4 apakah inflasi identik dengan kenaikan harga

Selasa, 15 Mar 2022 13:45 WIB

Bagikan :  

Ilustrasi. Terdapat sejumlah dampak positif dan negatif inflasi terhadap negara yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan perekonomian masyarakatnya. (iStockphoto/blackred)

, CNN Indonesia --

Inflasi adalah peningkatan harga secara umum yang berlangsung secara terus-menerus. Salah satu hal yang tidak dapat dihindarkan dari inflasi adalah nilai mata uang yang terus menurun dari tahun ke tahun atau dalam periode waktu tertentu.

Lantas, apa saja dampak positif dan negatif inflasi terhadap negara?

Inflasi terjadi di setiap negara, baik maju maupun berkembang. Gejala ekonomi ini tidak dapat dihilangkan. Karena itu, upaya-upaya yang dilakukan hanya sebatas mengurangi dan mengendalikan nilainya.

Kenaikan harga beberapa barang dan jasa dengan cepat dan sementara, seperti saat Lebaran atau hari raya lain tidak bisa disebut sebagai inflasi meski sangat memberatkan masyarakat.

Alasannya, syarat terjadinya inflasi yakni kenaikan harga berlangsung dalam waktu yang lama dan meliputi hampir seluruh barang dan jasa.

Dampak Positif dan Negatif Inflasi terhadap Negara

Ilustrasi. Dampak positif dan negatif inflasi terhadap negara. (Istockphoto/Vergani_Fotografia)

Terdapat sejumlah dampak positif dan negatif inflasi terhadap negara yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perekonomian masyarakat.

Berikut daftarnya dikutip dari Rumah Belajar Kemdikbud mengenai Inflasi yang ditulis oleh Helen Purwatiningsih.

1. Dampak inflasi terhadap pendapatan

Inflasi yang terkendali akan meningkatkan kegiatan perekonomian warga di suatu negara. Salah satu contohnya, inflasi akan mendorong berkembangnya ekonomi karena permintaan barang dan jasa meningkat sehingga membuat harganya naik.

Hal tersebut dapat mendorong para pengusaha memperluas produksi sehingga memberikan lapangan kerja baru.

Namun, bagi masyarakat yang penghasilannya tetap atau tidak meningkat dari tahun ke tahun, inflasi akan membuatnya rugi. Alasannya, total pendapatan yang tetap itu jika ditukarkan dengan barang dan jasa, maka hasil yang didapatnya akan lebih sedikit.

Contohnya, seseorang yang memiliki uang Rp 100.000 di tahun 2000 dapat membeli banyak barang di pusat perbelanjaan.

Hal itu akan berbeda jika seseorang tersebut memiliki jumlah uang yang sama di tahun 2022, barang yang akan didapatkannya di tempat belanja yang sama akan jauh lebih sedikit.

2. Dampak inflasi terhadap perekonomian nasional

Inflasi dapat berdampak pada banyak hal dari segi perekonomian nasional, antara lain:

  1. Investasi berkurang
  2. Mendorong tingkat bunga
  3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif
  4. Menciptakan kegagalan pelaksanaan pembangunan
  5. Menciptakan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang
  6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang
  7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran; dan pada akhirnya
  8. Mengakibatkan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

3. Dampak inflasi menurunkan minat menabung

Inflasi akan membuat minat menabung kebanyakan orang berkurang karena nilai uang yang yang terus menurun.

Saat inflasi, pendapatan dari bunga tabungan relatif lebih kecil, di sisi lain nasabah mesti membayar biaya administrasi tabungannya.

4. Dampak Inflasi terhadap kreditur dan debitur

Saat terjadi inflasi, debitur atau orang yang berutang dengan bunga pinjaman tetap akan diuntungkan karena bunga yang ditanggungnya menurun seiring menurunnya nilai mata uang.

Sementara itu, bagi kreditur atau yang meminjamkan uang, mereka akan mengalami kerugian karena nilai mata uangnya yang kelak dikembalikan lebih rendah daripada saat dipinjamkannya.

Dampak inflasi lainnya, lanjut halaman dua...

Dampak Positif dan Negatif Inflasi terhadap Negara

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN :

Bagikan :  

JAKARTA, KOMPAS.com - Kata Inflasi tentu sudah tak asing lagi di telinga, apalagi jika menyangkut pemberitaan stabilitas perekonomian. Secara umum, inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan harga-harga barang dan jasa.

Sementara itu pengertian inflasi atau apa itu inflasi sebagaimana dikutip dari laman resmi Bank Indonesia (BI), inflasi adalah diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.

Penyebab inflasi karena banyak faktor. Menurut laman resmi Kementerian Keuangan, setidaknya ada enam faktor penyebab inflasi antara lain permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan.

Baca juga: Apa Itu Saham: Definisi, Jenis, Keuntungan, Risiko, dan Cara Membeli

Penyebab inflasi lainnya yakni adanya peningkatan biaya produksi, bertambahnya uang yang beredar di masyarakat, dan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Penyebab inflasi berikutnya perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi atau biasa disebut sebagai inflasi ekspetasi, dan terakhir penyebab inflasi karena kekacauan ekonomi dan politik seperti yang terjadi di Indonesia saat kerusuhan tahun 1998. 

Dampak inflasi sendiri seringkali identik dengan efek negatif karena kenaikan harga barang sehingga membuat daya beli masyarakat menurun, terutama masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.

Menurut Bank Indonesia, dampak inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.

Baca juga: Ketahui Apa Itu Reksadana: Jenis, Keuntungan, dan Risikonya

Kedua, dampak inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.

Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, tingkat dampak inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai Rupiah.

Baca juga: Mengenal Gobog, Uang yang Berlaku di Era Majapahit

Perhitungan inflasi

Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

BPS menghitung inflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau indeks pengeluaran. IHK sendiri meliputi pengeluaran bahan makanan dan makanan jadi ditambah dengan minuman dan tembakau.

Komponen IHK lainnya dalam perhitungan inflasi adalah pengeluaran perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan olahraga, serta transportasi dan komunikasi.

Data pengelompokan tersebut didapatkan BPS melalui Survei Biaya Hidup (SBH) yang rutin dilakukan, baik per daerah maupun secara nasional.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Biaya Overhead, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah kenaikan harga sama dengan inflasi?

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas dan saling memengaruhi (atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya). Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.

Apakah inflasi mempengaruhi harga?

Kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika inflasi meningkat, maka harga barang dan jasa di dalam negeri mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang.

Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga

Sementara pengertian lain dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.

Apa hubungan antara indeks harga dan inflasi?

Indeks harga dan inflasi sangat berhubungan, karena indeks harga adalah dasar untuk menghitung inflasi. Semakin tinggi indeks harga dari waktu ke waktu semakin cepat pula laju inflasi.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA