Apa itu kalimat yang menyatakan hubungan pertentangan?

Apa itu kalimat yang menyatakan hubungan pertentangan?

Apa itu kalimat yang menyatakan hubungan pertentangan?
Lihat Foto

KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri

Konjungsi pertentangan adalah kata hubung antara dua bagian kalimat yng bertentangan. Contohnya, antara lain tetapi, akan tetapi, melainkan, dan sebaliknya.

KOMPAS.com - Konjungsi pertentangan termasuk kata penghubung koordinatif. Adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya.

Kata penghubung koordinatif juga dapat menghubungkan dua unsur atau lebih yang memiliki kesamaan sintaksis (pengaturan hubungan antarkata atau dengan satuan yang lebih besar).

Tahukah kamu apa itu konjungsi pertentangan?

Pengertian konjungsi pertentangan

Menurut La Ode Sidu dalam buku Sintaksis Bahasa Indonesia (2012), konjungsi pertentangan adalah kata yang menghubungkan dua hal bertentangan.

Dalam konjungsi ini, ada dua bagian kalimat setara yang bertentangan. Kalimat kedua posisinya lebih penting dibanding yang pertama.

Contoh kalimat konjungsi pertentangan

Dikutip dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karangan Taufiqur Rahman, contoh konjungsi pertentangan adalah tetapi, akan tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, padahal, dan namun.

Baca juga: Konjungsi Perbandingan: Pengertian dan Contoh Kalimatnya

Supaya lebih memahaminya, berikut 10 contoh kalimat konjungsi pertentangan:

  1. Dia rajin belajar, tetapi sayang tidak lolos seleksi perguruan tinggi itu.
  2. Anda boleh pulang sekarang, akan tetapi gajimu akan saya potong.
  3. Nastiti bukannya membawa buku pelajaran, melainkan komik yang dibacanya tadi malam.
  4. Ian bukannya tidak menyukaimu, sebaliknya ia sangat menghormati dan menghargai apa pun keputusanmu.
  5. Kakak dan adik itu sangat berbeda. Adiknya ramah kepada semua orang, sedangkan kakaknya sering cemberut dan ketus ketika berbicara.
  6. Reno dan Rani telanjur pulang ke rumah mereka. Padahal aku baru saja sampai di toko buku.
  7. Semasa kecilnya Dinda sangat rajin membantu ibu dan ayahnya di rumah. Namun ketika beranjak dewasa, ia berubah menjadi pemalas.
  8. Saya setuju dengan pendapat dan pemikiranmu, tetapi jangan memaksakan kehendakmu kepada orang lain.
  9. Restoran itu sangat enak makanannya, akan tetapi harganya mahal dan pelayanannya kurang memuaskan.
  10. Gita tidak sedang sibuk mengerjakan tugas, melainkan bermain bersama adik dan keluarganya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Apa itu kalimat yang menyatakan hubungan pertentangan?

Tahukah kamu tentang kalimat pertentangan? Sebagian dari kalian mungkin masih bingung atau bahkan baru mendengar tentang kalimat ini. Tak usah bingung, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai pengertian dan contoh kalimat pertentangan.

Apa Itu Kalimat Pertentangan?

Kalimat pertentangan adalah kalimat yang saling berlawanan antara satu pernyataan dengan pernyataan lainnya. Biasanya kalimat ini terdiri lebih dari satu klausa dan biasanya mengandung konjungsi atau kata sambung tetapi, padahal, namun, sebaliknya, akan tetapi, dan konjungsi pertentangan lainnya.

Kalimat pertentangan ada sedikit kemiripan dengan kalimat perbandingan. Jika kalimat pertentangan ditandai dengan konjungsi pertentangan, sedangkan pada kalimat perbandingan biasanya terdapat kata 'dibandingkan'.

Contoh Kalimat Pertentangan

Berikut ini berbagai contoh kalimat pertentangan dalam bahasa Indonesia yang bisa kamu pelajari :

  1. Tomi berkulit hitam padahal kedua orang tua dan kakaknya berkulit putih.
  2. Yunita masih marah kepada kami, padahal kemarin kami sudah meminta maaf kepadanya.
  3. Bu Ita hanya seorang buruh cuci. Sebaliknya, anaknya seorang insiyur terkenal di Ibukota.
  4. Bukan Adi yang mencuri mangga Pak Budi, melainkan Bobi yang mencurinya.
  5. Walaupun mereka kembar, Lala memiliki rambut yang lurus namun Lola memiliki rambut keriting.
  6. Ternyata saya masih terlambat juga, padahal sudah berangkat lebih pagi.
  7. Kami sekeluarga ingin berlibur ke Bali, tetapi tempat wisata belum dibuka karena pandemi virus corona.
  8. Pemilihan kepala daerah tetap dilaksanakan meskipun masih dalam keadaan bahaya Covid-19.
  9. Di daerah pegunungan kita bisa merasakan udara yang sejuk. Sebaliknya di perkotaan, kita sering merasakan suasana yang panas.
  10. Bapak Dea adalah seorang pemuka agama, akan tetapi Anna suka berbicara kasar.
  11. Leo merupakan salah satu siswa yang kurang dalam mata pelajaran umum, akan tetapi ia sangat mahir dalam bidang olaharaga.
  12. Joko adalah orang yang rajin, sebaliknya adiknya adalah orang yang pemalas.
  13. Eka adalah siswi yang memiliki kemampuan menguasai berbagai bahasa, akan tetapi ia tidak pandai dalam berhitung.

Baca juga : contoh kalimat kritik.

Itulah dia beberapa contoh kalimat pertentangan beserta penjelasannya. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.

Menulis. Foto: Freepik

Konjungsi merupakan kata atau ungkapan yang dapat menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat hingga menjadi sebuah paragraf dalam sebuah teks. Salah satu bentuk konjungsi yang sering digunakan adalah konjungsi pertentangan.

Dikutip dari buku Bahasa Indonesia Smp Kelas Vii terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia, konjungsi pertentangan menghubungkan dua bagian kalimat sederajat dengan mempertentangkan kedua bagian tersebut. Contoh konjungsi pertentangan adalah tetapi, melainkan, padahal, dan sedangkan.

Menukil buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), cara penulisan konjungsi pertentangan yaitu dengan mendahului tanda koma dipakai sebelum kata-kata penghubung tersebut. Agar lebih memahami, simak contoh konjungsi pertentangan dalam kalimat-kalimat berikut ini.

Contoh Konjungsi Pertentangan dalam Kalimat

Menulis. Foto: Freepik

Agar lebih paham mengenai penggunaan dan penulisan konjungsi pertentangan, perhatikan contoh kalimat berikut yang diambil dari buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 1 untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Erwan Rachmat.

  • Ayah menyukai teh, tetapi tak jarang juga minum kopi.

  • Buku ini bukan milik kamu, melainkan milik Dina.

  • Dia mengaku padaku tidak mengerjakan tugas, padahal sudah selesai.

  • Kakak sedang belajar Biologi, sedangkan adiknya sedang bermain sepak bola.

  • Ibu membeli pisang, tetapi tidak membeli semangka.

  • Ayah menonton film hingga larut malam, padahal besok ada meeting di kantornya.

  • Air Sungai Ciliwung sudah mulai surut sejak kemarin malam. Akan tetapi, kita tetap harus waspada.

  • Andi sedang sakit demam berdarah dan sedang dirawat di rumah sakit. Namun, ia tetap mengikuti pelajaran secara daring.

  • Riza sudah pulang dari rumah sakit sejak kemarin pagi. Namun, hari ini masih belum masuk sekolah.

  • Pak Tarno pulang kampung selama dua minggu. Akan tetapi, istri dan anaknya tidak ikut.

Menulis. Foto: Freepik

Selain konjungsi pertentangan, ada pula beberapa macam konjungsi yang digunakan dalam Bahasa Indonesia. Berikut macam-macam konjungsi, seperti yang dihimpun dari buku Bahasa Indonesia Smp Kelas Vii terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia.

Konjungsi aditif ini fungsinya menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat. Contoh konjungsi aditif adalah dan, lagi, serta, dan lagipula.

Konjungsi disjungtif menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih, misalnya: atau; atau ..., atau ..; baik ..., maupun ...; baik dan entah ... entah.

Konjungsi temporal menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Konjungsi temporal yang menjelaskan hubungan yang tidak sederajat, misalnya: apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala.

Konjungsi pembenaran menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan atau mengakui suatu hal, dan menolak hal lain yang ditandai konjungsi tersebut. Contohnya adalah meskipun, walaupun, biarpun, sungguhpun, kendatipun, dan sekalipun.

Konjungsi pembatasan menjelaskan batas-batas mana suatu hal atau perbuatan dapat dikerjakan. Contohnya seperti kecuali, selain, dan asal.

Konjungsi sebab menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu contohnya sebab atau karena.

Konjungsi akibat menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat suatu yang lain. Contoh konjungsi akibat adalah sehingga, sampai, dari akibatnya.