Apa makna tanduk kerbau di depan rumah tongkonan brainly

Tana Toraja -

Kalau detikers lagi jalan-jalan ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan pasti menemukan tongkonan dengan bentuk rumah panggung dan atap yang unik. Tongkonan berasal dari kata tongkon yang artinya menduduki atau tempat duduk. Sementara ma' tongkon artinya duduk berkumpul.

Dari situ muncul kata tongkonan. Jadi tongkonan adalah tempat tinggal penguasa adat sebagai tempat berkumpul dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tongkonan terbentuk berdasarkan hubungan kekerabatan atau keturunan.

Awalnya sepasang suami istri membangun rumah sendiri atau bersama anak dan cucunya. Rumah itu kemudian menjadi tongkonan dari semua orang yang berada dalam garis keturunan suami-istri tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh karena itu, tongkonan tidak dapat dimiliki secara individu, tetapi diwariskan secara turun-temurun oleh suku Toraja. Tongkonan berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan religius bagi kelompok keluarga ini.

Berikut Keunikan Rumah Adat Tongkonan dilansir Buku Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja karya Weni Rahayu:

1. Rumah Panggung

Tongkonan merupakan rumah panggung yang berbentuk persegi panjang. Bahan utamanya terbuat dari lembaran papan dan batang kayu.

Jenis kayu yang digunakan adalah kayu uru yang merupakan tanaman lokal dari Sulawesi. Kayu uru memiliki kualitas yang sangat baik.

Meskipun tidak dipernis atau dipelitur, kayu uru dapat bertahan hingga ratusan tahun. Bagian bawah rumah panggung dimanfaatkan sebagai kandang kerbau.


2. Atap Seperti Perahu

Atap banua tongkonan berbentuk melengkung seperti perahu dengan kedua ujung atap menjulang.

Sekilas bentuknya mirip dengan rumah adat bolon dari Sumatra Utara.

Bahan atapnya adalah tumpukan bilah bambu yang bagian atasnya dilapisi rumbia, alang-alang, ijuk, atau seng. Bahkan ada juga tongkonan tua yang atapnya terbuat dari batu.

3. Tanduk Kerbau

Pada tiang utama di bagian depan terdapat rangkaian tanduk kerbau. Tanduk-tanduk kepala kerbau disusun berjajar dari atas ke bawah.

Tanduk kerbau tersebut berasal dari pengorbanan saat upacara penguburan anggota keluarga.

Jumlah tanduk kerbau melambangkan kemampuan ekonomi sang pemilik rumah. Hal itu juga menunjukkan tingginya derajat keluarga yang mendiami rumah tersebut.

Semakin banyak tanduk yang terpasang, semakin tinggi pula status sosial keluarga pemilik rumah tongkonan.

Keunikan Rumah Adat Tongkonan dari Toraja lainnya dapat diklik di halaman selanjutnya

edukasi toraja pendidikan tanduk kerbau keunikan tongkonan tongkonan

Bentuk gonjong Rumah Gadang berkaitan dengan tambo (cerita) tentang kemenangan orang Minangkabau dalam adu kerbau dengan raja dari Jawa pada zaman itu. Untuk mengenang kemenangan tersebut, masyarakat Minangkabau membuat rumah dengan gonjong di bagian atap rumahnya yang menyerupai tanduk kerbau.

Apa ciri khas rumah adat Minangkabau?

Rumah adat Minangkabau memiliki keunikan yang terletak pada bentuk bangunannya. Bentuk puncak dari atapnya runcing menyerupai bentuk tanduk kerbau. Bagian atap yang melengkung dan lancip pada Rumah Gadang biasa disebut sebagai Gonjong. Gonjong menjadi salah satu simbol atau ikon bagi masyarakat Minangkabau.

Apa Uniknya rumah suku Minang dibanding dengan yang lain?

Salah satu ciri khas keunikan dari rumah adat Minangkabau adalah bagian atapnya yang menjulang tinggi dan berbentuk mirip dengan tanduk kerbau atau yang disebut dengan nama gonjong. Bentuk tanduk kerbau dipilih sebagai lambang dari kemenangan suku Minang dalam perlombaan lomba adu kerbau di Pulau Jawa pada masa lampau.

Kenapa rumah adat Minangkabau disebut Rumah Gadang?

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, rumah Gadang disebut rumah gonjong atau rumah bagonjong (rumah bergonjong), karena bentuk atapnya yang bergonjong runcing menjulang.

Apa makna atap Rumah Gadang?

Atap bergonjong merupakan simbol yang menandakan identitas orang Minang. Misalnya hanya dengan sekilas melihat bentuk atap meruncing tersebut, orang akan langsung tahu bahwa pemiliknya pasti orang Minang atau memiliki keturunan Minangkabau. Atap bergonjong juga digunakan untuk menunjukkan status sosial.

Apa makna tanduk kerbau di depan rumah?

Ornamen tanduk kerbau di depan tongkonan melambangkan kemampuan ekonomi sang pemilik rumah saat upacara penguburan anggota keluarganya. Setiap upacara adat di Toraja seperti pemakaman akan mengorbankan kerbau dalam jumlah yang banyak. Tanduk kerbau kemudian dipasang pada tongkonan milik keluarga bersangkutan.

Apa saja ciri khas bentuk rumah gadang dari Minangkabau Sumatera Barat brainly?

Ciri-ciri : Berbentuk segiempat dan mengembang ke atas. Tonggak bagian luarnya tidak lurus ke atas, melainkan sedikit miring ke luar.Atapnya melengkung seperti tanduk kerbau, sedangkan badan rumah landai seperti kapal. Bagian atap yang runcing disebut gonjong.Berbentuk rumah panggung.

Kenapa Rumah Gadang unik?

2. Atap dan dinding rumah yang unik Atap rumah ini terbuat dari ijuk yang melengkung dan runcing ke atas. Bentuk atap seperti ini disebut Gonjong. Inilah alasannya mengapa Rumah Gadang sering disebut dengan Rumah Bagonjong oleh masyarakatnya. Dinding rumahnya terbuat dari potongan anyaman bambu.

Apa keunikan rumah adat Minang Padang?

Rumah Gadang berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Rumah adat suku Minangkabau ini memiliki keunikan di bagian atap. Bentuk atap memanjang ke samping dan bergonjong runcing seperti tanduk kerbau. Rumah suku Minangkabau ini bentuknya hampir sama seperti rumah panggung pulau Sumatera.

Mengapa atap rumah Gadang bertingkat?

Apa keistimewaan dari Rumah Gadang?

Hal pertama yang paling unik dan khas dari rumah Gadang adalah bentuk atapnya seperti tanduk kerbau. Atap ini disebut sebagai gonjong, yang akan semakin lancip pada bagian ujung. Pada zaman dahulu, suku Minangkabau sering memenangkan adu kerbau saat melawan raja dari kerajaan Jawa.

Apa fungsi atap Rumah Gadang yang berbentuk lancip?

Desain atap yang khas berbentuk melengkuk seperti tanduk yang runcing dan lancip. Ini juga punya fungsi yaitu supaya Rumah Gadang tahan terhadap curahan hujan dan tidak membebani bangunan di bawahnya.

Apa makna Jumlah tanduk kepala kerbau yang terdapat pada rumah tongkonan?

Jawaban: Ornamen tanduk kerbau di depan tongkonan melambangkan kemampuan ekonomi sang pemilik rumah saat upacara penguburan anggota keluarganya. Setiap upacara adat di Toraja seperti pemakaman akan mengorbankan kerbau dalam jumlah yang banyak.

Apa ciri khas rumah padang?

Kenapa atap Rumah Gadang lancip?

Apa artinya Rumah Gadang?

Rumah Gadang adalah rumah tradisional dari suku minangkabau. Menurut bentuknya, rumah adat ini disebut rumah gonjong atau rumah bagonjong (rumah bergonjong), karena bentuk atapnya yang bergonjong runcing menjulang.

Mengapa Rumah Gadang dipercaya tahan gempa?

Berbeda dengan rumah Gadang yang dalam proses pembangunannya tidak menggunakan satu pun paku. Alih-alih paku, rumah Gadang menggunakan pasak untuk merekatkan berbagai komponen penyusun bangunannya sehingga lebih kokoh dan tahan guncangan. Pasak dipercaya dapat membuat kayu bangunan tidak mudah patah dan roboh.

Apa nama rumah adat orang Padang?

Rumah adat tradisional yang paling dikenal yakni Rumah Gadang, dari suku Minangkabau.

Apa keunikan atap rumah adat gadang?

Atap Berbentuk Seperti Tanduk Kerbau Hal pertama yang paling unik dan khas dari rumah Gadang adalah bentuk atapnya seperti tanduk kerbau. Atap ini disebut sebagai gonjong, yang akan semakin lancip pada bagian ujung. Pada zaman dahulu, suku Minangkabau sering memenangkan adu kerbau saat melawan raja dari kerajaan Jawa.

Mengapa Rumah Gadang dipercaya tahan terhadap gempa?

Rumah Gadang juga dipercaya tahan terhadap gempa, karena rumah ini tak menggunakan paku untuk merekatkan kayunya, melainkan menggunakan pasak. Pasak inilah yang membuat Rumah Gadang ketika terjadi gempa tidak akan roboh, namun justru akan ikut bergoyang mengikuti ritme gempa.

