Apa itu colic pada bayi

Apa itu kolik? Kolik adalah kondisi ketika anak menangis terus menerus dengan penyebab yang kurang jelas. Jika Si Kecil menangis terus padahal popoknya kering dan ia juga sudah kenyang, kemungkinan Si Kecil mengalami kolik, Moms. penyebab kolik pada balita biasanya terjadi  di masa awal kehidupannya dan menunjukkan gejala seperti tangisan yang terus menerus tanpa sebab yang jelas, tubuhnya terlihat tegang seperti kaki dan tangan yang kaku, tangan yang menggenggam, dan juga perut yang tegang.

Ada beberapa penyebab kolik pada anak 1 tahun, yang sebagian besar berhubungan dengan saluran pencernaan. Yuk, simak apa saja kemungkinan penyebab kolik pada anak di bawah ini dan apa itu kolik pada anak.

  1. Penyakit kolik pada anak 2 tahun bisa disebabkan karena alergi protein pada susu sapi. Apalagi mengingat pada masa usia dini ini saluran pencernaan si Kecil memang belum terbentuk dengan sempurna. Jadi ada baiknya Moms memeriksa riwayat alergi pada keluarga terdekat. Moms juga perlu memperhatikan kondisi tubuh Si Kecil. Jika ada ruam di kulit Si Kecil, terutama di pipi, maka kemungkinan Si Kecil memang memiliki alergi.
  2. Hal lain yang dapat menyebabkan penyakit kolik pada anak balita masih berhubungan dengan saluran pencernaan, yaitu intoleransi terhadap laktosa. Dalam saluran pencernaan Si Kecil, laktosa akan dicerna oleh enzim laktase di usus menjadi glukosa dan galaktosa. Tetapi, lagi-lagi karena perkembangan saluran pencernaan Si Kecil belum sempurna, Si Kecil bisa mengalami gejala intoleransi laktosa yang kemudian mengakibatkan kolik.
  3. Penyebab kolik pada anak 2 tahun adalah refluks gastroesofagus atau GER. Di masa awal kehidupannya ini, katup antara kerongkongan dan lambung Si Kecil belum berfungsi dengan sempurna sehingga saat terisi cairan katupnya tetap terbuka dan cairan mudah mengalir kembali dari lambung ke kerongkongan. Ini yang kemudian Moms kenal sebagai gumoh. Asam lambung yang mengenai selaput lendir di kerongkongan dapat menimbulkan iritasi dan rasa sakit yang mengakibatkan kolik. Karenanya, memastikan Si Kecil sendawa setelah minum adalah hal yang penting.
  4. Hal lain yang menjadi penyabab anak kolik adalah kondisi hormon, stimulasi berlebihan dari cahaya, suara dan sebagainya, atau sistem syaraf yang masih belum sempurna perkembangannya.

Gejala kolik pada balita dan bayi. 

  • Berusia lebih dari 4 bulan 
  • Saat diangkat tubuh terkulai
  • Berat badan sulit bertambah 
  • Bayi tidak napsu makan 
  • Pola buang air besar dan kecil tidak normal

Setelah memahami beberapa penyebab dan gejala kolik pada bayi, Moms bisa mencegah dan mengatasi kolik pada anak 1 tahun dengan beberapa cara berikut. 

  1. Pijat perut dengan minyak hangat 
  2. Mandikan anak dengan air hangat 
  3. Gendong selama ia menangis
  4. Berikan asupan probiotik

Melihat apa itu kolik pada anak dan penyebab anak kolik adalah perkembangansaluran pencernaan yang memang belum sempurna, maka Si Kecil mengalami kolik memang umum terjadi. Yang penting, Moms mengetahui penyebab kolik pada anak 1 tahun dan tetap tenang saat menghadapinya dan terus memperhatikan kondisi Si Kecil dengan cermat dan berkonsultasi dengan dokter jika perlu. Jika anak menunjukkan tanda-tanda kolik, carilah cara mengatasi kolik pada anak 2 tahun Moms juga berikan susu untuk anak kolik. Selain itu, penuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil dengan LACTOGROW formula baru, kini dengan 0 gram sukrosa serta dilengkapi probiotik L.reuteri dan serat pangan. Yuk Moms, bantu Si Kecil untuk terus Grow Happy!

