lain Gejala asam urat selalu disertai dengan bengkak, kemerahan, serta rasa nyeri yang sering muncul. Gejala rematik juga selalu menimbulkan rasa sakit, tetapi tidak selalu muncul bengkak atau kemerahan pada persendian. Rasa nyeri sendi akibat rematik bisa berubah-ubah intensitasnya. Kadang sakit ringan hingga berat. Sedangkan rasa nyeri karena asam urat cenderung sering dan berat. Baca juga: 15 Makanan Penyebab Asam Urat Selain Emping 4. Faktor risiko Rematik bisa menimpa siapa saja tanpa memandang usia. Namun, penyakit ini paling sering dialami oleh kelompok lanjut usia (lansia). Rematik juga lebih banyak diidap oleh wanita dibanding pria. Sementara itu, kebanyakan pengidap asam urat dilaporkan adalah berjenis kelamin laki-laki dan lebih sering terjadi pada kelompok usia dewasa muda dengan kelebihan berat badan. Selain kegemukan, berikut ini ragam faktor risiko asam urat:
Baca juga: 8 Penyebab Asam Urat Tinggi Selain Konsumsi Makanan Tinggi Purin 5. Pengobatan Rematik dan asam urat dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan ketika beraktivitas. Meskipun begitu, dari keduanya memang diketahui bahwa rematik tidak dapat disembuhkan, meski bisa diringankan atau dikendalikan gejalanya. Ketika Anda didiagnosis dengan rematik, dokter mungkin akan memberikan berbagai pilihan pengobatan untuk meringankan gejala yang dirasakan. Sedangkan jika mengalami asam urat, Anda bisa mengendalikan gejalanya dengan mengatur pola makan yang sesuai. Cara mengobati asam urat terutama, yakni harus meminimalisir atau menghindari makanan yang mengandung purin tinggi dan alkohol. Selain itu, Anda mungkin perlu mengonsumsi obat-obatan yang direspkan dokter untuk meringankan nyeri sendi akibat asam urat maupun untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Baca juga: 9 Tanaman Herbal untuk Mengobati Asam Urat Itulah ragam perberdaan penyakit rematik dan asam urat. Namun, cara terbaik dan yang paling akurat untuk mengetahui apakah Anda mengalami asam urat atau rematik tetaplah dengan memeriksakan diri ke dokter. Mungkin bagi orang awam, penyakit asam urat atau gout dan rheumatoid arthritis atau rematik tidak jauh berbeda. Keduanya menyebabkan nyeri, bengkak, dan kaku pada persendian yang dapat membatasi rentang gerak seseorang. Namun, ada perbedaan rematik dan asam urat yang sangat mendasar dan itu terletak pada penyebabnya yang jauh berbeda. Perbedaan rematik dan asam urat biasanya dapat dilihat dari beberapa aspek. Rematik adalah penyakit autoimun, yang berarti sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang persendian, sementara penyakit asam urat disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat dalam darah. Namun terlepas dari beberapa kemiripan gejala, ahli reumatologi biasanya tidak kesulitan membedakan kedua kondisi tersebut. Kelly A. Portnoff, MD, seorang ahli reumatologi di The Portland Clinic di Portland, Oregon menyebutkan bahwa kasus asam urat sering kali jelas karena kilasan nyeri yang dialami pasien selama kambuh begitu dramatis, seperti ada sesuatu yang panas di sendi mereka. Sementara jika mengidap rematik, rasa sakit yang dialami seakan merayap ke area tubuh di sekitarnya. Jika Moms ingin tahu perbedaan rematik dan asam urat lainnya, simak ulasan lengkapnya berikut ini! Baca Juga: Wajib Dihindari, Ini Makanan Penyebab Penyakit Asam Urat! Ada beberapa aspek yang bisa dijelaskan untuk mengurai sehingga Moms memahami lebih dalam mengenai perbedaan rematik dan asam urat. Berikut perbedaannya: 1. Perbedaan GejalaFoto: Perbedaan Gejala Asam Urat dan Rematik (Orami Photo Stock) Foto: Orami Photo Stock Jika dilihat dari gejala, memang tampaknya perbedaan rematik dan asam urat tidak jauh. Keduanya dapat menyebabkan kecacatan serius dan mengganggu kualitas hidup pengidapnya. Namun, melihat dari dekat tanda-tanda awal dan sendi mana yang terlibat akan dengan jelas membedakan kedua penyakit ini. Tanda-tanda khusus antara perbedaan rematik dan asam urat: Gejala Rematik:
Rematik dapat menyebabkan komplikasi progresif dan jangka panjang, bahkan jika sudah diberi obat-obatan untuk mencegah gejalanya kambuh. Efek jangka panjang rematik, antara lain:
Sementara pada asam urat, nyeri biasanya terjadi di kaki, paling sering di pangkal jempol kaki. Mereka juga bisa sebabkan kemerahan, bengkak, dan nyeri hebat Usia juga memberikan petunjuk terhadap perbedaan rematik dan asam urat. Meskipun rheumatoid arthritis atau rematik dapat menyerang hampir semua orang, penyakit ini paling sering muncul pertama kali pada wanita di tahun-tahun reproduksi mereka. Sementara asam urat cenderung muncul di salah satu dari dua tahap kehidupan: akhir dua puluhan hingga awal tiga puluhan atau tujuh puluhan dan delapan puluhan. Baca Juga: Bisakah Anak-Anak Terkena Asam Urat? 2. Penyebab Asam Urat dan RematikFoto: Penyebab Asam Urat dan Rematik Foto: Orami Photo Stock Perbedaan rematik dan asam urat juga ada pada penyebabnya. Para ahli hingga kini masih belum mengetahui apa yang menyebabkan rematik. Para ilmuwan berpendapat bahwa sebagian dari itu ada hubungannya dengan susunan genetik seseorang dan bahwa kondisi tersebut dipicu oleh sesuatu di lingkungan, seperti virus. Sementara untuk asam urat, makanan dan minuman yang mengandung purin dapat menyebabkan asam urat. Senyawa kimia ini ditemukan pada makanan tertentu. Makanan kaya purin termasuk sebagian besar daging (terutama jeroan), sebagian besar ikan dan kerang, dan bahkan beberapa sayuran. Roti dan sereal gandum utuh juga mengandung purin sehingga konsumsinya juga perlu dibatasi. Mengutip American College of Rheumatology, tubuh akan mengubah purin menjadi asam urat dan asam urat dapat terjadi setiap kali ada terlalu banyak asam urat dalam darah. Asam urat biasanya dikeluarkan melalui urin, tetapi kadarnya yang tinggi dapat membentuk kristal tajam di persendian dan menyebabkan peradangan dan nyeri hebat. Ketika asam urat menyerang pada usia muda, sering kali hal itu disebabkan oleh faktor gaya hidup yang mendorong asam urat tingkat tinggi, seperti pola makan buruk. Namun jika asam urat muncul di usia lanjut, ini kemungkinan besar disebabkan oleh kerusakan ginjal atau kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko asam urat, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung. Jadi perbedaan rematik dan asam urat harus dilihat dari penyebabnya dulu ya, Moms. Baca Juga: Benarkah Mandi Malam Bisa Bikin Rematik 3. Langkah DiagnosisFoto: Langkah Diagnosis Asam Urat dan Rematik Foto: Orami Photo Stock Untuk mengetahui dan memastikan apakah seseorang mengidap rematik atau asam urat, maka ia perlu mendapatkan diagnosis yang benar. Beberapa tes yang bisa dilakukan antara lain: Dengan tidak adanya tes darah definitif yang tersedia untuk rematik, dokter umumnya akan mencari antibodi tertentu dalam darah yang menunjukkan keberadaannya, seperti antibodi antinuklear, faktor rheumatoid, dan antibodi anti-siklik citrullinated peptide (anti-CCP). Ahli reumatologi juga akan meminta pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui apakah Moms menderita anemia, yang umum terjadi pada penderita rematik. Rematik lebih sulit untuk diidentifikasi daripada gout karena mengukur jumlah asam urat dalam darah dianggap sebagai tes pasti untuk asam urat. Namun, kadar asam urat sebenarnya lebih rendah selama serangan asam urat, jadi dokter akan mengulangi tes saat gejala mereda. Baik rematik dan asam urat dapat menyebabkan erosi sendi, jadi ahli reumatologi akan memesan sinar-X untuk mencarinya. Sinar-X juga dapat mendeteksi awal mula tophi, tetapi sinar-X bukanlah bagian penting dari proses diagnosis asam urat karena riwayat klinis pasien, pemeriksaan fisik, dan pengujian asam urat akan mengidentifikasi asam urat dengan lebih pasti. Baca Juga: Mengenal Osteomielitis, Infeksi Pasca Caesar yang Menyerang Tulang dan Sumsum 4. Perbedaan Pengobatan dan PerawatanFoto: perawatan untuk rematik dan asam urat (drbilllatouratty.com) Foto: Orami Photo Stock Perbedaan rematik dan asam urat juga ada di penanganannya. Mengutip Mayo Clinic, hingga kini rematik tidak bisa disembuhkan dan perawatan berfokus pada pengendalian peradangan sendi, meredakan gejala, dan mengurangi kerusakan pada sendi. Dokter akan bekerja dengan pengidapnya untuk membuat rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan. Rematik yang aktif dan parah biasanya diobati dengan obat antirematik yang memodifikasi penyakit (DMARDs) atau obat biologis yang kuat. Yang terakhir adalah senyawa hasil rekayasa genetika yang dirancang untuk menyerang sel atau bahan kimia tertentu yang terlibat dalam proses kekebalan. Mereka bekerja untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit dan dapat meredakan peradangan dan nyeri. Rematik ringan hingga sedang diobati dengan DMARD nonbiologis. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) juga bisa digunakan untuk mengobati nyeri dan pembengkakan, seringkali selain DMARD. Untuk asam urat, selain obat-obatan, dokter juga mungkin merekomendasikan perubahan pola makan. Obat yang mengobati asam urat antara lain:
Sementara pola makan juga harus diubah dengan mengurangi makanan yang tinggi purin. Itulah perbedaan rematik dan asam urat yang wajib Moms ketahui. Dua penyakit ini akan sangat mengganggu Moms saat beraktivitas, jadi pastikan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat agar risiko berkurang. Pastikan untuk memilih makanan sehat, membatasi alkohol, dan menyeimbangkannya dengan olahraga teratur juga Apa ciri ciri terkena penyakit rematik?Gejala rematik. Kaku pinggang atau leher.. Gerakan sendi menjadi terbatas.. Nyeri gerak sendi.. Nyeri otot.. Pada penyakit rematik yang bersifat sistemik biasanya disertai gejala, meliputi demam, lemah,bengkak tubuh sesak, radang mata.. Rematik sakitnya dimana?Pada awal rematik, tempat paling umum untuk nyeri adalah jari tangan dan pergelangan tangan. Anda mungkin juga mengalami nyeri di lutut, kaki, pergelangan kaki, atau bahu. Peradangan yang terjadi pada rematik dapat menyebabkan persendian Anda tampak lebih besar dari biasanya.
Apa ciri ciri orang yang terkena asam urat?Gejala Asam Urat yang Sering Disepelekan, Apa Saja?. Mendadak Nyeri. Mendadak nyeri sendiri dalam waktu singkat seringkali disepelekan. ... . Nyeri Malam Hari. Malam hari, biasanya seseorang tidak banyak mengonsumsi air. ... . Demam. ... . Nyeri Kembali Lagi.. Apakah rematik dan asam urat bisa disembuhkan?Pengobatan
Rematik dan asam urat dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan ketika beraktivitas. Meskipun begitu, dari keduanya memang diketahui bahwa rematik tidak dapat disembuhkan, meski bisa diringankan atau dikendalikan gejalanya.
|