3 cara menarik perhatian siswa di awal pembelajaran

Anak-anak usia Sekolah Dasar memiliki sikap aktif yang sangat dominan baik saat belajar di sekolah maupun di rumah. Bukan hanya guru yang harus penuh kesabaran dalam mengajar, orang tua pun perlu mengetahui bagaimana cara menarik perhatian anak agar apa yang disampaikan bisa didengar, dilaksanakan dengan senang hati.

Beberapa anak mungkin terlihat kurang fokus untuk belajar, tidak perhatian saat dipanggil orang tua. Namun, apakah tersebut sebuah masalah besar? Orang tua penting menentukan sikap bagaimana cara mengajar anak SD yang tepat untuk membuat fokus perhatian anak bisa lebih baik terhadap apa yang ada di sekitarnya. Ketahui sebab kenapa anak mengabaikan, dan lakukan beberapa langkah berikut:

1. Belajar Sambil Bermain

Perhatian dan fokus pada anak-anak usia SD masih lebih dominan kepada permainan, bermain dan berbagai aktivitas menyenangkan lainnya. Parent Pinters harus paham ini sehingga bisa menempatkan komposisi belajar pada porsi yang sesuai. Saat anak cuek diminta belajar, maka cobalah Parent Pinters menunjukkan sebuah permainan menarik yang juga memiliki muatan nilai belajar.

Kemas suatu pembelajaran menjadi mainan yang menarik, cara ini akan membuat anak tertarik dan memperhatikan apa yang disampaikan. Sama halnya seperti di sekolah, kreativitas menyuguhkan cara belajar adalah hal yang akan menentukan fokus anak.

2. Belajar Menggunakan Perangkat Teknologi

Menghadapi anak yang sering cuek dan kurang tertarik untuk belajar bisa dibantu dengan menggunakan perangkat teknologi yang sesuai. Gawai bisa menjadi sarana belajar yang mencuri perhatian anak dan ini cukup mungkin digunakan oleh Parent Pinters untuk sarana belajar. Caranya tetap harus didampingi langsung.

Teknologi merupakan pengetahuan yang harus dikuasai dan dimanfaatkan untuk kebutuhan belajar pada anak, oleh karena itu Parent Pinters bisa menjadikannya sebagai cara untuk menarik perhatian anak yang mungkin tidak lagi tertarik dengan cara belajar yang konvensional. Anak bisa diarahkan untuk melakukan hal positif dengan gawainya. Harus dikontrol dan diarahkan.

3. Langsung Praktik

Pembelajaran praktik pada anak usia SD juga penting dilakukan untuk menarik perhatian dan mengurangi kebosanan. Saat Parent Pinters menjelaskan tentang pengetahuan alam misalnya, tidak semua anak yang mau mendengarkan penjelasan panjang lebar yang mungkin malah membuat mereka bingung.

Cara mudah menarik perhatian anak adalah dengan membawanya langsung ke alam. Belajar melihat benda secara langsung, menunjukkan, mengamati dan membiarkan anak belajar secara langsung. Cara ini bagi anak akan lebih menarik karena secara emosi mereka terlibat langsung. Selain itu pengalaman melihat sesuatu yang baru akan membuat anak merasa lebih senang dan fokus.

4. Jalin Interaksi yang Aktif

Anak usia SD bukan mahasiswa yang bisa Parent Pinters beri arahan panjang lebar dan berharap mereka akan paham. Jika anak terlihat cuek dan malas mendengarkan penjelasan, cobalah untuk membangun interaksi aktif dengan anak. Bisa dengan membuat pertanyaan, mengajak mereka berlibur, meminta anak melakukan hal-hal menyenangkan dan sebagainya.

Adanya interaksi ini akan membuat fokus perhatian anak berubah lebih baik pada orang yang memberi arahan. Dapat mengalihkan aktivitas mereka sebelumnya yang cenderung mengabaikan penjelasan parent pinters.

Mengalihkan perhatian dengan mengajak anak melakukan hal-hal menarik dan menyenangkan bagi anak.
Buatlah permainan menyenangkan untuk membangun interaksi orang tua dan anak. Suasana menyenangkan akan lebih membuat anak bisa melakukan hal-hal positif yang lebih baik, termasuk dalam hal belajar.

5. Belajar Bersama Teman

Bila Parent Pinters merasa anak terlihat malas belajar sendirian di rumah, cobalah membuat sebuah inovasi belajar. Minta anak mengajak temannya ke rumah untuk belajar bersama dan ini bisa Anda manfaatkan untuk membuat fokus perhatian belajar anak bisa lebih baik. Saat belajar bersama teman, anak-anak cenderung akan merasa lebih seru dan tertarik sehingga perhatiannya bisa lebih baik.

Buatlah kelompok belajar sambil bermain. Saat berada dalam satu tim atau kelompok, maka Parent Pinters akan lebih mudah memberikan arahan, membuat agar anak lebih perhatian dengan setiap instruksi dan pembelajaran yang diajarkan. Munculkan kompetisi positif dalam tim sehingga anak akan terpacu untuk lebih serius dalam belajar.

Baca Juga : Ketahui Cara Mendidik Anak Agar Menjadi Pribadi Sehat yang Bahagia

6. Kontak Mata dan Suasana Humor

Bukan hanya orang dewasa yang perlu cara komunikasi kontak mata, anak-anak pun perlu ditatap untuk mengembalikan fokus dalam belajar. Ciptakan suasana humor yang ringan, buat anak tertawa, rileks dan akhirnya siap mengikuti arahan dan pembelajaran. Jangan berlebihan meminta anak untuk terus belajar, pahami kondisi psikologi setiap anak yang berbeda.

Jika anak mengatakan ia sudah tak mau lagi belajar, maka ciptakan permainan yang tetap berisi nilai edukatif. Cara ini akan lebih efektif membuat anak perhatian pada Parent Pinters dibanding tetap memaksanya untuk belajar.

7. Teknis Suara

Jika Parent Pinters menghadapi anak di rumah, mengatur suara dengan intonasi yang tepat juga bagian dari cara untuk membuat anak lebih perhatian. Terlalu sering bicara keras pada anak malah akan membuat anak tidak akan perhatian pada orang tuanya. Atur suara dengan bijak sesuai dengan kebutuhan sehingga anak tau kondisi psikologi orang tuanya.

Motivasi terus aktivitas belajar anak baik di rumah maupun di sekolah. Dukung setiap keinginan positif anak, terlebih lagi di dunia pendidikan. Anak ingin melanjutkan studi di sekolah bergengsi dan berkelas yang biayanya mahal? Jangan patahkan semangatnya dan terus dukung keinginannya untuk meraih sukses.

Pintek sebagai lembaga pemberi pinjaman dana pendidikan siap membantu Parent Pinters menyediakan dana pendidikan melalui produk pinjaman yang terjangkau cicilannya, mudah cara pengajuannya dan menguntungkan bagi keuangan Anda.

Cara menarik perhatian pada anak adalah langkah awal Parent Pinters untuk mendukung kesuksesannya, selanjutnya dukung terus melalui lembaga pendidikan terbaik dan berkualitas. Pintek siap membantu.

SINOPSIS

Video ini berisi tentang bagaimana seorang guru yang berusaha untuk menarik perhatian siswa untuk memperhatikan pelajaran yang diberikan. Dalam hal ini guru melakukan beberapa cara diantaranya dengan cara :

a.  Mengajak mahasiswa untuk mengeksplorasi dengan membilang.

b. Memberi penguatan ketika memberi respon terhadap apa yang kita contohkan.

c. Meminta siswa menemukan benda lainnya dan menceritakan secara singkat tentang benda yang ditemukannya itu

Ditulis oleh: Rusdianto

FORUM DISKUSI

Dalam tampilan video materi pembelajarannya adalah penjumlahan dan pengurangan suatu bilangan. Tujuan pembelajarannya adalah agar siswa dapat menjumlah dan mengurangkan suatu bilangan. Dalam mengawali pembelajaran guru kurang menggunakan prinsip apersepsi, padahal ini sangan penting dalam pembelajaran matematika. Seperti kita lihat waktu guru masuk kelas suasana masih gaduh karena mungkin ada waktu jeda pergantian mata pelajaran tertentu. Pentingnya apersepsi ini yang penting adalah untuk menyiapkan mental siswa untuk masuk ke mata pelajaran matematika, dan untuk menghubungkan materi pembelajaran yang lalu dengan mata pelajaran sekarang. Pemanfaatan metode sudah tepat yaitu tanya jawab dan demonstrasi, hanya seharusnya siswa disuruh kedepan untuk mencoba menjumlahkan  atau mengurangkan benda tersebut, sehingga siswa akan lebih memperhatikan pembelajaran karena kemungkinan ada anak  yang ingin mencoba. Disamping itu hasil pembelajaran anak akan lebih menjiwai materi yang kita berikan, dan kesan yang ada dalam benak siswa akan lebih tahan lama, sehingga akan mudah di reproduksi sewaktu-waktu diperlukan.

Kesan Umum dalam pembelajaran: Kami melihat penampilan guru kurang rapi, misalnya guru tersebut tidak memakai sepatu tetapi hanya menggunakan sepatu sandal yang terkesan kumuh. Didamping itu pakaiannya kurang rajin nampak ada sebagian bajunya yang lepas. Pembelajaran akan lebih berhasil jika guru dalam menyampaikan pembelajaran dengan berpakaian yang rajin, dan metode yang dipergunakan banyak melibatkan siswa untuk mencoba.

Ditulis Oleh: Drs. Badjuri, M.Pd.

a. Dalam pembukaan guru sebaiknya menjelaskan dulu tentang konsep ‘bertambah’ dan ‘berkurang’. Terkadang murid sulit untuk mengerti bila ada soal cerita yang menggunakan persamaan kata dari bertambah (diberi, membeli lagi, dsb), atau berkurang (rusak, pecah, hilang, dimakan, dsb).

b. Pemakaian media sudah cukup tepat tapi hanya sebagai media visual saja.

c. Materi sesuai dengan perserta didik cukup.

d. Materi sudah sesuai dengan kurikulum.

Ditulis Oleh: Andika Dhanesywara

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA