Perhatikan Gambar 2.22 tentang tarian Kecak dan tarian Saman. Keduanya adalah contoh tarian daerah di Indonesia. Kalian tentu menemukan berbagai tarian di lingkungan tempat tinggalmu. Indonesia memiliki lebih dari 100 tarian daerah yang tersebar di seluruh Nusantara. Kekayaan tersebut menggambarkan keberagaman budaya Indonesia. Show Tarian daerah sebagai salah satu kekayaan seni budaya bangsa Indonesia menjadi salah satu daya tarik bangsa-bangsa asing. Kekayaan kesenian berupa tarian daerah menjadi salah satu daya pikat wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Apakah kalian pernah menyaksikan tarian Kecak di Denpasar, Bali? Setiap hari, ratusan wisatawan asing menyaksikan tarian Kecak di panggung kesenian. Contoh di atas merupakan salah satu contoh peran dan fungsi tarian daerah dalam pembangunan nasional. Apa peran dan fungsi lain tarian daerah bagi pembangunan nasional? Sumber: http://www.negerikuindonesia.com/2015/09/tari-kecak-tarian-tradisional-dari-bali.html, http://www. indonesia-heritage.net/2013/01/melihat-tari-saman-yang-mendunia/ Tarian daerah bukan hanya sekadar untuk dilihat, tetapi juga mengandung makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Tarian daerah di Indonesia merupakan ekspresi jiwa masyarakat Indonesia. Tarian tersebut menggambarkan nilai-nilai penting yang dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi masyarakat masa sekarang. Seni tari Indonesia mengandung banyak nilai moral dan keagamaan, yang menjadi pedoman bagi perilaku Indonesia. Tahukah kalian makna Tari Saman dan Tari Kecak? Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan/dakwah. Tarian ini membawa pesan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Sebelum Tari Saman dimulai, sebagai pembukaan tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Adapun makna Tari Kecak adalah bahwa keangkaramurkaan akan kalah oleh kebenaran. Tari Kecak menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya pada kondisi tidak sadar melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur, kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Tarian hanya sebagian dari keragaman budaya bangsa Indonesia. Kalian tentu menemukan berbagai keragaman budaya selain kesenian. Keragaman budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain. Untuk memahami lebih dalam peran dan fungsi keragaman budaya dalam pembangunan nasional, kerjakan aktivitas kelompok berikut. 1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang. 2. Carilah sumber dari buku atau internet tentang contoh peran dan fungsi keragaman budaya di Indonesia. 3. Tuliskan kesimpulanmu di dalam kertas. 4. Presentasikan hasil simpulan di dalam kelas. 5. Tulisan simpulan hasil diskusi kelas dan bagikan ke seluruh siswa. Sudahkah kalian selesai mengerjakan aktivitas kelompok? Jika sudah, tentu simpulan yang kalian peroleh yang terkait dengan peran dan fungsi keragaman budaya dalam pembangunan nasional sebagai berikut: a. Sebagai Daya Tarik Bangsa AsingIndonesia adalah salah satu tujuan wisata dari berbagai negara. Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara adalah kekayaan budaya bangsa Indonesia. Aktivitas KelompokSumber: https://whatamiwithoutyou.wordpress.com/2013/01/20/sendratari-ramayana-prambanan/ Gambar 2.23 Para turis sedang menonton tarian Ballet Ramayana. Perhatikan Gambar 2.23, yang menunjukkan ketertarikan para turis saat melihat Sendra Tari Ballet Ramayana di Prambanan Yogyakarta. Kebudayaan yang masih berkembang di Yogyakarta merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Yogyakarta. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta membantu kegiatan perekonomian masyarakat Yogyakarta. Berbagai barang dan jasa diperjualkan di kota pelajar tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya tumbuh subur di Yogyakarta. b. Mengembangkan Kebudayaan NasionalKebudayaan nasional adalah puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah akan memperkaya kebudayaan nasional. Apa yang dimaksud kebudayaan nasional? Kebudayaan nasional merupakan suatu kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga suatu negara dan memiliki syarat mutlak bersifat khas dan dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga. Budaya nasional adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut sejak zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa tersebut dan memberi identitas warga, serta menciptakan suatu jati diri bangsa yang kuat. Dapatkah kalian menemukan contoh budaya nasional? Pakaian batik merupakan salah satu contoh budaya nasional. Batik adalah hasil dari budaya lokal. Beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional. Dengan demikian, budaya lokal menjadi budaya nasional. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. Tanggal 2 Oktober selalu diperingati sebagai hari batik nasional. RENUNGKANBatik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang diakui dunia. Sebagai generasi penerus, sepantasnya bangsa Indonesia bangga dengan mahakarya bangsa Indonesia tersebut. Pakaian batik bukan sekadar pakaian yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dan memperindah penampilan, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral tertentu. Bangsa Indonesia harus bangga dan selalu mengembangkan dan menggunakan pakaian batik. c. Tertanamnya Sikap ToleransiKekayaan budaya bangsa Indonesia merupakan tantangan untuk bersikap toleran. Keragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia semakin menambah kesadaran masyarakat bahwa pada hakikatnya manusia memiliki perbedaan, seperti pada Gambar 2.24. Karena itu, perbedaan kebudayaan adalah hal biasa, tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan. Perlu sikap saling mendukung serta kebersamaan dalam upaya mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsa, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia. Sumber: http://www.satujam.com/suku-dan-etnis-indonesia/ d. Saling Melengkapi Hasil BudayaKebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi manusia tidak pernah sempurna. Keanekaragaman budaya di Indonesia justru memberikan kesempatan untuk saling mengisi seperti tampak pada Gambar 2.25. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia di berbagai daerah memiliki berbagai corak seni bangunan, lukis, kain tenun, dan sebagainya. Kekayaan corak seni tersebut apabila berinteraksi akan menghasilkan inovasi budaya baru yang sangat berharga. Saat ini, misalnya, dikembangkan di seluruh masyarakat Indonesia. Pada masa lalu, seni membatik lebih banyak dikembangkan masyarakat suku Jawa, khususnya Jawa Tengah dengan corak atau motif batik Jawa. Pada saat ini, masyarakat di berbagai daerah memiliki motif batik yang khas yang mencerminkan karakteristik budaya setempat. e. Mendorong Inovasi KebudayaanInovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Sebagai contoh, kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki cara bercocok tanam yang kadang berbeda. Perbedaan ini tentu didasari berbagai alasan. Setiap kelompok masyarakat melakukan interaksi yang berpengaruh pada cara berpikir dan hasil kebudayaan. Itulah hasil komunikasi cara bertani yang menghasilkan cara baru dan khas dalam pertanian. Interaksi itu bersifat khas dan unik. Oleh karena itu, pola bercocok tanam yang dihasilkan juga khas dan unik. Sumber: http://piko.aminus3.com/image/2012-12-15.html, https://terompah9.wordpress.com/2011/12/12/ festival-nasional-kesenian-tari-nusantara-2011/ Bentuk-bentuk inovasi kebudayaan dapat terjadi karena akulturasi dan asimilasi. Kalian dapat memperhatikan Gambar 2.26, yang memberikan informasi tentang salah satu bentuk akulturasi kebudayaan di Indonesia. Gambar tersebut membuktikan nenek moyang bangsa Indonesia sangat kreatif dan sangat terbuka. Menara Masjid Kudus memiliki bentuk yang sama dengan Bale Kul Kul pura Taman Ayun di Bali. Walaupun bentuknya sama, tetapi fungsinya berbeda. Bale Kul Kul memiliki fungsi sebagai tempat upacara keagamaan umat Hindu, sedangkan menara Masjid Kudus memiliki fungsi untuk mengumandangkan bedug dan azan. Interaksi budaya di atas menunjukkan sikap toleran masyarakat pada masa lalu.
Surel :
Alamat Kantor :
Semboyan Bhineka Tunggal Ika begitu kental tersemat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini merujuk pada kehidupan masyarakatnya yang multi etnis dan tersebar dari Sabang hingga Merauke. Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak ragam suku, ras, bahasa dan agama atau disebut juga dengan pluralitas. Pluralitas menjadi sebuah realita dan mesti diterima sebagai kekayaan nasional bangsa Indonesia. Belajar tentang pluralitas di Indonesia berarti belajar tentang kemajemukan masyarakat yang terdiri dari keragaman suku bangsa, agama, ras, pekerjaan, dan lainnya yang tentunya memiliki perbedaan dan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam masyarakat di Indonesia. Perbedaan Agama Terdapat beberapa agama dan banyak aliran kepercayaan yang diakui di Indonesia, sehingga menjadi hal yang lumrah jika melihat upacara sembahyang yang berbeda-beda. Ada 6 agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Katolik, Kristen Protestan, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Selain itu ada aliran kepercayaan seperti kejawen yang dianut masyarakat Jawa. Setiap agama memiliki ajaran dan peninggalan yang berbeda-beda untuk umatnya. Agama Hindu dan Buddha meninggalkan berupa patung dan relief pada dinding Candi, sedangkan pada masa perkembangan Islam di Indonesia hasil seni berganti dari relief – patung menjadi seni kaligrafi dan masjid. (Baca juga: Pentingnya Memahami Keberagaman di Indonesia dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika) Kendati demikian, masyarakat Indonesia dapat mengembangkan sikap toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Dimana, toleransi dalam beragama dapat menciptakan integritas sosial dalam masyarakat yang beragam. Perbedaan Budaya Pluralitas di Indonesia bisa ditemui juga dalam kebudayaan. Budaya sendiri bisa diartikan sebagai suatu kebiasaan atau pola perilaku dan pengetahuan atau keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dan dimiliki oleh sekelompok masyarakat tertentu. Melalui budaya itu sendiri akan menimbulkan kekhasan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Menurut sosiolog J.J Hoenigman terdapat 3 wujud budaya yaitu gagasan, tindakan, dan karya. Gagasan di dalam budaya dapat berupa ide, nilai, peraturan, maupun norma yang bersifat tidak dapat disentuh atau diraba, dimana gagasan tersebut terdapat pada pikiran manusia itu sendiri. Kebudayaan yang berwujud gagasan contohnya adalah norma yang berlaku di lingkungan sekitar, tidak tertulis tetapi ditaati oleh masyarakat. Tindakan/ Aktivitas kebudayaan dapat berupa perayaan rutin masyarakat tertentu. Aktivitas kebudayaan bersifat nyata, terjadi di kehidupan sehari-hari dan dapat diamati oleh manusia. Contohnya, dalam masyarakat Jawa ada kegiatan mitoni atau selamatan 7 bulan kehamilan dari anak pertama. Kebudayaan yang berwujud karya merupakan kebudayaan fisik sebagai hasil dari tindakan manusia. Wujud kebudayaan ini berupa benda-benda yang dapat dilihat, diraba, dan didokumentasikan. Perbedaan Suku Bangsa Pluralitas juga ditemukan lewat banyaknya suku bangsa di Indonesia, yakni berjumlah lebih dari 300 kelompok. Populasi tertinggi sendiri adalah suku Jawa. Suku ini tidak hanya tinggal di pulau Jawa tetapi juga banyak yang melakukan transmigrasi ke pulau di Nusantara serta bahkan tidak sedikit juga yang tersebar di luar negeri. Perbedaan Pekerjaan Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, karena manusia sangat membutuhkan jasa orang lain melalui pekerjaan yang dilakukannya. Pekerjaan dikelompokan menajdi dua yaitu pekerjaan sektor formal dan pekerjaan sektor non formal. Untuk pekerjaan sektor formal terikat dengan suatu sistem yang berlaku baik dari sisi swasta maupun pemerintah, seperti perusahaan, guru, dan pegawai negeri sipil (PNS). Sedangkan pekerjaan non formal contohnya seperti pedagang, petani, dan wiraswasta. Peran dan Fungsi Keragaman Suatu Budaya Jika membahas pluralitas yang ada di Indonesia maka tidak akan pernah habis, karena dari ujung Timur sampai ujung Barat Budaya Indonesia memiliki banyak keragamannya. Contohnya saja tarian Saman dan Jaipong. Kedua tarian tersebut merupakan tarian asli dari Indonesia dan hal tersebut bisa menggambarkan betapa kayanya Indonesia. Adapun fungsi dari keragaman budaya dalam konteks pembangunan nasional antara lain sebagai daya tarik bangsa asing, mengembangkan kebudayaan nasional, tertanamnya sikap toleransi, saling melengkapi hasil budaya, dan mendorong inovasi kebudayaan. |