Apa Ke unikan rumah adat gadang?

KOMPAS.com - Bayangkan bahwa rumah adat ini dibangun dengan konstruksi yang terbuat dari kayu tanpa menggunakan unsur logam sama sekali seperti paku. Anda akan lebih terkagum-kagum setelah mengetahui filosofi di balik rumah adat ini. Ada kepercayaan, kebanggaan, tradisi kuno, dan peradaban dari setiap detail rumah tongkonan yang dibangun masyarakat Toraja. Jadi tidak bisa sembarangan membangun rumah adat ini.

Inilah salah satu bentuk kearifan lokal yang mengagumkan dari sebuah rumah adat Nusantara. Tongkonan adalah rumah khas masyarakat Tana Toraja di Sulawesi Selatan. Hingga saat ini rumah unik tersebut bersama budaya Tana Toraja lainnya menjadi daya tarik wisata dan terus-menerus diminati pelancong.

Warga mengusung keranda jenazah dalam karnaval di Rantepao, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Jumat 31 Agustus 2007. (KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT)

Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu dimana kolong di bawah rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau. Atapnya rumah tongkonan dilapisi ijuk hitam dan bentuknya melengkung persis seperti perahu telungkup dengan buritan. Ada juga yang mengatakan bentuknya seperti tanduk kerbau. Sekilas mirip bangunan rumah gadang  di Minang atau Batak.

Semua rumah tongkonan yang berdiri berjejer akan mengarah ke utara. Arah tongkonan yang menghadap ke utara serta ujung atap yang runcing ke atas melambangkan leluhur mereka yang berasal dari utara. Ketika nanti meninggal mereka akan berkumpul bersama arwah leluhurnya di utara.

Berdasarkan penelitian arkeologis, orang Toraja berasal dari Yunan, Teluk Tongkin, Cina. Pendatang dari China ini kemudian berakulturasi dengan penduduk asli Sulawesi Selatan. Kata tana artinya negeri, sedangkan kata toraja berasal dua kata yaitu tau (orang) dan maraya (orang besar atau bangsawan). Kemudian penggabungan kata-kata tersebut bermakna tempat bermukimnya suku Toraja atau berikutnya dikenal sebagai Tana Toraja.

Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja karena ritual adat terkait tongkonan sangatlah penting dalam kehidupan spiritual mereka dengan leluhur. Oleh karena itu, semua anggota keluarga diharuskan ikut serta sebagai lambang hubungan mereka dengan leluhur.

Tongkonan berasal dari kata tongkon yang bermakna menduduki atau tempat duduk. Dikatakan sebagai tempat duduk karena dahulu menjadi tempat berkumpulnya bangsawan Toraja yang duduk dalam tongkonan untuk berdiskusi. Rumah adat ini mempunyai fungsi sosial dan budaya yang bertingkat-tingkat di masyarakat. Awalnya merupakan pusat pemerintahan, kekuasaan adat, sekaligus perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat Toraja.

Masyarakat Toraja menganggap rumah tongkonan sebagai ibu, sedangkan alang sura (lumbung padi) sebagai bapak. Tongkonan berfungsi untuk rumah tinggal, kegiatan sosial, upacara adat, serta membina kekerabatan. Bagian dalam rumah dibagi tiga bagian, yaitu bagian utara, tengah, dan selatan. Ruangan di bagian utara disebut tangalok yang berfungsi sebagai ruang tamu, tempat anak-anak tidur, serta tempat meletakkan sesaji. Ruangan sebelah selatan disebut sumbung, merupakan ruangan untuk kepala keluarga tetapi juga dianggap sebagai sumber penyakit. Ruangan bagian tengah disebut Sali yang berfungsi sebagai ruang makan, pertemuan keluarga, dapur, serta tempat meletakkan orang mati.

Ada nuansa unik dari rumah tongkonan yang luar biasa sekaligus sarat makna. Perhatikan seksama bagaimana tumbuhan hijau merajalela ada di atas atapnya justru memperindah tampilan rumah adat ini.

Mayat orang mati masyarakat Toraja tidak langsung dikuburkan tetapi disimpan di rumah tongkonan. Agar mayat tidak berbau dan membusuk maka dibalsem dengan ramuan tradisional yang terbuat dari daun sirih dan getah pisang. Sebelum upacara penguburan, mayat tersebut dianggap sebagai ‘orang sakit‘ dan akan disimpan dalam peti khusus.

Peti mati tradisional Toraja disebut erong yang berbentuk kerbau (laki-laki) dan babi (perempuan). Sementara untuk bangsawan berbentuk rumah adat. Sebelum upacara penguburan, mayat juga terlebih dulu disimpan di alang sura (lumbung padi) selama 3 hari.