Artikel Terkait

Bayi yang menangis terus-menerus bisa menandakan kolik. Apakah kolik pada bayi tergolong berbahaya?

Bayi Mama dan Papa tidak berhenti menangis? Kondisi ini wajar terjadi. Sejumlah hal bisa jadi pemicunya, mulai dari si kecil merasa haus, lapar, ingin digendong, kepanasan, kedinginan, atau merasa tidak nyaman karena popok terlalu basah.

Nah, adakalanya bayi menangis terus-menerus, bahkan kondisi tersebut bisa berlangsung lebih dari tiga jam dalam sehari. Masalahnya, bayi menangis karena alasan yang tidak diketahui. Kondisi bayi menangis secara berlebihan ini dikenal sebagai kolik pada bayi

Dibutuhkan kesabaran ekstra untuk mengatasi bayi kolik. Karenanya, penting bagi Mama dan Papa mengenal gejala, penyebab, dan cara mengatasi kolik pada bayi. 

Gejala Kolik pada Bayi

Apa itu colic pada bayi

Umumnya, kolik terjadi pada bayi berusia 2 minggu sampai 4 bulan. Gejala kolik pada bayi yang sering ditemukan, antara lain:

  • Bayi menangis selama lebih dari tiga jam dalam sehari dan tiga kali dalam seminggu. Bahkan, bayi kolik bisa lebih dari tiga minggu
  • Tangisan sangat intens seperti berteriak atau kesakitan
  • Bayi cenderung sulit ditenangkan 
  • Penyebabnya tidak terlihat dengan jelas sekalipun penyebab tangisan umum sudah diatasi
  • Waktu terjadinya tangisan bisa diprediksi, umumnya ketika malam hari
  • Bayi mengepalkan tangan dengan erat
  • Wajah bersemu merah atau sekitar bibir memucat
  • Lutut bayi ditekuk mendekati perut
  • Bayi melengkungkan punggungnya

Kendati bisa membuat Mama dan Papa merasa waswas, kolik tidaklah berbahaya. Soalnya, kolik pada bayi bukanlah penyakit dan bisa menghilang seiring pertambahan usia si kecil, terutama ketika mendekati usia 6 bulan. 

Penanganan kolik pada bayi juga tidak memerlukan terapi obat.

Artikel lainnya: Atasi Masalah pada Bayi Baru Lahir, Ibu Bisa Lakukan ini

Penyebab dan Cara Mengatasi Kolik pada Bayi

Apa itu colic pada bayi

Sebenarnya penyebab kolik pada bayi belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa kemungkinan penyebabnya, yaitu:

  • Gangguan pencernaan pada bayi
  • Ketidakseimbangan bakteri baik di saluran cerna
  • Kondisi bayi lahir prematur yang memiliki sistem pencernaan belum matang
  • Naiknya asam lambung
  • Alergi makanan yang mengandung protein tertentu
  • Kelebihan makan, kekurangan makan, atau mengalami serdawa
  • Stres atau kecemasan pada keluarga

Meskipun kolik tidak berbahaya, jangan biarkan bayi menangis terlalu lama. Segera lakukan beberapa cara mengatasi kolik pada bayi berikut:

  • Gendong bayi saat menangis
  • Bedong bayi
  • Tengkurapkan bayi lalu tepuk-tepuk punggungnya
  • Bawa bayi berjalan-jalan saat menangis
  • Pijat dan balur bayi dengan minyak khusus bayi
  • Mandikan bayi dengan air hangat
  • Gunakan suara latar belakang white noise untuk mendistraksi bayi. Contoh suara yang dimaksud, yaitu suara jangkrik, hujan, atau deburan ombak 

Artikel lainnya: Bayi Jarang Menangis, Apakah Wajar?

Cara Mencegah Kolik pada Bayi

Apa itu colic pada bayi

Kolik pada bayi adalah kondisi yang normal. Gejala kolik akan menurun seiring bertambahnya usia si kecil, yakni sekitar 3-4 bulan. Meski begitu, tidak ada salahnya Mama dan Papa mengetahui cara mencegah kolik pada bayi berikut:

1. Posisi Tegak Ketika Menyusu

Cara menyusui bayi bisa membantu mencegah kolik. Saat sedang menyusu, Mama harus memposisikan bayi dalam kondisi tegak.

Tujuannya, agar peluang udara tertelan si kecil saat menyusu menjadi lebih sedikit. Posisi ini lebih baik dibandingkan posisi bayi membungkuk yang lebih berisiko bikin si kecil mudah tertelan udara dan picu kolik.

2. Serdawakan Bayi

Setelah selesai menyusu, sebaiknya Mama bikin bayi berserdawa agar tidak banyak gas yang masuk ke dalam lambungnya. Jika tidak, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kolik pada bayi.

3. Cek Dot Susu

Cara mencegah kolik pada bayi berikutnya adalah dengan selalu mengecek dot susu si kecil. Pilihlah dot susu yang meminimalkan masuknya udara ketika bayi menyusu.

4. Hindari Konsumsi Makanan yang Memicu Alergi

Penyebab kolik pada bayi salah satunya berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh Mama, terutama makanan yang mengandung produk susu, seperti susu sapi, yoghurt, dan keju.

Apabila Mama dan Papa mengonsumsi produk olahan susu, cobalah hentikan. Lalu, cek apakah kolik bayi berkurang. Jika terlihat ada perubahan, maka kemungkinan besar si kecil mengalami alergi produk susu sapi. Konsultasikan lebih lanjut pada dokter spesialis anak mengenai hal ini.

5. Susui Bayi Saat Belum Lapar

Menyusui saat lapar bisa membuat bayi banyak minum udara. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kolik. 

Oleh karena itu, untuk mencegah kolik pada bayi, Mama perlu menyusui bayi saat si kecil menuju lapar.

Meskipun bukan tergolong penyakit, kolik bisa bikin Mama dan Papa merasa sangat khawatir dengan kondisi si kecil. Tenang, kolik akan menghilang dengan sendirinya seiring pertambahan usia bayi. 

Apabila anak masih sering menangis terlalu lama setelah Mama dan Papa mengupayakan berbagai cara, segeralah konsultasikan kepada dokter spesialis anak. Lebih praktis, pakai fitur tanya dokter di KlikDokter, aja!

Ikuti terus informasi lengkap seputar kesehatan anak dengan mengunduh aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan si kecil. 

(ADT/JKT)

Kolik

Apa ciri ciri bayi kolik?

Tanda-tanda lain bahwa bayi Anda mungkin mengalami kolik antara lain:.
Tangisan yang lebih sering di sore atau malam hari, terkadang setelah minum susu..
Jika wajah bayi Anda memerah atau matanya berputar ke atas..
Jika bayi Anda menekuk kakinya ke perut..
Jika perut bayi Anda terasa keras..

Apa Penyebab kolik pada bayi?

Penyebab kolik pada bayi masih terus diteliti, namun ada berbagai hal yang dapat memicu kolik pada bayi. Mulai dari sistem pencernaan belum sempurna, gangguan keseimbangan bakteri baik di usus, alergi susu serta alergi lainnya.

Apa yg dilakukan ketika bayi kolik?

Cara Menenangkan Bayi yang Mengalami Kolik.
Pijat perut bayi dengan lembut menggunakan minyak telon untuk memberikan kehangatan..
Gendong bayi selama dia menangis..
Mandikan bayi dengan air hangat..
Gendong bayi dalam gendongan kain atau selimut..
Berikan dot jika dirasa perlu untuk membantu menenangkan bayi..

Kolik pada bayi sampai kapan?

Mengutip dari berbagai situs, kolik pada bayi biasanya terjadi pada bayi yang berusia 2 minggu sampai 2 bulan dan hilang sendiri ketika menginjak usia 3 atau 4 bulan.