Show Konjungsi pertentangan adalah kata hubung antara dua bagian kalimat yng bertentangan. Contohnya, antara lain tetapi, akan tetapi, melainkan, dan sebaliknya. KOMPAS.com - Konjungsi pertentangan termasuk kata penghubung koordinatif. Adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya. Kata penghubung koordinatif juga dapat menghubungkan dua unsur atau lebih yang memiliki kesamaan sintaksis (pengaturan hubungan antarkata atau dengan satuan yang lebih besar). Tahukah kamu apa itu konjungsi pertentangan? Pengertian konjungsi pertentanganMenurut La Ode Sidu dalam buku Sintaksis Bahasa Indonesia (2012), konjungsi pertentangan adalah kata yang menghubungkan dua hal bertentangan. Dalam konjungsi ini, ada dua bagian kalimat setara yang bertentangan. Kalimat kedua posisinya lebih penting dibanding yang pertama. Contoh kalimat konjungsi pertentanganDikutip dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karangan Taufiqur Rahman, contoh konjungsi pertentangan adalah tetapi, akan tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, padahal, dan namun. Baca juga: Konjungsi Perbandingan: Pengertian dan Contoh Kalimatnya Supaya lebih memahaminya, berikut 10 contoh kalimat konjungsi pertentangan:
Baca berikutnya
Tahukah kamu tentang kalimat pertentangan? Sebagian dari kalian mungkin masih bingung atau bahkan baru mendengar tentang kalimat ini. Tak usah bingung, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai pengertian dan contoh kalimat pertentangan. Apa Itu Kalimat Pertentangan?Kalimat pertentangan adalah kalimat yang saling berlawanan antara satu pernyataan dengan pernyataan lainnya. Biasanya kalimat ini terdiri lebih dari satu klausa dan biasanya mengandung konjungsi atau kata sambung tetapi, padahal, namun, sebaliknya, akan tetapi, dan konjungsi pertentangan lainnya. Kalimat pertentangan ada sedikit kemiripan dengan kalimat perbandingan. Jika kalimat pertentangan ditandai dengan konjungsi pertentangan, sedangkan pada kalimat perbandingan biasanya terdapat kata 'dibandingkan'. Contoh Kalimat PertentanganBerikut ini berbagai contoh kalimat pertentangan dalam bahasa Indonesia yang bisa kamu pelajari :
Itulah dia beberapa contoh kalimat pertentangan beserta penjelasannya. Semoga bermanfaat dan selamat belajar. Konjungsi merupakan kata atau ungkapan yang dapat menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat hingga menjadi sebuah paragraf dalam sebuah teks. Salah satu bentuk konjungsi yang sering digunakan adalah konjungsi pertentangan. Dikutip dari buku Bahasa Indonesia Smp Kelas Vii terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia, konjungsi pertentangan menghubungkan dua bagian kalimat sederajat dengan mempertentangkan kedua bagian tersebut. Contoh konjungsi pertentangan adalah tetapi, melainkan, padahal, dan sedangkan. Menukil buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), cara penulisan konjungsi pertentangan yaitu dengan mendahului tanda koma dipakai sebelum kata-kata penghubung tersebut. Agar lebih memahami, simak contoh konjungsi pertentangan dalam kalimat-kalimat berikut ini. Contoh Konjungsi Pertentangan dalam KalimatMenulis. Foto: FreepikAgar lebih paham mengenai penggunaan dan penulisan konjungsi pertentangan, perhatikan contoh kalimat berikut yang diambil dari buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 1 untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Erwan Rachmat.
Selain konjungsi pertentangan, ada pula beberapa macam konjungsi yang digunakan dalam Bahasa Indonesia. Berikut macam-macam konjungsi, seperti yang dihimpun dari buku Bahasa Indonesia Smp Kelas Vii terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia. Konjungsi aditif ini fungsinya menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat. Contoh konjungsi aditif adalah dan, lagi, serta, dan lagipula. Konjungsi disjungtif menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih, misalnya: atau; atau ..., atau ..; baik ..., maupun ...; baik dan entah ... entah. Konjungsi temporal menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Konjungsi temporal yang menjelaskan hubungan yang tidak sederajat, misalnya: apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala. Konjungsi pembenaran menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan atau mengakui suatu hal, dan menolak hal lain yang ditandai konjungsi tersebut. Contohnya adalah meskipun, walaupun, biarpun, sungguhpun, kendatipun, dan sekalipun. Konjungsi pembatasan menjelaskan batas-batas mana suatu hal atau perbuatan dapat dikerjakan. Contohnya seperti kecuali, selain, dan asal. Konjungsi sebab menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu contohnya sebab atau karena. Konjungsi akibat menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat suatu yang lain. Contoh konjungsi akibat adalah sehingga, sampai, dari akibatnya. |