Lumbung padi tersebut tiang-tiangnya dibuat dari batang pohon palem (bangah) yang licin, sehingga tikus tidak dapat naik ke dalam lumbung. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari  yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.

Ukiran khas Toraja bermakna hubungan masyarakat Toraja dengan pencipta-Nya, dengan sesama manusia (lolo tau), ternak (lolo patuon), dan tanaman (lolo tananan). Ukiran tersebut digunakan sebagai dekorasi eksterior maupun interior rumah mereka.

Warga Kecamatan Sesean Suloara', Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, mengenakan pakaian perang tradisional dalam pesta adat Rambu Tuka', Jumat 31 Agustus 2007. Beragam kebudayaan dan adat istiadat dihadirkan dalam pesta ungkapan rasa syukur bagi Suku Toraja ini. (KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT)

Saat Anda melihat rumah adat ini, ada ciri lain yang menonjol yaitu kepala kerbau menempel di depan rumah dan tanduk-tanduk kerbau pada tiang utama di depan setiap rumah. Jumlah tanduk kepala kerbau tersebut berbaris dari atas ke bawah dan menunjukkan tingginya derajat keluarga yang mendiami rumah tersebut. Di sisi kiri rumah yang menghadap ke arah barat dipasang rahang kerbau yang pernah di sembelih. Di sisi kanan yang menghadap ke arah timur dipasang rahang babi.

Ornamen tanduk kerbau di depan tongkonan melambangkan kemampuan ekonomi sang pemilik rumah saat upacara penguburan anggota keluarganya. Setiap upacara adat di Toraja seperti pemakaman akan mengorbankan kerbau dalam jumlah yang banyak. Tanduk kerbau kemudian dipasang pada tongkonan milik keluarga bersangkutan. Semakin banyak tanduk yang terpasang di depan tongkonan maka semakin tinggi pula status sosial keluarga pemilik rumah tongkonan tersebut.

Ornamen rumah tongkonan berupa tanduk kerbau serta empat warna dasar yaitu: hitam, merah, kuning, dan putih yang mewakili kepercayaan asli Toraja (Aluk To Dolo). Tiap warna yang digunakan melambangkan hal-hal yang berbeda. Warna hitam melambangkan kematian dan kegelapan. Kuning adalah simbol anugerah dan kekuasaan ilahi. Merah adalah warna darah yang melambangkan kehidupan manusia. Dan, putih adalah warna daging dan tulang yang artinya suci.

Ada beberapa jenis rumah adat togkonan, antara lain  tongkonan layuk (pesio'aluk),  yaitu tempat menyusun aturan-aturan sosial keagamaan. Tongkonan pekaindoran (pekamberan atau kaparengngesan), yaitu berfungsi sebagai tempat pengurus atau pengatur pemerintahan adat. Ada juga batu a'riri yang berfungsi sebagai tongkonan penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina warisan.

Tongkonan milik bangsawan Toraja berbeda dengan dari orang umumnya. Yaitu pada bagian dinding, jendela, dan kolom, dihiasi motif ukiran yang halus, detail, dan beragam. Ada ukiran bergambar ayam, babi, dan kerbau, serta diselang-seling sulur mirip batang tanaman.

Menurut cerita masyarakat setempat bahwa tongkonan pertama itu dibangun oleh Puang Matua atau sang pencipta di surga. Dulu hanya bangsawan yang berhak membangun tongkonan. Selain itu, rumah adat tongkonan tidak dapat dimiliki secara individu tapi diwariskan secara turun-temurun oleh marga suku Toraja.

Rumah tongkonan rata-rata dibangun selama tiga bulan dengan sepuluh pekerja. Kemudian ditambah proses mengecat dan dekorasi satu bulan berikutnya. Setiap bagian tongkonan melambangkan adat dan tradisi masyarakat Toraja.

Rumah adat tongkonan akan terus dibangun dan didekorasi ulang oleh masyarakat Toraja. Hal itu bukan karena alasan perbaikan tetapi lebih untuk menjaga gengsi dan pengaruh dari kaum bangsawan. Pembangunan kembali rumah tongkonan akan disertai upacara rumit yang melibatkan seluruh warga dan tidak jauh berbeda dengan upacara pemakaman.

Anda dapat menemukan rumah mengagumkan ini di Rantepao, Toraja Utara, tepatnya di Kete Kesu dan di Lemo. Untuk menuju Rantepao maka arahkan tujuan pertama ke Maskassar lalu naiklah bus tujuan Rantepao seperti Litha dan Bintang Timur. Tiketnya seharga Rp 80.000,00 hingga Rp 100.000,00 per orang.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA