Apa itu ldl hdl dan trigliserida

KOMPAS.com - Tingginya kadar kolesterol dalam daah menjadi salah satu pemicu penyakit jantung.

Ada dua jenis kolesterol yang terdapat di dalam tubuh, yakni high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol "baik", dan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol "jahat".

Kedua jenis kolesterol tersebut dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi optimal. Namun, jika kadarnya terlalu tunggu justru akan menimbulkan masalah kesehatan.

Baca juga: Bagaimana Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?

Perbedaan kolesterol baik dan jahat

Kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat yangterlalu tinggi bisa menyebabkan penyempitan dan penyumbatan di pembuluh darah.

Kondisi ini bisa mengurangi aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

Sedangkan HDL atau kolesterol baik berfungsi untuk mengangkut kolesterol LDL dari darah ke hati dan memecahnya agar menjadi limbah yang dibuang dari tubuh.

Itu sebabnya, HDL disebut juga sebagai kolesterol baik. Berbeda dengan LDL, kadar kolesterol HDL yang tinggi justru bisa mengurangi risiko penyakit jantung.

Kadar kolesterol dalam tubuh diukur dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL). Kadar kolesterol dikatakan normal bila berada di bawah 200 mg/DL.

Kadar LDLyang normal dalam tubuh harus berada dibawah 100mg/dL. Sedangkankadar HDL normal harus berada di atas 40 mg/dL.

Sementara itu, rasio antara LDL dan HDL normal harus berada di bawah empat. Semakin endah total rasion, semakin tinggi kadar kolesterol di dalam tubuh.

Penyebab tingginya LDL

Menurut data Medical News, tingginya kadar LDL di dalam tubuh bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut:

  • konsumsi makanan tinggi lemak jenuh
  • malas berolahraga
  • obesitas
  • merokok
  • kondisi medis tertentu seperti,gangguan ginjal, diabetes tipe 2, atau gangguan tiroid
  • menopause
  • genetika.

Untuk menurunkan kadar LDL, kita bisa melakukan perubahan gaya hidup seperti berikut:

  • menjaga berat badan sehat
  • olahraga teratur
  • berhenti merokok
  • menghindari konsumsi lemak jenuh dan lemak trans.

Selain itu, mengonsumsi vitamin B3 juga membantu menurunkan kadar LDL sekaligus meningkatkan HDL.

Baca juga: 4 Cara Mudah Atasi Kadar Kolesterol Tinggi

Meningkatkan kadar HDL

Untuk meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam tubuh kita bisa melakukan hal berikut:

- Mengonsumsi asam lemak omega 3

Asam lemak omega 3 dapat menurunkan kolesterol darah ketika dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang.

Makanan yang kaya akan asam lemak omega 3 antara lain mackerel, trout, herring, sarden, tuna segar, dan salmon.

- Buah dan sayur

Kandungan antioksidan dalam buah dan sayur telah teruji klinis dapat meningkatkan kadar HDL dalam tubuh.

- Olahraga teratur

Aktivitas fisik teratur juga dapat meningkatkan kadar HDL dalam tubuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Bisnis.com, JAKARTA – Trigliserida dan Kolesterol, keduanya merupakan jenis zat lemak yang paling banyak ditemukan dalam tubuh. Meskipun sama-sama terbentuk dari makanan-makanan berlemak yang kita konsumsi, trigliserida dan Kolesterol nyatanya berbeda.

 Trigliserida adalah jenis lemak darah. Menurut American Heart Association (AHA), trigliserida adalah jenis lemak yang paling umum dalam tubuh dan menyimpan kelebihan energi dari makanan yang dimakan seseorang.

 Sementara Kolesterol adalah  zat lilin yang diproduksi oleh hati, yang digunakan tubuh untuk membangun sel dan membuat beberapa vitamin dan hormon.  Tubuh membuat semua Kolesterol yang dibutuhkan, itulah sebabnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan makan makanan berlemak sesedikit mungkin.

 Mengutip Healthline, Selasa (19/10/2021), ada dua jenis utama Kolesterol: high-density lipoprotein (HDL), atau Kolesterol ‘baik’ dan low-density lipoprotein (LDL), atau Kolesterol ‘jahat’.

 HDL dikenal sebagai ‘Kolesterol baik’ karena mengangkut Kolesterol ke hati Anda untuk dikeluarkan dari tubuh Anda. HDL membantu membersihkan tubuh dari kelebihan Kolesterol sehingga kecil kemungkinannya untuk berakhir di arteri Anda.

 LDL disebut ‘Kolesterol jahat’ karena membawa Kolesterol ke arteri Anda, di mana ia dapat terkumpul di dinding arteri.

 Terlalu banyak Kolesterol di arteri Anda dapat menyebabkan penumpukan plak yang dikenal sebagai aterosklerosis. Ini dapat meningkatkan risiko pembekuan darah di arteri Anda. Jika gumpalan darah pecah dan menyumbat arteri di jantung atau otak Anda, Anda mungkin mengalami Stroke atau serangan jantung.

 Penumpukan plak juga dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke organ utama. Kekurangan oksigen ke organ atau arteri Anda dapat menyebabkan penyakit ginjal atau penyakit arteri perifer, selain serangan jantung atau Stroke.

 Melansir Medical News Today, Selasa (19/10/2021), kadar trigliserida yang tinggi mungkin merupakan tanda dari kondisi yang mendasarinya atau dapat meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan. Trigliserida tinggi, yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti penyakit kardiovaskular aterosklerotik, Stroke, dan radang pankreas.

 Sementara itu, tingginya kadar Kolesterol dalam darah dapat menempatkan seseorang pada risiko serangan jantung dan merupakan faktor risiko penyakit jantung. Ketika Kolesterol menumpuk di arteri, itu dapat menyebabkan kondisi yang disebut aterosklerosis, dimana pembentukan plak dapat membatasi aliran darah.

 Kombinasi trigliserida tinggi dan kadar Kolesterol yang bervariasi juga dapat menjadi perhatian.

 AHA mencatat bahwa kadar trigliserida tinggi yang dikombinasikan dengan Kolesterol LDL tinggi atau Kolesterol HDL rendah dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri. Kombinasi ini meningkatkan risiko serangan jantung dan Stroke.

 Oleh karena itu, diet dan gaya hidup memainkan peran penting dalam kadar trigliserida dan Kolesterol. Kadar yang terlalu tinggi, atau terlalu rendah, atau kombinasi keduanya dapat mengindikasikan gangguan dan menempatkan seseorang pada risiko penyakit jantung atau kondisi lainnya.

Apa itu kolesterol HDL LDL trigliserida?

Kolesterol HDL (high-density lipoprotein) disebut kolesterol "baik" karena membantu melindungi pembuluh darah dari penimbunan lemak (plak). Trigliserida adalah jenis lemak lain yang ada dalam tubuh, fungsinya untuk menyimpan kelebihan energi dan dapat digunakan sebagai energi cadangan.

Apa bedanya kolesterol dan trigliserida?

Kolesterol terbentuk dari lemak jenuh yang didapatkan dari makanan yang kita makan, semakin banyak sumber lemak jenuh pada asupan harian kita, semakin banyak kolesterol yang akan diproduksi oleh tubuh, sedangkan trigliserida adalah cadangan energi tubuh yang bisa dihasilkan dari makanan berlemak dan makanan sumber ...

Apa efek trigliserida tinggi?

Peningkatan kadar trigliserida dalam darah terjadi bila asupan trigliserida dari makanan melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini dapat memicu penebalan dinding pembuluh darah sehingga berisiko menyebabkan stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.

Apa beda kolesterol dan LDL?

Semakin tinggi angka kolesterol HDL Anda, semakin rendah risiko Anda terkena penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, dan stroke. Sedangkan LDL dikenal sebagai kolesterol jahat, bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL.